Anda di halaman 1dari 1

KISAH INSPIRATIF ANAK PEMULUNG YANG SUKSES

Di salah satu sudut kota di Pekanbaru, hiduplah sebuah keluarga sederhana. Mereka
terdiri dari ayah, ibu dan tiga orang anaknya yang masih usia sekolah. Ayahnya bernama pak
Nurdin, sedangkan ibunya sering dipanggil orang-orang dengan panggilan bu Ita. Anak
pertamanya bernama Deri, yang kedua Arya dan yang ketiga bernama Lisa. Keluarga mereka
hidup dalam ekonomi yang sulit. Pekerjaan Pak Nurdin hanyalah seorang pemulung barang-
barang bekas yang sudah dibuang oleh pemiliknya.

Walaupun kehidupan mereka pas-pasan, namun Pak Nurdin dan istrinya selalu
menomor satukan pendidikan anak-anaknya. Mereka tidak ingin anak-anaknya susah kelak
seperti mereka saat ini. Oleh karena itu, mereka menasehati anak-anaknya untuk giat belajar
mengejar cita-citanya setinggi mungkin. Bu Ita juga selalu membantu suaminya untuk
mencari penghasilan tambahan. Beliau berjualan kue yang dititipkan di warung-warung. Deri
dan adik-adiknya juga tidak malu untuk ikut mengantarkan kue-kue tersebut membantu ibu
mereka.

Disamping mendidik untuk gigih belajar pelajaran umum, Pak Nurdin dan istrinya
juga mengajari anak-anaknya ilmu agama. Selepas maghrib mereka diwajibkan untuk
membaca Al-quran. Menurut orangtua Deri tersebut haruslah seimbang antara dunia dengan
akhiratnya. Ketiga anak-anak Pak Nurdin merupakan anak yang patuh terhadap orangtua.
Sehingga tidak heran jika mereka juga berprestasi di sekolahnya. Terutama anak sulung
mereka Deri yang selalu mendapat ranking pertama di sekolah.

Deri merupakan anak yang sangat membanggakan bagi kedua orangtuanya.


Bagaimana tidak, walaupun berasal dari keluarga yang kurang mampu tetapi dia dapat
menyelesaikan pendidikannya di SMAN 8 dengan selalu juara umum 1. Dia juga sangat
disenangi oleh teman-temannya. Selain pintar dalam belajar, Deri memiliki akhlak yang
santun kepada semua orang. Setelah lulus dari sekolah menengah tingkat atas, Deri
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di UNRI yaitu salah satu
Universitas terkemuka di Riau. Tentu saja hal itu sangat membahagiakan kedua orangtuanya.

Deri menempuh pendidikan di UNRI selama lebih kurang 4 tahun. Dia berhasil
menjadi wisudawan UNRI predikat terbaik dengan IPK yg mencapai 3,85. Ayah dan ibunya
selalu memberi semangat. Kedua orangtuanya tersebut bekerja lebih giat agar anak-anak
mereka dapat meraih impiannya. Mereka berjuang tanpa kenal lelah dan pantang berputus
asa. Mereka ingin anak-anaknya menjadi orang yang sukses di masa depan. Deri dan kedua
adiknya juga berusaha keras untuk membahagiakan orangtua yaitu dengan membawa pulang
prestasi yang gemilang.

Akhirnya setelah lulus dari UNRI, Deri mendapatkan beasiswa di ITB untuk program
Magister Informatika (STEI). Studi Informatika ini mempelajari berbagai ilmu tentang
komputer, rekayasa perangkat lunak dan lain sebagainya. Dia melanjutkan S2nya di sana
dengan keseluruhan biaya ditanggung pemerintah. Deri pun menamatkan studinya dalam
waktu kurang lebih tahun dengan predikat Cumlaude. Tidak menunggu waktu lama akhirnya
Deri diterima bekerja di perusahaan IT terkemuka di Bandung dengan gaji yang lumayan
besar. Kedua orangtuanya sangat bahagia dan Deri pun melarang ayahnya untuk memulung
lagi karena semua biaya hidup mereka kini ditanggung olehnya.

Anda mungkin juga menyukai