Anda di halaman 1dari 18

Analisis SWOT

Carrefour

Disusun Oleh :

Nama : Astri Arri Febrianti


NIM : 191015200182
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran
Dosen : Dr. Surya Budiman, S.E., M.B.A

JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2019
Manajemen Pemasaran
Disusun Oleh :
Astri Arri Febrianti – 191015200182

Progam Studi : Magister Manajemen (V.330)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Carrefour
Carrefour ialah sebuah kelompok supermarket internasional yang berkantor pusat di
Perancis. Carrefour merupakan kelompok ritel terbesar di Eropa dan Amerika Latin serta
terbesar kedua di dunia setelah Wal-Mart.
Dalam bahasa Perancis, Carrefour berarti persimpangan jalan. Pada tahun 1959 dari
sebuah persimpangan jalan di Annecy, Paris, Marcel Fournier dan Louis Deforey merintis gerai
kecil yang lantas menjadi bagian dari sejarah penting perjalanan ritel modern dunia. Publik
dunia mengenal ikon ritel itu dengan nama Carrefour.
Sukses menjejakkan fondasi dan meraih simpati publik Paris melalui toko serba ada
Annecy sebagai permulaan, Fournier dan Deforey pun terusik untuk mengembangkannya
lebih jauh dengan melahirkan konsep penggabungan beberapa toko serba ada dalam satu
wadah yang lebih besar (hipermarket). Tahun 1962, duo pengusaha ini lepas dari Annecy dan
melahirkan “toko serba ada raksasa” kala itu, ainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris.
Dalam perjalanannya kemudian, kelompok supermarket internasional Negeri
Napoleon Bonaparte ini terus menggurita. Carrefour membuka hipermarket yang pertama di
luar Perancis di Belgia dan pertama di luar Eropa, di Brasil. Pada tahun 1999, Carrefour dan
Promodes (sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan
usaha ritel di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Tak ayal, langkah itu pun menjadikan
Carrefour sebagai ritel terbesar kedua di dunia di bawah Walmart, raja ritel Amerika.
Carrefour sekarang memiliki total gerai sekitar 15.000 dengan karyawan sekitar 700.000 di
seluruh dunia.
B. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threat) (Freddy Rangkuti, 2001). Jadi, intinya analisis
SWOT adalah membandingkan antara faktor eksternal perusahaan yaitu Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat) dengan faktor internalnya yaitu Kekuatan (Strength) dan
Kelemahan (Weaknesses). Hal ini sebagaimana tergambar pada diagram Analisis SWOT di
bawah ini:

Diagram Analisis SWOT

BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung 1. Mendukung
strategi strategi
turn-around agresif

KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL

4. Mendukung 2. Mendukung
strategi strategi
defensif diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN
Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Pada posisi ini, perusahaan
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan agresif (Growth oriented Strategy).
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi
Diversifikasi (produk/pasar)
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Focus strategi perusahaan
pada kondisi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Hal yang penting dan menjadi kunci dalam pelaksanaan SWOT ini adalah
mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang
dimiliki organisasi. Sehingga dengan analisis SWOT memungkinkan organisasi
memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut
pelaksanaan dan tujuan organisasi. Hasil analisis dapat menyebabkan dilakukan perubahan
pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik
SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
Matriks SWOT merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyusun strategi
perusahaan atau organisasi. SWOT merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W),
Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor
luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan maupun organisasi (S dan W).

Matrik SWOT terdiri dari 9 kolom, sebagai berikut:

Kekuatan (Strenght - S) Kelemahan (Weakness -W)

Peluang (Oppotrunities - O) Strategi SO Strategi WO

Ancaman (Threats - T) Strategi ST Strategi WT

Gambar : Matrix SWOT

Terdapat empat sel faktor kunci, empat sel strategi, dan satu sel yang selalu dibiarkan
kosong (sel di kiri atas). Empat sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT,
dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, diberi nama S, W, O, dan T.

Dalam membuat Matriks SWOT, ada 8 (delapan) langkah yang harus dilakukan, antara
lain:
1. Identifikasi peluang eksternal kunci perusahaan.
2. Identifikasi ancaman eksternal kunci perusahaan
3. Identifikasi kekuatan internal kunci perusahaan
4. Identifikasi kelemahan internal kunci perusahaan
5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi SO dalam
sel yang ditentukan.
6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi WO
dalam sel yang ditentukan.
7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam
sel yang ditentukan.
8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi WT
dalam sel yang ditentukan.

Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di atas adalah untuk menghasilkan


alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua
strategi yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi
antar unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur eksternal yaitu peluang
dan ancaman. Di dalam penelitian analisis SWOT dapat diperoleh hasil berupa kesimpulan
berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisis sebagai berikut :

4 (empat) strategi utama yaitu:


• SO/maxi-mini (Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untuk
mengambil kesempatan yang ada di luar.
• WO/mini -maxi (Turn Around/TA) yaitu menggunakan kesempatan eksternal yang ada
untukmemaksimalkankesempatan yang ada.
• ST/maxi-mini (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal
untukmenghindari ancaman yang ada di luar.
• WT/mini-mini (Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
BAB II
MATERI

A. Visi dan Misi Carrefour


1. Visi Carrefour
Menjadi paserba terbesar di dunia dan menjadi acuan paserba modern untuk
perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan. Seluruh usaha ditujukan
demi kepuasan pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour adalah untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan produk, kualitas, dan dengan harga
yang paling bersaing.

Tujuan Carrefour adalah sebagai berikut.


a. Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar.
b. Terus-menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh kemandirian
dan citra perusahaan dalam jangka waktu panjang.
c. Mengembangkan sinergi saling menguntungkan dengan seluruh mitra bisnis.
d. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap negara di mana
Carrefour beroperasi.

2. Misi Carrefour
Untuk mencapai visi dan tujuan yang telah ditentukan, Carrefour mengarahkan semua
kegiatannya dengan berlandaskan aspek kebebasan, tanggung jawab berbagi, menghargai,
integritas, solidaritas, dan progres, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga.
b. Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang.
c. Menciptakan harga yang diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi yang strategis.
d. Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas.
e. Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk berkembang dan
mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
pelanggan.
Carrefour juga menerapkan tiga pilar utama yang diyakini dapat membuat Carrefour
menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen. Ketiga pilar tersebut adalah harga yang
bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan.
B. Konteks Lingkungan Carrefour
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal (external environment) merupakan segala sesuatu yang berada di
luar organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi tersebut. Lingkungan eksternal terdiri
dari lingkungan umum dan lingkungan tugas.

a. Lingkungan Umum
Lingkungan umum (general environment) adalah serangkaian dimensi dan kekuatan
yang luas yang berada di sekitar organisasi yang menciptakan keseluruhan konteks organisasi.
Lingkungan umum Carrefour adalah sebagai berikut.
1) Lingkungan Ekonomi
Carrefour sebagai bisnis ritel yang mempunyai cabang di berbagai negara, tentunya akan
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi di negara-negara tersebut seperti inflasi, tingkat bunga
dan tingkat pengangguran. Selain itu, Carrefour juga harus mematuhi kebijakan-kebijakan
ekonomi dalam negara di mana Carrefour beroperasi.
2) Lingkungan Budaya
Carrefour harus menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya masyarakat setempat,
dimana Carrefour memiliki tanggung jawab untuk memelihara hubungan dengan para
supplier, menyeleksi produk-produk dan menegosiasikan harga, menentukan harga eceran,
merekrut para pekerja, negosiasi gaji, pemberian gaji, menentukan promosi yang
memungkinkan untuk staff dan memiliki masukan untuk keputusan bonus.
3) Lingkungan Politik dan Hukum
Carrefour melakukan beberapa studi kemungkinan (feasibility study) dengan tujuan
untuk menganalisis kondisi lokal apakah sesuai dengan kriteria Carrefour. Beberapa hal yang
menjadi pertimbangan Carrefour untuk membangun gerai-gerainya di berbagai negara
diantaranya kandungan alam terhadap retailing, keterbukaan terhadap investasi asing,
stabilitas politik dan inflasi, serta undang-undang keamanan lingkungan dan rintangan bahasa.
Carrefour juga harus menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan hukum di negara-
negara tersebut untuk menciptakan suatu kondisi kekeluargaan sehingga dapat menyatu
dengan kehidupan masyarakat setempat.
4) Lingkungan Internasional
Carrefour sebagai suatu usaha bisnis ritel multinasional dan membuka gerai-gerainya hampir
di seluruh negara sehingga baik pesaing, pemasok, maupun semua stakeholder dalam
Carrefour berasal tidak hanya dari negara pusatnya tetapi juga berasal dari negara-negara
dimana gerai-gerai Carrefour didirikan. Dengan demikian, Carrefour merupakan bagian dari
pasar internasional.
5) Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga mempengaruhi proses kegiatan pelayanan
Carrefour. Melalui penerapan E-Business, proses bisnis dalam Carrefour terutama dalam hal
manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi pelanggan menjadi lebih optimal. E-
Business ini merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi serta jaringan lainnya
untuk mendukung e-commerce, komunikasi, dan kolaborasi perusahaan, proses bisnis
berbasis web, baik antar komponen dalam perusahaan yang berjejaring maupun antara
perusahaan dengan rekan bisnis dan pelanggan.

b. Lingkungan Tugas
Lingkungan tugas (task environment) adalah organisasi atau kelompok eksternal
tertentu yang mempengaruhi suatu organisasi.
Lingkungan tugas Carrefour adalah sebagai berikut:
1) Kompetitor
Carrefour sebagai perusahaan ritel besar yang memiliki cabang hampir di seluruh dunia
tentunya menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan ritel yang lain baik
perusahaan ritel yang berskala global, maupun perusahaan ritel yang berskala domestik di
mana gerai Carrefour beroperasi. Pesaing terberat Carrefour saat ini adalah Wal-Mart yang
merupakan perusahaan ritel nomor satu di dunia.
2) Pelanggan
Carrefour merupakan tempat belanja keluarga yang cukup diminati. Konsumen
Carrefour berasal dari semua lapisan masyarakat. Carrefour menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari dengan pelayanan terbaik dan harga bersaing. Dengan konsep
paserbanya, Carrefour bertujuan untuk memuaskan setiap konsumennya.
3) Pemasok
Barang-barang yang diperjual-belikan berasal dari berbagai macam produsen. Produk-
produk yang berasal dari produsen kebanyakan berasal dari perusahaan seperti: Nestle,
Danone, Unilever, dan lain-lain. Carrefour juga ikut memasarkan produk-produk dari para
pemasok lokal seperti Indofood, Sidomuncul, dan berbagai macam produk hasil pertanian
yang berasal langsung dari petani domestik. Selain itu, Carrefour juga menerima pasokan dari
produsen yang ingin bekerja sama dengan cara mengirimkan proposal dengan langkah-
langkah dan syarat tertentu.
4) Pembuat Aturan
Dalam menjalankan usahanya, Carrefour menjual harga barang sesuai harga pasaran
yang diregulasikan oleh pemerintah. Selain itu, barang yang dijual merupakan barang yang
telah sesuai dengan izin-izin yang berlaku yang telah ditetapkan. Carrefour juga memberikan
upah kepada para karyawannya sesuai dengan standar upah yang berlaku. Tetapi dalam suatu
kasus tertentu yang berhubungan dengan pemerintah, Carrefour mengalami sedikit
permasalahan pada hal tata ruang dan lokasi pasar.

2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan segala sesuatu yang berada di dalam organisasi itu
sendiri yang mempengaruhi organisasi tersebut.
Lingkungan internal Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Pemilik
Saat ini Blue Capital menjadi pemegang saham utama Carrefour dengan menguasai
13,55% saham dari saham keseluruhan. Sedangkan pemegang saham terbesar kedua
Carrefour adalah Koor Industries Ltd. dengan menguasai 3,25% saham Carrefour. Namun,
karena adanya krisis ekonomi Eropa mengakibatkan Carrefour melakukan divestasi dengan
menjual saham-sahamnya di beberapa negara seperti di Indonesia. Kini saham dari Carrefour
Indonesia sudah dimiliki 100% oleh perusahaan domestic yaitu Trans Corp.

b. Dewan Direksi
Pemegang saham Carrefour telah memutuskan dengan cara voting susunan dewan
direksi tunggal yang salah satu anggotanya adalah mantan menteri keuangan Perancis.
Susunan dewan direksi yang baru ini menggantikan system ganda yang lama yaitu system
dewan pengawas dan dewan manajaemen. System dewan direksi tunggal ini memiliki dua
belas orang anggota yang dipimpin oleh Amaury de Seze yang merupakan pimpinan dewan
pengawas terdahulu. Para pemegang saham juga menyetujui ditempatkannya tiga orang
anggota dewan yang berasal dari Blue Capital yang merupakan pemegang saham terbesar
Carrefour. Pimpinan dewan manajemen yang lama menjadi Chief Executive Officer dalam
susunan struktur yang baru.

c. Karyawan
Carrefour memiliki karyawan sebanyak 700.000 orang yang tersebar di seluruh dunia
dengan penghasilan per karyawan US$ 256.000. Namun, ini tidak cukup membendung aksi
mogok dari karyawan-karyawan Carrefour. Tepatnya pada April 2012 sebanyak 65.000
karyawan Perancis mogok sehari menentang gaji rendah, PHK, dan kondisi kerja yang buruk.
Begitu juga dengan karyawan di Indonesia yang melakukan demo meminta kontrak kerja yang
lebih baik.

d. Lingkungan kerja fisik


Carrefour tidak menginginkan lokasi yang terbuka, namun di dalam gedung, basements
atau ground floor di wilayah-wilayah populasi yang padat dan strategis karena hal tersebut
akan mempermudah pelanggan untuk datang berbelanja.

C. Perencanaan Organisasi Carrefour


Perencanaan (planning) merupakan proses menetapkan suatu tujuan organisasi dan
menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Perencanaan organisasi terdiri dari
rencana strategis, rencana taktis, dan rencana operasional.

1. Rencana Strategis
Rencana strategis (strategic plan) adalah rencana umum yang mendasari keputusan
alokasi sumber daya, prioritas,dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis. Rencana strategis Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Menjadi perusahaan ritel terbaik di setiap format untuk menghasilkan pertumbuhan
penjualan yang berkelanjutan.
b. Menjadi pemimpin di setiap pasar terutama di Perancis, kelompok Negara G4, dan di
pasar negara-negara berkembang.
c. Meningkatkan organisasi dan operasi Carrefour untuk memastikan efisiensi,
efektivitas, dan profitabilitas yang lebih baik.

2. Rencana Taktis
Rencana taktis (tactical plan) adalah suatu rencana yang ditujukan untuk mencapai
tujuan taktis dan dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari suatu
rencana strategis.
Rencana taktis Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Merevitalisasi merek Carrefour.
b. Menetapkan harga yang bersaing.
c. Melakukan inovasi hipermarket.
3. Rencana Operasional
Rencana operasional (operational plan) adalah suatu rencana yang menitik beratkan
pada pelaksanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Rencana operasional
Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pilihan yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan.
b. Menetapkan harga di bawah harga pasar.
c. Menerapkan inovasi dengan memodernisasi tiap gerai Carrefour.

D. Perencanaan Strategis Carrefour


Titik awal dalam memformulasikan strategi biasanya adalah analisis SWOT.
1. Analisis SWOT (Sthrenghts, Weakness, Oportunities, threaths)
Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi
yang dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi atas peluang dan ancaman dari lingkungan.
Analisis SWOT dari Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Sthrenghts
Kekuatan Carrefour berada pada positioning-nya harga murah dan barang lengkap, lalu
Carrefour selalu berada di tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau, tempatnya luas,
nyaman dan free parking. Sehingga konsumen datang tanpa membeli pun jadi senang karena
tidak perlu membayar parkir.

b. Weakness
Nama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat karena sejak awal mendirikan
cabang di berbagai negara, Carrefour sudah sering dihujani kritik dan kecaman dari berbagai
pihak. Kecaman ini dikarenakan lokasi gerai-gerai Carrefour berada di tengah kota, padahal
formatnya adalah hipermarket. “Toko Besar” asal Prancis ini dituduh semena-mena terhadap
para pemasok dengan menekan harga dan menarik berbagai fee yang membebani. Jadi nama
Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat.

c. Opportunities
Wanita memegang peranan penting, karena 80% dari 20 juta pelanggan yang datang
dan berbelanja di Carrefour adalah wanita (Carrefour, 2007). Namun jumlah konsumen pria
boleh dibilang tidak sedikit dari pada wanita. Karena pria itu praktis, maka pria dapat
dipengaruhi dengan produk-produk yang dikemas dengan praktis seperti buah dan daging
yang sudah dipotong. Selain itu, pria biasanya adalah tulang punggung keluarga, yang bertugas
mencari nafkah, oleh karena itu waktu yang mereka miliki sangat terbatas dan mereka sensitif
terhadap harga. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi Carrefour yang memiliki positioning
murah dan lengkap. Carrefour memainkan kategori harga dengan mudah, seperti menantang
pembeli dengan lower price guarantee, mengganti selisih harga jika suatu produk terbukti
lebih murah di tempat lain.

d. Threaths
Perusahaan ritel sekarang menghadapi isu yang kritikal, termasuk tantangan lingkungan,
perubahan perilaku konsumen, persaingan dan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Hypermart adalah salah satu ancaman bagi Carrefour. Persaingan yang terjadi dengan
Hypermart, berebut lahan atau lokasi yang strategis untuk membangun gerai sedang terjadi
saat ini.

2. Strategi Tingkat Bisnis


Strategi tingkat bisnis (business-level strategy) adalah serangkaian strategi alternatif
yang dipilih organisasi pada saat organisasi tersebut berbisnis dalam suatu indrusti atau pasar
tertentu.
Perusahaan Carrefour adalah perusahaan ritel terbesar kedua setelah Wall-mart,
merupakan salah satu contoh perusahaan yang menggunakan strategi keunggulan biaya (Cost
Leadership Stategic) khususnya pada supermarketnya. Kelompok Carrefour memperkenalkan
konsep hipermarket untuk pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang
mengombinasikan department store (toko serba ada). Carrefour mengemas perusahaannya
dengan kesan mewah, ,meskipun demikian harga-harga yang ditawarkan tidak semahal
tampilannya. Carrefour mampu menjual di bawah harga pasar.

3. Strategi Tingkat Korporasi


Strategi tingkat korporasi (corporate-level strategy) adalah srangkaian alternatif strategi
yang dipilih organisasi pada saat organisasi mengelola operasinya secara simultan di beberapa
industri atau beberapa pasar.
Carrefour menetapkan strategi tingkat korporasi diversifikasi yang berhubungan. Di mana
Carrefour beroperasi sebagai hipermarket sekaligus sebagai grosir. Namun, tidak seperti
hipermarket lainnya, Carrefour mendapatkan izin untuk mendirikan gerai-gerainya di pusat
kota. Selain itu, Carrefour sebagai grosir, Carrefour memotong mata rantai distribusi yang
panjang dari produsen-distributor-pedagang-konsumen menjadi hanya produsen-konsumen
sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan dan
perputaran barang menjadi lebih cepat. Karena skala usaha Carrefour setingkat grosir
sedangkan kebebasannya berusaha disamakan dengan retail, tentu saja ia memiliki sejumlah
advantage. Berdasarkan strategi tersebut, gerak maju Carrefour nyaris tak terbendung.

E. Proses Perubahan Organisasi dan Inovasi


1. Proses Perubahan Organisasi Carrefour
Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan yang secara mendasar menghubungkan
antar proses bisnis sedemikian sehingga antara pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis
terhubung dalam suatu jaringan dengan menggunakan perangkat lunak infolog. Penggunaan
perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system telah
mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour. Salah satu yang cukup
signifikan terlihat adalah munculnya distribution center sebagai pusat penerimaan barang dari
seluruh pemasok Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang akan dijual ke
masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center baru kemudian
akan dikirimkan ke masing-masing gerai Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang
dibutuhkan. Sistem yang digunakan bersifat just in time dan disebut cross dock.

2. Proses Inovasi Carrefour


Carrefour melakukan modernisasi outlet Carrefour yang ada kemudian disesuaikan
dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga menawarkan konsep
belanja baru yang nyaman, modern dan berkualitas, dengan menawarkan produk yang
lengkap dari kebutuhan sehari-hari, makanan cepat saji, fashion hingga barang elektronik
dengan harga yang kompetitif. Peningkatan efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan
lebih baik juga dilakukan oleh Carrefour dengan berinvestasi lebih serius di bidang IT yaitu
dengan menerapkan E-Business secara lebih menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga
dengan adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi E-Business merupakan perangkat untuk
membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Carrefour merupakan bisnis ritel terbesar kedua di dunia yang memiliki cabang hampir
di seluruh negara. Dengan berlandaskan konsep tiga pilar utamanya yaitu harga yang bersaing,
pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan serta menerapkan strategi keunggulan
biaya, Carrefour yakin dapat menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan,
kenyamanan konsumen dan lingkungan.
Untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar global, Carrefour terus melakukan
perubahan dan inovasi diantaranya dengan menggunakan perangkat lunak infolog sebagai
sebuah cross functional inter-enterprise system yang mengubah tatanan proses supply chain
management di Carrefour menjadi lebih efisien sehingga perputaran barang lebih cepat.
Selain itu, Carrefour melakukan inovasi dengan modernisasi outlet Carrefour yang ada
kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga
menerapkan sistem E-Business untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat
dengan pelanggan.

B. Saran
Carrefour sebagai perusahaan ritel yang sudah berskala international bahkan
mengglobal dan memiliki gerai-gerainya hampir di seluruh negara di dunia seharusnya ikut
berkonttibusi dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat sekitar di mana Carrefour
itu didirikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.carrefour.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/Carrefour

http://www.slideshare.net/benjaminperraut/carrefour-logistic-management

http://m.merdeka.com/uang/carrefour-kami-bukan-musuh-pasar-tradisional.html

http://www.bisnis.com/articles/carrefour-hengkang-chairul-tanjung-bakal-akuisisi-100-
percent-saham-carrefour-indonesia

http://wartaekonomi.co.id/berita6081/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-bagian-
i.html

http://wartaekonomi.co.id/berita6082/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-bagian-
ii.html

http://wartaekonomi.co.id/berita6083/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-bagian-
iii.html

http://m.bisnis.com/articles/market-...uire-carrefour

http://bahribux.blogspot.com/2010/10/monopoli-carrefour.html#ixzz2DzguDVUp

http://historyofbusiness.blogspot.com/2009/09/history-of-
carrefour.html&ei=25y8UPyOHbC4iAfWsYDoBg
attasuparta.blogspot.com
LAMPIRAN

Profil Pesaing
Carrefour sebagai perusahaan ritel yang berskala internasional tentunya mempunyai
pesaing perusahaan-perusahaan ritel yang lain, baik perusahaan ritel yang berskala global,
maupun perusahaan ritel yang berskala domestik di mana gerai Carrefour beroperasi. Pesaing
terberat Carrefour saat ini adalah Wal-Mart yang merupakan perusahaan ritel nomor satu di
dunia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai Wal-Mart.

Jenis : Publik (NYSE: WMT)


Industri : Ritel (Pasaraya & Diskon)
Didirikan : Rogers, Arkansas, 1962
Kantor pusat : Bentonville, Arkansas, Amerika Serikat
Tokoh penting : Sam Walton (1918-1992), Pendiri H. Lee
Scott, CEO S. Robson Walton, Ketua
Produk :Wal-Mart Discount Stores
Wal-Mart Supercenter Sam's Club
Neighborhood Markets ASDA
Pendapatan : US$ $387,69 milyar (2007)
Karyawan : 2,1 juta (2008)
Situs web : www.walmartstores.com

Wal-Mart Stores, Inc. (NYSE: WMT) adalah perusahaan Amerika Serikat yang
mengoperasikan jaringan department store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart
adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh Sam
Walton pada tahun 1962, Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York
pada tahun 1972.
Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang
(dengan nama Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-
Mart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi.
Selain itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada
pertengahan tahun 1990-an namun ditutup karena kurang menguntungkan.
Wal-Mart telah dikritik oleh beberapa kelompok masyarakat, kelompok hak
kewanitaan, dan persatuan buruh, khususnya mengenai banyaknya produk-produk yang
disumber dari luar negeri, rendahnya tingkat pendaftaran asuransi kesehatan karyawan,
penentangan terhadap perwakilan buruh, serta dugaan diskriminasi kelamin.

Anda mungkin juga menyukai