Anda di halaman 1dari 19

Desain Penelitian Desain dasar

• Eksperimen

• Peneliti memiliki “kekuasaan” untuk


menentukan apakah subyek akan terpajan
ABDUL WAKHID atau tidak

• Observasi

• Peneliti hanya melakukan observasi saja


Eksperimen/Uji klinik Uji klinik dengan cross over

Uji klinik dasar


Uji klinik dasar Dengan cross-over

Keluaran+ Keluaran+ Keluaran+


Diberikan Follow up Wash-out Diberikan Follow up
Diberikan Follow up pajanan pajanan
pajanan Keluaran- Keluaran-
Populasi Inklusi Sampel Randomisasi
Keluaran- terjangkau Eksklusi terjangkau
Populasi Inklusi Sampel Randomisasi Keluaran+ Keluaran+
Tdk diberikan Follow up Wash-out Tdk diberikan Follow up
terjangkau Eksklusi terjangkau pajanan pajanan
Keluaran+ Keluaran- Keluaran-
Tdk diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-
Alokasi Acak dengan
Alokasi acak (random allocation)
Permutasi Blok
• Menghindarkan bias seleksi
• Agar jumlah subyek seimbang pada kedua kelompok

• Dilakukan dengan menggunakan angka acak

• Untuk 2 intervensi
• Untuk 2 kelompok:

• Angka 0-4: Obat


• 0-4: OP (Obat Plasebo)

• Angka 5-9: Plasebo

• Misal angka acak:
 • 5-9: PO (Plasebo Obat)

2 4 1 3 0

O P O P O
• Angka Acak: 2 9 3 7

• Pasien yang pertama dapat obat, kedua plasebo, ketiga obat, dst

• Dapat terjadi jumlah subyek untuk obat dan plasebo tidak sama • Maka: O P P O O P P O
Blinding pada Uji Klinik Penggunaan Plasebo

• No blinding, open trial


• Mengontrol efek subyektif atau kebetulan

• Blinding:
• Plasebo harus sama dengan obat/zat yang
• Single Blind

diteliti:

• Pasien tidak tahu

• Pemeriksa tahu
• Kemasan sama

• Double Blind
• Warna sama

• Pasien tidak tahu


• Bentuk sama

• Pemeriksa tidak tahu

• Triple Blind
• Besar sama

• Sama seperti Double + penganalisis tidak tahu • Rasa sama


Hal-hal yang Harus
Kohort Diperhatikan pada Kohort
• Sampel dimulai dengan adanya pajanan atau
Keluaran+
tidak

Populasi
terpajan
Random Sampel
terpajan
Follow up
• Peneliti harus mengetahui status keterpajanan
Populasi Identifikasi
Keluaran- subyek

terjangkau
Keluaran+ • Untuk memperoleh n subyek terpajan perlu
Populasi
tdk terpajan
Random Sampel
tdk terpajan
Follow up memeriksa n’ subyek, yang banyaknya
Keluaran- tergantung proporsi pajanan di populasi

• Kohort dapat dilakukan secara retrsopektif dg


menggunakan rekam medis atau catatan yang
ada
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Kasus-kontrol pada Kasus-kontrol

• Pengambilan sampel dimulai dengan identifikasi

Populasi Random Sampel Follow up


Keluaran+
• Untuk memperoleh n kasus, perlu memeriksa n’
terpajan terpajan
Keluaran-
orang, yang jumlahnya tergantung prevalensi
Populasi Identifikasi kasus di populasi


terjangkau
Keluaran+ Definisi kasus sangat penting

Populasi Random Sampel Follow up


tdk terpajan tdk terpajan
Keluaran- • Secara ideal kontrol harus berasal dari populasi
yang sama

• Tidak dapat digunakan untuk menghitung


prevalensi
Hal-hal yang Harus
Cross-sectional Diperhatikan pada X-Section

Ada
Keluaran+
• Keluaran dan pajanan diukur pada waktu yang
sama, sehingga kurang dapat melihat sebab-
pajanan
Keluaran-
Populasi
terjangkau
Sampel
terjangkau
Analisis
akibat


Keluaran+
Tidak ada Banyak digunakan pada survei


pajanan
Keluaran- SRS umumnya sulit digunakan

• Modifikasi sampel: stratifikasi, klaster, gabungan

• Dapat digunakan untuk menghitung prevalensi


KARAKTERISTIK PENDEKATAN

Pendekatan kuantitatif
• Mengumpulkan data angka
• Penggunaan pengukuran
•Menjelaskan dan memprediksi
• Menggunakan sampel yang representatif
•Dapat di gunakan untuk mengeneralisasi
•Exclude konteks
•Dikatakan Deduktif
• Mengetes hipotesa
•Mengklaim harus objektif
MANFAAT DISAIN RISET DISAIN RISET

Digunakan dalam 2 cara:


➢Memberikan pedoman dalam merencanakan dan
mengimplementasikan riset dengan cara yang paling 1. Strategi studi keseluruhan dari identifikasi
mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan
masalah sampai rencana final koleksi data
(Metodologi Riset)
2. Definisi struktur dengan jelas bagaimana
➢Kontrol yang diberikan suatu disain akan meningkatkan
probability bahwa hasil studi merefleksikan realitas studi diimplementasikan
yang akurat
(Disain Riset)

Pertanyaan yang bisa mengarahkan
Blue Print” ! rencana riset secara rinci bisa
dibuat dengan melihat: pengembangan disain:
• Pernyataan masalah 1. Apa tujuan studi? (menggambarkan, menguji hubungan,
• Kerangka kerja menguji sebab-akibat)

• Pertanyaan riset 2. Apakah treatment digunakan (dikontrol)?


3. Apakah ada pre tes sampel?
• Definisi variabel yang jelas
4. Apakah sampel random?
• Adanya treatment
5. Apakah sampel satu atau dibagi dalam group? Berapa group?
• Jumlah dan waktu pengukuran Ukuran tiap group?
• Metode sampling 6. Apakah ada kontrol group? Group random?
• Kerangka waktu koleksi data 7. Pengukuran sampel sekali atau diulang?

• Rencana perbandingan 8. Cara mengumpulkan data (cross-sectional/ over time)


9. Strategi mengontrol variabel luar? Satu tempat atau multi?
• Kontrol variabel luar
KONSEP PENTING DISAIN RISET ELEMEN DISAIN YANG BAIK

• Causality (ada hubungan sebab akibat) • Kontrol lingkungan

• Multicausality (ada sejumlah variabel yang • Kontrol ekuivalen subjek dan group
saling berhubungan sebab- akibat)
• Probability (complexity of nursing fields/ • Kontrol treatment
relative rather than absolute, causality)
• Kontrol pengukuran
• Manipulation
• Control • Kontrol variabel luar
JENIS-JENIS DISAIN RISET

PEMILIHAN DISAIN RISET • Disain Deskriptif

Tujuan:

Untuk mencapai kontrol yang ketat dan meningkatkan validitas studi dalam
• Disain Korelasi

menguji masalah riset


• Disain Quasi-Eksperimental

• Disain Studi Eksperimental


DISAIN DESKRIPTIF

Tujuan: Untuk memberikan gambaran situasi yang ada/


Proteksi/ Strategi menghindari bias untuk disain Deskriptif:

terjadi

1. Menghubungkan antara konsep dan

“Banyak aspek keperawatan yang perlu digambarkan lebih


jelas terkait fenomena yang ada sebelum faktor definisi operasional variabel

hubungan sebab akibat diuji”.

2. Pemilihan sampel dan jumlah

“ Bisa digunakan untuk mengembangkan teori, identifikasi


masalah praktik, justifikasi praktik, membuat keputusan 3. Penggunaan instrumen yang valid (absah/ benar) dan
reliabel (dapat diandalkan/ dipercaya)

dll
4. Prosedur koleksi data yang benar
Jenis Disain Deskriptif

• Studi Deskriptif Typical

Tuj: menguji karakteristik sampel tunggal


(contoh: pengalaman sensasi-sensasi selama • Disain Dimensi Waktu

pencabutan selang klien post operasi akut)

* Berkembang dalam disiplin Epidemiologi !Mempelajari kejadian dan


• Deskriptif Perbandingan
distribusi penyakit dalam populasi (Cohorts)

* Tuj: menguji tahapan dan pola perubahan, pertumbuhan, atau trend


Tuj: menguji dan menggambarkan perbedaan di mendatang

dalam variabel pada dua kelompok atau lebih * Dimensi waktu adalah poin penting

yg terjadi secara alamiah dalam seting


* Hasil disain untuk mengembangkan hipotesa dan sering untuk disain
experimen

Contoh: kelelahan orang tua saat bayi pulang


* Cohort untuk menentukan faktor risiko atau penyebab sakit (dugaan
dengan monitor causality); contoh merokok dengan BBLR
Terbagi dua:
• Disain Studi Kasus

1. Retrospective (penyebab dan akibat sudah terjadi)


• Eksplorasi intensif terhadap unit tunggal seperti orang,
keluarga, grup, komunitas atau institusi atau subyek yang
jumlahnya sedikit yg diuji secara intensif

2. Prospective (penyebab mungkin sudah terjadi tapi akibat


belum) ! lebih “powerful” krn faktor risiko terjadi
sebelum sakit ! positif untuk penyakit

• Disain yg bagus bisa sebagai sumber gambaran


informasi yang baik dan digunakan sebagai evidence
yang baru (mengkritisi teori lama)

Yang termasuk disain dimensi waktu termasuk: disain


longitudinal, cross-sectional, dll • Biasa digunakan pada riset kualitatif
DISAIN KORELASI

• Disain ini juga berguna dalam mendemonstrasikan


efektifitas tehnik terapi khusus

Tujuan: Menguji adanya hubungan diantara variabel


• Potensi untuk memberikan gambaran penemuan penting (pengujian bisa terjadi pada beberapa level)

yg dapat mengeneralisasi hipotesa baru untuk diuji !


menguji faktor2 yang teridentifikasi melalui studi kasus
• Peneliti bisa menggambarkan hubungan, menduga
hubungan antara variabel, atau mengetes hubungan yang
• Generalisasi penemuan untuk teori sangat tepat dan dimaksud dalil teori

penting

• Perlu sampel besar! representatif


Contoh: studi kasus satu tahun pengalaman hidup wanita
dengan PMS
• Disain Korelasi Deskriptif

• Tuj: Menguji adanya hubungan yang ada dalam situasi • Disain testing Model

nyata (yg sudah terjadi atau baru terjadi)

• Memfasilitasi u identifikasi beberapa hubungan • Tuj: Untuk mengetes keakuratan suatu model
timbalbalik dalam situasi jangka waktu yg pendek
penyebab yang dihipotesa (perlu semua variabel
• Digunakan untuk mengembangkan hipotesa studi yg relevan dengan model yg akan diukur)

selanjutnya

• Memerlukan sampel yang heterogen dan besar

• Tidak ada kontrol dan manipulasi situasi

• Analisa menentukan apakah ya atau tidak data


• Contoh: mengkaji hub antara sikap, kepercayaan,
yang ada konsisten dengan model
pengetahuan, dan nilai terhadap seksualitas remaja dan
STD
DISAIN QUASI EXPERIMENTAL

• Tujuan: Menguji hubungan sebab akibat


• Disain quasi eksperimen dikembangkan untuk
• Kekuatan untuk mencapai tujuan tergantung dari memberikan alternatif menguji hubungan sebab
luasnya efek/akibat nyata dari treatment akibat dalam situasi yang tidak kondusif untuk
experimen (variabel independen) yg dapat mengontrol eksperimen

dideteksi dengan pengukuran variabel dependen


• Memfasilitasi pencarian pengetahuan dan menguji
• Untuk mendapatkan pengertian efek yg benar hubungan sebab akibat dalam situasi dimana kontrol
yang lengkap tidak mungkin

perlu mengontrol validitas melalui pemilihan


subyek, kontrol lingkungan, manipulasi • Dikembangkan untuk mengontrol beberapa ancaman
treatment, dan pengukuran variabel dependen validitas dalam situasi sekurang2nya satu dari 3
secara reliabel dan valid komponen disain eksperimen murni(sampel random,
kontrol group, manipulasi treatment) kurang
DISAIN STUDI EXPERIMEN

• Di set untuk memberikan sebanyak mungkin sejumlah


kontrol untuk menguji hubungan sebab akibat lebih
dekat
• Tiga elemen penting dalam studi experimen:

1. Randomization

• Untuk menguji penyebab harus mengeluarkan semua


faktor yang mempengaruhi variabel dependen 2. Kontrol terhadap manipulasi variabel independen

dibanding penyebab (variabel independen) yang diriset

3. Peneliti mengontrol situasi experimen termasuk group


kontrol dan pembanding.

• Didisain untuk mencegah beberapa elemen lain yang


mengganggu didalam mengobservasi sebab akibat • Disain experimen memerlukan usaha yang kuat untuk
yang khusus yang hendak diuji peneliti mengontrol perbedaan variabel (variance)

Anda mungkin juga menyukai