Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE ACTION

MENGGUNAKAN TEKNIK ROTOSCOPING DAN ROTOBRUSH

1. Latar Belakang Masalah


Dengan perkembangan industri film yang saat ini banyak dibuat, dan telah menciptakan
warna baru untuk industri film. Teknik pengerjaan pembuatan film saat ini mempunyai
perkembangan yang luar biasa dalam beberapa dasawarsa terakhir seiring dengan
perkembangan teknologi komputer. Hal ini yang menjadikan perancangan ini untuk
menggabungkan antara live shoot dengan visual effect yang mempunyai hasil memuaskan
serta sesuai dengan keinginan awal yang telah direncanakan[1].
Visualisasi arti atau makna film mampu disajikan dengan adanya penggabungan
tersebut. Ide cerita serta visualisasi akan berpengaruh pada hasil akhir dalam sebuah
pembuatan film. Dalam pembuatan film perlu diperhatikan beberapa aspek yaitu
penyusunan konsep, ide cerita, dan visualisasi cerita agar penonton lebih menyerap apa
makna yang terkandung di film tersebut[2].
Untuk mendukung semua aspek diatas maka pembuatan film sendiri memerlukan
teknik tersendiri dalam penyajiannya, salah satunya teknik rotoscoping dan rotobrush
agar semua aspek tadi bisa terpenuhi. Teknik tersebut dapat dipadukan dengan live shoot
memerlukan ketepatan saat proses pengambilan gambar, yaitu mengusahakan objek agar
tetap dalam frame kamera. Hal ini yang membuat teknik rotoscoping dan rotobrush bisa
mewujudkan setiap scene yang diambil bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

1.1 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, rumusan masalah dari
penelitian ini adalah :
a. Bagaimana membuat film bergenre action dengan teknik rotoscoping dan
rotobrush ?
b. Bagaimana memadukan antara live shoot dengan visual effect ?
c. Bagaimana penerapan teknik tersebut bisa terwujud ?
1.2 Keaslian Penelitian

Nama Tahu Judul Hasil Perbedaan


n
Agus 2014 Penggunaan Teknik Penelitian Penelitian
Purwant Rotoscoping dan tentang sebelumnya
o Motion Tracking motion hanya
dalam pembuatan tracking 3D menggunakan
video dan teknik
rotoscoping rotoscoping
merupakan yang kurang
salah satu efektif, pada
bagian dari perancangan
sebuah diterapkan juga
kompisisi rotobrush yang
CGI. lebih efektif.
Eko Dita 2016 PENERAPAN Pada proses Pada penelitian
Yunianto COMPUTER pasca tersebut
GENERATED produksi dijelaskan
IMAGERY (CGI)
adalah tahap bahwa
PADA VIDEO
dimana unsur rotobrush hanya
COMPANY
CGI menghilangkan
PROFILE SMK
(Computer latar belakang,
NAWA BHAKTI
KEBUMEN
Generated pada penelitian
Imagery) di ini saya
terapkan memanfaatkan
dalam video teknik tersebut
yaitu dengan untuk
mengedit memasukkan
video hasil unsur 3D, live
shooting shoot, dan
kemudian di visual effect.
olah dengan
teknik
compositing
dan motion
tracking
menggunakan
software
Adobe After
Effect CS6
dan di
tambahkan
dengan object
3D
menggunakan
software
CINEMA 4D.
Catur 2014 PENGGABUNGA Dengan Penelitian
Arrahman N ANIMASI 2D teknik tersebut tertulis
DAN VIDEO rotoscoping bahwa animator
DENGAN TEKNIK penulis yang menjiplak
ROTOSCOPING tidak Gerakan film
MENGGUNAKAN mempunyai itu yang
TOON BOOM kemampuan dinamakan
HARMONY menggambar rotoscoping, hal
karakter tersebut
animasi tentunya
secara manual bertolak
dapat belakang
membuat film dengan
animasi penelitian saya
dengan yang
mudah, menggunakan
karena proses teknik
penggabunga rotoscoping
n animasi dan untuk
video menggabungka
dilakukan n live shoot
dengan cara dengan visual
menjipak effect.
salah satu
karakter yang
ada didalam
film manusia
(bukan
animasi)
secara frame
by frame
untuk
dijadikan
animasi.
Dalam proses
pembutannya
penulis
menggunakan
proses digital
dengan
perangkat
komputer dan
Wacom CTL-
460
1.3 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan media pembelajaran teknik rotoscoping
khususnya untuk pembuat film action. Dan dapat dijadikan sebagai kajian
penelitian pada bidang editing.
b. Manfaat Praktis
Teknik rotoscope juga dapat memberikan manfaat praktis untuk pembuat
film action atau indie diantaranya:
a) Dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah pada
komposisi dari film dokumenter maupun fiksi.
b) Dapat mengurangi permasalahan shooting ratio pada proses
pembuatan film.
c) Bagi editor film membuat proses manipulasi yang lebih efektif dan
cepat dibandingkan metode lainnya.

2. Tujuan penelitian
Beberapa tujuan dari penelitian, yaitu :
a. Untuk mengetahui percancangan menggunakan teknik rotoscope dalam pembuatan
film action.
b. Untuk mengetahui kegunaan dan pemanfaatan teknik rotoscope khususnya untuk
pembuat film action yang merupakan perpaduan antara live shoot dan visual effect.

3. Batasan Penelitian
Batasan penelitian yang di bahas dalam penelitian ini agar tidak terjadi kerancuan
kedepannya adalah sebagai berikut :
a. Teknik rotoscoping ini memutuhkan ketelitian dalam menyeleksi objek agar tetap
dalam frame kamera.
b. Penerapan Teknik ini hanya bisa terlaksana pada software Adobe After Effect.
c. Hasil perancangan film merupakan penggabungan antar live shoot, objek 3D, dan
visual effect.
4. Tinjauan Pustaka dan Landasar Teori
1.1 State of the art
Penelitian yang bejudul “Penggunaan Teknik Rotoscoping dan Motion Tracking
dalam pembuatan video”. Penelitian tentang motion tracking 3D dan rotoscoping
adalah salah satu cara dari kompisisi CGI. Cara mendapatkan sebuah komposisi video
dari teknik rotoscoping dan motion tracking adalah dengan memadukan kedua hal
tersebut.
Penelitian yang berjudul “Penerapan Computer Generated Imagery (CGI) pada
video company profile SMK Nawa Bhakti Kebumen”. Untuk proses pasca produksi
merupakan tahapan CGI di terapkan dalam video untuk mengedit video hasil shooting
digabungkan dengan teknik compositing dan motion tracking menggunakan software
Adobe After Effect CS6 serta dengan object 3D menggunakan software CINEMA
4D.
Penelitian selanjutnya yang berjudul “Penggabungan animasi 2D dan video
dengan teknik Rotoscoping menggunakan Toon Boom Harmony”. Kurangnya
kemamampuan penulis untuk menggambar karakter animasi, maka ia harus menjiplak
karakter dalam film lalu secara frame by frame dijadikan animasi. Dalam proses
pembutannya penulis menggunakan proses digital dengan perangkat komputer dan
Wacom CTL-460.
Dari penelitian yang sudah tertera diatas penulis melakukan perancangan dan
mengembangkan fungsi dari Teknik rotoscoping dan rotobrush dalam proses
perancangan agar memperoleh hasil yang direncanakan sejak awal.

1.2 Landasan Teori


a. Pengertian Rotoscoping dan Rotobrush
Rotoscoping merupakan proses menggambar matte frame by frame untuk sebuah
scene pada video yang telah di rekam, teknik ini berarti menggambarkan bentuk
spline berbasis animasi dengan seragkaian frame. Lalu terbentuk kerangka bentuk
dari frame sebagai matte hitam dan putih, selanjutnya digunakan dengan
compositing atau mengisolasi target objek.
Teknik ini dapat digunakan untuk memisahkan foreground dengan
background pada scene dalam sebuah video yang terlihat kompleks yang tidak
memungkinkan untuk menggunakan Teknik keying saja dalam proses
mengeditnya, pada Adobe After Effects CS 6, rotoscoping ini berada sebagai
rotobrush tool. Yang dimana tool ini akan menyeleksi matte fore ground dari
video maupun background yang akan diseleksi.
Rotobrush sendiri bisa mempercepat pekerjaan rotoscoping, karena
rotoscoping membutuhkan pembuatan garis yang dibuat secara manual terlebih ke
sekeliling area yang ingin diseleksi, sedangkan rotobrush cukup menyapukan
brush ke sebagian area, kemudian area lain yang terdeteksi sejenis akan otomatis
terseleksi.

https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/436/414
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4607.pdf.pdf
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1170.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/4376/2/BAB-II.pdf
https://docplayer.info/56023167-Implementasi-teknik-rotoscoping-dan-multiple-camera-
pada-pembuatan-video-edukasi-untuk-paud.html
https://sudutsemesta.wordpress.com/2017/03/02/visual-effect/

Anda mungkin juga menyukai