Nama saya Joshua Lasro Hamonangan Purba lahir di Bandung,
05 November 2001. Sampai saya berusia 5 tahun, kami tinggal
di bandung mengontrak rumah. Selama di Bandung ayah bekerja sebagai tukang bengkel dan ibu sebagai buruh pabrik. Karna kontrakan sudah mau diambil lagi akhirnya kami pulang ke kampung tepatnya di desa doloksaribu, kab. Tapanuli Utara, provinsi Sumatera Utara. Dan saat ini kami tinggal menumpang di rumah kakek karna belum bisa membangun rumah sendiri yang berada di pedesaan dimana masyarakatnya mayoritas petani dan masih berpendapatan secukupnya.
Saya terlahir dari keluarga sederhana yang berlatar belakang
pendidikan, pendidikan terakhir ayah hanya SMA dan sekarang hanya bekerja sebagai wiraswata sedangkan pendidikan terakhir ibu D1 jurusan informatika dan ibu hanya bekerja sebagai petani karna tidak ada lowongan pekerjaan di desa. Saya anak pertama dari 4 bersaudara. Adek saya masih kelas 3 SMP, kelas 5 SD dan yang paling kecil TK.
Kehidupan yang begitu susah itulah yang membuat orangtua
harus membagi hasil kerjanya untuk keluarga, biaya sekolah, biaya listrik, dan biaya makan. Keluarga saya memang bukan keluarga yang punya banyak uang. Penghasilan ayah dan ibu hanya sekitar Rp. 2000.000,- perbulan dan itu pun tidak menentu, tergantung hasil pertanian yang ada. Saya yakin dengan penghasilan yang demikian tidak akan cukup membiayai uang kuliah saya sepenuhnya. Oleh karna itu saya berharap saya bisa mendapatkan beasiswa untuk membantu kuliah saya.
Selama SMA saya hanya mendapat peringkat 14(semester 1)
dan peringkat 10(semester 2) pada kelas X dan peringkat 11 dan 5 pada kelas XI, namun pada saat kelas XII saya jadi meningkat menjadi peringkat 2 dan 3. Pada saat kelas 11 saya sudah mengikuti Olimpiade Sains Nasional tingkat kabupaten dibidang astronomi dan saya menjadi juara 2 sehingga saya diberi kesempatan untuk melanjut ke tingkat provinsi. Namun di provinsi saya belum bisa menjadi juara. Dan selama kelas 12 juga saya mendapat beasiswa untuk bisa mengikuti bimbingan.