Anda di halaman 1dari 7

I.

ASUMSI-ASUMSI YANG MELANDASI BENTUK PASAR


Penerima Harga Penentu Harga
(Price Takers) (Price Makers)
No. Asumsi-asumsi
Persaingan Persaingan Oligopoli Monopoli
Sempurna Monopolistik
1. Banyaknya Banyak Banyak Beberapa Satu
Penjual
2. Kondisi Biaya Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa output yang menurun
dalam produksi jangka pendek (diminishing return), akan menyebabkan
biaya marginal (SMC)meningkat. Asumsi ini tidak penting dalam pasar
oligopoly dan monopoli, karena biaya marjinal yang konstan atau menurun
mungkin saja terjadi, meskipun output dalam produksi jangka pendek
menurun.
3. Banyaknya Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa terdapat banyak
Pembeli pembeli, sehingga dominasi kekuatan dalam keputusan harga tidak dapat
dilakukan oleh satu atau beberapa pembeli yang kuat. Dalam kasus apabila
hanya terdapat beberapa pembeli yang kuat dan mampu mempengaruhi
harga beli, maka pasar dikatakan berada dalam situasi oligopsoni
(oligopsony), sedangkan apabila hanya terdapat satu pembeli tunggal yang
mampu mempengaruhi harga beli dikatakan bahwa pasar berada dalam
situasi monopsoni (monopsony).
4. Kondisi Subtitusi Identik Subtitusi sangat Subtitusi Tidak ada
Permintaan serupa terbatas subtitusi
5. Fungsi Tujuan Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa perusahaan ingin
memaksimalkan keuntungan jangka pendek (short run profit
maximization). Asumsi ini mungkin tidak tepat untuk pasar oligopoli,
dimana horizon waktu biasanya jangka panjang, karena keuntungan jangka
pendek yang tinggi akan merangsang pesaing – pesaing baru memasuki
pasar sehingga menyebabkan pasar berubah menjadi lebih kompetitif.
6. Variabel Strategik Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa perusahaan dapat
menyesuaikan harga dan kuantitas yang ditawarkan, kecuali untuk pasar
persaingan sempurna apabila harga telah berada dalam kondisi
keseimbangan pasar, maka perusahaan hanya mengatur kuantitas produk
yang ditawarkan. Perusahaan yang berada dalam pasar bukan persaingan
sempurna mungkin juga dapat menyesuaikan usaha promosi mereka,
desain produk, dan saluran distribusi, dan oleh karena itu mereka dapat
menyesuaikan harga jual dan kuantitas produk yang di tawarkan.
7. Ekspektasi dari Tidak ada, karena terdapat banyak perusahaan sejenis dalam pasar
Reaksi Pesaing persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistic. Perusahaan –
perusahaan yang ada itu, semuanya relative kecil terhadap pasar, dengan
kata lain setiap perusahaan hanya memiliki pangsa pasar (market share)
yang relative kecil, sehingga tindakan – tindakan dari perusahaan yang satu
tidak di ketahui oleh perusahaan yang lain. Pesaing – pesaing mungkin
mengabaikan atau menyesuaikan dengan tindakan – tindakan perusahaan,
tergantung pada apakah mempengaruhi atau tidak mempengaruhi tujuan –
tujuan pesaing itu. Tidak ada, karena tidak subtitusi untuk produk – produk
yang dihasilkan oleh perusahan monopoli. Produsen produk produk
monopoli hanya ada satu, sehingga tidak ada pesaing dalam pasar
monopoli.

II. KLASIFIKASI PASAR


A. Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya
Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan ada
dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang
yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan
surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta
asing.

B. Jenis Pasar Menurut Cara Transaksinya


Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan
pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual
belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual
belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini
adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

C. Jenis – Jenis Pasar Menurut Jenis Barangnya


Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu, misalnya pasar hewan,
pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan daging serta pasar loak.
D. Pasar Menurut Waktunya
o Pasar Harian
o Pasar Mingguan
o Pasar Bulanan
o Pasar Tahunan
o Pasar Temporer

E. Pasar Menurut Keleluasaan Distribusi


o Pasar Daerah
o Pasar Lokal
o Pasar Nasional
o Pasar Internasional

F. Pasar Menurut Bentuk serta Strukturnya


o Pasar Persaingan Sempurna
o Pasar Persaingan Tidak Sempurna.

III. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pengertian Pasar Persaingan Sempurna adalah sebuah pasar dengan kondisi dimana
penjual dan pembeli jumlahnya sangat banyak dan jenis produknya yang dijual bersifat
homogen (serupa) serta adanya permintaan dan penawaran yang bergerak secara bebas.
Pasar persaingan sempurna (Perfect competition market) merupakan pasar dimana
pembeli dan penjual tidak bisa mempengaruhi harga barang secara individu. Dengan
begitu, penentuan harga barang yang dijual di pasar tersebut adalah hasil kesepakatan
bersama antara pembeli dan penjual.
Pasar Persaingan Sempurna (PPS) umumnya dibuka untuk mempertemukan banyak
perusahaan yang menjual produk yang sama meskipun dengan kualitas yang berbeda akan
tetapi harga jual disamakan sesuai yang sudah ditentukan oleh pasar.Permintaan yang
terbentuk adalah cerminan keinginan pembeli, sedangkan penawaran adalah cerminan
keinginan penjual. Salah satu contohnya adalah perusahaan kecil yang jumlahnya banyak
dimana produk yang dijual jenisnya sama, misalnya beras, jagung, saryuran, gandum, dan
lain sebagainya.

A. Pengertian Menurut Para Ahli


1. Wilson Bangun
Menurut Wilson Bangun (2007), pengertian pasar persaingan sempurna adalah
bentuk pasar yang paling tua di dunia. Bentuk pasar ini efektif digunakan pada sebuah
negara yang butuh kebebasan bertransaksi bagi para pelaku ekonomi.
2. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno (2005), pengertian pasar persaingan sempurna adalah
industri dimana terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, dan masing-masing penjual
dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga produk di pasar.

3. Adiwarman A. Karim
Menurut Adiwarman A. Karim (2007), pengertian pasar persaingan sempurna
adalah sebuah pasar dimana penjual tidak dapat menentukan harga dan hanya bisa menjual
dengan harga yang berlaku di pasar. Pasar persaingan sempurna dalam kondisi yang paling
ekstrim ketika penjual sama sekali tidak bisa menentukan harga.

B. Ciri - Ciri Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
1. Perusahaan Adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar
tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam
pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga
barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri
tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya
tersebut.
2. Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan.
Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di
antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.
Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical’atau homogenous. Persaingan
yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan
misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan
penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai
produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
3. Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-
masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah
perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat
sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini
menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,
4. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah
sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut
mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka
mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi
dari yang berlaku di pasar.

IV. MEMAKSIMUMKAN LABA EKONOMI MELALUI PENGENDALIAN


OUTPUT
1. mencari informasi tentang harga produk ( p ) yang berlaku dipasar.
2. mencari informasi tentang biaya variabel rata – rata ( AVC ) dan biaya marginal ( MC )
dari proses produksi. Sebagai misal, apabila pendugaan produksi biaya total jangka pendek
dengan menggunakan mengggunakan regresi kubik yaitu : TC = a + bQ + + , maka
dengan fungsi biaya variabel rata –rata ( AVC ) dan biaya marginal ( MC ) adalah
AVC = = = b + cQ + d
MC = = = b – 2cQ +
3. memeriksa aturan yang berlaku sebagai berikut:
a. jika p ≥ , maka tentukan output produksi jangka pendek pada tingkat diamana P =
MC. Dalam kasus pendugaaan biaya total ( TC ) mengggunakan fungsi kubik, maka
AVC mencapai minimum pada kuantitas output = . dengan demikian apabila P ≥ ,
manajer memutuskan untuk untuk berproduksi dalam jangka pendek, melalui
menetapkan output produksi yang memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan kerugian sebagai berikut:
P = MC = b + 2cQ +
dalam situasi dimana biaya rata – rata total ( ATC ) lebih besar daripada harga pasar
yang berlaku ( P ), namun harga pasar yang berlaku ( P ), namun harga pasar yang
berlaku itu ( P ) lebih besar daripada biaya variabel rata – rata ( AVC ) jadi : AVC <
P < ATC , maka perusahaan masih dapat terus berproduksi dalam jangka pendek,
meskipun mengalami kerugian, namun besar kerugain tersebut lebih kecil
dibandingkan perusahaan tidak berproduksi di keadaan AVC < P < ATC, maka
besar kerugian adalah sebesar biaya tetap total ( TFC ), sedangakan apabila tetap
berproduksi meskipun mengalami kerugian, besar kerugian lebih kecil daripada
TFC. Dalam hal ini perusahaan meminimumkan kerugian dengan cara tetap
berproduksi pada tingkat output yang membuat P = MC. Apabila P = AVC,
perusahaan berada dalam keadaan indiferen (indifeerent) antara berproduksi atau
tidak berproduksi , karena besar kerugian dari kedua alternatife pilihan tersebut
adalah sama besar yaitu sebesar TFC.
b. jika P < , maka manajer harus memutuskan untuk menutup perusahaan atau tidak
melakukan aktivitas produksi, karena apabila berpoduksi, tingkat kerugian akan
lebih besar dari TFC.
4. Menghitung kerugian atau keuntungan ekonomis, melalui :
π = TR – TC = ( P x Q ) – { (AVC x Q ) + TFC }
= ( P – AVC)Q – TFC
Catatan : dari persamaan keuntungan tampak bahwa apabila P < , kerugiannya
adalah lebih besar dari TFC.
Langkah – langkah di atas dapat ditunjukan secara grafik seperti ditunjukan dalam
gambar.

V. MEMAKSIMUMKAN LABA EKONOMI MELALUI PENGENDALIAN INPUT


Sebagaimana telah diketahui dalam konsep analisis produksi bahwa tingkat output
produksi ditentukan oleh tingkat penggunaan input, sehingga pengendalian input dapat
juga dilakukan untuk memaksimumkan keuntungan ekonomis dalam pasar persaingan
sempurna. Secara konseptual dapat dijelaskan sebagai berikut, TR = R(Q) artinya
penerimaan total (TR) tergantung pada tingkat output yang dijual dipasar. Kemudian TC
=C(Q) artinya biaya total produksi tergantung pada tingkat output yang diproduksi.
Dengan demikian tingkat keuntungan ekonomis dapat dinyatakan sebagai: p = TR – TC =
R(Q)-C(Q)= p(Q). Artinya tingkat keuntungan ekonomis tergantung pada tingkat output
ynag dijual dipasar. Selanjutnya karena Q= f(L), berarti: p= p(Q)= p{Q(L)}= p(L). Artinya
tingkat keuntungan ekonomis tergantung pada tingkat penggunaan input tenaga kerja ,L,
dalam produksi jangka pendek.
Beberapa langkah yang dapat diikuti apabila perusahaan ingin memaksimumkan
keuntungan ekonomis dalam pasar persaingan sempurna melalui pengendalian input
produksi, adalah sebagai berikut:
1. Mencari informasi tentang harga produk (P) yang berlaku di pasar dan harga dari
input produksi, pi
2. Mencari informasi tentang penerimaan rata rata produk (average revenue product =
ARP) dan penerimaan marjinal produk (marginal revenue product=MRP) dari input
produksi
Penerimaan rata rata produk dari produksi (ARP) menunjukan penerimaan rata-rata
per input produksi itu, dihitung sebagai ARP= TR / I= (P x Q) / I= P x (Q/I) = P x AP.
Dengan demikian ARP dari input produksi dihitung sebagai hargaproduk(P) dikalikan
dengan produk rata rata dari input ptoduksi (AP), jadi: ARP= P x AP, catatan I= input
produksi.
Penerimaan marjinal produk dari input produksi (MRP) menunjukan tambahan
penerimaan total per tambahan penggunaan satu unit input produksi itu dihitung
sebagai: MRP = ∆TR/∆I = (∆TR/∆Q)(∆Q/∆I) = MR x MP. Karena dalam pasar
persaingan sempurna P = MR, maka MRP dihitung sebagai harga produk (P) dikalikan
dengan produk marjinal dari input produksi (MP), jadi: MRP = P x MP.

3. Memeriksa aturan aturan yang berlaku sebagai berikut


o Jika harga input produksi (pi) lebih kecil dari pada atau sama dengan ARP i- maksimum,
maka tentukan input produksi pada tingkat dimana harga dari input produksi itu sama
dengan penerimaan marjinal produk (pi = MRPI ). Dengan demikian apabila
perusahaan menggunakan n jenis input variabel, katakanlah x1, x2, x3,……xn, dengan
masing masing harga input itu adalah p1, p2,……,pn, maka tentukan input produksi
pada tingkat penggunaan dimana
MRPx1 = p1 ; MRPx2 = p2;…………….; MRPxn = Pn
o Jika harga input produksi (p1) lebih besar dari pada ARPI-maksimum maka manajer harus
memutuskan untuk menutup perusahaan atau tidak melakukan aktivitas produksi, dan
untuk itu tidak perlu menggunakan input produksi. Dalam hal ini perusahaan hanya
menanggung kerugian sebesar biaya tetap total (p= -TFC)
4. Menghitung keuntungan atau kerugian ekonomis.
Apabila perusahaan menggunakan n jenis input variabel, katakanlah, x 1, x2, x3,……xn,
dengan masing masing harga input itu adalah p1, p2,……,pn, maka keuntungan
ekonomis atau kerugian ekonomis dihitung melalui
p = TR – TC = TR – ( TVC+ TFC)
= (PxQ*) – {(Spixi) + TFC)
Catatan: P= harga produk, Q* = (x1, x2, x3,……xn), xi= tingkat penggunaan input xi,
sedangkan pi adalah harga input xi( i=1,2,……,n).

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-pasar-lengkap

Anda mungkin juga menyukai