Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN

FISIK

NUR EYGITA INGGRIANI, S.KEP


DEFINISI

• Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara


keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap
perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan
komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika, 2010)
TUJUAN PEMERIKSAAN
FISIK
• Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
• Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
• Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
• Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
• Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
MANFAAT PEMERIKSAAN
FISIK
• Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan
diagnose keperawatan.
• Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
•  Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat
• Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan
TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK

• INSPEKSI
• PALPASI
• PERKUSI
• AUSKULTASI
TEKNIK AKAN BERUBAH SAAT PEMERIKSAAN BAGIAN ABDOMEN DENGAN TEKNIK :
• INSPEKSI
• AUSKULTASI
• PERKUSI
• PALPASI
INDIKASI DILAKUKAN PEMFIS

• klien yang baru masuk ke tempat pelayanan


kesehatan untuk di rawat.
• Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
• Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien
PRINSIP2 PEMERIKSAAN
FISIK
•Kontrol infeksi
• Meliputi mencuci tangan,
• memasang sarung tangan steril,
• memasang masker, dan
• membantu klien mengenakan baju periksa jika ada.
KONTROL LINGKUNGAN

• Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman,


• hangat, dan
• cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi
pemeriksa itu sendiri.
• Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien
• Komunikasi (penjelasan prosedur)
• Privacy dan kenyamanan klien
• Sistematis dan konsisten ( head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke abN)
• Berada di sisi kanan klien
• Efisiensi
• Dokumentasi
PROSEDUR KERJA
Persiapan

a.       Alat
•          Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop, Tensimeter/spighnomanometer, Thermometer,
Arloji/stopwatch, Refleks Hammer, Otoskop, Handschoon bersih ( jika perlu), tissue, buku catatan
perawat.
•Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa.
b.      Lingkungan
•            Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup
pintu/jendela atau skerem untuk menjaga privacy klien
c.    Klien (fisik dan fisiologis)
•Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks.
PROSEDUR PEMERIKSAAN

• Cuci tangan
• Jelaskan prosedur
• Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang
handschoen bila di perlukan
• Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status mental dan nutrisi.
PEMERIKSAAN
• Posisi klien : duduk/berbaring
• Cara : inspeksi
• Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. (Normal : Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri/ sulit bernafas)
• Tanda-tanda stress/ kecemasan (Normal :)Relaks, tidak ada tanda-tanda cemas/takut)
• Jenis kelamin
• Usia dan Gender
• Tahapan perkembangan
• TB, BB ( Normal : BMI dalam batas normal)
• Kebersihan Personal (Normal : Bersih dan tidak bau)
• Cara berpakaian (Normal : Benar/ tidak terbalik)
• Postur dan cara berjalan
• Bentuk dan ukuran tubuh
• Cara bicara. (Relaks, lancer, tidak gugup)
• Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan normal.
• Dokumentasikan hasil pemeriksaan
PENGUKURAN TANDA VITAL

• Posisi klien : duduk/ berbaring


• Suhu tubuh (Normal : 36,5-37,50c)
• Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg)
• Nadi
• a)     Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ; Takikardia: >100 ; Bradikardia: <6 span="">
• b)     Keteraturan= Normal : teratur
• c)     Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang teraba; 2+: Denyutan   
•          mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+: denyutan kuat dan mudah teraba
• Pernafasan
• a)     Frekuensi: Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15 bradipnea="" span="">
• b)     Keteraturan= Normal : teratur
• c)      Kedalaman: dalam/dangkal
• d)     Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada
PEMERIKSAAN KULIT DAN KUKU
• Tujuan

•       1)     Mengetahui kondisi kulit dan kuku

•       2)     Mengetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan jaringan setempat, dan hidrasi.

• Persiapan

•       1)     Posisi klien: duduk/ berbaring

•       2)     Pencahayaan yang cukup/lampu

•       3)      Sarung tangan (utuk lesi basah dan berair)

•  

• Prosedur Pelaksanaan

• a. Pemeriksaan kulit\

• ·         Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesi/perlukaan, pucat, sianosis, dan ikterik.

• Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.

• ·         Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur, ketebalan, turgor kulit, dan   edema.

• Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema.

• setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
PEMERIKSAAN KUKU

• . Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku


• Normal: bersih, bentuk normaltidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), tidak
ikterik/sianosis.
• · Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile ( pengisian kapiler ).
• Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.
• setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan
dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
PEMERIKSAAN KEPALA

• Pemeriksaan KepalaPertama kali yang dilihat adalah


• bentuk dan ukuran kepala.
• Apakah terdapat hydrocephalus, microcephalus atau mesocephalus?
• Apakah terdapat tonjolan tulang?
• Apakah bentuknya simetris atau asimetris pada kepala dan wajah?
• Pemeriksaan Rambut.
• Inspeksi
• Pemeriksa memperhatikan warna, jumlah dan distribusi rambut. Warna rambut bisa hitam, putih atau
adakah rambut jagung (malnutrisi). Jumlahnya bisa tebal atau tipis. Distribusi rambut bisa merata
atau rambut rontok. Adanya alopecia areata
PEMERIKSAAN WAJAH
• Palpasi
• Penilaian palpasi rambut meliputi tekstur rambut dan apakah mudah dicabut atau tidak. Pada pasien
malnutrisi, tekstur rambut kasar, kering dan mudah dicabut
• Pemeriksaan wajah.
• Inspeksi Pada pemeriksaan ini dapat dilihat apakah pucat, sianosis atau ikterik.
• Palpasi
• Palpasi wajah menilai adakah tonjolan tulang?
• Adakah massa/tumor?
• Adakah nyeri tekan?
• Adakah krepitasi?
• Perkusi (CHVOSTEK’ SIGN)
• Pemeriksaan ini patognomonis untuk tetani, yaitu dengan melakukan ketokan ringan pada
cabang nervus fasialis, tepat atau sedikit di bawah arkus zigomatikus (di depan liang
telinga luar), yang akan menimbulkan kontraksi atau spasme otot-otot fasialis
PEMERIKSAAN MATA

• InspeksiPemeriksaan mata meliputi :


• -Pemeriksaan posisi dan kesejajaran mata dengan cara pasien diminta melihat pada suatu obyek
kemudian mata pasien diminta mengikuti pergerakan obyek.
• -Pemeriksaan konjungtiva dengan cara membuka palpebra inferior.
• -Pemeriksaan sklera dengan cara membuka palpebra superior
• Pemeriksaan pupil dilakukan dengan memberikan cahaya pada pupil mata dari samping ke tengah, pupil
normal akan mengalami m iosis (menyempit) bila terkena cahaya.
• -Pemeriksaan lensa dengan cara memberikan cahaya lewat pupil, dinilai media refrakta di belakang pupil.
• Palpasi Pemeriksaan palpasi meliputi pemeriksaan palpebra dan tekanan bola mata
PEMERIKSAAN HIDUNG

• Inspeksi
• 1.Inspeksi hidung eksternal : Perhatikan permukaan hidung, ada atau tidak asimetri,deformitas atau
inflamasi.
• 2.Inspeksi hidung bagian dalam dengan spekulum :
• Perhatikan mukosa yang menutup septum dan konka, warna dan pembengkakan.
• Adakah mukosa oedema dan kemerahan (rinitis oleh virus),
• adakah oedema dan pucat (rinitis alergik), polip, dan ulkus.
• Posisi dan integritas septum nasal.
• Adakah deviasi atau perforasi septum nasi.

• PalpasiPemeriksaan palpasi hidung untuk menilai adanya fraktur os nasalis dan nyeri tekan
PEMERIKSAAN TELINGA

• Pemeriksan telinga luar:


• Inspeksiauricula:bentuk, ukuran, simetris/ asimetris,tanda radang.
• Inspeksi kanalis auricularis : adakah serumen , tanda radang,corpus alienum.

• Palpasi :adakah nyeri, tragus pain,mastoid pain, dan tumor.


PEMERIKSAAN MULUT DAN GIGI

• Inspeksi
• 1)Bibir Perhatikan warna(adakah sianosis atau pucat), kelembaban, oedema, ulserasi atau pecah-pecah.
• 2)Mukosa oral Mintalah pasien untuk membuka mulut. Dengan pencahayaan yang baik dan bantuan tongue
spatel, dilakukan inspeksi mukosa oral. Menilaiwarna mukosa, pigmentasi, ulserasi dan nodul.Bercak-bercak
pigmentasi pada ras kulit hitammasih dalam batas normal.

• Gusi dan gigiMenilai adakahinflamasi, oedema, perdarahan, retraksi atau perubahan warna gusi, gigi
tanggal atau hilang.4)Langit-langit mulutatau palatumMenilaiwarna dan bentuk langit-langit
mulut,adakah torus palatinus.5)LidahMenilai lidah dandasar mulut, termasuk warna dan papilla, adakah
glositis, paralisis syaraf kranial ke-12.6)FaringMintalah pasien untuk membuka mulut, dengan bantuan
tongue spatel lidah kita tekan pada bagian tengah, mintalah pasien mengucapkan ”aaa”. Perhatikan warna
atau eksudat, simetri dari langit-langit lunak. Adakah faringitis, paralisis syaraf kranial ke-10
PEMERIKSAAN DADA

• Pada pemeriksaan ini perawat akan melakukan inspeksi, yaitu melihat adakah kelainan
pada dinding dada, penyakit kulit di area dada, serta adanya tarikan napas yang tampak
abnormal atau tidak. Perawat kemudian akan melakukan palpasi dan perkusi, atau
pemeriksaan dengan melakukan ketukan pada dada untuk mengetahui adanya cairan atau
massa pada rongga paru dan pembesaran jantung. Selanjutnya, perawat akan melakukan
auskultasi atau mendengarkan bunyi napas dan detak jantung dengan stetoskop.
PEMERIKSAAN PERUT

• Dalam pemeriksaan fisik head to toe yang satu ini, perawat akan menggunakan beberapa
teknik pemeriksaan, misalnya menepuk-nepuk perut untuk mendeteksi ada atau tidaknya
pembengkakan hati dan cairan di lambung, mendengar suara perut dengan stetoskop,
serta menekan-nekan perut untuk mengecek munculnya rasa nyeri atau
tidak.Pemeriksaan neurologis
PEMERIKSAAN PUNGGUNG

• Inspeksi kesimetrisan punggung, luka, jejas, fraktur,


• Palpasi vokal premitus, kesimetrisan tarikan nafas, krepitasi
• Perkusi punggung dr atas smp bawah
• Auskultasi suara nafas, suara jantung
PEMERIKSAAN EXTREMITAS

• Pemeriksaan fisik head to toe ini bertujuan mendeteksi ada atau tidaknya perubahan
dalam kemampuan fisik maupun sensorik Anda. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di
bagian sendi pada lengan maupun kaki.
PEMERIKSAAN GENITALIA

• Pada laki-laki, perawat mungkin akan melakukan pemeriksaan head to toe tambahan
berupa pemeriksaan testis, penis, maupun prostat untuk mengetahui ada atau tidaknya
tumor maupun kanker pada bagian ini.
• Sedangkan pada wanita pemeriksaan head to toe tambahan bisa berupa pemeriksaan
payudara dan panggul.

Anda mungkin juga menyukai