Cara Melakukan Manual Plasenta
Cara Melakukan Manual Plasenta
Untuk mengeluarkan plasenta yang belum lepas jika masih ada waktu
dapat mencoba teknik menurut Crede yaitu uterus dimasase perlahan
sehingga berkontraksi baik, dan dengan meletakkan 4 jari dibelakang
uterus dan ibu jari didepannya, uterus dipencet di antara jari-jari tersebut
dengan maksud untuk melepaskan plasenta dari dinding uterus dan
menekannya keluar. Tindakan ini tidaklah selalu berhasil dan tidak boleh
dilakukan secara kasar.
Dengan ujung jari menelusuri tali pusat sampai plasenta. Jika pada waktu
melewati serviks dijumpai tahanan dari lingkaran kekejangan (constrition ring),
ini dapat diatasi dengan mengembangkan secara perlahan-lahan jari tangan yang
membentuk kerucut tadi. Sementara itu, tangan kiri diletakkan di atas fundus
uteri dari luar dinding perut ibu sambil menahan atau mendorong fundus itu ke
bawah. Setelah tangan yang di dalam sampai ke plasenta, telusurilah permukaan
fetalnya ke arah pinggir plasenta. Pada perdarahan kala tiga, biasanya telah ada
bagian pinggir plasenta yang terlepas.
Gambar 2. Ujung jari menelusuri tali pusat, tangan kiri diletakkan di atas
fundus
—Melalui celah tersebut, selipkan bagian ulnar dari tangan yang berada di
dalam antara dinding uterus dengan bagian plasenta yang telah terlepas itu.
Dengan gerakan tangan seperti mengikis air, plasenta dapat dilepaskan
seluruhnya (kalau mungkin), sementara tangan yang di luar tetap menahan
fundus uteri supaya jangan ikut terdorong ke atas. Dengan demikian, kejadian
robekan uterus (perforasi) dapat dihindarkan.
ATONIA UTERI
Penanganan
1. Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut
masukkan secara obstetrik (menyatukan kelima ujung jari) melalui
introitus dan ke dalam vagina ibu.
2. Periksa vagina dan serviks. Jika ada selaput ketuban atau bekuan darah
pada kavum uteri mungkin hal ini menyebabkan uterus tak dapat
berkontraksi secara penuh.
3. Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior, tekan
dinding anterior uterus, ke arah tangan luar yang menahan dan
mendorong dinding posterior uterus kea rah depan sehingga uterus
ditekan dari arah depan ke belakang.
4. Tekan kuat uterus di antara kedua tangan. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas
implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang
miometrium untuk berkontraksi.
5. Evaluasi keberhasilan :
Jika uterus bekontraksi dan pendarahan berkurang, terus melakukan KBI
selama dua menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dan pantau
ibu secara melekat selama kala empat.