Berdasarkan data dari pemilik yaitu Tn.Taufik, usaha ini sudah berdiri selama
5 tahun. Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama dikota
depok. Rumah tersebut merupakan gabungan dari rumah tinggal sang pemilik usaha
dengan luas bangunan 100m2 dengan 2 lantai. Lantai 2 merupakan tempat tinggal
pemilik, terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, serta ruang keluarga. Lantai 1
terdapat ruangan dapur berukuran 8x9m2, bentuk bangunan berupa ruangan luas yang
lapang dengan kompor, kuali besar serta meja untuk bahan mentah kedelai. Ruangan
dapur terbagi menjadi beberapa bagian tugas didalamnya yaitu bagian pematangan,
proses fermentasi, dan proses pengemasan berada diruang tengah yang berupa produk
olahan kedelai seperti tempe, tahu, susu sampai makanan siap saji. Jenis bangunannya
permanen atap bangunan berupa genting sintesis dengan dinding terbuat dari tembok
dan dengan lantai, ventilasi diruangan ini terbilang kurang berasal dari jendela-
jendela kecil di atas tembok yang berjumlah masing-masing 3 buah di kiri dan kanan
sisi bangunan, ventilasi terbilang masih sangat kurang dan mengakibatkan kepulan
asap yang hitam dan membuat sesak napas serta mata perih penerangan ruangan
berasal dari pintu ruangan besar yang di buka saat jam kerja bila menjelang sore
terdapat lampu neon yang memberikan pencahayaan diruangan ini. Kebersihan di
dalam ruangan cukup rapi dan bersih. Kondisi kamar mandi bersih tetapi jumlahnya
sangat terbatas dan jaraknya cukup jauh dari tempat pengolahan. Jumlah pekerja
diruangan dapur sebanyak 8 orang, 4 orang bagian pengemasan, dan 4 orang bagian
pemasaran. 6 orang pekerja mengeluhkan sesak napas, 4 orang pekerja mengeluhkan
mata perih saat proses pemasakan, 2 orang mengeluhkan nyeri punggung. Walaupun
begitu pekerja merasa lingkungan kerja cukup aman dan tidak terlalu beresiko karena
pekerjaan dilakukan di rumah tidak seperti di pabrik pabrik besar.
Sebagaian besar pekerja adalah orang jawa sebanyak 12 orang (75%) dan
berasal dari depok sebanyak 4 orang (25%). Bahasa yang digunakan untuk
komunikasi antar pekerja sehari-hari di ruangan menggunakan bahasa jawa dan
sebagaian kecil menggunakan bahasa Indonesia. Pendidikan para pekerja relatif
rendah, 12 orang lulusan SD dan 4 orang lulusan SMP. Para pekerja bekerja selama 6
jam sehari. Karena seluruh pekerja beragama islam, mereka melaksanakan ibadah di
sela-sela waktu bekerja. Rata-rata penghasilan pekerja di usaha rumahan tempeQue
adalah 1-1,5 juta rupiah sedangkan untuk bagian pengantar sekitar 20.000 sekali
antar. pekerja di usaha rumahan tempeQue sebagian besar menggunakan telfon
genggam (HP) sebagai alat komunikasi antara pekerja, keluarga dan masyarakatnya.
Sedangkan di pabrik menggunakan telfon yang ada disetiap ruangan.
PENGKAJIAN
A. Data Inti
1. History
Usaha rumahan tempeQue sudah berdiri selama 5 tahun dengan
jumlah pegawai sebanyak 16 orang.tempat usaha ini sebelumnya
adalah rumah dari orangtua pemilik usaha.
2. Demografi
Usaha rumahan tempeQue berada di wilayah Depok. Usaha ini
memiliki 6 orang pegawai perempuan dan 10 orang lainnya pegawai
laki-laki. Hampir seluruh pegawai telah menikah, hanya 2 orang yang
belum menikah. usia pegawai yang tertua adalah usia 45 tahun dan
yang termuda usia 25 tahun.
3. Suku
Sebagaian besar pekerja adalah orang jawa sebanyak 12 orang (75%)
dan berasal dari depok sebanyak 4 orang (25%).
4. Nilai dan kepercayaan
Seluruh pekerja beragama islam dan mereka melaksanakan ibadah di
sela-sela waktu bekerja.
Pemeriksaan fisik:
B. DATA SUBSISTEM
1. Data Lingkungan Fisik
Luas bangunan usaha rumahan tempeQue seluas 100m2.Pabrik ini
berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama dikota depok.
Rumah tersebut merupakan gabungan dari rumah tinggal sang pemilik
usaha dengan luas bangunan 100m2. Terdiri dari beberapa ruangan yang
didalamnyaterdapat berbagai macam alat tradisional yang berhubungan
dengan kedelai diantaranya adalah perendaman kedelai, pematangan
sampai proses fermentasi. Ruangan dapur merupakan salah satu ruangan
di usaha rumahan pak taufik yang terbagi menjadi beberapa bagian tugas
didalamnya yaitu bagian pematangan, proses fermentasi,dan proses
pengemasan berada diruang tengah yang berupa produk olahan kedelai
seperti tempe, tahu, susu sampai makanan siap saji. Jumlah pekerja
diruangan dapur sebanyak 8 orang, 4 orang bagian pengemasan, dan 4
orang bagian pemasaran. Sebagaian besar pekerja adalah orang jawa
sebanyak 12 orang (75%) dan berasal dari depok sebanyak 4 orang
(25%). Selain dapur dilantai 2 terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi,
dapur, serta ruang keluarga.Sedangkan untuk ruangan dapur sendiri
memiliki luas 8x9meter bentuk bangunan berupa ruangan luas yang
lapang dengan kompor, kuali besar serta meja untuk bahan mentah
kedelai, pengepakan dilakukan diruang berbeda. Jenis bangunannya
permanen atap bangunan berupa genting sintesis dengandinding terbuat
dari tembok dengan lantai dari lantai, ventilasi diruangan ini terbilang
kurang berasal dari jendela-jendela kecil di atas tembok yang
berjumlahmasing-masing 3 buah di kiri dan kanan sisi bangunan total 6
buah, ventilasi terbilang masih sangat kurang dan mengakibatkan kepulan
asap yang hitam dan membuat sesak napas serta mata perih penerangan
ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang di buka saat jamkerja bila
menjelang sore terdapat lampu neon yang memberikan pencahayaan
diruangan ini. Kebersihan di dalam ruangan cukup rapi dan bersih.
Kondisi kamar mandi bersih tetapi jumlahnya sangat terbatas dan jaraknya
cukup jauh dari tempat pengolahan.Pembuangan limbah di olah dengan
membuat olahan kembang tahu dan sisanya di buang disungai besar yang
ada di kota depok.
3. Ekonomi
Rata-rata penghasilan pekerja di usaha rumahan tempeQue adalah
1-1,5 juta rupiah sedangkan untuk bagian pengantar sekitar 20.000 sekali
antar
6. Sistem Komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di usah rumahan
tempeQue sebagaian besar menggunakan alat komunikasi telfon genggam
(HP) sebagai alat komunikasi antara pekerj, keluarga dan
masyarakatnya.Sedangkan sistem komunikasi dalam pabrik menggunakan
telfon yang ada disetiap ruangan. Bahasa yang digunakan untuk
komunikasi antar pekerja sehari-hari di ruangan menggunakan bahasa
jawa dan sebagaian kecil menggunakan bahasa Indonesia
7. Pendidikan
Data yang didapat dari pemilik usaha didapatkan data tingkat
pendidikan pekerja di ruangan sektor adalahsebagai berikut:
Lulusan SD : 12 orang
Lulusan SMP : 4 orang
8. Rekreasi
Berdasarkan data yang didapat dari pemilik usaha, Hari libur untuk
pegawai dan pekerja diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, 2 minggu
sekali setiap harijum’at pagi biasanya diadakan jalan bersama disekitar
perumahan depok dan diakhiri dengan makan bersama yangdilakukan di
ruang tengah lantai 2 .Di akhir tahun biasanya juga diadakan pertemuan
bersama yang difasilitasi oleh pemilik perusahaan yang diisi dengan
bakar2 dan makan bersama.
C. PERSEPSI
1. Warga masyarakat
Pekerja merasa lingkungan kerja tidak nyaman karena uap panas yang
tidak dapat dikeluarkan melalui ventilasi dengan maksimal. Walaupun
begitu pekerja merasa lingkungan kerja cukup aman dan tidak terlalu
beresiko karena pekerjaan dilakukan di rumah tidak seperti di pabrik
pabrik besar.
Warga disekitar pabrik merasa terganggu akibat limbah pabrik yang tidak
dipakai dibuang ke sungai besar kota depok.
2. Perawat
Berdasarkan hasil pengkajian, Mayoritas pekerja memiliki tingkat
pendidikan yang rendah sehingga belum mengetahui standar keselamatan
kerja dan belum memahami resiko yang dapat terjadi di lingkungan kerja.
Mayoritas pekerja juga kurang memperhatikan kesehatannya dapat dilihat
dari Kejadian penyakit pada pekerja dalam satu tahun terakhir.