Anda di halaman 1dari 5

Motivasi Hidup Meraih Mimpi

Namanya Frans, cowok ganteng, cerdas dan atlet basket. Frans terlahir dari keluarga
kaya yang tinggal di Bekasi. Ayahnya mempunyai usaha yang sukses dan ibunya hanya
sebagai ibu rumah tangga. Frans termasuk anak pertama dari tiga bersaudara. Saat ini
Frans duduk di SMA kelas 3 dan mulailah masalah datang padanya. Dalam anganannya
Frans, hidup ia gak mungkin jatuh miskin, ternyata Allah berkehendak lain. Usaha dari
ayahnya jatuh karena sekarang ini ayahnya memulai suka bermabuk-mabukan dan
sering berjudi sehingga gulung tikar usaha dari ayahnya. Dalam rumah tangga ayah dan
ibunya pun sering perang mulut karena kekurangan uang dalam kebutuhan hidup sehari-
hari. Tidak hanya itu, tapi tangan ayahnya juga sering memukul muka dan badan dari
ibu Frans sampai ibu Frans nangis dan merasa kesakitan. Karena ayah Frans galak
sehingga ia gak punya keberanian untuk membela ibunya dan hanya menonton saja.
Ayah Frans yang selama ini sering mabuk-mabukan ternyata di bagian punggungnya
ada benjolan dan ternyata benjolan tersebut kanker stadium akhir. Setelah dicek ke
dokter, ayahnya belum bisa diselamatkan walaupun dalam perawatan apapun juga. Ayah
Frans hanya pasrah dan berserah diri saja. Menurut Ayah Frans, penyakit yang
dideritanya itu merupakan karma dariNya karena sering memukul dan menyakiti
istrinya. Dari keadaannya ayah Frans begitu maka ayah Frans memulai berubah menjadi
pribadi yang lebih baik lagi dan sayang kepada anak istrinya. Tetapi Tuhan berkehendak
lain, ayah Frans meninggal karena penyakit tersebut. Istri dan anaknya sudah
mengikhlaskan dan merelakan ayah Frans meninggal.
Keesokan harinya, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari Frans harus bekerja di
sebuah Perumahan Elite sebagai tukang kebun. Setiap hari Frans menyabut rumput dan
menyiram tanaman. Tak menyangka bahwa majikannya sangat berbaik hati, biaya
sekolah ditanggung olehnya. Di sekolah Frans terkenal siswa yang sangat pintar dan
tanggap dalam proses belajar. Semua perhatian guru tertuju padanya, sehingga siswa
yang lain iri. Setiap harinya selalu mendapat ejekan dari teman sekolahnya. Tapi tidak
semua temannya memperlakukan Frans dengan buruk. Rudi adalah sahabat yang selalu
ada dalam keadaan suka maupun duka. Rudi selalu mendampingi Frans dan selalu
support Frans. Rudi terlahir dari keluarga yang kaya tapi Rudi tidak pernah menghina
Frans dan menyombongkan diri. Kedekatan meraka sudah seperti saudara sendiri.
Setiap pagi setelah bangun tidur, Frans selalu berdoa pada Allah atas karunia yang telah
diberikan oleh Allah walaupun hidupnya masih susah tetapi Frans selalu bersyukur
padaNya. Setelah selesai berdoa dia pergi ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke
sekolah dan menyiapkan pelajaran hari ini. Setelah semua kegiatan selesai maka dia
berangkat sekolah dengan mengayuhkan sepeda yang jarak dari rumah ke sekolah
sekitar 3 km. Karena jarak antara sekolah dengan rumah yang cukup jauh, dia langsung
buru- buru masuk sekolah. Kali ini di sekolahnya ada pertandingan basket antar sekolah.
Frans termasuk pemimpin tim basket yang handal dan terkenal di sekolahnya. Tiba-tiba
ada tiga cowok yang datang menghampiri Frans dan menariknya menuju kamar mandi.
Frans hanya diam saja karena dia merasa gak pernah bermasalah dengan mereka. Rudi
yang tahu akan kejadian itu lalu mengikuti Frans dari belakang.
“Kamu yang namanya Frans!! Awas kamu kalau kamu menang di pertandingan basket
ini!” bentak salah satu cowok dari ketiga cowok itu.
“Kenapa aku harus kalah?” Tanya Frans sambil menatap cowok yang tunjuk jari ke
hadapan muka dia.
“Ya, asal kamu tau aja ya kalau gue itu gak pernah dikalahkan oleh siapapun.” Bentak
cowok tadi.
“Kalau kamu jantan seharusnya kamu harus bisa buktikan dan jangan asal ngomong
saja. ” Jawab Frans.
Karena semakin memanas cowok itu mau menonjok muka Frans. Dengan segera Rudi
datang menghampiri mereka, Rudipun menghentikan cowok tersebut. Dan akhirnya
mereka bertiga pergi meninggalkan Frans dan Rudi.
Frans tidak menyangka bahwa akan dijegal oleh tim lawan basketnya. Rudi memegang
pundak Frans dan hanya bilang “Sabar dan mungkin khilaf mereka jadi kamu harus
buktikan pada mereka bahwa kamu bisa menang, Frans..”
Pertandingan basket akan dimulai, Frans dan timnya bersiap pada posisi masing-
masing. Singkat cerita, ronde pertama pertandingan basket ini dimenangkan oleh tim
lawan Frans akan tetapi pada detik terakhir akhirnya tim Franslah yang menang. Cowok
yang melabrak Frans tersebut bersalaman dan meminta maaf atas kejadian di kamar
mandi. Frans langsung menjabat tangan cowok tersebut dan mengatakan bahwa “Kamu
juga bukan musuh aku koq, selama permainan basket tadi itu hanya sebagai lawan
permainan saja. Jadi mulai sekarang kita sebagai teman ya. Daripada punya banyak
musuh lebih baik punya banyak teman.” Cowok tersebut mengangguk dan mengiyakan.
Hari demi hari selama SMA akhirnya usai juga, tiba saatnya detik kelulusan sekolah
Frans dan Rudi. Hal itu membuat para siswa dalam tangisan bahagia. Frans dan Rudi
akhirnya lulus dan keduanya merangkul untuk perpisahan pertemuan mereka. Frans
berbangga hati karena nilai ujiannya tertinggi nomor pertama dari seluruh siswa di
Indonesia. Sehingga ia mendapat beasiswa ke Universitas Indonesia yang merupakan
impiannya selama ini. Tapi ia juga ingin sekali mencari pekerjaan yang lebih baik untuk
keluarganya.
Sebelum Frans pergi mencari kerja di Jakarta, ia berpamitan dan menyampaikan ucapan
terima kasih kepada majikannya yang telah memberikan bantuan selama ini. Ia melamar
pekerjaan di perusahaan “Kimia Indonesia” sebagai sales. Walaupun bukan cita-cita ia
menjadi sales tetapi ia berusaha melakukan terbaik pada proses wawancara tersebut.
Memang persyaratan sales itu tidak mudah karena harus memiliki kepribadian yang
menarik, fisik dan mental yang kuat, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehat
jasmani dan rohani dengan melalui berbagai tes kesehatan maupun psikotest. Banyak
saingan tapi ia tak mudah putus asa dan yakin padaNya kalau ia akan mendapatkan
pekerjaan tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai sales, selanjutnya ia melakukan
berbagai pelatihan di perusahaan tersebut seperti product knowledge, selling skill,
chemical knowledge, dan peraturan perusahaan. Bila sudah lulus pelatihan ia akan
ditugaskan di berbagai kota di seluruh Indonesia. Beruntungnya ia ditempatkan pada
perusahaan pusat di Jakarta dimana ia kuliah. Pagi sampai sore ia bekerja sedangkan
pada sore hari ia kuliah.
Pada suatu malam ia berangkat kuliah dengan mengendarai motor kecepatan tinggi 50
km/jam. Tiba-tiba ia menabrak mobil yang ada di depannya dari arah berlawanan. Ia
terpental cukup jauh, jatuh ke jalan, darah keluar deras, dan mata Franspun mulai gelap.
Akhirnya ia dibawakan ke rumah sakit terdekat dengan tak sadarkan diri. Setelah mobil
tiba di rumah sakit, iapun dibawa segera ke ruangan UGD untuk mendapatkan
penanganan oleh dokter dan perawat. Setelah mendapatkan penanganan segera, dokter
menghubungin ibu Frans yang mengabarkan bahwa Frans mengalami kecelakaan dan
kaki kiri Frans harus diamputasi. Segeralah ibu Frans pergi dari bekasi menuju ke
rumah sakit Jakarta. Karena harus buru-buru dioperasi maka dokter ingin meminta
persetujuan dari ibu Frans dan tak pikir panjang ibu Frans menyetujuinya. Setelah
dioperasi, Frans ditempatkan di ruang rawat inap dengan ditemanin oleh ibunya.
Pagi harinya Frans baru sadarkan diri, ia melihat ibunya meneteskan air mata karena
putra pertamanya berbaring lemah. Rudi yang mendengar berita, langsung bergegas
pergi menjenguk Frans yang dirawat di rumah sakit. Sampai di rumah sakit, Rudi
melihat Frans yang baru siuman dan melihat ibu Frans lagi bersedih. Frans yang merasa
kebingungan kalau ada ibu dan Rudi di sampingnya maka ia mulai bertanya pada ibu
dan Rudi.
“Ibu, Frans ada dimana ya? Mengapa pada kumpul semua di sini?”tanya Frans.
“Kamu ada di rumah sakit karena kamu mengalami kecelakaan” Jawab Rudi.
Frans merasa kaget dan mencoba mengigat kejadian kemarin. Saat ia ingin
menggerakkan anggota badannya. Di situlah ia merasa keanehan bahwa ada sesuatu
yang terjadi pada kaki kirinya. Frans merasa shocked dan meneteskan juga air mata,
langsunglah sang ibu memeluk Frans dan Rudi mencoba kasih semangat untuk
menghadapinya.
“Frans, ini cobaan dari Allah dan kamu harus tetap kuat dan semangat untuk melewati
semuanya ini. Aku berharap kamu masih bisa optimis untuk mengejar mimpimu” Kata
Rudi untuk menguatkan hati Frans.
“Terima Kasih Rud. Kamu selalu ada buat aku dan selalu support aku” sahut Frans.
“Sama-sama” jawab Rudi.
Setelah beberapa hari cuti karena sakit, akhirnya ia mulai bekerja. Frans merupakan
anak pekerja keras dan tidak pernah putus asa. Ketika ia memulai masuk kerja, semua
karyawan menatap dia dan memulai terdengar desas desus ke telinga teman satu sama
lain. Semua karyawan Kimia Indonesia menganggap remeh Frans karena Frans hanya
mempunyai 1 kaki saja. Salah satu karyawan itu memulai menghina Frans.
“Mana Mungkin seorang sales dengan penampilan begitu!? Mana bisa kunjungan dari 1
tempat ke tempat lain untuk produk kita. Untuk diri sendiri saja masih beban apalagi
harus menjual produk kita juga”
Sahut Frans, “Kita tidak boleh anggap remeh orang lain. Seharusnya kamu itu
bersyukur masih punya anggota badan yang utuh. Yang terpenting aku akan sekuat
tenaga untuk menjual produk perusahaan kita. Tidak hanya penampilan luar saja yang
bisa dicomment tetapi seharusnya dari kemampuan berbicara menjual kita dan
pengetahuan produk kita yang harus bisa memikat dari pembeli. Jika ada orang
membully body shaming juga ada hukumnya dan dikenakan pasal lho” Langsunglah 1
karyawan itu terdiam dan pergi karena takut dilaporkan oleh Frans.
Hari demi hari dilewati Frans, ia berusaha menggunakan motor dengan kaki 1 nya dan
kunjungan ke customernya. Memang ada yang menghina ia, tapi tak sedikitpun yang
berbelas kasihan pada Frans. Karena kegigihan dari Frans itulah atasannya masih selalu
memperkerjakan ia. Atasannya selalu percaya karena Frans yang jujur, tidak mudah
putus asa, dan semangat kerjanya bagus.
Dengan waktu bersamaan juga, Frans memasuki semester terakhir pada kuliah teknik
kimia. Ia memasuki sidang skripsi dan jantung bergetar cepat, raut wajah gelisah,
keringat dingin keluar karena ketakutan Frans jika ia tidak lulus. Akhirnya setelah
dibacakan oleh dosennya bahwa ia telah lulus dan mendapatkan nilai IPK tertinggi.
Frans lega dan bangga karena ia mendapat banyak tawaran untuk bekerja di perusahaan
lain. Tetapi Frans selalu bertahan sebagai sales di Kimia Indonesia. Karena ibunya
sering membujuk Frans agar berpindah kerja yang lebih baik. Akhirnya ia menuruti apa
kata ibunya. Ia menerima pekerjaan sebagai penelitian kimia di perusahaan ternama.
Setelah bertahun-tahun bekerja di sana, akhirnya ia dipindahkan ke pusat perusahaan di
Amerika. Ia sangat senang karena impiannya kini telah terwujud. Kehidupannya ia
berubah dratis menjadi lebih baik. Ia juga bertemu dengan seorang gadis cantik yang
berprofesi sales bernama Lina. Karena mereka sering mengenal dan satu sama lain
cocok akhirnya mereka menikah di Indonesia. Ibunya merasa bangga karena
mempunyai anak yang bisa dihandalkan dan kini Frans berhasil meraih cita-citanya
yang selama ini diimpikannya.
Perkataan ibu Frans yang selalu menjadikan motivasi hidup ia, “Jadikan impianmu
sebagai mimpi yang kenyataan, jangan hanya sekedar hanya mimpi saja tetapi tidak bisa
diperjuangkan. Sekurang apapun diri kita jika ada semangat dan kemauan akan terwujud
juga segala mimpimu. Tak luput juga berdoa dan usaha untuk menuju kesuksesan.”

Anda mungkin juga menyukai