Gadar Pemabahasan
Gadar Pemabahasan
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita di dunia.
Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapat
penatalaksanaan yang benar. Karena ini semua berpengaruh terhadap morbiditas
dan mortalitas itu. Ini terbukti dengan angka kematian yang tinggi di negara
Indonesia. Dengan keadaan tersebut memberi support dan memacu untuk
memberikan penatalaksanaan yang benar saat kehamilan.
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus,
untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
PEMBAHASAN
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) adalah kondisi yang terjadi saat sel telur
yang dibuahi tidak berpindah ke rahim, namun menempel dan bertumbuh di tuba
fallopi. Kehamilan ektopik juga sering disebut sebagai hamil di luar kandungan.
Saat wanita hamil, proses pembuahan sel telur seharusnya terjadi di tuba fallopi
yang kemudian berpindah ke rahim, di mana sel telur yang sudah dibuahi akan
menempel pada dinding rahim dan menjadi janin. Namun, pada kehamilan
ektopik, sel telur yang sudah dibuahi tidak pindah menuju rahim. Proses
terjadinya kehamilan ektopik adalah sebagai berikut
1. Setelah menstruasi, wanita akan melepaskan sel telur dari indung telurnya. Sel
telur itu adalah sel telur yang siap untuk dibuahi. Sel telur tersebut akan
berjalan menuju ke saluran telur kemudian menuju ke rahim.
2. Ketika setelah menstruasi wanita melakukan hubungan seksual, sperma
pasangan akan masuk ke dalam rahim dan mencari sel telur yang bisa untuk
dibuahi. Hasil pembuahan itu dinamakan dengan zigot.
3. Bila tidak ada halangan, zigot itu akan berenang dan menuju ke rongga
rahim. Ketika menuju ke rongga rahim akan ada pembelahan sel. Ketika
sampai di rongga rahim, sel ini akan menempelkan dirinya ke dinding rahim
dan bisa tumbuh lebih lanjut.
4. Sayang, tidak semua harapan bisa terwujud. Dalam perjalannya menuju ke
rahim, zigot bisa saja menemukan banyak hambatan. Hambatan itu bisa
membuat perjalanan zigot menjadi melambat dan terganggu. Akibatnya
adalah zigot akan menempel bukan di dinding rahim di dalam rahim. Jika hal
itu terjadi, kehamilan ektopik terganggu bisa terjadi. Zigot itu bisa tumbuh di
tempat-tempat seperti :
Saluran telur. Lokasi ini adalah lokasi paling sering ditemukannya kehamilan
ektopik. Daerahnya adalah daerah ampula. Daerah ampula adalah daerah yang
lebar di saluran telur. Zigot itu banyak yang berhenti di saluran telur tepatnya
berada di daerah ampula.
Rongga perut
Ovarium atau indung telur
Korpus uteri
Leher rahim atau serviks.
Zigot bisa berubah menjadi embrio bukan pada tempatnya, namun ketika
usianya lebih dari tiga bulan zigot itu tidak bisa berkembang lagi sehingga
akan menimbulkan keluhan pada ibu hamil tersebut. Penanganan medis harus
segera dilakukan sedini mungkin, jangan sampai medis terlambat mengatasi
hal tersebut.
Nyeri
Wanita hamil yang mengalami gejala kehamilan ektopik terganggu akan
merasakan nyeri terutama di bagian perut bawah. Nyeri itu bisa sangat tajam
kemudian bisa melebar ke bagian perut. Nyeri itu akan semakin terasa hebat
jika digunakan untuk berjalan, bergerak dan juga beraktivitas meskipun hanya
aktivitas yang ringan saja.
Pendarahan
Wanita yang hamil namun mengalami pendarahan seperti menstruasi, bisa
dikatakan bahwa dirinya terkena hamil ektopik. Pendarahan yang dialami itu
bisa sangat bervariasi misalnya saja hanya timbul bercak darah saat
hamil berwarna cokelat atau bahkan menstruasi seperti darah segar.
Sakit Panggul
Wanita yang mengalami kehamilan ektopik akan merasakan sakit di bagian
panggul. Sakit panggul itu hanya ada di salah satu sisi saja dan itu merupakan
sakit yang tiba-tiba.
Pingsan
Pingsan merupakan tanda bahwa ibu hamil mengalami hamil ektopik. Pingsan
itu bisa terjadi ketika ibu hamil sudah tidak bisa menahan nyeri dan sakit pada
bagian panggul serta nyeri di bagian bawah perutnya.
Hipotensi
Wanita dengan hamil ektopik akan mengalami tekanan darah rendah atau
hipotensi.
Sakit Perut
Selain nyeri wanita akan mengalami kram perut atau sakit perut dimana,
seperti tanda-tanda kehamilan. Namun hal tersebut dirasakan perutnya seperti
diremas-remas. Rasa sakit itu semakin sering dirasakan oleh wanita.
Kulit Pucat
Akibat pendarahan yang dialaminya, wanita dengan hamil ektopik akan
kekurangan darah dan mengalami anemia. Salah satu tanda jika dia terkena
anemia adalah dia akan memiliki kulit yang pucat.
Denyut Nadi Meningkat
Wanita yang mengalami hamil ektopik akan mengalami denyut nadi
meningkat. Denyut nadi ini bisa di cek di bagian pergelangan tangan atau di
bagian leher.
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Penunjang
Jika pemberian obat tidak berhasil dan embrio terus berkembang, dokter
akan melakukan tindakan pembedahan atau operasi. Operasi ini dirasa
paling aman dan memiliki angka keberhasilan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemberian obat-obatan. Operasi ini akan dilakukan
oleh wanita yang mengalami kehamilan ektopik terganggu lebih dari
beberapa minggu. Operasi yang biasa dilakukan untuk mengatasi hamil
ektopik adalah operasi laparaskopi dengan membentuk sayatan kecil yang
ada di bawah perut.
Operasi ini juga akan dilakukan jika kondisi tuba sudah pecah dan
menimbulkan pendarahan. Jika tuba sudah pecah bukan laparoskopi saja
yang dilakukan, namun operasi besar untuk mengangkat saluran tuba yang
telah pecah agar tidak menimbulkan infeksi di dalam perut.
Sesak napas pada ibu hamil mungkin tidak hanya disebabkan oleh satu faktor,
tapi bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari rahim yang terus membesar
hingga perubahan pada kinerja jantung. Selain itu, kebutuhan oksigen ibu yang
meningkat selama kehamilan, juga turut menyebabkan ibu hamil mengalami
sesak napas.
Sesak napas bisa terjadi di berbagai fase dalam kehamilan. Ada ibu hamil yang
sudah mulai merasa sesak napas mulai dari trimester pertama, sementara ibu
hamil lainnya baru merasa sesak napas pada trimester kedua maupun trimester
ketiga.
Masalah medis yang dapat menyebabkan sesak napas pada ibu hamil, yaitu:
Duduk tegak dan tarik bahu ke belakang. Posisi duduk ini akan
memberikan ruang yang cukup untuk paru-paru mengambil oksigen
yang diperlukan.
Hindari terburu-buru
Meski ibu hamil bisa tetap aktif melakukan berbagai kegiatan. Hindari
sikap terburu-buru saat beraktivitas dan jangan memaksakan diri.
Meski tidak mudah, ibu hamil yang mengalami sesak nafas disarankan
meluangkan waktu untuk rileks. Ketegangan hanya akan memicu sesak
nafas lebih terasa lagi. Jika perlu, waktu rileks sekaligus digunakan
untuk beristirahat.
Jika sesak nafas dirasakan saat posisi tidur. Ibu hamil dapat
menggunakan beberapa bantal tambahan yang menyangga bagian
punggung.
Berolahraga ringan
Tubuh yang kurang fit dapat memicu sesak nafas saat hamil
muda. Berolahraga ringan saat hamil akan memberikan tubuh
kesempatan mendapatkan oksigen lebih banyak. Olahraga ringan
berarti ibu hamil masih dapat berbincang tanpa sesak nafas. Salah satu
pilihan yaitu yoga khusus ibu hamil. Olahraga ini akan melatih
pernapasan sekaligus peregangan yang dapat memperbaiki postur.
Waspada jika ibu hamil mengalami kondisi di bawah ini:
Pola gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin, dimana
gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu ketika gerakan ini
dirasakan. Data sedikitnya 10 gerakan per hari dianggap lazim.
Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34-36 minggu bagi
wanita yang beresiko rendah mengalami insufisiensi uteroplasenta. Sedangkan
bagi wanita yang faktor resikonya telah diidentifikasi, perhitungan gerakan janin
dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu. Gerakan janin dapat dirasakan oleh
ibunya pada kehamilan 18 minggu. Gerakan janin kadang-kadang pada
kehamilan 20 minggu dapat diraba secara objektif oleh pemeriksanya,
ballottement dalam uterus dapat diraba pada kehamilan yang lebih tua. Gerakan
janin normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompok aktivitas tungkai dan
tubuh janin yang menunjukkan normalitas.
Setiap ibu hamil akan mengalami gerakan janin berbeda-beda waktunya. Namun
biasanya ibu hamil akan merasakan gerakan janin mulai kehamilan usia 16
minggu atau juga bisa mulai saat kehamilan usia 20 minggu. Hal ini tergantung
dari sensitivitas ibu itu sendiri atau mungkin dari aktivitas bayi itu sendiri.
Mungkin ibu yang sedang mengandung anak ke dua dan seterusnya akan lebih
dini mengetahui adanya gerakan janin karena telah berpengalaman. Karena
biasanya awal-awal gerakan janin, ibu hanya merasakan adanya seperti
gelembung gas dalam perutnya atau adanya debaran kecil di dalam perutnya.
Selain itu, ibu hamil akan merasakan aktifnya gerakan tatkala malam hari atau
beberapa saat setelah ibu makan, karena adanya peningkatan glukosa dalam
tubuh. Hal yang mempengaruhi gerakan janin :
1. Kapan gerakan muncul
2. Usia kandungan
3. Kadar glukosa
4. Stimulus suara
5. Penggunaan obat-obatan & kebiasaan merokok
6. Asidemia
7. Polihidramnion
8. Oligohidramnion
Pada rentang usia ini lah biasanya pertama kalinya merasakan gerakan
janin. Gerakan yang terasa seperti tendangan dan pukulan seringkali
hanya terasa seperti kedutan dalam perut.
Bayi mulai banyak bergerak, seperti menedang dan jungkir balik. Hal
ini disebabkan karena jumlah ke tubuh yang masih banyak yang janin
leluasa bergerak dalam rahim
Frekuensi dan jenis gerakan janin semakin sering dan bervariasi yang
seringkali membuat Anda merasa kesakitan. Namun, nikmatilah setiap
gerakannya, tetaplah berkomunikasi dengan janin dengan cara
membelai dan berbincang dengannya untuk merespons setiap gerakan
yang di lakukannya
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila
gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang
mungkin adalah kematian janin dalam rahim.
Jika janin bergerak kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam atau ibu tidak
merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Deteksi dini :
a. Pengumpulan data
Jika bayi sebelum nya bergerak dan sekarang bergerak, tanyakan pada ibu
kapan terkahir bergerak
b. Pemeriksaan
Raba gerakan janin, dengarkan DJJ, jika pemeriksaan radiologi tersedia
konfirmasi kematian janin setelah 5 hari
c. USG
Merupakan sarana diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin.
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh :
1) Aktivitas ibu yang berlebihan sehingga gerakan janin tidak terasa
2) Kematian janin
3) Perut tegang akibat kontraksi berlebihan
4) Kepala sudah masuk panggul pada kehamilan atterm
f. Diagnosis
Etiologi
Pada 25-60 % kasus penyebab kematian janin tidak jelas. Kematian janin dapat
disebabkan oleh faktor maternal, fetal, atau kelainan patologik plasenta.
Faktor maternal antara lain adalah post term (> 42 minggu), diabetes melitus
tidak terkontrol, sistemik lupus eritematous, infeksi, hipertensi, preeklampsia,
eklampsia, hemoglobinopati, umur ibu tua, penyakit rhesus, ruptura uteri, anti
fosfolipid sindrom, hipotensi akut ibu, kematian ibu.
Faktor fetal antara lain adalah hamil kembar, hamil tumbuh terhambat,
kelainan kongenital, kelainan genetik, infeksi.
Faktor plasenta antara lain adalah kelainan tali pusat, lepasnya plasenta,
ketuban pecah dini, vasa previa
Sedangkan faktor resiko terjadinya kematian janin intrauterin meningkat pada
usia ibu > 40 tahun, pada ibu infertil, kemokonsentrasi pada ibu, riwayat bayi
dengan berat badan lahir rendah, infeksi ibu (ureplasma urealitikum),
kegemukan, ayah berusia lanjut.
Untuk diagnosis pasti penyebab kematian sebaiknya dilakukan otopsi janin dan
pemeriksaan plasenta serta selaput. Diperlukan evaluasi secara komprenship
untuk mencari penyebab kematian janin termaksuk analisis kromosom,
kemungkinan terpapar infeksi untuk mengantisipasi kehamilan selanjutnya.
Tatalaksana
Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien. Sebaiknya pasien
selalu didampingi oleh orang terdekatnya. Yakinkan bahwa besar kemungkinan
dapat lahir pervaginam.
Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif,
perlu dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif:
- tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu
- yakinkan bahwa 90% persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi.
Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan
penanganan aktif.
Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai serviks.
- Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin atau
prostaglandin.
- Jika serviks belum matang, lakukan pematangan seviks dengan prostaglandin
atau kateter Foley. Catatan:Jangan lakukan amniotomi karena beresiko infeksi
- Persalinan dengan seksio sesaria merupakan alternatif terakhir.
Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun, dan
serviks belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol:
- Tempatkan misoprostol 25 mcg di puncak vagina, dapat diulangi sesudah 6
jam.
- Jika tidak ada respon sesduah 2x25 mcg misoprostol, naikkan dosis menjadi
50 mcg setiap 6 jam. Catatan: Jangan berikan lebih dari 50 mcg setiap kali dan
jangan melebihi 4 dosis.
Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotika untuk metritis.
Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah,
waspada koagulopati.
Berikan kesempatan pada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan
berbagai kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
Pemeriksaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi
plasenta dan infeksi
2.4 Ketuban Pecah Dini (KPD)
Infeksi rahim, kantung ketuban, leher rahim, atau vagina. Ini adalah
pemicu umum ketuban pecah dini.
Cedera fisik, misalnya akibat kecelakaan kendaraan bermotor atau
terjatuh.
Rahim dan kantung ketuban yang terlalu teregang. Hal tersebut
diakibatkan oleh jumlah janin dalam kandungan lebih dari satu atau
volume cairan ketuban yang terlalu banyak.
Merokok atau menggunakan narkoba selama masa kehamilan.
Menjalani operasi atau biopsi serviks.
Pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya.
Perdarahan vagina selama kehamilan.
Kelainan plasenta.
Posisi janin yang tidak normal di dalam rahim.
Indeks massa tubuh ibu hamil yang
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Ketuban pecah dini bisa dianggap sebagai hal serius karena dapat
mengakibatkan:
3.1 Kesimpulan
Patologi kehamilan adalah penyulit atau gangguan atau komplikasi yang
menyertai ibu saat hamil (Sujiyatini,2009:3). Hiperemesis gravidarum adalah
mual muntah berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari hari dan
keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang
paling sering ditemui pada kehamilan trismeter 1, kurang lebih 6 minggu setelah
haid terakhir selama 10 minggu.sekitar 60-80% multigravida mengalami mual
muntah, namun gejala ini terjadi lebih berat hanya pada 1 diantara 1.000
kehamilan (Mitayani, 2009:40). Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda
yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidakterdeteksi
bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
3.2 Saran
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda
kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering
memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat
inpartu. Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan
obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil
memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA