• Nama : Ny. DR
• Umur : 44 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat :
• Masuk RS : 10 Oktober 2018
• No. CM. :
• Ruang :
Anamnesis
(Tanggal 11 Oktober 2018, pukul 10.00 WIB)
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin (gr%) 8,63 12 – 15 L
Hematokrit (%) 31,9 35 – 47 L
Eritrosit (juta/mmk) 3,76 4,4 – 5,9 L
MCH (pg) 23 27 – 32 L
MCV (fL) 84,8 76 – 96
MCHC (g/dL) 27,1 29 – 36 L
Lekosit (ribu/mmk) 4,85 4 – 11
Trombosit (ribu/mmk) 217 150 – 400
RDW (%) 18,5 11,60 – 14,80 H
MPV(fL) 8,3 4 – 11
Kolesterol total 154 <200
Trigliserid 95 <150
HDL kolesterol 28 40-60
LDL kolesterol 108 0-100 H
Albumin 2,9 3,4-5 L
Ureum 34 15-39
Kreatinin 0,74 0,6-1,3
Asam urat 6,2 2,6-6
Natrium 128 136-145
Kalium 3,4 3,5-5,1 L
Chlorida 103 98-107
GDS 168 H
X-Foto Thorax AP/Lat
Edema paru adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveoulus paru. Hal
ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular yang tinggi (edema paru
kardiak) atau karena peningkatan permeabilitas membran kapiler (edema
paru non kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan
secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara
progresif dan mengakibatkan hipoksia.1
Anatomi dan Fisiologi
Edema paru terjadi jika terdapat perpindahan cairan dari darah ke ruang interstisial atau
ke alveoli yang melebihi jumlah pengembalian cairan ke dalam pembuluh darah dan aliran
cairan ke sistem pembuluh limfe. Dalam keadaan normal terjadi pertukaran dari cairan,
koloid dan solute dari pembuluh darah ke ruangan interstisial.
Sistem limfatik
Sistem limfatik ini dipersiapkan untuk menerima larutan koloid dan cairan balik dari
pembuluh darah. Akibat tekanan yang lebih negatif di daerah interstisial peribronkhial
dan perivaskular. Dengan peningkatan kemampuan dari interstisium alveolar ini, cairan
lebih sering meningkat jumlahnya di tempat ini ketika kemampuan memompa dari saluran
limfatik tersebut berlebihan. Bila kapasitas dari saluran limfe terlampaui dalam hal jumlah
cairan maka akan terjadi edema
Manifestasi Klinis
sesak nafas
Nyeri dada
mudah lelah
dyspnea on exertion
ect
Diagnosis
1. Anamnesis
Edema paru kardiogenik akut terjadi sangat cepat dan terjadi hipertensi pada
kapiler paru secara ekstrim. Keadaan ini merupakan pengalaman yang yang menakutkan
bagi pasien karena mereka batuk-batuk dan seperti seseorang yang akan tenggelam.1,
Petunjuk ke arah kausa edema paru, misalnya adanya riwayat sakit jantung, riwayat gejala
yang sesuai dengan gagal jantung kronik.
Pada edema paru non kardiogenik didapatkan bahwa awitan penyakit ini terjadi
sangat cepat. Penderita sering sekali mengeluh tentang kesulitan bernapas, perasaan
tertekan, atau perasaan nyeri pada dada. Biasanya terdapat batuk yang sering
menghasilkan sputum dan berwarna merah muda. Terdapat takipneu serta denyut nadi
yang cepat dan lemah, biasanya penderita tampak sangat pucat dan mungkin sianosis.2, 3,
4, 13, 17, 18,
2. Pemeriksaan Fisik
• Terdapat takipneu, ortopneu, takikardia, hipotensi atau
hipertensi.
• mempergunakan otot-otot bantu nafas akan terlihat retraksi
inspirasi pada sela interkostal dan fossa supraklavikula
• batuk dengan sputum yang berwarna kemerahan (pink frothy
sputum)
• JVP meningkat.
• Pada pemeriksaan paru ronkhi basah ataupun terdapat wheezing
• Pemeriksaan jantung dapat ditemukan gallop, bunyi jantung 3 dan
4
• Edem perifer
• Akral dingin
• Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. RADIOLOGI
5
Gambar 1. Garis Kerley A, B
3. EKG
Diagnosis Banding
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Efusi pleura
Pneumonia
Penatalaksanaan
• Harun S dan Sally N. Edema Paru Akut. 2009. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, SetiatiS,editor.
BukuAjarIlmuPenyakitDalam 5th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. p. 1651-3.
• Soemantri. 2011. Cardiogenic Pulmonary Edema. NaskahLengkap PKB XXVI IlmuPenyakitDalam 2011. FKUNAIR-RSUD
DR.Soetomo, p.113-9.
• Alasdair et al. Noninvasive Ventilation in Acute Cardiogenic Pulmonary Edema. N Engl J Med 2008; 359: 142-51.
• Lorraine et al. Acute Pulmonary Edema. N Engl J Med. 2005; 353:2788-96.
• Wilson LM. Penyakit Kardiovaskuler dan Paru-Paru. Dalam: Price SA, Wilson LM. Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit). Edisi Bahasa Indonesia: Alih Bahasa: Anugerah P. Edisi IV. Buku I. EGC. Jakarta. 1995; 722-3.
• Wilson LM. Fungsi Pernapasan Normal. Dalam: Price SA, Wilson LM. Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit). Edisi
Bahasa Indonesia: Alih Bahasa: Anugerah P. Edisi IV. Buku I. EGC. Jakarta. 1995; 645-48.
• Behrman RE, Vaughan VC. Ilmu Kesehatan Anak – Nelson. Nelson WE, Ed. Edisi ke-12. Bagian ke-3. EGC. Jakarta. 1993; 80-81.
• Behrman RE, Vaughan VC. Ilmu Kesehatan Anak – Nelson. Nelson WE, Ed. Edisi ke-12. Bagian ke-2. EGC. Jakarta. 1993; 651-52.
• Pasquate et al. Plasma Surfactant B : A Novel Biomarker in Chronic Heart Failure. Circulation 2004; 110: 1091-6.
• Amin Z, Ranitya R. Penatalaksanaan Terkini ARDS. Update: Maret 2006.
Availablefrom:URL:http://www.interna.fk.ui.ac.id/artikel/darurat2006/dar2_01.html
• Soewondo A, Amin Z. Edema Paru.Dalam: Soeparman, Sukaton U, Waspadji S, et al, Ed. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta. 1998; 767-72.
• Amin M, Alsagaff H, Saleh WBMT. Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya. 1995; 128-30.
• Maria I. 2010. PenatalaksanaanEdemaParupadaKasus VSD dan Sepsis VAP . Anestesia& Critical Care. Vol 28 No.2 Mei 2010
p.52.
• ESC. 2008. Guideline for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure 2008. European Heart Journal.
2008;33:2388-442.
• Gribert FA, Bayat S. Pulmonary edema (Including ARDS). In: Douglas S, Anthoni S, Leitch AG, Crofton, Editors. Respiratory
Disease. Vol II. Blackwell Science. London. 2000; 383-87.
• ESC. 2012. Guideline for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure 2012. European Heart Journal.
2012;33:1787-47.
• Haslet C. Pulmonary Oedema Adult Respiratory Distress Syndrome. In: Grassi C, Brambilla C, Costabel U, Naeije R, Editors.
Pulmonary Disease. McGrow-Hill International (UK) ltd. London. 1999; 766-89.
• Prihatiningsih B. Pengaruh dan Bahaya Gas Phosgene Terhadap Pernafasan (Paru-Paru) Manusia. Update: 2009. Available from:
URL: http://www.diagonal. unmer.ac.id /edisi2_3/abstrak2_3_7.html.
• Dalam FKUI. Jakarta. 2000; 208
TERIMA KASIH