Anda di halaman 1dari 10

1. Seorang perempuan berusia 40 tahun P5A0, dirawat di ruang nifas hari kedua.

Klien tampak
sudah aktif mobilisasi, sudah mampu buang air kecil ke kamar mandi dengan mandiri, sudah
menyusui, dan porsi makan habis. Hasil observasi diketahui tinggi fundus uteri satu jari dibawah
umbilicus dan lembek.
Apakah masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada perempuan tersebut?
A. resiko infeksi
B. resiko perdarahan
C. resiko cedera
D. resiko mastitis
E. resiko tromboemboli

2. Seorang perawat merencanakan untuk melakukan tindakan membimbing klien untuk latihan
mobilisasi dini pasca section caesarea (SC) dengan anestesi spinal. Sebelum memulai latihan
perawat tersebut melakukan pengukuran tanda tanda vital pada posisi berbaring dan pada posisi
duduk. Kemudian menganjurkan klien untuk makan dan minum. Kemudian pemeriksaan homan
sign
Apakah rasional dari tindakan pengukuran TTV pada kedua posisi tersebut adalah
a. kaji hemodinamika
b. kaji adanya hipotensi ortostatik
c. kaji adanya tromboplebitis
d. kaji kemampuan klien
e. kaji kontraindikasi

3. Seorang perawat sedang melakukan pendidikan kesehatan pada ibu menyusui di ruang nifas.
Perawat menganjurkan kepada ibu hendaknya menyusui bayinya sesering mungkin terutama
pada hari pertama hingga ketiga, sedikitnya delapan kali dalam sehari
Apakah rasional dari anjuran perawat tersebut
a. Agar bayi tercukupi kebutuhan ASInya
b. Hisapan bayi akan merangsang produksi ASI
c. Memperkenalkan menyusu kepada bayi
d. Bermanfaat bagi ibu untuk involusio uteri
e. Meningkatkan interaksi ibu dan bayi

4. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di ruang nifas hari pertama. Klien melahirkan
secara spontan 6 jam yang lalu, Keadaaan umum klien tampak lelah dan mengantuk. Ketika
perawat bayi datang untuk mengantarkan bayinya, klien menolak untuk menyusui.
Klien tersebut berada pada fase ?
a. Post partum blues
b. Taking in
c. Taking Hold
d. Letting go
e. Baby blues

5. Seorang perempuan berusia 23 tahun, P1 A0, post partum hari pertama, klien mengeluh nyeri di
luka operasi section saesarea, memiliki riwayat anemia selama hamil, luka operasi tampak masih
tertutup perban, kondisi. Lochea berwarna merah dan berbau amis, suhu tubuh 38 oC. hasil
pemeriksaan leukosit adalah 12.000sel/UI.
Apakah diagosis keperawatan yang mungkin muncul pada perempuan tersebut ?
a. resiko tinggi perdarahan
b. resiko tinggi infeksi
c. infeksi
d. resiko tingi cedera
e. gangguan nutrisi

6. Seorang perempuan berusia 40 tahun, melahirkan anak kelima satu hari yang lalu dengan
persalinan section caecarea, hasil pengkajian ditemukan tinggi fundus uteri satu jari diatas
umbilicus, kandung kemih penuh, lochea banyak hingga membasahi laken tempat tidur
Apakah tindakan yang dilakukan pada perempuan tersebut ?
a. Membersihkan dan mengganti pembalut ibu
b. Memberi cairan melalui intravena
c. Pemijatan uterus
d. Menganjurkan ibu berkemih
e. Observasi tinggi fundus uteri

7. Satu jam yang lalu lahir seorang bayi dengan APGAR menit pertama 6, APGAR lima menit
kemudian 9, usia kehamilan 39 minggu, Hasil observasi dua jam berikutnya dinyatakan bahwa
suhu tubuh bayi tersebut 36 oC.
Apakah diagnosis keperawatan yang mungkin muncul ?
a. asfiksia
b. gangguan thermoregulasi
c. hipotermi
d. hipoksia
e. gangguan pola nafas

8. Seorang perempuan berusia 24 tahun dirawat di ruang postpartum, ibu melahirkan secara
normal 2 jam yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan data tinggi fundus uteri (TFU) 2 jari diatas
umbilicus, kandung kemih distensi, Lochea satu pembalut penuh.
Apakah proritas tindakan yang dapat dilakukan pada perempuan tersebut?
a. Pengosongan kandung kemih
b. Latihan Mobilisasi dini
c. Massage uterus mandiri
d. Vulva hygiene
e. Menyusui

9. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di ruang nifas hari kedua, ibu mengeluh bahwa ASI
nya sedikit, ibu merasa khawatir bahwa ASI nya tidak mencukupi kebutuhan bayinya, sehingga
ibu ingin menambahkan dengan susu formula.
Bagaimana penjelasan perawat untuk mengatasi kekhawatiran perempuan tersebut?
a. merekomendasikan merk susu formula
b. memberikan surat pernyataan bahwa ibu yang meminta susu formula
c. menjelaskan bahwa susu formula berdampak negatif bagi bayi
d. menjelaskan bahwa asi lebih baik manfaatnya bagi bayi
e. menjelaskan bahwa jumlah asi ibu cukup untuk kebutuhan bayi
10. Seorang perempuan berusia 26 tahun, datang kerumah sakit dengan keluhan mules mules dan
ada dorongan untuk mengedan yang tidak tertahankan. Hasil pemeriksaan didapatkan data usia
kehamilan 39 minggu, vulva terbuka, anus terbuka. Hasil pemeriksaan vagina touse adalah
pembukaan serviks lengkap, ketuban utuh, kepala sudah masuk pintu panggul atas.
Apakah tindakan yang dilakukan perawat ?
a. pimpin mengedan
b. pecahkan ketuban
c. lahirkan kepala
d. pasang duk steril
e. atur posisi lithotomi

11. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang k poli KIA. Klien memberitahu perawat bahwa
siklus menstruasinya teratur 28 hari, klien terakhir menstruasi pada tanggal 2 Februari 2018
berakhir tanggal 5 Februari 2018.
Berdasarkan rumus Naegele kapan tanggal perkiraan persalinan perempuan tersebut ?.
a. 5 Oktober 2018
b. 9 November 2018
c. 9 Oktober 2018.
d. 5 November 2018.
e. 12 November 2018.

12. Seorang perawat sedang melakukan palpasi Leopold pada seorang perempuan usia 28 tahun,
G2P1A0, gravida 30 minggu. Agar pemeriksaan yang dilakukan nyaman dan hasilnya akurat,
maka sebelumnya perawat melakukan persiapan klien.
Apakah persiapan yang harus dilakukan oleh perawat ?.
a. Memberikan minum satu gelas air putih.
b. Menempatkan klien pada posisi miring ke kiri.
c. Menghangatkan telapak tangan sebelum palpasi Leopold.
d. Meminta klien untuk mengosongkan kandung kemihnya.
e. Menganjurkan klien melakukan nafas dalam selama satu menit.

13. Seorang perempuan berusia 24 tahun, G1P0 memeriksakan kehamilannya di poliklinik kandungan RSUD
tanggal 17 Agustus 2018. Hasil pengkajian didapatkan: riwayat siklus menstruasinya teratur 28 hari, HPHT 1
November 2017. Klien mengatakan kadang-kadang perutnya berkontraksi. Klien menyatakan bahwa dia
sudah mempersiapkan rencana persalinannya. Berdasarkan data pengkajian berapakah usia kehamilan
pada kasus tersebut ?

A. 37 - 38 minggu
B. 39 - 40 minggu
C. 40 - 41 minggu
D. 41 - 42 minggu
E. 42 - 43 minggu

14. Seorang perempuan berusia usia 27 tahun, G1P0 usia kehamilan 8 minggu melakukan pemeriksaan di
Poliklinik Kandungan. Hasil pengkajian didapatkan: Klien mengeluh mual terutama pada pagi hari, sering
BAK dan tidak bisa ditahan pada saat tidur malam hari. Hasil pemeriksaan TD: 110/70mmHg, N: 72X/menit,
R:20X/menit, S:36,5°C, mukosa mulut lembab, lidah bersih dan turgor kulit baik. Diagnosis keperawatan
prioritas pada kasus tersebut adalah ?

A. Perubahan pola eliminasi urin


B. Risiko infeksi sistem perkemihan
C. Kekurangan volume cairan tubuh
D. Risiko pertumbuhan janin terganggu
E. Gangguan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan

15. Seorang perempuan berusia usia 25 tahun, G1P0 usia kehamilan 34 minggu melakukan pemeriksaan di
Poliklinik Kandungan. Hasil pengkajian didapatkan BB: 68 kg, TB: 155cm, T: 120/70 mmHg, P: 76x/menit, R:
22x/menit, tinggi fundus utari 30 cm, punggung janin teraba di sebelah kiri abdomen ibu, presentasi kepala
dan belum masuk ke pintu atas panggul, DJJ 150x/menit. Ibu mengeluh beberapa hari ini merasa sesak
nafas. Penjelasan apakah yang dapat diberikan pada ibu hamil tersebut ?

A. Kemungkinan terjadi komplikasi kehamilan


B. Tekanan cairan amnion ke abdomen saat kehamilan
C. Pembesaran fundus uteri mendorong diaphragm ke atas
D. Sesak terjadi karena berat badan ibu bertambah secara drastis
E. Keadaan normal dalam kehamilan karena pengaruh hormonal

16. Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0 datang ke IGD RS dengan keluhan baru terjadi perdarahan..
Hasil pengkajian usia kehamilan 32 minggu, DJJ 145x/mnt, perdarahan dari jalan lahir banyak, berwarna
merah segar,dan tanpa disertai nyeri,. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, klien direncanakan tindakan
selanjutnya. Tindakan prioritas apa yang harus dilakukan?
a. Ultrasonography
b. Injeksi betametason IM
c. Pemberian cairan infus RL
d. Persiapan SC emergency
e. Pemeriksaan dalam (vaginal toucher)

17. Seorang perempuan berusia 30 tahun, G2P1A0 melakukan pemeriksaan kehamilannya di KIA Puskesmas.
Hasil pengkajian tinggi fundus uteri pertengahan prosesus xypoideus – pusat, hasil pengukuran 30 cm, di
fundus uteri teraba bundar lembut dan kurang melenting, di sebelah kanan perut ibu teraba lurus dan datar,
pada bagian terendah teraba keras, bulat dan melenting, dan belum masuk PAP. Dimanakah sebaiknya
anda meletakkan dopler untuk memeriksa DJJ ?
A. Di atas umbilikus.
B. Di sebelah kiri abdomen sejajar umbilikus.
C. Di sebelah kanan abdomen sejajar umbilikus.
D. Di sebelah kanan abdomen - di bawah pusat
E. Di sebelah kanan abdomen - di atas pusat.

18. Seorang perempuan intrapartum, aterm dirawat di ruang bersalin. Hasil pengkajian didapatkan T: 120/80
mm Hg, N: 80x/mnt, R: 24x/mnt, skala nyeri: 6, kontraksi setiap 10 menit, durasi 30 detik, intensitas
kontraksi ringan saat dipalpasi, DJJ 145x/mnt, hasil pemeriksaan dalam dilatasi serviks 3 cm, pendataran
40%, ketuban utuh. Berdasarkan hasil pengkajian, kasus tersebut parturient kala berapa?
A. Kala I fase laten
B. Kala I fase aktif
C. Kala I fase transisi
D. Kala II
E. Kala III

19. Seorang perempuan usia 28 tahun G1P0, usia gestasi 41 minggu dirawat di ruang bersalin RS. Hasil
pengkajian: kontraksi hilang timbul, irregular, konsistensi uterus lembek, DJJ 155x/mnt, pembukaan serviks
2 cm sejak 6 jam yang lalu dan ketuban sudah pecah berwarna hijau. Dokter SPOG memutuskan tindakan
SC. Klien terlihat sedih karena berharap persalinannya normal. Setelah dilakukan informed consent dan
diberikan penjelasan bahwa bayinya dalam keadaan resiko harus segera dilahirkan dengan SC, akhirnya
klien bersedia untuk dilakukan SC. Apakah konsep dasar azas etika yang digunakan pada kasus tersebut ?
A. Azas otonomi
B. Azas beneficience
C. Azas non maleficience
D. Azas veracity
E. Azas neglect

20. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G2P1A0 dengan usia gestasi 39 minggu dirawat di ruang bersalin
dengan keluhan mulas-mulas dan terdapat pengeluaran lendir darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan TTV dalam batas normal, DJJ 145x/mnt, kontraksi uterus 2x/10 menit, lama 30 detik, intensitas
kontraksi keras saat dipalpasi, pembukaan serviks 5cm, selaput ketuban utuh. Berapa menit sekali perawat
harus mengkaji DJJ dan kontraksi uterus pada kasus tersebut ?
A. 5 menit
B. 10 menit
C. 15 menit
D. 30 menit
E. 60 menit

21. Seorang perempuan berusia usia 24th, gravida 36 minggu dirawat di ruang bersalin. Hasil pengkajian: klien
mengeluh nyeri dimulai dari pinggang menyebar ke bagian bawah abdomen pada setiap kontraksi, TD:
120/76 mmHg, N: 86x/menit, kontraksi uterus setiap jam, durasi 10-15 detik, intensitas lemah, DJJ
160x/menit, pembukaan cerviks 2 cm, ketuban pecah. Diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut
adalah ?
a. Kecemasan klien b/d rencana persalinan tindakan
b. Gangguan pertukaran gas janin b/d tidak adanya cairan amnion
c. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketuban pecah dini
d. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan kontraksi uterus
e. Resiko injuri ditandai dengan pembukaan serviks dan kontraksi uterus.

22. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Poned Puskesmas dalam keadaan inpartu. Hasil
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg, pembukaan servik 10 cm, pendataran 100%,
penurunan kepala 1/5 dan denyut jantung janin 140 x/menit. Klien segera dipimpin untuk meneran dan 20
menit kemudian lahirlah bayi normal. Tindakan prioritas apa yang harus segera dilakukan pada ibu
bersalin ?
A. Injeksi oksitosin 10 IU.
B. Pemasangan kateter urin.
C. Massase kontraksi uterus.
D. Bersihkan jalan lahir dari darah.
E. Peregangan tali pusat terkendali.

23. Seorang perempuan berusia 35 tahun, P4A0, dirawat di Ruang Nifas hari ketiga dengan riwayat persalinan
SC atas indikasi bayi besar. Hasil pengkajian: klien mengeluh sangat nyeri pada area kaki kiri dan kanan,
sejak hari pertama klien belum bisa duduk mandiri karena nyeri pada luka operasi, pada ekstremitas bawah
kanan dan kiri terdapat varices, edema dan berwarna kemerahan. Pengkajian apa yang perlu dilakukan
lebih lanjut ?.
A. Pemeriksaan reflex patella
B. Kekuatan otot
C. Homan sign
D. Pemeriksaan ROM
E. Capillary refill time

24. Seorang perempuan berusia 24 tahun, P1A0, baru saja melahirkan secara spontan 6 jam yang lalu. Klien
mengeluh berkeringat banyak sampai bajunya basah. Hasil pengkajian: T; 120/70 mmHg, N; 76x/mnt, S:
38°C, hasil palpasi kandung kemih distensi, tinggi fundus uteri 1 jari di atas pusat, lochea merah penuh satu
pembalut belum diganti. Tindakan apa yang harus segera dilakukan perawat pada kasus tersebut ?
A. Mengganti pembalut
B. Massage fundus uteri
C. Mengganti pakaian klien
D. Mengukur ulang tanda vital
E. Mengosongkan kandung kemih

25. Seorang perempuan berusia 27 tahun, P1A0 post partum hari ke-lima sedang kontrol di Poliklinik
Kebidanan, suaminya mengatakan kepada perawat bahwa istrinya sering sedih dan terlihat cemas ketika
ASI-nya belum keluar dan bayinya menangis. Menurut suami emosional istrinya menjadi tidak stabil setelah
melahirkan ini. Edukasi apa yang perawat berikan kepada suami klien terkait perubahan psikologis istrinya ?
A. Menganjurkan suami jangan mengungkit-ungkit pengalaman persalinan klien.
B. Meminta suami untuk membawa istrinya konsul ke bagian psikiater.
C. Menginformasikan pada suami klien bahwa kondisi istrinya tidak normal dan harus mendapat obat
antidepresan.
D. Menganjurkan suami dan anggota keluarga untuk membantu perawatan ibu dan bayi.
E. Menganjurkan suami untuk mengabaikannya, karena perubahan emosional merupakan hal yang
normal pada periode postpartum.

26. Seorang perempuan berusia 25 tahun, P1A0, 12 jam post partum matures spontan. Hasil pengkajian: T:
110/70 mmHg, N: 90x/menit, R: 20x/menit, payudara teraba lembek, puting susu menonjol, saat dipalpasi
ASI keluar sedikit. Klien tampak mengalami kesulitan menyusui bayinya. Bayi melakukan gerakan rooting
berkali-kali dan tidak dapat menangkap puting susu ibu. Ibu tampak kelelahan, bingung dan cemas.
Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan pada situasi tersebut?
A. Memotivasi ibu untuk tetap memegang payudara dan memasukkan puting susu ke mulut bayi sampai
berhasil.
B. Memberikan nipple buatan (pacifier) untuk sementara sambil melatih reflek hisap bayi.
C. Pegang kepala bayi dengan lembut dan dorong mulut ke payudara sampai bisa menghisap puting
susu.
D. Membantu ibu untuk berhenti menyusui beberapa menit dan memberikan kenyamanan pada bayi.
E. Memberikan susu formula sampai bayi tenang kemudian melanjutkan lagi pemberian ASI.

27. Seorang perempuan berusia 25 tahun, P1A0, 12 jam post partus matures spontan dengan episiotomi
medio-lateral. Hasil pengkajian didapatkan T: 110/70 mmHg, N : 90x/menit, R: 20x/menit, S: 36°C. Klien
mengeluh BAK banyak, berkeringat banyak sampai bajunya basah sehingga merasa tidak nyaman saat
menyusui bayinya. Klien menanyakan pada perawat, “ Apakah kondisi saya tidak normal ?”.
Bagaimanakah analisa anda sebagai perawat tentang kondisi kasus tersebut?
A. Tanda awal gejala infeksi post partum pada sistem reproduksi.
B. Klien mengalami proses diaphoresis dan diuresis dalam 24 post partum.
C. Observasi suhu tubuh klien setiap jam untuk mengetahui ketidaknormalan.
D. Klien beresiko kekurangan volume cairan tubuh apabila kondisi ini dibiarkan.
E. Keadaan klien distimulasi oleh penurunan cardiac output tubuh saat post partum.

28. Seorang perempuan berusia 28 tahun, P2A0 melahirkan 1 bulan yang lalu datang ke Puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan kontrasepsi. Klien mengatakan dulu pernah menggunakan IUD, saat ini klien ingin
mencoba kontrasepsi jangka pendek. Hasil pengkajian: klien tidak ada riwayat hipertensi, DM, atau benjolan
pada payudara, T: 120/80 mmHg, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada benjolan pada
payudara, tidak ada varices. Saat ini sedang menyusui bayinya dan ingin tetap memberikan ASI sampai 2
tahun. Alat kontrasepsi apa yang sebaiknya digunakan pada kasus tersebut ?
A. Implan
B. Tubektomi
C. Pil Kombinasi
D. Suntik Lunelle
E. Suntik Depoprovera

29. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke Poliklinik Ginekologi Rumah Sakit untuk dilakukan
kemoterapi yang pertama dengan diagnosa kanker serviks stadium IIIb. Hasil pengkajian: klien merasa takut
dengan prosedur kemoterapi yang akan dijalani dan menanyakan apa efek langsung yang akan dirasakan
saat kemoterapi. Penjelasan apa yang dapat perawat berikan terkait ketidaktahuan klien tersebut ?
A. Akan timbul rasa kantuk dan ingin istirahat atau tidur sepanjang kemoterapi
B. Timbul reaksi mual sehingga diberikan antiemetic 30 menit sebelum kemoterapi
C. Tidak akan terjadi efek apapun, karena kemoterapi sama seperti pengobatan yang lain.
D. Terjadi peningkatan volume cairan sehingga klien akan sering BAK.
E. Terputusnya pembuluh darah kecil pada serviks mengakibatkan perdarahan ringan.

30. Seorang perempuan berusia 47 tahun dirawat di ruang ginekologi RS dengan Ca Cervix Stadium IIIb. Hasil
pengkajian pukul 08.00: klien mengeluh terjadi perdarahan pervaginam banyak, wajah klien pucat,
conjungtiva anemis, T: 110/70 mmHg, N: 90x/menit, klien direncanakan Radiotherapi jam 10.00. Intervensi
prioritas apa yang harus segera dilakukan pada kasus tersebut?
A. Kolaborasi pemasangan infus RL
B. Ganti pembalut klien apabila penuh
C. Berikan transfusi darah whole blood
D. Observasi tanda-tanda vital tiap 15 menit
E. Kolaborasi radiologi untuk mempercepat Radiotherapi

31. Seorang perempuan usia 23 tahun tiga hari postpartum, Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif,
perhatian lebih kepada kemampuan mengatasi fungsi tubuhnya, misalnya kelancaran BAK, BAB,
melakukan berbagai aktifitas ; duduk, jalan, dan keinginan untuk belajar tentang perawatan
dirinya sendiri dan bayinya.
Dalam adaptasi psikologis, perempuan postpartum tersebut termasuk pada fase?
a. Fase letting go
b. Fase Taking In
c. Fase Taking Hold
d. Fase honey moon
e. Fase transisi post partum

32. Seorang perempuan berusia 35 tahun, P3A0, dirawat di Ruang Nifas 6 jam yang lalu dengan
persalinan normal spontan. Hasil pengkajian: klien mengeluh perutnya mules pada saat
menyusui. Hasil pemeriksaan fisik conjungtiva merah muda, payudara membesar, puting
menonjol, terdapat kolostrum.

Apakah pengkajian selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?.


a. homan signs
b. kontraksi uterus
c. pengeluaran lochea
d. diastasis rektus abdominis
e. tanda-tanda infeksi episiotomi

33. Seorang perempuan berusia 24 tahun, P1A0, baru saja melahirkan secara spontan 6 jam yang
lalu. Klien mengeluh nyeri luka episiotomi skala 3 dari 10. Hasil pengkajian: T; 120/70 mmHg, N;
76x/mnt, R: 20x/mnt, S: 37,8°C, hasil palpasi kandung kemih distensi, tinggi fundus uteri 1 jari di
atas pusat, lochea merah penuh satu pembalut belum diganti.

Apakah prioritas masalah pada kasus tersebut ?.


a. Resiko infeksi
b. Nyeri luka episiotomi
c. Gangguan eliminasi urin
d. Gangguan involusi uterus
e. Gangguan termoregulasi hipertermi

34. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di ruang nifas, P1A0, 12 jam post partus maturus
spontan dengan episiotomi medio-lateral. Hasil pengkajian didapatkan T: 110/70 mmHg, N :
90x/menit, R: 20x/menit, S: 36°C. Klien mengeluh BAK banyak, berkeringat banyak sampai
bajunya basah sehingga merasa tidak nyaman saat menyusui bayinya. Klien menanyakan pada
perawat, “ Apakah kondisi saya tidak normal ?”.

Bagaimanakah sikap anda sebagai perawat pada kasus tersebut ?.


a. Tidak menanggapi klien karena hal itu biasa terjadi pada keadaan post partum.
b. Menyampaikan pada klien agar menanyakan kepada dokter yang merawat.
c. Memberikan penjelasan bahwa klien mengalami perubahan fisiologis.
d. Melaporkan keadaan klien kepada kepala ruangan.
e. Segera mengganti baju klien tanpa banyak bicara.

35. Seorang perempuan usia 47 tahun datang ke poli KIA dengan keluhan perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hasil pengkajian diperoleh data pasien sering
mengalami keputihan, gatal, warna kehijauan, konsistensi kental dan berbau. Tanda-tanda vital :
TD 110/80mmHg, frekuensi napas 20x/mt.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus diatas?
a. USG transvaginal
b. Usapan vagina
c. Colposkopi
d. Pap smear
e. Biopsi

36. Seorang perempuan usia 40 tahun, datang ke poli KIA dengan keluhan tentang menstruasi yang
terjadi dengan interval tidak teratur atau terdapat insiden bercak darah atau perdarahan
diantara menstruasi.
Gangguan sistem reproduksi apakah yang dialami perempuan tersebut ?
a. Amenorrhea
b. Menorrhagia
c. Metrorrhargia
d. Dysmenorrhea
e. Oligomenorrhea

37. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke poliklinik kandungan, klien mengeluh telat
menstruasi sejak 25 hari yang lalu dan kadang merasa mual.
Apakah pemeriksaan selanjutnya yang harus perawat lakukan?
A. Memeriksa kadar protein
B. Memeriksa gula darah
C. Memeriksa aseton
D. Memeriksa HCG
E. Memeriksa HB

38. Seorang perempuan usia 34 tahun diantar suaminya ke IGD bersalin dengan keluhan pusing-
pusing, pandangan kabur, mual dan muntah. Hasil pengkajian didapatkan data usia kehamilan 24
minggu, TD 150/90 mmHg, pemeriksaan protein urin ++, edema pada kaki.
Apakah diagnosis medis perempuan tersebut?
A. Hipertensi dalam kehamilan
B. Edema anasarka
C. Pre eklamsi
D. Eklamsi
E. Anemia

39. Seorang perempuan usia 35 tahun hamil 25 minggu datang ke Klinik kandungan untuk
pemeriksaan kehamilan, riwayat persalinan ; lahir anak perempuan tahun 2005, abortus pada
kehamilan 10 minggu pada tahun 2008, lahir anak perempuan premature 32 minggu tahun 2012.
Bagaimana cara pencatatan paritas yang benar pada perempuan tersebut?
A. G3P2A1
B. G4P3A2
C. G3P3A0
D. G4P2A1
E. G3P3A1

40. Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke klinik KIA untuk konseling program KB, klien
mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi yang praktis, tidak membuat gemuk, mestruasi
teratur, dapat dipakai dalam jangka waktu lama dan harga terjangkau.
Apakah jenis kontrasepsi yang cocok bagi perempuan tersebut?
A. KB suntik
B. Implant
C. Kondom
D. IUD
E. Pil

Anda mungkin juga menyukai