Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR PASAR OUTPUT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

TUGAS REVIEW MATERI

ANGGOTA KELOMPOK 12:


1. NUR AHMAD DZULKARIM 195020207111008
2. EDO FANDRA 165020200111007

KELAS BA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
STRUKTUR PASAR OUTPUT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

A. Pengertian Pasar dan Struktur Pasar Output


Menurut buku Ekonomi karya Alam S, secara sempit, pasar dapat diartikan sebagai
tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Pengertian ini dapat dilihat dan dipahami dari
pasar tradisional. Secara luas, pasar merupakan proses di mana penjual dan pembeli saling
berinteraksi untuk menetapkan harga atau kesepakatan atas tingkat harga berdasarkan permintaan
dan penawaran.

Menurut buku MIKRO-EKONOMI karya Paul A. Samuelson, pasar diartikan sebagai


suatu mekanisme pada saat pembeli dan penjual suatu komoditi mengadakan interaksi untuk
menentukan harga dan kuantitasnya. Harga mencerminkan kondisi di mana seseorang atau
perusahaan bersedia melakukan tukar menukar (jual beli) secara sukarela. Pada intinya, pasar
merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran sehingga harga dapat ditetapkan.

Menurut buku MIKRO-EKONOMI, dalam pasar tentu terdapat dan terjadi yang namanya
persaingan. Persaingan dalam pasar terdiri atas persaingan sempurna dan persaingan tidak
sempurna. Jika suatu perusahaan terlalu kecil dibanding keseluruhan pasar dan tidak dapat
mempengaruhi harga, maka ia digolongkan pada persaingan sempurna. Berbeda halnya jika
perusahaan dapat mempengaruhi harga produksinya, maka ia digolongkan sebagai “pesaing tidak
sempurna” atau imperfect competition. Contoh sederhananya adalah perusahaan yang
memproduksi barang dalam skala kecil harus bersaing atau menghadapi dengan banyak
perusahaan yang memproduksi barang dalam skala besar.

Menurut Alam S, dalam buku Ekonomi dijelaskan bahwa struktur pasar adalah berbagai
hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja suatu perusahaan dalam pasar, seperti
jumlah perusahaan dalam suatu pasar, skala produksi, dan jenis produksi. Struktur pasar output
pada dasarnya adalah pertemuan antara permintaan output (barang dan jasa) dengan penawaran
output.
Struktur pasar yang kompetitif menurut buku Ekonomi adalah struktur pasar dimana
perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga dan jumlah barang di pasar. Semakin lemah kemampuan perusahaan
tersebut, maka semakin kompetitif struktur pasarnya. Dalam persaingan sempurna, struktur
ouput digambarkan sebagai banyak perusahaan-perusahaan kecil yang menjual produk yang
sifatnya identik, contoh sederhananya dalam buku MIKRO-EKONOMI adalah produk gandum
dan beras.

Berkaitan dengan struktur pasar kompetitif, mengutip pernyataan Adam Smith dalam
buku MIKRO-EKONOMI yang menyatakan bahwa sebuah perekonomian pasar yang kompetitif
mengandung kekuatan dahsyat yang dapat mendorong efisiensi. Dalam kondisi persaingan
sempurna dan tidak ada kegagalan pasar, maka pasar akan mengoptimalkan pemanfaatan
segenap sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa secara maksimal.

Menurut buku MIKRO-EKONOMI, terdapat 4 macam struktur pasar output yang


dibedakan menurut jumlah produsen, jenis produk, dan kemampuan menentukan harga, antara
lain sebagai berikut.

Struktur Pasar Jumlah Produk yang Contoh Produk Kemampuan


Produsen Dihasilkan dalam Menentukan
Perekonomian Harga
Persaingan Produsen Produk Identik Produk Tidak Ada
Sempurna Banyak (Homogen) Pertanian Dasar Kemampuan
(Gandum, Beras) (Sangat Sulit)
Persaingan Produsen Banyak Produk Pasta Gigi, Sulit, tetapi Ada
Monopolistik Banyak Diferensiasi Sabun, dan Sedikit
(Berbeda) Perdagangan Kemampuan
Eceran
Oligopoli Produsen Sedikit Produk Industri Baja, Ada Sedikit
Terdiferensiasi Semen, Kemampuan
(Berbeda) Handphone, dan (Agak Mudah)
Bahan Kimia
Monopoli Produsen Produk Unik dan Fasilitas Listrik Sangat Besar
Tunggal Tanpa Barang Kemampuannya
Subtitusi yang (Mudah)
Dekat

Dari tabel struktur pasar output di atas, terdapat tiga imperfect competitive market yaitu
antara lain adalah pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar monopolistik.

B. Pasar Persaingan Sempurna

I. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Menurut buku MIKRO-EKONOMI karya Paul A. Samuelson, dijelaskan bahwa yang


dimaksud dengan pasar persaingan sempurna atau perfect competition adalah sebuah istilah
teknis yang artinya dalam sebuah pasar tidak ada satu perusahaan (produsen) atau konsumen
yang cukup besar untuk mempengaruhi atau mendikte harga yang berlaku di pasar.

Dunia perfect competition adalah dunia penerima harga (price-takers). Artinya adalah
perusahaan begitu kecil dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan sehingga ia tidak bisa
merubah harga pasar dan hanya menerima harga yang sudah bersifat tertentu. Dalam hal
tersebut, masing-masing perusahaan menemui kurva permintaan yang benar-benar horizontal
atau mendatar (dd curve). Sebagai contoh, pasar gandum bersifat kompetitif sempurna karena
perusahaan penghasil gandum yang paling besar sekali pun hanya mampu menghasilkan sedikit
saja dari keseluruhan produksi gandum dunia sehingga ia takkan mampu mendikte harga gandum
yang berlaku di pasaran dunia.

Diterangkan kembali dalam buku Ekonomi karya Alam S, bahwa pasar persaingan sempurna
adalah suatu keadaan di mana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga sehingga
harga di pasar benar-benar merupakan hasil interaksi antara permintaan dan penawaran. Dengan
kata lain, harga yang terbentuk adalah cerminan keinginan konsumen dan produsen. Artinya,
permintaan merupakan cerminan keinginan konsumen dan penawaran mencerminkan keinginan
produsen atau penjual.

II. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna


Menurut buku Ekonomi karya Alam S, terdapat beberapa ciri-ciri dari perfect competition
diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Pada pasar persaingan sempurna terdapat banyak pembeli, namun tidak dapat
mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh kekuatan yang permintaan dan penawaran.
Berapa pun jumlah barang yang dibeli oleh konsumen tidak akan berpengaruh terhadap
harga. Di sini, pembeli dikatakan sebagai pengikut harga atau price-taker.

b. Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual seperti halnya pembeli,
tetapi dalam perfect competition ini penjual tidak punya kemampuan untuk
mempengaruhi harga. Umumnya penjual merupakan perusahaan kecil. Penjual yang
menjual barangnya di bawah harga pasar akan mengalami kerugian, sementara penjual
yang menjual barangnya di atas harga pasar, maka tidak akan menemukan konsumen
yang mau membeli kepadanya karena banyaknya pesaing. Dengan kata lain, penjual tidak
bisa menentukan harga meskipun mereka bisa menentukan berapa kuantitas yang akan
dijual.

c. Barang yang diperjual-belikan bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Artinya,
semua produk yang ada bersifat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu
barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C. Oleh karena itu, promosi
dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh. Contoh dari bersifat homogen atau
identik dimisalkan adalah komoditi pertanian, yaitu beras dimana terdapat banyak jenis-
jenis produk yang diperdagangkan seperti beras rojo lele, setra ramos, pandan wangi,
beras setra, dan beras cianjur yang mana seluruhnya adalah barang yang sama pada
intinya.

d. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk dari pasar persaingan sempurna (free entry
and exit). Jika industri ini memberi keuntungan yang besar, maka akan banyak
perusahaan-perusahaan baru yang akan ikut masuk ke pasar. Begitu pula sebaliknya,
apabila industri tersebut merugikan, maka akan beberapa perusahaan akan meninggalkan
pasar. Dalam hal ini, tidak ada hambatan atau batasan bagi setiap perusahaan untuk
masuk dan keluar dari pasar ini.
e. Setiap pihak dapat mengetahui keadaan atau kondisi pasar dengan mudah. Artinya,
dalam hal ini pembeli mengetahui jenis barang dan keadaan harga yang dikenakan oleh
perusahaan. Demikian pula dengan penjual yang mengetahui tingkat permintaan
konsumen, harga, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan produk.

f. Adanya kebebasan untuk mengambil keputusan. Artinya tidak ada kekuatan dari luar
yang bisa mempengaruhi keputusan yang diambil penjual dan pembeli, termasuk dalam
hal ini pemerintah.

III. Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna

Dalam buku Ekonomi karya Alam S, dijelaskan mengenai kebaikan dan keburukan yang
timbul pada pasar persaingan sempurna, antara lain adalah sebagai berikut.

a. Kebaikan Perfect Competition Market

Salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna adalah harga terbentuk berdasarkan
interaksi permintaan dan penawaran. Harga menjadi indicator bagi kinerja produsen.
Jika produsen memproduksi barang di atas harga pasar, maka perusahaan tersebut
tentu akan merugi mengingat banyaknya pesaing pada pasar persaingan sempurna.
Agar dapat bertahan, maka perusahaan harus betul-betul memperhatikan dan
memperbaiki kinerjanya.

Di lain pihak, jika perusahaan dapat menawarkan barang di bawah harga pasar, itu
berarti fungsi produksinya telah berlangsung secara efisien. Dengan demikian, pasar
persaingan sempurna mendorong perusahaan-perusahaan untuk berproduksi secara
efisien. Selain hal tersebut, kebaikan lainnya adalah adanya kemudahan bagi sumber
daya produksi untuk keluar atau masuk (free entry and exit). Maksudnya adalah tidak
ada kesulitan sedikit pun jika sumber daya atau faktor produksi ingin dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lainnya karena pada dasarnya semua tempat produksi
memiliki kesamaan baik dalam metode pembuatan hingga penjualannya kepada
pembeli sehingga tercipta kegiatan ekonomi yang lebih sehat dan bergairah.
b. Keburukan Perfect Competitive Market

Pada persaingan sempurna, barang yang diperdagangkan bersifat homogen. Tidak


ada keunggulan suatu produk terhadap produk lain yang ditawarkan. Dalam pasar
persaingan sempurna, teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
Sebagai akibatnya, suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang
kekal dari pengembangan teknologi dan teknik berproduksi yang baru tersebut. Oleh
sebab itu, keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal,
karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan
menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat
berbuat demikian. Hal ini tentu akan menghambat yang namanya inovasi produk dan
hal tersebut merupakan keburukan dari pasar persaingan sempurna.

C. Pengambilan Keputusan Dalam Perfect Competitive Market

Dalam buku Ekonomi karya Alam S, berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam
pasar persaingan sempurna bagi produsen dan konsumen dalam kesepakatan harga, dapat
dicontohkan dengan suatu perusahaan yang mencerminkan persaingan sempurna, yaitu
perusahaan beras. Hal ini karena perusahaan beras sesuai dengan karakteristik perfect
competitive market dimana jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak sebab beras
merupakan kebutuhan pokok di negara kita dan beras merupakan produk yang bersifat
homogen.

Dicontohkan dalam buku Ekonomi, perusahaan A yang memproduksi beras hanyalah


sebagian kecil dari sekian banyak perusahaan beras dengan produk yang sama. Artinya,
berapapun kuantitas beras yang dapat diproduksi sebuah perusahaan, harga keseimbangan
beras di pasar tidak akan berubah. Oleh karena itu, bila digambarkan dalam kurva akan
terlihat bahwa kurva permintaan beras untuk tiap perusahaan akan berbentuk garis lurus
mendatar atau garis horizontal. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah bentuk permintaan
untuk industri secara keseluruhan terhadap beras tetap merupakan suatu garis miring yang
negatif (kemiringan negatif). Untuk lebih jelasnya, berikut peraga yang menggambarkan
kondisi persaingan sempurna.
Pada peraga (a) yang terletak di sebelah kiri atas, merupakan kurva permintaan dan
penawaran secara keseluruhan dari industri beras. Harga keseimbangan pasar tercipta pada
perpotongan garis kurva permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan ini merupakan
patokan dari pengambilan keputusan pihak produsen dalam menjual produknya. Jika salah
satu dari perusahaan beras menaikkan harga jualnya, maka konsumen akan berpindah ke
perusahaan lain yang harga jualnya sesuai harga keseimbangan ketimbang perusahaan yang
menaikkan harga jualnya tersebut.

Pada peraga (b) yang terletak di sebelah kanan, merupakan bentuk permintaan yang
terjadi pada setiap perusahaan beras yang bentuknya horizontal. Perhatikan perbedaan
kuantitas produksi antara industri secara keseluruhan dengan satu perusahaan. Terlihat pada
gambar bahwa berapa pun kuantitas yang dihasilkan satu perusahaan, tetap tidak dapat
mempengaruhi harga yang ada di pasar. Kurva permintaan horizontal atau elastis sempurna
ini menunjukkan bahwa jika perusahaan menaikkan harga produk, maka konsumen akan
tidak akan membeli produknya mengingat banyaknya perusahaan pesaing lain yang
menggunakan patokan harga keseimbangan. Sebaliknya jika mereka menjual di bawah harga
keseimbangan, maka konsumen akan membeli kepada mereka. Inilah bentuk pengambilan
keputusan dalam pasar persaingan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

S, Alam. 2013. Ekonomi. Jakarta: Esis

Samuelson A, Paul, William D. Nordhaus. 1992. MIKRO-EKONOMI. New York: McGraw-Hill,


Inc

Anda mungkin juga menyukai