Oleh:
1808436257
Pembimbing:
STATUS GINEKOLOGI
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. WDH Nama Suami : Tn. K
Umur : 39 tahun Umur : 41 tahun
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Agama : Islam
Status : Menikah Alamat : Tembilahan. INHIL
Alamat : Tembilahan, INHIL
No. MR : 01037xxx
Pasien masuk RSUD Arifin Achmad tanggal 29 FebruaraI 2020, pukul 16.30
WIB.
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Keluar darah dari jalan lahir.
Riwayat Haid:
Menarche usia 13 thn, 28 hari teratur, lama haid 5-7 hari, ganti pembalut 2-
3x/hr, nyeri haid (+). HPHT 29 November 2019.
Riwayat Perkawinan:
Menikah 1 kali, tahun 2003
Riwayat Kontrasepsi :
- IUD, tahun 2010-2014
- Suntik 1 bulan, tahun 2015-2019
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-/-).
Leher : Pembesaran KGB (-).
Thoraks :
Paru : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Jantung : Bunyi jantung S1-S2 normal, heart rate 96 dpm, irama reguler,
murmur (-), gallop (-).
Abdomen : Status ginekologis.
Genitalia : Status ginekologis.
Ekstremitas : Akral hangat dan CRT <2 detik.
STATUS GINEKOLOGI
Muka : Cloasma gravidarum (-).
Mammae : Korpus simetris kanan-kiri, areola berwarna coklat kehitaman,
papila menonjol, retraksi (-/-)
Aksila : Pembesaran KGB aksila (-)
Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak datar
Palpasi : Nyeri tekan (+) minimal di suprapubik, nyeri lepas (-),
fundus uteri tidak teraba.
Perkusi : Timpani
Ausultasi : Bising usus positif (+), frekuensinya 6 kali per menit
Genitalia Eksterna :
Inspeksi/ palpasi : vulva tampak bercak darah, dan uretra tenang.
Genitalia Interna :
Inspekulo : Portio livide, OUE tertutup, fluksus (+) perdarahan tidak
aktif, stollcell (+), fluor albus (+) sedikit berwarna putih.
VT/ bimanual palpasi : Portio lunak, arah posterior, nyeri goyang porsio (-), OUE
terbuka 1 jari longgar, tidak teraba jaringan di depan oue,
uterus teraba sebesar telur bebek, parametrium kiri dan
kanan lemas, adneksa kanan kiri tidak teraba, cavum
douglas tidak menonjol.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium (29/02/2020)
Darah Perifer Lengkap
Hb : 5,0 gr/dl Faal Hati
Ht : 14,7 % SGOT : 20 mg/dl
Leukosit : 12.6800/uL SGPT : 11 mg/dl
Trombosit : 326.000/uL Faal Ginjal
MCV : 89,6 Ureum : 14 mg/dl
MCH : 30,5 Creatinin : 0,5 mg/dl
MCHC : 34,0 Imunoserologi
Hemostasis
PT : 13,5 s HIV rapid test : Non reaktif
INR : 0,94 HbsAg : Non reaktif
APTT : 20,7 s
USG
Tampak sisa konsepsi dalam kavum uterus
Ukuran 3,49 x 3,54 cm
DIAGNOSIS
G4P3A0H3 gravid 13-14 minggu + abortus inkomplit + Anemia gravis.
PENATALAKSANAAN
• Perbaikan KU
• Observasi KU, TTV, perdarahan
• IVFD RL 20 tpm
• Transfusi PRC 5 labu
• Pronalges supp 3x100 mg
• Cek DPL post transfusi
RENCANA TINDAKAN
- Kuretase setelah perbaikan KU
- Family plan: Pemasangan IUD
Laporan Tindakan Kuretase
3 Maret 2020
Kuretase
1. Pasien terbaring di meja operasi dalam posisi litotomi dan anestesi umum.
2. Persiapan alat: klem ovum, sondase, spekulum sims, tenakulum, sendok
kuret, abortus tang, povidone iodine, kassa, kom kecil, neirbeken, duk
steril.
3. Persiapan penolong: baju tindakan, pelapis plastik, masker, kacamata
pelindung, sarung tangan steril dan alas kaki.
4. Aseptik dan antiseptik pada daerah genitalia eksterna dan sekitarnya.
5. Lapangan operasi diperkecil dengan menggunakan duk steril.
6. Kandung kemih dikosongkan dengan menggunakan kateter.
7. Dipasang spekulum sims bawah dan atas, porsio diidentifikasi dan
diekspos, dipasang tenakulum di arah jam 11, spekulum sims atas
dilepaskan dan speculum sims bawah dipegang oleh asisten.
8. Dilakukan sondase, uterus antefleksi dengan kedalaman 11 cm.
9. Kuretase dilakukan dengan menggunakan sendok kuret yang paling besar
yang dapat masuk melalui OUE, kuretase dilakukan secara sistematis
searah jarum jam hingga terasa greaty sensation dan foame pink, sisa
jaringan 128 gram.
10. Dilakukan insersi IUD. (prosedur terlampir)
11. Tenakulum dilepaskan, dipastikan tidak ada perdarahan, spekulum sims
bawah dilepaskan.
12. Tindakan selesai. Perdarahan intra operasi ± 75 cc.
Diagnosis
G4P3A0H3 post kuretase a/i abortus inkomplit + akseptor IUD.
KONSELING AWAL
1. Sapa pasien dengan ramah, perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan
kedatangannya
5. Cuci tangan dengan air dan sabun keringkan dengan kain bersih
7. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya didaerah supra pubik
PEMERIKSAAN PANGGUL
4. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril
atau DTT
- Inspeksi serviks
1. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan pasien rasakan
pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan dan persilahkan
pasien untuk mengajukan pertanyaan.
7. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di
dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pda tabung
inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan
9. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horisontal (sejajar
lengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum,
masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh
serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
10. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
13. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR
kurang lebih 3-4 cm
16. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik
1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit untuk dekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan
sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan (tempat sampah medik)
5. Pastikan pasien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15 menit
sebelum memperbolehkan pasien pulang
2. Jelaskan pada pasien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping
Mengetahui,
dr. Imelda E.B. Hutagaol, Sp.OG (K) Bintang Sawitri A.S.B, S.Ked
NIP. 1970 0407 1999 03 02 001 NIM. 1808436257