Anda di halaman 1dari 5

Bahasa Indonesia

Biografi
Tokoh keluarga
Disusun oleh :
Frisky Nelsen Apgerpio
XG
17

Sekolah Menengah Atas Kristen Immanuel Pontianak


2019/2020
I. Orientasi

Nama : Suandi

Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak, 05 Juni 1979

Nama Ayah : Jakup Rudi

Nama Ibu : Elfa Sumiati

Nama Saudara : Feliana

Nama Istri : Noviah

Nama Anak : Memiliki Tiga Anak

1.Frisky Nelsen Apgerpio

2.William Gunawan

3.Owen Fransisco

Agama : Kristen Protestan

Riwayat Pendidikan : -Sekolah Dasar Negeri 01 Tayan Hulu

-Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tayan Hulu

-Sekolah Menengah Atas Kristen Immanuel Pontianak

Hobi : Olahraga dan Menonton Balapan

Pekerjaan : Wirausaha

Jenis Kelamin : Laki-laki

Etnis : Tionghoa
II. Peristiwa-peristiwa Penting

Beliau adalah seorang laki-laki yang lahir pada tanggal 05 Juni 1979, beliau diberi nama
Suandi. Beliau dilahirkan di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Beliau tinggal di Pontianak
dari lahir sampai pada umur 2 tahun, setelah itu Ia kembali ke Sosok. Sosok adalah kampung
halaman kakek saya. Beliau tidak dilahirkan dari keluaraga yang kaya, tetapi keluarga yang
sederhana.

Pada saat beliau kecil kakek saya berprofesi sebagai penjual es keliling dan nenek saya
berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Beliau pada saat kecil dididik oleh kakek saya dengan
cukup keras dan sering dipukuli dangan ikat pinggang atau rotan, sehingga Ia juga menjadi
pribadi yang cukup keras. Sehingga saya dan saudara-saudara saya juga dididik dengan cukup
keras dan kami tidak terlalu dimanjakan, agar nanti pada saat dewasa saya dan adik-adik saya
bisa hidup tanpa bergantung pada orang lain.

Beliau masuk Sekolah Dasar pada tahun 1985 dan lulus pada tahun 1990. Pada saat Sekolah
Dasar beliau bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 01 Tayan Hulu. Beliau bukan seseorang
yang pintar tetapi tidak terlalu bodoh juga, beliau dapat mengikuti pelajaran di sekolah
dengan baik dan tidak pernah tinggal kelas. Selama masa sekolah dasarnya Ia juga pernah
dipukul oleh guru menggunakan rotan karena ada melakukan kesalahan. Setelah lulus dari
Sekolah Dasar beliau melanjutkan kejenjang selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama.

Beliau masuk Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1992.
Beliau bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tayan Hulu. Pada saat
menjalankan Sekolah Menengah Pertama beliau setiap hari pergi ke sekolah dengan berjalan
kaki begitu juga dengan pulangnya. Jarak dari rumah beliau ke sekolah sekitar 1 km dan
memakan waktu sekitar 10-15 menit, tetapi beliau tetap semangat untuk bersekolah setiap
hari. Selama menjalankan Sekolah Menengah Pertamanya beliau tidak pernah melakukan hal
yang tidak baik, sehingga Ia dapat menyelesaikan sekolahnya dengan baik meskipun tidak
pernah mendapatkan juara kelas. Setelah lulus beliau harus meninggalkan kampung
halamannya untuk melanjutkan pendidikannya agar bisa mendapatkan kualitas Pendidikan
yang lebih baik.

Beliau melanjutkan Sekolah Menengah Atasnya di Kota Pontianak yaitu di Sekolah Kristen
Immanuel. Beliau masuk Sekolah Menengah Atasnya pada tahun 1992 dan lulus pada tahun
1994. Beliau mengambil jurusan manajemen, karena dulunya Ia memiliki cita-cita ingin
menjadi bisnismen. Pada saat kelas satu Sekolah Menengah Atasnya beliau berangkat ke
sekolah menggunakan oplet, jaraknya tidak terlalu jauh karena beliau tinggal di Jalan Putri
Dara Hitam, Gg Candi Agung 2. Setelah naik kelas 2 Sekolah Menengah Atas beliau
dibelikan motor oleh kakek saya. Sehingga beliau tidak perlu naik oplet dengan berhimpit-
himpitan lagi dengan orang lain. Beliau berjuang cukup keras untuk menyelesaikan
sekolahnya karena materi yang diajarkan jauh lebih dalam dari materi pelajaran di kampung
dan tugas yang diberikan guru cukup banyak. Selama masa Sekolah Menengah Atasnya
beliau tidak pernah mendapatkan juara, karena beliau bukan seorang terlalu pintar tetapi tidak
terlalu bodoh juga. Seiring dengan berjalannya waktu beliau menyelesaikan sekolahnya.

Beliau tidak melanjutkan sekolahnya kejenjang selanjutnya, yaitu Perguruan Tinggi. Beberapa
lama setelah lulus beliau kembali ke kampung halamannya,yaitu Desa Sosok. Setelah
menganggur beberapa bulan, akhirnya beliau membantu kakek saya menjual es keliling
sampai ke kampung-kampung, kadang kalau lagi tidak berjualan beliau membantu orang lain
membongkar muatan beras dari truck dengan cara dipikul dan hanya dibayar Rp 5.000,00.
Setelah beliau berjualan es kelling sekitar 1 tahunan akhirnya kakek saya membelikan beliau
sebuah rumah di Desa Bodok, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau. Rumah tersebut
dijadikan sebuah toko untuk menjual bahan-bahan sembako.

Pada tahun 2000an beliau dan ibu saya berkenalan, tetapi pada saat itu mereka masih jarang
bertemu karena beliau masih sibuk dengan pekerjaannya. beliau harus menjaga tokoh tersebut
itulah yang menyebabkan beliau dan ibu saya jarang bertemu. Setelah sekitar 2 tahunan
membuka toko tersebut, akhirnya tokoh tersebut diserah kepada adik kakek saya. Pada tahun
2002lah beliau dan ibu saya baru menjadi benar-benar dekat dan mereka memutuskan untuk
menikah di bulan oktober 2003, tepatnya pada tanggal 05 oktober 2003. Kedua orang tua saya
di karunia 3 orang anak. Anak pertama bernama Frisky Nelsen Apgerpio, anak kedua
bernama William Gunawan, dan anak ketiga bernama Owen Fransisco.

Pada tahun 2008 sampai pada tahun 2015 beliau membuka bengkel motor dan menjadi sales
sparepart motor. Pada saat pertama membuka bengkel motor beliau menggunakan modal
sendiri dari uang tabungan Ia. Setelah beberapa tahun membuka bengkel motor, kemudian
beliau mulai menstock alat-alat motor dan menjadi sales sparepart, tetapi bengkel motornya
tetap buka dan dijaga oleh karyawannya. Beliau mendristibusikan alat-alat motornya ke
Batang Tarang, Kembayan, Balai Karangan, Entikong, Bodok dan sekitarnya. Pada awal
kariernya menjadi sales sparepart bisa dibilang cukup sukses. Setelah beberapa tahun berjalan
saingan semakin banyak sehingga berdampak kepada pendapatannya, ditambah lagi banyak
orang yang mengutang. Sehingga beliau tidak bisa tetap bertahan pada posisi tersebut dan
harus mencari jalan keluar, akhirnya Ia mendapatkan ide untuk membuka depot air. Setelah
itu beliau membeli sebuah mobil truck dan digunakan untuk mengangkut barang-barang
ekspedisi yang di bawa oleh supirnya. Akhirnya hingga sekarang beliau masih membuka
depot air yang diurus oleh ibu saya dan beliau menjalankan ekspedisinya.

III. Reorientasi

Beliau adalah panutan didalam hidupku, yang selalu menasihati saya ketika saya salah dan
yang selalu menyemangatkan saya ketika saya ingin menyerah. Beliau adalah pekerja keras
jika mengerjakan sesuatu tidak mau setengah, tetapi harus sampai selesai. Beliau juga seorang
yang tepat waktu atau on time. Beliau adalah orang yang displin dan tidak bertele-tele, Ia juga
orangnya tegas. Beliau adalah seseorang yang berjuang keras untuk menyekolahkan saya dan
adik-adik saya, menafkahi keluarga kami. Jasa beliau sangat besar dalam hidup saya
bagaimanapun saya tidak dapat membalas jasa beliau. Beliau juga orang yang tidak sombong
dan rendah hati.

Anda mungkin juga menyukai