Anda di halaman 1dari 30

KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP PERKESMAS

OLEH:

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA (P07120011014)

NI KETUT PUSPAWATI (P07120011015)

PUTU DEWI PRADNYANI (P07120011016)

KELAS III.1 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2014
BAB V

A. PENDAHULUAN

Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia
untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif
seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan
status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi
buruk yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216
kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi
kurang Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi
gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian,
target rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi
yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium Development Goals sebesar
18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi. Upaya pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh
Puskesmas Harapan Raya adalah program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya perawatan
kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya
terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkesmas
bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40 % keluarga rawan
kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh tenaga
kesehatan melalui kegiatan perkesmas.
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.
Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah
kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan atau
sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fokus utama pada keluarga rawan
kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi.
Keluarga yang tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban sosial dan
ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat lainnya. Pemerintah memiliki
tanggung jawab melindungi kesehatan masyarakat dan memberikan akses ke pelayanan
kesehatan terutama bagi keluarga yang memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat
pelayanan kesehatan. Penduduk rawan ini telah menjadi salah satu bagian sasaran
program Perkesmas di Puskesmas.
Berdasarkan penelitian Septino (2007) diketahui beberapa masalah Perkesmas
yang dihadapi pada Puskesmas-Puskesmas di Indonesia antara lain laporan yang tidak
sesuai dari Puskesmas, Puskesmas yang tidak membuat rencana tahunan dan jumlah
sasaran tidak dilakukan pendataan. Tentang masalah dana, Dinas Kesehatan memberikan
dana secara block grand ke Puskesmas berdasarkan usulan kegiatan yang mereka buat.
Selanjutnya, tentang sarana dan prasarana seperti Public Health Nursing (PHN) kit, obat,
buku pedoman dan formulir laporan sudah tersedia, tetapi pencapaiannya masih rendah.
Berdasarkan uraian di atas, maka Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakan)
perlu dipelajari, diamalkan, dilaksanakan, dan diterapan dalam rangka mencapai
Millenium Development Goals pada tahun 2015.
1. KONSEP-KONSEP KUNCI
a. Pengertian perkesmas
b. Unsur-unsur perkemas
c. Persyaratan perkesmas
d. Tujuan perkesmas
e. Prinsip dasar perkesmas
f. Sasaran perkesmas
g. Pendekatan perkesmas
h. Ruang lingkup perkesmas
i. Kegiatan perkesmas
j. Strategi perkesmas
k. Langkah-langkah pelaksanaan perkesmas
l. Peranan perkesmas

2. PETUNJUK
a. Pelajari materi bab V dengan tekun dan disiplin!,
b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk,
kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan
materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai
dengan kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan
wawasan anda.
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar, semoga sukses!

3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Untuk memahami penerapan konsep Perkesmas.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
1) Menjelaskan pengertian perkesmas
2) Menjelaskan unsur-unsur perkemas
3) Menjelaskan persyaratan perkesmas
c. Menjelaskan tujuan perkesmas
d. Menjelaskan prinsip dasar perkesmas
e. Menjelaskan sasaran perkesmas
f. Menjelaskan pendekatan perkesmas
g. Menjelaskan ruang lingkup perkesmas
h. Menjelaskan kegiatan perkesmas
i. Menjelaskan strategi perkesmas
j. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan perkesmas
k. Menjelaskan peranan perkesmas

B. PENYAJIAN MATERI
1. Pengertian
Ada beberapa pengertian dari beberapa ahli tentang perawatan kesehatan
masyarakat yaitu :
a. World Health Organization (WHO, 1974)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah selain mencakup perawatan
kesehatan keluarga juga meliputi/memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasikan masalah kesehatan
sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.
b. Ruth B. Freeman (1981)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah kesatuan yang unik dari praktek
keperawatan dan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan
dan peningkatan kemampuan kesehatan baik sendiri sebagai perorangan maupun
secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini
mencakup spectrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
c. Dr. Azrul Azwar, MPH (1983)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah generalis, mampu berfungsi
sebagai tim dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, mampu
berkomunikasi dan memotivasi masyarakat untuk memecahkan masalah
kesehatan pada masyarakat tersebut.
d. Departemen Kesehatan RI (1986)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat, dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan
masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu,
keluarga, dan masyarakat.
Dari berbagai definisi maka ditarik kesimpulan bahwa perawatan kesehatan
masyarakat merupakan bagian integral yang diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan resosialitatif dengan
melibatkan peran aktif masyarakat secara terorganisir bersama tim kesehatan lainnya
untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah menggunakan proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan diharapkan dapat mandiri
dalam memelihara kesehatannya.

2. Unsur-Unsur
Dari definisi di atas maka ditarik suatu kesimpulan bahwa unsur-unsur perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
a. Bagian integral dari pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan.
b. Merupakan bidang khusus dari keperawatan.
c. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
(interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
d. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
yang baik yang sehat maupun yang sakit.
e. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif (lebih ditekankan kepada upaya promotif dan preventif).
f. Melibatkan partisipasi masyarakat.
g. Bekerja secara team.
h. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku.
i. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah.
j. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.

3. Persyaratan
Untuk dapat melaksanakan praktik perawatan kesehatan masyarakat, tentunya
harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan intelektual yang luas yang berkaitan dengan keperawatan,
kesehatan masyarakat, dan pengetahuan sosial kemasyarakatan.
b. Mempunyai keterampilan hubungan antar manusia, dengan menguasai berbagai
teknik pendekatan kepada masyarakat.
c. Kemampuan berkomunikasi
d. Kemampuan berorganisasi.
e. Kemampuan bekerja secara team.
f. Kemampuan teknik keperawatan.
g. Menguasai berbagai teknik pemecahan masalah kesehatan dan prioritas kesehatan
masyarakat.
h. Mempunyai penampilan yang menarik.
i. Telah mendapatkan pelatihan tentang praktik perawatan kesehatan masyarakat.

4. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan
sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat dalam hal:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/keperawatan.
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/keperawatan
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu,
dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
10) Tertanganinya kelompok-kelompok risiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.

5. Prinsip Dasar
Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktik perawatan kesehatan masyarakat adalah
sebagai berikut:
a. Keluarga adalah sebagai unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Ada 4 (empat) tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
yaitu : individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan masyarakat bekerja dengan dan bukan bekerja untuk individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Bekerja dengan maksudnya dalam setiap
kegiatannya selalu mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam
menanggulangi masalah keshatan mereka sendiri.
d. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan kepada
upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
e. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
f. Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat adalah di masyarakat bukan di
rumah sakit.
g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun yang sakit.
h. Perawatan kesehtan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku sehat
masyarakat.
i. Tujuan perwatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin
secara mandiri.
j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja sendiri tetapi secara team.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan
untuk kegiatan-kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani
masyarakat yang sehat dan yang sakit, penduduk yang sakit dan tidak berobat ke
puskesmas dan pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
l. Perawat kesehatan masyarakat harus melihat kenyataan dan keaadaan yang nyata
di lingkungan klien, baik di rumah, sekolah, panti, dan lain sebagainya.
m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama perawatan kesehatan guna
merubah perilaku dan kebiasaan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
kearah yang menguntungkan kesehatan.
n. Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat harus mengacu kepada sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
o. Pelaksanaan asuhan perawatan kesehatan masyarakat dilakukan di institusi
pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, dan institusi lain seperti panti, sekolah dan
lainnya dan rumah diamana keluarga sebagai unit pelayanan.

6. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok
khusus baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/
perawatan.
a. Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
dirinya sendirioleh sesuatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi
anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental, maupun sosial.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap
anggota-anggota keluarga lainnya, dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya.
c. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan, dan termasuk diantaranya adalah :
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Anak balita
d) Anak usia sekolah
e) Usia lanjut.
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
a) Penderita penyakit menular seperti : TBC, Aids, penyakit kelamin lainnya.
b) Penderita yang menderita penyakit tidak menular, seperti : penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mentasl, dan lain-
lain.
3) Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, diantaranya :
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah :
a) Panti werdha
b) Panti asuhan
c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial, dan lain-lain)
d) Penitipan anak balita.
d. Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok individu, yang saling berinteraksi, saling
tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Masalah kesehatan
masyrakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, ataupun perilaku-
perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, diantaranya adalah berkaitan
dengan kesehatan lingkungan, misalnya membuang sampah sembarangan, nuang
air besar di sungai yang digunakan banyak orang sebagai tempat mandi, mencuci
dan aktivitas-aktivitas lainnya. Masalah gizi, dimana pengetahuan keluarga
tentang gizi kurang, cara pengolahan gizi yang salah, kebiasaan makan yang
berkaitan tentang pantangan dan kurangnya kemampuan sosial ekonomi keluarga
untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan sebagainya.
Disamping itu masalah-masalah yang berkaitan dengan pemeliharaan diri sendiri
(personal hygiene), yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dalam hal
perawatan diri sendiri. Disamping itu anggapan masyarakat sendiri tentang
pengertian sakit, dimana yang dikatakan sakit adalah tidak mapu lagi untuk
berbuat sesuatu, dan kalau masih batuk pilek, pusing, dan gangguan-gangguan
kesehatan ringan belum dikategorikan sakit. Hal yang sangat memprihatinkan
adalah pemanfaatn fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat rendah, misalnya
pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi anak ke puskesmas, psyandu dan
sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan yang telah melekat yang telah membudaya
dalam pemeliharaan kesehatan, gizi, kehamilan dan pertolongan persalinan,
karena faktor ketidaktahuan, akan memberikan konstribusi yang besar dalam
meningkatkan angka kesakitan dan kematian di masyarakat.
Bertitiktolak dari masalah-masalah yang disebutkan di atas, maka
keberadaan perawat kesehatan masyarakat bersama team kesehatan yang terjadi
ditengah-tengah masyarakat dalam rangka meningkatkan kemmapuan masyarakat
dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
7. Pendekatan
Dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat secara keseluruhan, pendekatan
yang digunakan oleh perawat kesehatan adalah pendekatan pemecahan masalah
(Problem Solving Approach) yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan
memanfaatkan pendekatan epidemiologi yang dikaitkan dengan upaya kesehatan dasar
(PHC).
Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan adalah bahwa setiap masalah
kesehatan yang dihadapi oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat akan
dapat diatasi oleh perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan
sebagai bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya sebagai perawat
kesehatan masyarakat.
Bila pendekatan dilakukan terhadap keluarga binaan disebut dengan Family
Approach, tetapi bila pembinaan keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang
ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut disebut dengan Case Approach,
dan bila pendekatan tersebut dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui
survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut dengan
Community Approach.

8. Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktek perawatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya-upaya,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitasi), dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, dan kelompok-kelompok
masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialitatif).
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan jalan memberikan :
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, melalui
kegiatan-kegiatan :
1) Imunisasi masal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan-
kegiatan :
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis fi rumah, ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
Untuk pemberian terapi, diperlukan kolaborasi dengan dokter. Perawatan
kesehatan masyarakat hanya memberikan dan mengawasi pemberian obat, tetapi
tidak menentukan terapi pasien.
d. Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di
rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama, misalnya TBC, cacat fisik, dan lain-lain, dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan :
1) Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti pasien fraktur.
2) Latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya
TBC dilakukan latihan latihan napas dan batuk. Penderita stroke melalui
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
e. Resosialitatif
Resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan
kelompok-kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan masyarakat, karena menderita suatu
penyakit, misalnya AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
kelompok wanita tuna susila (WTS), tuna wisma, dan sebagainya. Disamping itu
adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok-kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut, dan
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita tidak berbahaya
terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu memberikan pengertian
dengan batasan-batasan yang jelas dan dimengerti.

9. Kegiatan
Kegiatan praktek perawatan kesehatan masyarakat, yang dilakukan oleh perawat
mencakup hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan
kesehatan dimana perawat kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi secara umum
kegiatan perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga, kelompok-
kelompok khusus baik di rumah, di sekolah, di perusahaan, di posyandu, dan di
daerah binaan kesehatan masyarakat.
b. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka mengubah perilaku
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
d. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan msalah yang mereka hadapi.
e. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih
lanjut.
f. Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
g. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan.
h. Melaksanakan asuhan kesehatan komuniti, melalui pengenalan masalah kesehatan
masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan
menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah keperawatan.
i. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan komuniti
j. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.
k. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan dan kesehatan.
l. Ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan
masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan dan pendidikan yang dimiliki.

10. Strategi
Untuk dapat melaksanakan praktek perawatan kesehatan masyarakat dengan
berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan berbagai strategi yang ditempuh,
terutama yang menyangkut tenaga, pengelolaan, dan partisipasi masyarakat secara
aktif melalui :
a. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan pelaksana
perawatan kesehatan masyarakat di berbagai tingkat pelayanan melalui
pendidikan dan pelatihan.
b. Meningkatkan kemampuan managemen pengelola dan pelaksana sehingga dapat
mencapai hasil secara optimal.
c. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral diantara instansi
terkait dengan program perawatan kesehatan masyarakat.
d. Membantu masyrakat mulai dari tahap identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian dengan cara :
1) Pendidikan dan pelatihan kader
2) Bimbingan teknik di lapangan
3) Pendidikan kesehatan
4) Pelayanan kesehatan dasar
e. Pembinaan keluarga binaan/ masyarakat binaan yang rawan terhadap masalah
kesehatan.
f. Mengadakan koordinasi dengan seluruh upaya kesehatan pokok puskesmas dalam
memberikan pelayanan yang komprehensif baik di dalam dan di luar gedung
sesuai dengan fungsi puskesmas.

11. Langkah-Langkah Pelaksanaan


Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan
yang tercakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan
pemecahan maslah (problem solving approach) yang dinamis dalam memperbaiki dan
memelihara kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sampai ke tahap
optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan
dan keperawatan serta membantu memnuhi kebutuhan-kebutuhan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengkajian
Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan individu.
Keluarga, kelompok dan masyarakat dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pengenalan Masyarakat
a) Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal leader seperti
Kepala desa, Camat dan sebagainya maupun informal leader seperti
pemuka-pemuka masyarakat, pemuka agama, sesepuh, dan sebagainya.
b) Mengenal struktur pemerintahan desa
c) Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat seperti PKK, karang
taruna, dan sebagainya
d) Pemetaan wilayah binaan.
2) Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah dilakukan melalui pengumpulan data (survei) atau
yang lebih dikenal dengan Survei Mawas Diri (SMD) dengan menggunakan
instrument pengumpulan data. Data tersebut dapat diperoleh melalui
wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik terhadap
keluarga dan masyarakat serta pihak-pihak yang terkai meliputi :
a) Keadaan geografis
b) Demografi yang berkaitan dengan struktur penduduk, umur, jenis kelamin,
dan status.
c) Data kultural, yang menyangkut tingkat pendidikan, pekerjaan, agama,
kebiasaan, adat istiadat, penghasilan, dan sebagainya.
d) Data kesehatan lingkungan, yang menyangkut tempat pembuangan sampai
pembuangan air limbah, sumber air minum, tempat pembuangan tinja,
ventilasi, penerangan, dan kebersihan rumah
e) Data kesehatan yang menyangkut penyakit yang pernah diderita,
pemeriksaan kesehatan, kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui, dan
keluarga berencana termasuk gizi, imunisasi, dan bentuk-bentuk partisipasi
keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan.
f) Sarana dan prasarana kesehatan yang ada.
3) Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul, kemudian diteliti validitas dan reabilitasnya.
Bila ada yang kurang lengkap dilengkapi kembali, kemudian baru diolah
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Editing
b) Coding
c) Klasifikasi
d) Tabulasi
e) Analisa data
f) Perumusan masalah
g) Prioritas masalah
b. Perencanaan
Setelah data diolah dan diketahui masalah keperawatan dan kesehatan
yang dihadapi oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat secara
keseluruhan, dengan mempertimbangkan faktor sebagai berikut:
1) Tujuan yang ingin dicapai
2) Kelompok sasaran
3) Jangka waktu
4) Target yang ingin dicapai
5) Sumber-sumber yang tersedia di masyarakat
6) Biaya
7) Tenaga pelaksana dari masyarakat (kader kesehatan, dasawisma), dari
puskesmas coordinator CHN dan tenaga kesehatan lainnya serta unsur-unsur
lain yang terkait seperti PKK, pemuda, dan lain-lain.
c. Pelaksanaan
Setelah perencanaan disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah
pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan
yang ditemukan pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,
melalui kegiatan-kegiatan :
1) Kunjungan rumah (home visit) dan pelayanan asuhan keperawatan di rumah
(home nursing)
2) Bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat
3) Mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam pelaksanaan
keperawatan dasar
4) Menemukan kasus secara dini dan melaksanakan rujukan dan tindak lanjut
kasus yang dibina
5) Mengadakan pendidikan dan pelatihan kader kesehatan, dasawisma, dan lain-
lain.
6) Mengorganisir keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam menanggulangi
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
7) Mengembangkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral terhadap
instansi terkait dalam penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan.
8) Mendorong partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
untuk ikut serta dalam setiap upaya penanggulangan masalah.
9) Memanfaatkan posyandu sebagai rujukan terdepan dalam mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi sebelum dirujuk ke puskesmas.
d. Penilaian dan Pemantauan
Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk menilai sejauh mana
keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat, apakah telah
mencapai hasil yang maksimal atau belum sesuai dengan criteria dan standar yang
telah ditetapkan. Penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan :
1) Selama pelaksanaan kegiatan (penilaian formatif)
2) Setelah pelaksanaan kegiatan (penilaian sumatif)

12. Peranan
a. Pelaksana Pelayanan Keperawatan
Peranan yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai
pelakasana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah
kesehtan/keperawatan apakah itu di rumah, di sekolah, puskesmas, panti dan
sebagainya sesuai dengan kebutuhannya.
b. Sebagai Pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat baik di rumah, di puskesmas, dan di masyarakat secara
terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan
perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
c. Sebagai Pengamat Kesehatan
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menyangkut masalah-
masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status
kesehatan, melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan
pengumpulan data.
d. Koordinator Pelayanan Kesehatan
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat
dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team
kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan
kesehatan. Dengan demikian pelayanan kesehatan yang diberikan merupakan
suatu kegiatan yang menyeluruh dan tidak terpisah-pisah antara satu dengan yang
lainnya.
e. Sebagai Pembaharu
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu
terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah
perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
f. Pengorganisir Pelayanan Kesehatan
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan
motivasi dalam rangka meningkatkan keikutsertaan masyarakat individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh masyarakat.

g. Sebagai Panutan
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
h. Sebagai Tempat Bertanya
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi sehari-
hari. Dan perawat kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan jalan
keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
i. Sebagai Pengelola
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai
kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban
tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.

C. TUGAS DAN LATIHAN


1. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat,
dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga, dan masyarakat.
Pengertian tersebut diungkapkan oleh …..
a. WHO
b. Depkes RI
c. Dr. Azrul Azwar, MPH
d. Ruth B. Freeman
e. Niven

2. Pernyataan di bawah ini merupakan unsur-unsur dari Perkesmas, kecuali……


a. Bagian integral dari pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan.
b. Merupakan bidang khusus dari keperawatan.
c. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
(interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
d. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
yang baik yang sehat maupun yang sakit.
e. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, dan kuratif

3. Untuk dapat melaksanakan praktik perawatan kesehatan masyarakat, tentunya harus


memiliki syarat-syarat sebagai berikut……..
a. Memiliki kemampuan intelektual yang luas yang berkaitan dengan keperawatan,
kesehatan masyarakat, dan pengetahuan sosial kemasyarakatan.
b. Mempunyai keterampilan hubungan antar manusia, dengan menguasai berbagai
teknik pendekatan kepada masyarakat.
c. Kemampuan berkomunikasi
d. Kemampuan berorganisasi.
e. Kemampuan bekerja secara individual.

4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat


kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan
kapasitas yang mereka miliki merupakan bagian dari…
a. Tujuan umum perkesmas
b. Tujuan khusus perkesmas
c. Unsur-unsur perkesmas
d. Syarat perkesmas
e. Ruang lingkup perkesmas

5. Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktik perawatan kesehatan masyarakat adalah……


a. Keluarga adalah sebagai unit utama dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.
b. Sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yaitu : individu,
keluarga, kelompok khusus
c. Perawat kesehatan masyarakat bekerja tidak mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dalam menanggulangi masalah keshatan mereka sendiri.
d. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan kepada
upaya kuratif.
e. Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat adalah di masyarakat bukan di
rumah sakit.

6. Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus


baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/ perawatan.
Di bawah ini yang termasuk kelompok kelompok khusus dengan kebutuhan
kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya adalah …….....
a. Ibu hamil
b. Penderita penyakit menular
c. Panti Werdha
d. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
e. Penderita penyakit tidak menular

7. Dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada individu,


keluarga, kelompok khusus dan masyarakat secara keseluruhan, pendekatan yang
digunakan oleh perawat kesehatan adalah……
a. Family Approach
b. Case Approach
c. Community Approach
d. Problem Solving Approach
e. Individual Approach
8. Salah satu ruang lingkup praktek perawatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya
untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok khusus ke dalam
pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan
masyarakat, karena menderita suatu penyakit. Upaya tersebut merupakan pengertian
dari…..
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. Resosialitatif

9. Kegiatan praktek perawatan kesehatan masyarakat, yang dilakukan oleh perawat


mencakup hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan
kesehatan dimana perawat kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi secara umum
kegiatan perawat kesehatan masyarakat adalah kecuali…………
a. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga, kelompok-
kelompok khusus baik di rumah, di sekolah, di perusahaan, di posyandu, dan di
daerah binaan kesehatan masyarakat.
b. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka mengubah perilaku
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
d. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan msalah yang mereka hadapi.
e. Penemuan kasus pada tingkat individu dan keluarga.

10. Berikut ini yang merupakan langkah –langkah pelaksanaan pengkajian perkesmas
yang memuat pengenalan masyarakat adalah kecuali…..
a. Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal leader seperti Kepala
desa, Camat dan sebagainya maupun informal leader seperti pemuka-pemuka
masyarakat, pemuka agama, sesepuh, dan sebagainya.
b. Mengenal struktur pemerintahan desa
c. Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat seperti PKK, karang taruna,
dan sebagainya
d. Pemetaan wilayah binaan.
e. Pengenalan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di masyarakat

D. PENUTUP
1. RANGKUMAN
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral yang diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang
sakit, secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
dan resosialitatif dengan melibatkan peran aktif masyarakat secara terorganisir
bersama tim kesehatan lainnya untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi serta memecahkan masalah menggunakan proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan
diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya.
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok
khusus baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/
perawatan.
Ruang lingkup praktek perawatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya-upaya,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitasi), dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, dan kelompok-kelompok
masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialitatif).
Strategi yang ditempuh dalam perawatan kesehatan masyarakat, terutama yang
menyangkut tenaga, pengelolaan, dan partisipasi masyarakat secara aktif melalui :
a. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan pelaksana
perawatan kesehatan masyarakat di berbagai tingkat pelayanan melalui
pendidikan dan pelatihan.
b. Meningkatkan kemampuan managemen pengelola dan pelaksana sehingga dapat
mencapai hasil secara optimal.
c. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral diantara instansi
terkait dengan program perawatan kesehatan masyarakat.
d. Membantu masyrakat mulai dari tahap identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian dengan cara :
1) Pendidikan dan pelatihan kader
2) Bimbingan teknik di lapangan
3) Pendidikan kesehatan
4) Pelayanan kesehatan dasar
e. Pembinaan keluarga binaan/ masyarakat binaan yang rawan terhadap masalah
kesehatan.
f. Mengadakan koordinasi dengan seluruh upaya kesehatan pokok puskesmas dalam
memberikan pelayanan yang komprehensif baik di dalam dan di luar gedung
sesuai dengan fungsi puskesmas.

2. TES AKHIR BAB


Soal (isinya 10 soal MCQ 5 options , boleh di copy dari Tugas dan Latihan)
1. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
perawat, dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk
memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga, dan
masyarakat. Pengertian tersebut diungkapkan oleh …..
a. WHO
b. Depkes RI
c. Dr. Azrul Azwar, MPH
d. Ruth B. Freeman
e. ….
2. Pernyataan di bawah ini merupakan unsur-unsur dari Perkesmas, kecuali……
a. Bagian integral dari pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan.
b. Merupakan bidang khusus dari keperawatan.
c. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
(interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
d. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat yang baik yang sehat maupun yang sakit.
e. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, dan kuratif

3. Untuk dapat melaksanakan praktik perawatan kesehatan masyarakat, tentunya


harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut……..
a. Memiliki kemampuan intelektual yang luas yang berkaitan dengan
keperawatan, kesehatan masyarakat, dan pengetahuan sosial kemasyarakatan.
b. Mempunyai keterampilan hubungan antar manusia, dengan menguasai
berbagai teknik pendekatan kepada masyarakat.
c. Kemampuan berkomunikasi
d. Kemampuan berorganisasi.
e. Kemampuan bekerja secara individual.

4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai


derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki merupakan bagian dari…
a. Tujuan umum perkesmas
b. Tujuan khusus perkesmas
c. Unsur-unsur perkesmas
d. Syarat perkesmas
e. Ruang lingkup perkesmas

5. Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktik perawatan kesehatan masyarakat


adalah……
a. Keluarga adalah sebagai unit utama dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.
b. Sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yaitu : individu,
keluarga, kelompok khusus
c. Perawat kesehatan masyarakat bekerja tidak mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dalam menanggulangi masalah keshatan mereka sendiri.
d. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan
kepada upaya kuratif.
e. Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat adalah di di rumah sakit.

6. Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok


khusus baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/
perawatan. Di bawah ini yang termasuk kelompok kelompok khusus dengan
kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya
adalah …….....
a. Ibu hamil
b. Penderita penyakit menular
c. Panti Werdha
d. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
e. Penderita penyakit tidak menular

7. Dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada


individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat secara keseluruhan,
pendekatan yang digunakan oleh perawat kesehatan adalah……
a. Family Approach
b. Case Approach
c. Community Approach
d. Problem Solving Approach
e. Individual Approach
8. Salah satu ruang lingkup praktek perawatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya
untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok khusus ke
dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
diasingkan masyarakat, karena menderita suatu penyakit. Upaya tersebut
merupakan pengertian dari…..
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. Resosialitatif

9. Kegiatan praktek perawatan kesehatan masyarakat, yang dilakukan oleh perawat


mencakup hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan
kesehatan dimana perawat kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi secara umum
kegiatan perawat kesehatan masyarakat adalah kecuali…………
a. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok-kelompok khusus baik di rumah, di sekolah, di perusahaan, di
posyandu, dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.
b. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka mengubah
perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
d. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan msalah yang mereka hadapi.
e. Penemuan kasus pada tingkat individu dan keluarga.

10. Berikut ini yang merupakan langkah –langkah pelaksanaan pengkajian perkesmas
yang memuat pengenalan masyarakat adalah kecuali…..
a. Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal leader seperti
Kepala desa, Camat dan sebagainya maupun informal leader seperti pemuka-
pemuka masyarakat, pemuka agama, sesepuh, dan sebagainya.
b. Mengenal struktur pemerintahan desa
c. Pengenalan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di masyarakat
d. Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat seperti PKK, karang
taruna, dan sebagainya
e. Pemetaan wilayah binaan.

Kunci Jawaban
1. B
2. E
3. E
4. A
5. A
6. A
7. D
8. E
9. E
10. C
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.


Jakarta : EGC.

Santono. 2007. Peran Perawat dalam Kesehatan Masyarakat. (online), available:


http://maydwiyurisantoso.wordpress.com ( 21 Februari 2014).

Anda mungkin juga menyukai