Anda di halaman 1dari 79

Diskusi Topik 1:

Obat Kardiovaskuler

Hasan Husein, S.Ked

Nadia Ulfah Utami, S.Ked

Regina Yunita Sari, S.Ked

Anisa Sarah Utami, S.Ked


Obat Kardiovaskuler

Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang


mempengaruhi dan memperbaiki sistem kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah) secara langsung ataupun
tidak langsung.
1. Obat gagal jantung
2. Obat antiaritmia
3. Obat antihipertensi
4. Obat antiangina
5. Obat hipolipidemik
ACE INHIBITOR
Mekanisme kerja

 ACEI bekerja dengan


menghambat enzim
ACE pada sistem
renin-angiotensin-
aldosteron dimana
menghambat
konversi angiotensin I
menjadi angiotensin II
sehingga terjadi
pengurangan
hipertrofi miokard dan
penurunan preload
jantung yang akan
menghambat
progresif remodelling
jantung.
 Efek samping yang penting adalah batuk, hipotensi,
gangguan fungsi ginjal, hyperkalemia, dan angioedema.
Penghambat ACE di kontraindikasikan pada wanita
hamil dan menyusui, pada pasien dengan stenosis arteri
ginjal bilateral atau angioedema pada terapi dengan
penghambat ACE sebelumnya.
Nama obat Indikasi dan Dosis Sediaan
Benazepril ( Lotensin ) Hipertensi: 1x10 mg (awal), 20-40 mg/hari Tab 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg
(pemeliharaan)

Penderita dengan gangguan ginjal: 1x5 mg,


maksimal 40 mg
Captopril ( Capoten ) Hipertensi: 3x12,5 mg (awal), dinaikkan bertahap Tab 12,5 mg, 25 mg, 50 mg
hngga 3x25 mg

Enalapril ( Vasotec ) Hipertensi: 1x5 mg (awal), 10-40 mg/hari Tab 5 mg, 10 mg


(pemeliharaan)

CHF: 1x2,5 mg (awal), 2,5-20 mg/hari, maksimal 40


mg/hari dibagi dalam 2 dosis (pemeliharaan)

Gangguan ginjal: 1x2,5 mg, maksimal 40 mg/hari

Fosinopril ( Monopril ) Hipertensi: 1x10 mg (awal). Dengan dosis maksimum Tab 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg
40 mg/hari

Lisinopril (Prinivil, Zestril) Hipertensi: 1x5-10 mg (awal), 1x20-40 mg Tab 5 mg, 10 mg


(pemeliharaan), maksimum 80 mg/hari

CHF: 1x2,5-5 mg (awal), dosis ditingkatkan secara


bertahap dengan maksimum 40 mg/hari

Moexipril ( Univasc ) Hipertensi: 1x7,5 mg (awal), 7,5-30 mg/hari Tab 7,5 mg, 15 mg
(perawatan)

Perindopril ( Aceon ) Hipertensi: 1x4 mg (awal), 1x10 mg (perawatan) Tab 2 mg, 4 mg, 8 mg

Quinapril ( Accupril ) Hipertensi: 1x10-20 mg (awal), 20-40 mg/hari Tab 20 mg


(perawatan), maksimum 80 mg/hari

Ramipril ( Altace ) Hipertensi: 1x2,5 mg (awal), 2,5-5 mg/hari Tab 2,5 mg, 5 mg
Antagonis angiotensin II
Mekanisme kerja

 Antagonis angiotensin II menghambat aktifitas


angiotensin II hanya di reseptor AT1 dan tidak di reseptor
AT2 maka disebut juga AT1 Blocker. Tidak adanya
hambatan kinase II menyebabkan bradikinin dipecah
menjadi kinin inaktif, sehingga vasodilator NO dan PGI2
tidak terbentuk oleh karena itu tidak menyebabkan efek
samping batuk kering.
Obat Dosis awal Dosis maksimal

Kandesartan 4-8 mg od 32 mg od

Losartan 25-50 mg od 50-100 mg od

Valsartan 20-40 bid 160 mg bid


Diuretik
Mekanisme kerja

 Menyebabkan tubuh membuang sendiri kelebihan


cairan dan natrium melalui buang air kecil. Membantu
meringankan beban kerja jantung. Juga mengurangi
penumpukan cairan di paru-paru dan bagian lain dari
tubuh, seperti pergelangan kaki dan kaki. Diuretik yang
berbeda menghilangkan cairan dengan laju yang
bervariasi dan melalui metode yang berbeda.
Jenis diuretik Obat Dosis awal Dosis Lama kerja Efek samping
maks/hari utama
Diuretik kuat Furosemid 20-40 mg 600 mg 6-8 jam Hipokalemia,
od/bid hipomagnesemia,
hiponatremia.
Bumetanid 0,5-1 mg 10 mg 4-6 jam Hiperurikemia,
od/bid intoleransi glukosa

Torasemid 10-20 mg od 200 mg 12-16 jam Gangguan asam


basa
Tiazid HCT 25 mg 200 mg 6-12 jam Hipokalemia,
od/bid hipomagnesemia,
hiponatremia
Indapamid 2,5 mg od 5 mg 36 jam Gangguan asam
basa
Diuretik Amilorid 2,5 mg od 20 mg 24 jam Hiperkalemia, rash
hemat
kalium
Triamteren 2,5 mg bid 100 mg 7-9 jam Hiperkalemia.
Antagonis aldosteron
Mekanisme kerja

 Pada pasien gagal jantung, kadar plasma aldosteron


meningkat (akibat aktivasi system renin angiotensin
aldosterone, bisa sampai 20x kadar normal. Aldosteron
menyebabkan retensi Na dan air yang menyebabkan
edema dan peningkatan preload jantung. Aldosteron
memacu remodeling dan disfungsi ventrikel melalui
peningkatan preload dan efek langsung yang
menyebabkan fibrosis miokard dan proliferasi fibroblast.
Indikasi pemberian antagonis aldosteron
 Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
 Gejala sedang sampai berat (kelas
fungsional III- IV NYHA)
 Dosis optimal penyekat β dan ACEI atau ARB
(tetapi tidak ACEI dan ARB)
 Kontraindikasi pemberian antagonis
aldosteron
 Konsentrasi serum kalium > 5,0 mmol/L
 Serum kreatinin> 2,5 mg/dL
 Bersamaan dengan diuretik hemat kalium atau
suplemen kalium
 Kombinasi ACEI dan ARB
 Obat diberikan dengan dosis awal yang rendah:
spironolakton 12,5 mg, eplerenon 50 mg sehari.
Kemudian dosis dapat ditingkatkan menjadi
spironolakton 25 mg, eplerenon 50 mg.
Hidralazin Isosorbit Dinitrat
Mekanisme kerja

 Membuat pembuluh darah vasodilatasi dan


meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung
sekaligus mengurangi beban kerjanya. Dapat berupa pil
untuk ditelan, tablet kunyah dan sebagai aplikasi topikal
(krim).

 Alasan Pengobatan

 Digunakan untuk meredakan nyeri dada (angina).


Indikasi pemberian kombinasi H-ISDN

 Pengganti ACEI dan ARB dimana keduanya tidak dapat


ditoleransi

 Sebagai terapi tambahan ACEI jika ARB atau antagonis


aldosteron tidak dapat ditoleransi

 Jika gejala pasien menetap walaupun sudah diterapi dengan


ACEI, penyekat β dan ARB atau antagonis aldosteron

Kontraindikasi pemberian kombinasi H-ISDN

 Hipotensi simtomatik

 Sindroma lupus

 Gagal ginjal berat


Digoxin
Indikasi pemberian digoxin adalah sebagai
berikut :
Fibrilasi atrial
 dengan irama ventrikular saat istrahat > 80
x/menit atau saat aktifitas> 110 - 120 x/menit
 Irama sinus
 Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
 Gejala ringan sampai berat (kelas fungsional II-IV
NYHA) Dosis optimalACEI dan/atau ARB,
penyekat β dan antagonis aldosteron jika ada
indikasi.
Kontraindikasi pemberian digoxin :
 Blok AV derajat 2 dan 3 (tanpa pacu jantung
tetap); hati-hati jika pasien diduga sindroma sinus
sakit
 Sindroma pre-eksitasi
 Riwayat intoleransi digoksin
OBAT ANTIARITMIA
Aritmia adalah suatu ketidakteraturan irama jantung
akibat gangguan impuls listrik di jantung yang disebabkan
oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis. Aritmia
timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium.
Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai
perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik
aktivitas listrik sel. Gangguan irama jantung tidak hanya
terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga
termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi.
Klasifikasi obat antiaritmia menurut
Vaughan-Williams
Kelas Mekanisme Kerja Obat

I Penyekat kanal natrium


A Depresi sedang fase 0 dan konduksi lambat (2+), Kuinidin, prokainamid, disopiramid
memanjangkan repolarisasi.
B Depresi minimal fase 0 dan konduksi lambat (0-1+), Lidokain, meksiletin, fenitoin, tokainid.
mempersingkat repolarisasi.
C Depresi kuat fase 0, konduksi lambat (3+ - 4+), efek ringan Enkainid, flekainid, indekainid, propafenon.
terhadap repolarisasi.
II Penyekat adrenoseptor beta Propanolol, asebutolol, esmolol.
III Memanjangkan repolarisasi Amiodaron, sotalol, dofetilid, ibutilid
IV Penyekat kanal Ca2+ Verapamil, diltiazem
V Lain-lain Digitalis, adenosin, magnesium.
KELAS I
KELAS IA KELAS IB KELAS IC

• Mempunyai efek yang • Mekanisme kerja • Berafinitas tinggi


kuat terhadap hampir obat ini berupa terhadap kanal Na+ di
semua jenis sel di pemendekan sarkolema (membran
jantung. repolarisasi fase 3, sel).
• Menghambat arus sangat jarang • antiaritmia yang paling
masuk ion natrium, menekan nodus SA. poten dalam
menekan depolarisasi • Dapat memperlambat
fase 0, dan menyebabkan konduksi dan menekan
memperlambat peningkatan arus masuk Na+
kecepatan konduksi ambang arus listrik kedalam sel dan
serabut purkinje diastolik pada kompleks prematur
miokard. serabut purkinje. ventrikel spontan
• Quinidine diberikan • Lidokain Flekainid dan Enkainid
sebagai lini pertama • Fenitoin diindikasikan untuk
untuk aritmia atrial • Tokainid hidroklorida aritmia ventrikel yang
dan ventricular. • Meksiletin mengancam jiwa, aritmia
• Quinidin dan hidroklorida ventrikel maligna, gagal
Procainamide dapat jantung kongestif,
meningkatkan bifascicular block, atau
periode refrakter. gangguan fungsi sinus.
• Obat Disopyramide
dapat
KELAS II (BETA BLOCKER)
 Obat beta bloker juga dikenal sebagai Agen Pemblokiran
Beta-Adrenergik.

 Mekanisme kerjanya dengan menurunkan depolarisasi fase


4 sehingga memanjangkan konduksi nodus AV,
menurunkan kontraktilitas dan denyut jantung.

 Kelas ini bermanfaat untuk mengatasi takiaritmia yang


disebabkan oleh aktivitas simpatik, seperti fibrilasi atrium,
flutter atrium, takikardi reentri nodus AV.

 Contoh obat:

Acebutolol, Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Propranolol,


KELAS III
 Mempunyai kemampuan memperpanjang lama potensial aksi
dan refraktor serabut Purkinje dan serabut otot ventrikel. Obat-
obat ini menghambat aktivitas sistem saraf otonom secara
nyata.

 Contoh:

1. Amiodarone hidroklorida

Obat antiaritmia yang paling luas terapeutiknya karena efektif


terhadap semua jenis takiaritmia. Selain itu obat ini tidak
menurunkan kontraktilitas miokard sehingga aman diberikan
pada pasien gagal jantung.

Dosis awal: 200mg 3 kali sehari selama 1 minggu, 200mg 2 kali


sehari selama 1 minggu berikutnya

2. Sotalol Hidroklorida

Efektif terhadap VT, SVT dan fibrilasi atrium.

Dosis: 2 x 80mg sehari


KELAS IV (ANTAGONIS CALCIUM)
 Bekerja sebagai penyekat kanal kalsium sehingga
menyebabkan penurunan kecepatan depolarisasi
spontan fase 4 dan melambatkan konduksi pada
jaringan-jaringan yang tergantung pada arus masuk
kalsium seperti nodus AV, otot polos vaskular, dan
jantung.
Nama Obat Indikasi dan Dosis Sediaan
Diltiazem Paroxysmal SVT, AF: 0,25 mg/kg IV (2 menit Kapsul/tablet: 120 mg,
(Cardizem, pertama), 1x10 mg (lanjutan) 180 mg, 240 mg, 300
Tiazac) Angina: 1x120-180 mg PO mg, 360 mg, 420 mg
Hipertensi: 1x180-240 mg PO Inj: 5 mg/ml
Tablet: 30 mg, 60
mg, 90 mg, 120
mg.
SV aritmia, AF: 2,5-5 mg IV (2 menit
Verapamil pertama), 1x 5-10 mg IV (lanjutan) Inj. Solution: 2,5 mg/ml
(Calan, Verelan) Angina: 3x80-120 mg PO Tablet: 40 mg, 80 mg,
Hipertensi: 3x80 mg (initial), 2x80-320 mg 120 mg
(maintenance) Kapsul/tablet: 100
mg, 120 mg, 180
mg, 200 mg, 240
mg, 300 mg,360
mg
KELAS V
 Terdiri dari golongan digitalis (juga dikenal sebagai
Digoxin dan Digitoxin), adenosin, dan magnesium.
Golongan digitalis
 Mekanisme kerja berupa penghambatan aliran kalsium di nodus AV dan aktivasi
aliran kalium yang diperantarai asetilkolin di atrium.

 Efek tidak langsungnya berupa hiperpolarisasi, pemendekan aksi potensial atrium


dan peningkatan masa refrakter di nodus AV.

 Efeknya adalah mengakhiri aritmia arus pada nodus AV dan untuk mengendalikan
denyut ventrikel pada fibrilasi atrium.

 Digitalis khusus berguna pada fibrilasi atrium yang menyertai payah jantung, dimana
pada keadaan ini, pemberian antagonis kalsium atau penyekat reseptor beta dapat
memperburuk fungsi jantung.

 Contoh:

Lanoxin, dosis: AF: 8-12 mcg/kg IV (initial),

1x0,1-0,4 mg IV (maintenance) atau

10-15 mcg/kg PO (initial),

3,4-5,1 mcg/kg PO (maintenance)


Adenosin

 Obat utama pada takikardi dengan QRS sempit (SVT).

 Takikardi dengan komplek QRS lebar yang reguler dan


monomorfik.

 Manuver diagnostik pada kasus SVT kompleks sempit


yang stabil.

 Kontra indikasi pada Blok AV derajat 2 atau 3 dan


sindroma gangguan sinus, serta pasien asma.

 Dosis: bolus 6 mg adenosine (10mg ATP) IV dalam waktu


cepat diikuti bolus saline normal 20ml.
Magnesium Sulfat

 Mekanisme kerja memperpanjang siklus sinus,


memperlambat konduksi nodus AV dan konduksi intra
atrial dan intra ventrikular.

 Dosis torsades de pointes: loading dose 1-2 gr (5-10ml


dari magnesium 20%) diencerkan dalam 50-100 cc D5%
diberikan selama 5-60 menit IV. Diikuti dengan 0,5-1 gr
per jam IV.
OBAT ANTIHIPERTENSI
 Antihipertensi →obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati hipertensi.

 Hipertensi → tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau


tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Klasifikasi
JNC 8
Klasifikasi TD TD Sistolik TD Diastolik
(mmHg) (mmHg)
≥60 tahun < 150 <90
<60 tahun <140 <90
≥18 tahun <140 <90
dengan CKD
≥18 tahun <140 <90
dengan DM
MEKANISME KERJA ACE-INHIBITOR
Mekanisme kerja Indikasi Efek samping obat
ACE Inhibitor
Bekerja dengan efektif untuk hipotensi, Kaptopril: 12,5-
menghambat hipertensi batuk kering, 50 mg 2/3x1
enzim ACE ringan, hiperkalemia, Enalapril: 5-20
pada sistem sedang skin rash, mg 1/2x1
renin- maupun edema Lisinopril: 5-20
angiotensin- berat angioneurotik, mg 1x1
aldosteron gagal ginjal
→menghambat akut,
konversi proteinuria
angiotensin I dan efek
menjadi teratogenik.
angiotensi II→
terjadi
pengurangan
hipertrofi
miokard dan
penurunan
preload jantung.
ARB

 Angiotensin Receptor Blocker bekerja dengan


menghambat aktivitas angiotensin II pada reseptor
angiotensin I tanpa mempengaruhi bradikinin sehingga
efek samping dapat dihindari.

 Indikasi : hipertensi renovaskular dan hipertensi genetik

 Efek samping: hipotensi, hiperkalemia, fetotoksik.


Obat Dosis awal Dosis maksimal
Kandesartan 4-8 mg (1x1) 32 mg (1x1)
Losartan 25-50 mg (1x1) 50-100 mg (1x1)
Valsartan 20-40 (1x1) 160 mg (1x1)
β Blocker

 Menurunkan kontraktilitas otot jantung dan menurunkan


denyut jantung dan tekanan darah (afterload) dengan
menghambat pelepasan renin sehingga menghambat
aktivasi sistem renin angiotensis aldosterone, akibatnya
terjadi penurunan tekanan darah.

 Efek Samping: hipotensi simtomatik, perburukan gagal


jantung, bradikardi
Obat β Blocker

Obat Dosis oral Pemberian


Propanolol 10-120 mg 2-4 x sehari
Metoprolol 25-150 mg 2x sehari
Timolol 5-15 mg 2x sehari
Nadolol 20-120 mg 1x sehari
Atenolol 25-100 mg 1x sehari
CCB
Mekanisme kerja Indikasi Obat
Menghambat hipertensi Amlodipin: 1x 5
influx kalsium dengan kadar mg
pada sel otot renin yang Nifedipin: 10-60
rendah seperti mg 2x1
polos pembuluh
pada usia lanjut Verapamil: 80-480
darah dan mg1/ 2x1, dosis
miokard dan terbagi
menimbulkan Diltiazem: 60-180
relaksasi arteriol mg 2x1 dalam
dosis terbagi
Diuretik

 Diuretik mengurangi retensi air dan garam sehingga


mengurangi volume cairan ekstra sel, aliran balik vena,
dan tekanan pengisisan ventrikel (preload). Golongan
diuretik terbagi atas:

 Diuretik tiazid : Hidrocholtiazid,

 Diuretik kuat (loop): Furosemide, Torsemide,

 Diuretik hemat kalium: Spironolakton,Triamteren.


Tiazid
Mekanisme Kontraindika
Waktu paruh Efek samping
kerja si
menghamb bendroflumetia gangguan hipokalemia,
at zid 3 jam, fungsi ginjal hiponatremi,
reabsorbsi hidroklorotiazid hipomagnese
mia
Na-Cl di  10-12 jam
hiperlipidemi
tubulus Indapamid  a,
distal ginjal 15-16 jam. menghambat
 ekskresi ekskresi asam
Na+ dan urat dari
Cl- ginjal. Guut
meningkat. akut
Loop diuretik
Mekanisme Waktu
Indikasi Efek samping
kerja paruh
bekerja di waktu pasien menimbulkan
ansa Henle paruh  hipertensi hiperkalsiura
asenden  furosemi dengan hiponatremia
gangguan menurunkan
menghamba d
fungsi ginjal kalsium darah
t kontransport diperluka (kreatinin hipokalemia
Na+ , K+ , Cl- n serum >2,5
dan pemberi mg/dL) dan
menghamba an 2 gagal
t resorpsi air atau 3 jantung
dan elektrolit. kali
sehari.
Diuretik hemat kalium
Mekanisme
Indikasi Efek samping
kerja
bekerja di Edema dan Hiperkalemia
segmen yg hipertensi berat
berespon
terhadap
aldosteron di
nefron
distal→
homeostasis
kalium di
kendalikan
Obat Dosis (mg) Pemberian Sediaan
a. Diuretik tiazid
- Hidroklorotiazid 12,5-25 1x/hr Tab 25 dan 50
- Bendrofulumeria 12,5-25 1x/hr mg
zid 1,25-2,5 1x/hr Tab 50 mg
- Klorotalidon Tab 2,5 mg
b. Diuretik kuat
- Furosemid 20-80 2-3x/hr Tab40 mg,amp
20mg
c. Diuretik hemat
kalium
-Amilorid 5-10 1-2x/hr Tab 25 dan 100
-Spironolakton 25 – 100 1 x sehari mg
-Triamteren 25 – 300 1 x sehari Tab 50 dan 100
mg
OBAT ANTIANGINA
Nitrat
Mekanisme

 Nitrat organic menurunkan kebutuhan dan


meningkatkan suplai oksigen dengan cara
memengaruhi tonus vascular. Obat ini menimbulkan
vasodilatasi semua system vascular.

 Indikasi nitrat organic :

 Angina pectoris

 Penggunaan lain : infark jantung, gagal jantung kongestif


 Efek samping nitrat organic umumnya berhubungan
dengan efek vasodilatasinya. Pada awal terapi sering
ditemukan sakit kepala, flushing karena dilatasi arteri
serebral. Sakit kepala biasanya berkurang setelah
beberapa kali pemakaian atau pengurangan dosis
obat. Efek samping juga dapat terjadi hipotensi postural,
Beta Bloker
Mekanisme kerja

 Beta bloker menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung


dengan cara menurunkan frekuensi denyut jantung,
tekanan darah, dan kontraktilitas
Kontraindikasi dan Efek samping

 Kontraindikasi penggunaan beta bloker adalah


hipotensi, bradikardia simptomatik, blok AV derajat 2-3,
gagal jantung kongestif, eksaserbasi serangan asma dan
diabetes mellitus dengan episode hipoglikemi.

 Efek samping yaitu menurunkan konduksi dan kontraksi


jantung, sehingga dapat terjadi bradikardia dan blok AV.
Efek penurunan frekuensi denyut jantung lebih kecil
pada penggunaan beta bloker ultra short-acting esmolol
i.v.
Nama obat Indikasi dan dosis sediaan

Acebutolol Hipertensi,ventricular aritmia, angina : 400- Capsule 200mg,400mg

1200mg/hari

Atenolol Hipertensi : 25-50mg/hari Tablet 25mg, 50mg, 100mg

Angina pectoris : 50mg/hari

Post miokard infark : 100mg/hari

Thyrotoxicosis : 25-100mg/hari

Bisoprolol/khoclrothiazide Hipertensi : 12,5mg, 25mg, 50mg Tablet 1,25mg, 2,5mg, 5mg

Edema : 25-100mg/hari

Metoprolol Hipertensi 100mg/hari, maksimal Injeksi : 1mg/ml

450mg/day
Tablet : 25mg, 50mg, 100mg

Akut miokard infark : 5mg rapid IV,


Capsule : 25mg, 50mg, 100mg, 200mg
sebanyak 3 dosis setelah 15 menit setelah

infus, 50mg/48jam, 50-100mg/12jam

Acute tachyarrhytmia : 5mg iv dalam 1-2

menit
Penghambat kanal Ca+
Mekanisme Kerja

 Mengganggu perpindahan kalsium ke dalam sel-sel


jantung dan pembuluh darah. Dapat menurunkan
kekuatan pompa jantung dan mengendurkan pembuluh
darah.

 Indikasi:

 Digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, nyeri


dada (angina) yang disebabkan oleh berkurangnya
pasokan darah ke otot jantung dan beberapa aritmia
(irama jantung abnormal).
Nama Obat Indikasi & Dosis Sediaan
Amlodipine Hipertensi: 1x5 mg PO Tablet 2,5 mg, 5 mg, 10 mg
(Norvasc, Lotrel) CAD, Angina: 1x5-10 mg PO (initial),
1x10 mg PO (maintenance)
Diltiazem Angina: 1x120-180 mg PO Kapsul/tablet: 120 mg, 180 mg, 240
(Cardizem, Tiazac) Hipertensi: 1x180-240 mg PO mg, 300 mg, 360 mg, 420 mg
Paroxysmal SVT, AF: 0,25 mg/kg IV (2 Inj: 5 mg/ml
menit pertama), 1x10 mg (lanjutan) Tablet: 30 mg, 60 mg, 90 mg, 120 mg

Felodipine Hipertensi: 1x2,5-5 mg PO Tablet: 2,5 mg, 5 mg, 10 mg

(Plendil)
Nifedipine Angina: 3x10 mg (initial), 3-4x10-30 Kapsul: 10 mg, 20 mg
(Adalat, Procardia) mg PO Tablet: 30 mg, 60 mg, 90 mg
Hipertensi: 2x30 mg PO
Nimodipine SAH: 6x60 mg PO Gel kapsul: 30 mg
(Nimotop) Oral solution: 30 mg/10 ml, 60 mg/20
ml
Nisoldipine Hipertensi: 1x17 mg PO (maks 34 Tablet: 8,5 mg, 17 mg, 20 mg, 25,5
(Sular) mg/hari) mg, 30 mg, 34 mg, 40 mg

Verapamil Angina: 3x80-120 mg PO Inj. Solution: 2,5 mg/ml


(Calan, Verelan) Hipertensi: 3x80 mg (initial), 2x80-320 Tablet: 40 mg, 80 mg, 120 mg
OBAT HIPOLIPIDEMIK
Hipolipidemik adalah obat yang
digunakan untuk menurunkan kadar
lipid plasma.
Asam Fibrat
Mekanisme kerja
peningkatan
oksidasi asam
berikatan dengan
lemak, sintesis LPL
reseptor peroxisome
dan penurunan
proliferator –
ekspresi apo C-III.
activated receptors
(PPARs)

meningkatkan klirens
lipoprotein yang kaya
trigliserida.
Indikasi dan kontraindikasi
asam
Indikasi: fibrat
pada pasien hiperlipoproteinemia tipe III dan
hipertrigliseridemia berat (kadar trigliseridemia >1000
mg/dl).

Kontraindikasi: Pasien dengan gangguan hati dan


ginjal, pada wanita hamil dan masa menyusui.

Efek samping paling sering ditemukan adalah


gangguan saluran cerna (mual, mencret, perut
kembung, dll) yang terjadi pada 10% pasien. Efek
samping lain yang dapat terjadi adalah ruam kulit,
alopesia, impotensi, leukopenia, anemia, berat badan
bertambah, gangguan irama jantung, dll.
Derivat asam fibrat yang masih
digunakan saat ini adalah
gemfibrozil, fenofibrat dan
bezafibrat.
Penghambat HMG CoA Reduktase

 Penyerapan obat golongan statin oleh tubuh bervariasi


dari 40-75%, kecuali fluvastatin yang hampir diserap
secara sempurna. Obat golongan statin mengalami
ekstraksi first-pass yang tinggi di hati.

 Mekanisme kerja :

golongan statin adalah memperantarai tahap pertama


biosintesis sterol. Golongan statin juga bersifat memicu
peningkatan reseptor LDL berafinitas tinggi. Efek ini
meningkatkan laju katabolik fraksional LDL serta ekstraksi
prekursor LDL (sisa VLDL) oleh hati dari darah sehingga
kadar LDL berkurang.
 Indikasi: Hiperkolesterolemia primer, menurunkan kadar
kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia.

 Kontraindikasi: Hamil, menyusui, pasien dengan penyakit


hati aktif atau peningkatan serum transaminase yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya.

Efek samping: Umumnya statin ditoleransi baik oleh pasien.


Efek samping statin yang potensial berbahaya adalah
miopati dan rabdomiolisis.
Penghambat penyerapan
kolesterol

Ezetimibe merupakan obat penurun lipid


pertama yang menghambat ambilan
kolesterol dari diet dan kolesterok
empedu tanpa mempengaruhi absobsi
nutrisi yang larut dalam lemak. Pemberian
ezetimibe digunakan bersama statin,
dimana kombinasi ini dapat menurunkan
kolesterol LDL lebih besar daripada
menggadakan dosis statin.
Indikasi : Hiperkolesterolemia

Kontraindikasi : Hipersensitivitas, gangguan


fungsi hati sedang-berat, hamil dan menyusui

ES :Gangguan sal.cerna, mialgia, ruam dan


angioedema, sakit kepala, lemas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai