Anda di halaman 1dari 1

BIOGRAFI DIRI DAN ORANG TUA

Saya adalah seorang perempuan yang ketika lahir di tanggal 22 Oktober 2009, diberi
nama Fairuz Roudhatul Jannah. Lahir di sebuah kampung bersuhu dingin di Garut
bagian selatan Bernama kampung Cilangari dari kedua orang tua bernama Rukman
dan Ai Juairiah. Sejak kecil saya tinggal di kampung tersebut, Ketika saya berumur 5
tahun saya memulai pendidikan saya di sekolah SD dan menamatkan di SDN
Tanjungjaya pada tahun 2020 dan melanjutkan Pendidikan di SMP IT Nusayiba LIBS.
Pada massa saya belajar di bangku smp saya memiliki potensi dalam segi akademik
juga dalam menghafal al qur’an saya mampu dalam waktu satu semester dapat
menyelesaikan hafalan 4 juz dengan status akademik saya unggul di kelas tak hanya
itu, pada saat saya masih SD saya sering mengikuti perlombaan tingkat sekolah
hingga desa dan kecamatan di daerah saya.
Orang tua adalah dua orang pertama yang saya kenal dalam hidup saya. Orang tua
saya terdiri dari seorang ibu bernama Ai Juairiah dan seorang ayah bernama Rukman
yang menikah pada tahun 1979.
Pernikahan mereka membawa rezeki berupa lahirnya 10 anak, 5 anak perempuan
dan 5 anak laki- laki, dimana saya sendiri merupakan anak terkhir dari 10 anak
tersebut, anak pertama lahir pada tahun 1980 bernama Jajang Sutisna,
kakakku.Tentu keluraga aku merupakan keluaraga tua yang penuh akan cerita keluh
dan kesah dimana membutuhkan biaya yang lebih meski 9 kakak aku sebagai
tanggug jawab kedua dari orangtuaku merekpun memiliki sebuah keluarga yang lebih
membutuhkan keberlangsungan hidupnya.
“Ayah saya bekerja sebagai petani, memiliki lahan sawah sendiri. Setahun panen 2x.
Panen pertama padi, kira-kira dapat 13 karung dengan berat 50 kg tiap karung. Dan
panen kedua biasanya panen singkong, dan ketika dijual hanya memperoleh uang
kira-kira 300.000 - 500.000 terkadang juga kami tidak menjualnya demi memnuhi
kecukupan dan kebutuhan di rumah. Di musim kemarau biasanya Ayah juga
serabutan sebagai kuli bangungan, karena ketika mengandalkan hasil pertanian
hanya cukup untuk makan saja, belum bisa menutup kebutuhan sekolah saya dan
kakak saya. Sekarang Ayah sudah berusia 70 tahun. Tentu kondisi fisiknya tidak lagi
kuat. Terakhir 1 tahun lalu, Ayah pernah dibawa ke rumah sakit karena sakit darah
tinggi. Gejala kesehatan yang masih sering di derita ialah rasa pusing, pegel linu daan
masuk angin. Ayah masih punya tanggungan selain saya adalah 2 kakak saya yang
masih duduk di bangku sma dan di perguruan tinggi dengan status ijazah kedua kakak
– kakak saya tidak bisa di ambil dari sekolah SMA dan SMP mereka karena masih
memiliki hutang yang belum terbayar lunas juga saya sendiri yang sedang menimba
ilmu di pondok pesantren”.
ibu saya tidak bekerja, hanya mengelola kondisi rumah tangga,meski sekarang sudah
menginjak umur 59 tahun dan menderita penyakit gula darah yang dimana tidak
memungkinkan untuk bekrja yang berat-berat dengan kondisi ini ibu saya tidak
memungkinkan untuk merintih usaha kecil kecilan untuk membantu ekonomi keluarga
saya.

Anda mungkin juga menyukai