Tugas Meringkas Modul Kk-A
Tugas Meringkas Modul Kk-A
A. Latar Belakang
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan yang berjudul “Karakteristik dan
Pengembangan Potensi Peserta Didik” merupakan modul untuk kompetensi pedagogik guru
pada Kelompok Kompetensi A (KK A). Materi modul dikembangkan berdasarkan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi Pedagogik yang pertama dan keenam
yaitu tentang Karakteristik Peserta Didik dan Pengembangan Potensi Peserta Didik.
Berdasarkan karakteristik materi modul yang membahas tentang aspek kognitif dan non
kognitif peserta didik, ruang lingkup kajian materi modul ini sejatinya dapat memfasilitasi
penguatan sebagian besar nilai-nilai karakter yang diusung dalam Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK).
B. Tujuan
Setelah guru mempelajari modul ini diharapkan dapat memahami materi kompetensi
pedagogik yang terdiri atas karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek, potensi
peserta didik, bekal ajar awal, kesulitan belajar, pembelajaran untuk mendorong peserta
didik mencapai prestasi optimal, dan pembelajaran untuk mengaktualisasi potensi peserta
didik.
C. Peta Kompetensi
Kompetensi inti yang diharapkan setelah guru belajar dengan menggunakan modul ini
adalah menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual serta memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Berikut adalah rincian kompetensi yang
diharapkan tercapai melalui pembelajaran dengan menggunakan modul KK A.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada modul ini disusun dalam empat bagian, yaitu bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi, dan Penutup. Bagian Pendahuluan berisi
paparan tentang Latar Belakang modul KK A, Tujuan, Peta Kompetensi yang diharapkan
dicapai setelah pembelajaran, Ruang Lingkup, dan Cara Penggunaan Modul. Bagian kegiatan
pembelajaran berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas
Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik, dan Tindak Lanjut. Bagian
akhir terdiri atas Kunci Jawaban, Latihan/Kasus/Tugas, Evaluasi, dan Penutup.
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai
berikut,
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:
1) latar belakang yang memuat gambaran materi
2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul
b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul KK A, fasilitator memberi kesempatan kepada guru
sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Guru dapat mempelajari materi secara individual maupun
berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator. Rangkuman
sebagai hasil pengkajian disusun dalam bentuk bagan, peta pikiran, atau bentuk lainnya
yang mudah untuk dipelajari ulang.
c. Melakukan aktivitas pembelajaran
Setelah menyelesaikan tugas mengkaji modul, pada kegiatan ini peserta melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang dijelaskan pada
modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran ini menggunakan
pendekatan/metode yang memfasilitasi interaksi langsung di kelas antara fasilitator dan
peserta melalui berpikir reflektif, curah pendapat, diskusi simulasi, praktik, dan studi kasus.
d. Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi/ menanggapi hasil kegiatan, sedangkan
fasilitator melakukan klarifikasi/konfirmasi/pengayaan terhadap materi dengan melibatkan
peserta. Pada bagian ini peserta dan penyaji juga me-reviu materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya peserta mengerjakan evaluasi
untuk menguji pemahaman dan sebagai persiapan mengikuti tes akhir.
e. Persiapan Tes Akhir
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan
diikuti oleh seluruh peserta yang layak tes akhir.
3. Lembar Kerja
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan KK A teridiri dari beberapa kegiatan
pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai
pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari. Berikut adalah lembar kerja
dalam modul yang akan digunakan peserta dengan informasi waktu penggunaanya.
Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
IN1 : Digunakan pada In service learning 1
ON : Digunakan pada on the job learning
Kegiatan Pembelajaran 1
Perkembangan Peserta Didik
Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah mengantarkan peserta didik pada
prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya. Jadi hal pertama yang perlu dipahami adalah
bagaimana karakteristik peserta didik asuhannya dan cara mengembangkan potensinya.
Informasi mengenai karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek menjadi satu acuan
dalam menentukan kedalaman dan keluasan materi sehingga sesuai dengan perkembangan
peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut guru perlu bekerja keras dan kreatif untuk
mengeksplorasi berbagai upaya baik dalam bentuk media, bahan ajar, dan metode
pembelajaran untuk memfasilitasi peserta didik secara tepat dan kreatif sehingga sesuai
dengan perkembangan mereka termasuk gaya belajarnya
A. Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat memahami
konsep perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik, tahapan, prinsip-prinsipnya,
identifikasi, dan pengembangan peserta didik melalui pembelajaran.
1. Pengertian Individu
Dalam konteks pendidikan peserta didik harus dipandang sebagai pribadi yang utuh,
yaitu sebagai satu kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai satu
kesatuan jasmani dan rohani, serta sebagai mahluk Tuhan. Dengan melihat sifat-sifat dan
ciri-ciri tersebut pada hakekatnya setiap manusia adalah pribadi atau individu yag utuh,
tidak dapat dibagi, tidak dapat dipisahkan dan bersifat unik. Bersifat unik menunjukkan sifat
khas yang membedakan individu tersebut dengan individu lainnya, bahwa di dunia ini tidak
ada orang yang persis sama. Dengan demikian peserta didik sebagai individu memiliki
karakteristik yang berbeda dengan peserta didik lainnya (Sunarto, 2002:2).