Irfan Antasari Ridwan S.SI,, lahir di Palembang, 19 Maret 1986. Lulusan S1
Sistem Informasi, jurusan Manajemen Informatika Bina Dharma. Memiliki hobi olahraga, bermain alat musik (gitar), dan mendengarkan music bergenre pop. Irfan Antasari Ridwan atau akrab dipanggil Irfan merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara, beliau sangat menghormati saudara-saudara kandungnya dan menyayangi adik bungsunya. Irfan sebelum memasuki sekolah dasar, beliau telah mengenal dunia perkomputeran. Semasa kecilnya itu, Irfan hanya bermain game di dalam kesehariannya. Beliau tidak pernah bercita-cita sebagai programmer yang handal seperti saat ini. “Menjadi programmer bukanlah hal yang saya inginkan” ungkapnya.
Irfan bekerja sebagai staf SMAN Sumatera Selatan di bidang Informatika.
Bekerja mengurusi program-program dan data-data penting yang perlu dioperasikan oleh seorang programmer. Beliau ditemani kedua temannya, Haris dan Andrian. Bekerja sama dalam memajukan SMAN Sumatera Selatan. Pengalaman pertama sebagai staf SMAN Sumatera Selatan menambah relasi, mengenal orang-orang baru, implementasi, dan pengetahuan baru. Hal ini membuat Irfan merasa senang bekerja sebagai staf di SMAN Sumatera Selatan, ditambah dengan siswa-siswa SMAN Sumatera Selatan yang ramah dan sopan. Beliau mengenal SMAN Sumatera Selatan ketika mendengar bahwa saudara kandungnya diterima di ASN Jakarta, maka hal inilah yang membuat beliau direkomendasikan oleh saudaranya untuk menggantikan posisinya di staf SMAN Sumatera Selatan dikarenakan latar belakang yang sesuai dengan beliau.
Perjuangan beliau menjadi programmer hanya bermula ketika beliau
menginjak jenjang kuliah. Ketika itu, beliau termotivasi dari saudara kandungnya sendiri, yaitu ketika saudaranya sedang membuat sebuah program. Maka hal itu membuat Irfan tertarik dengan coding (pemrograman). Ditambah dari kecil telah terlebih dahulu mengenal komputer. Meskipun suka bermain game di masa kecilnya, orang tua Irfan tidak pernah memarahi beliau karena bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Jadi, Irfan hanya tekun untuk menjadi programmer ketika kuliah, tetapi beliau benar-benar berkeinginan serius meneruskan kemampuan atau skill nya di bidang komputer tersebut.
Adapun prestasi-prestasi yang diraih oleh guru sekaligus programmer
handal tersebut, yaitu membuat program aplikasi yang mendukung kinerja perusahaan tempat beliau bekerja, dan program aplikasi tersebut masih berjalan sampai sekarang. Irfan ketika dirumah, melakukan coding sambil mendengar musik dan ketika lelah coding, beliau bermain gitar, dan ketika lelah bermain gitar, maka beliau lanjut coding lagi. Beliau berpesan kepada calon-calon programmer bahwa “Menjadi programmer tidaklah susah, yang perlu diperhatikan adalah memperbanyak latihan. Apapun bahasa pemrogramannya, yang terpenting adalah asah logika kita secara efektif”.