Anda di halaman 1dari 3

Teks biografi

Lika liku keluarga ku

Oleh
Nama : Tegar Abidzar Alqiffari
Kelas : (X) 10²
Guru pembimbing : Puji Triyono s.pd

SMAN SIMPANG SEMAMBANG


2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan anugerah dan
pertolongan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas teks biografi ini sebagai salah
satu tugas sekolah kurikulum dan pembelajaran shalawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada nabi Muhammad Saw. Yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
untuk kesuksesan dunia dan akhirat.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata jauh dari kata
sempurna sehingga saya meminta maaf atas kekurangan yang saya lakukan saya
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak.

Penulis: Tegar abidzar A

Ayah ku lahir pada tanggal 01-01-1960 di Palembang.Ayah ku bernama Ahmad omosi . ia


dibesarkan oleh kakek nenek ku.

Ayahku sekolah hingga tamat sekolah dan merantau ke lubuk linggau.di lubuk Linggau ia
bekerja sebagai tukang ojek selama beberapa tahun.

Lalu ia merantau lagi kebangka Belitung, disana ia bekerja sebagai penjual ikan dan buruh
tukang membangun gedung selama kurang lebih 5 tahunan.

Lalu ia merantau lagi ke Palembang sebagai tukang ojek dan penjual beras. Ayah ku
mempunyai gedung beras untuk dijual.ayah ku menjadi penjual beras kurang lebih 6 tahun.

Lalu ayah ku merantau ke Lampung di sana ia bekerja sebagai tukang kayu untuk di buat
papan dll.ayahku bekerja sebagai tukang kayu kurang lebih 3 tahun.

Ibu ku lahir pada tanggal 17-07-1976 di Jawa timur.ibuku bernama Sarmini. Ia di besar kan
oleh kakek nenek ku.

Ibuku sekolah tidak sampai tamat cuma sampai kelas 5 sd karena sekolah
yang jauh.lalu ibuku merantau ke Lampung disana ia bekerja sebagai petani.

Ibuku bekerja sebagai petani kopi di bawah kaki gunung.ia menanam kopi kurang lebih 2
tahun siap panen. Ia manen kopi setiap hari dan di jemur di depan rumah.

ibuku selain menanam kopi ia juga menanam cengkeh dan ketumbar.ia menanam cengkeh
berbarengan dengan kopi supaya kopi panen cengkeh juga panen.

Selama beberapa tahun ayahku meranatu ke Lampung lagi di Lampung ayah ku bertemu
degan ibuku. Di sana ayah ku berpacaran kurang lebih 1 tahun lalu menikah.
Setelah menikah ayahku dan ibuku merantau ke Lubuklinggau dan menetap kurang lebih 1
bulan,lalu pindah ke Transad.

Di Transad kedua orantuaku bekerja sebagiai penyadab karet.dan buruh tani di pembibitan.

Di Transad kakak ku lahir pada tanggal 19-7-1999. Kakak ku bernama ojimo pamungkas
Ia di besarkan oleh kedua orang tua ku.
Kakak ku sekolah hingga tamat,ia sekolah di SD negri Transad,SMP Bangunrejo,dan SMA
karya 45.

Dan pada tahun 2007 kedua orang tua ku pindah ke Transad depan.di sana saya lahir. Saya
lahir pada tanggal 01-04-2008.aku sekolah dari paud mawar merah,SD negeri Transad,SMP
Bangunrejo,dan SMA simpang semambang tetapi belum lulus.

Setelah pindah keteransad depan orang tua ku masi belerja sebagai penyadab karet dan kerja
di pembibitan selama 2 tahun.
Lalu keluarga ku memutuskan menjadi petani padi dan cabe.

selama beberapa tahun menjadi petani kakak ingin menjadi petani sendiri tetapi kakak ku
jatuh sakit selama 4 bulan lalu kakak ku di bawa ke rumah sakit,dan di oprasi,setelah oprasi
kakak saya di vonis mengidab tumor jinak di bagian bua zakar nya.

Setelah oprasi kakak saya melanjut kan bekerja sebagi petani cabe,tetapi sakit lagi dan di
vonis oleh dokter mengidab kanker ganas di bagian perut nya. Kakak ku dirawat di rumah
sakit siti Aisyah selama kurang lebih 1 bulan.lalu di rujuk ke rumah sakit Muhamad Husein
di Palembang.

Di rumah sakit Muhamad Husein kakak ku menjalani pengobatan kemo trapi selama
6 bulan.lalu di operasi untuk mengambil sempel.
Setelah oprasi kaka Ku menjalani kemo terapi lagi selama 2 bulan.

Namun takdir telah berkata lain kakak ku meninggal dunia pada tahun 2022 tanggal 13
bulan 3.kami sangat sedih di karenakan kakak ku meninggal dunia.

Setelah kakak ku meninggal dunia keluarga ku melanjutkan bekerja sebagai petani padi dan
penyadab karet hingga saat ini.

Disini keluarga kami dapat pelajaran jika kita kehilangan kita harus bersabar karena ajal
selalu mengiringi kita sampai kapan pun.

Anda mungkin juga menyukai