Anda di halaman 1dari 50

YS

1
2
Tiga varian dari letak bokong atau sungsang:
 Presbo kaki sempurna, dimana kedua kaki
berada dalam posisi fleksi dengan tungkai
bawah turut melakukan fleksi;
 Presbo kaki tidak sempurna, salah satu /kedua
kaki melalui bidang yang sejajar dengan
sumbu bokong, disebut juga sebagai footling;
 Presbo murni, kedua kaki berada dalam posisi
ekstensi ke arah kepala.

3
1.Presbo murni 2. Presbo kaki 3. Presbo kaki
Sempurna tidak sempurna

4
5
Berdasarkan jalan yang dilalui,
persalinan
sungsang dibagi menjadi :

1.Persalinan Pervaginam
a.Spontanenous breech (Bracht)
Janin dikeluarkan dg tenaga/ kekuatan ibu sendiri
a.Partial breech extraction :
( manual aid, assisted breech delivery )
Janin dilahirkan sebagian dg tenaga ibu dan
sebagian
lagi dg tenaga penolong
a.Total breech extraction
Janin dilahirkan seluruhnya dg tenaga penolong

2.Persalinan per Abdominam : seksio


sesarea
6
Zatuchni Andros
0 1 2

Paritas Primipara Multipara

Umur kehamilan >39mgg 38mgg <37mgg


Taksiran berat >3630g 3629-3176g <3176g
janin
Pernah letak Tidak 1 kali >2 kali
sungsang
( 2500 g)
Pembukaan <2 cm 3 cm >4 cm
serviks
Station < -3 -2 -1 / lebih
7
rendah
PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM

1. SYARAT
- Pembukaan lengkap
- His adekuat
- Kulit ketuban sudah pecah
- Penilaian dengan Zatuchni-Andros dan Gimovsky

2. KONTRAINDIKASI
- Terdapat disproporsi kepala – janin
- Kepala janin deflexi
- Bayi pertama pada persalinan ganda

8
PERSIAPAN
1. IBU : - Desinfeksi vulva
- Persiapan / pasang infus

2. ANAK : - Resusitasi
- Alat perawatan tali pusat

3. PENOLONG : sterilisasi penolong

4. ALAT : - Partus set


- Forsep Piper
5. Obat2an: uterotonika,O2

9
 Fase lambat
– bokong lahir sampai umbilikus/scapula anterior
 Fase cepat
– dari umbilikus samapi mulut/ hidung
 Fase lambat
– dari mulut/ hidung sampai seluruh kepala lahir

Keuntungan :
Tangan penolong tidak masuk kedalam jalan lahir  ↓ infeksi
Mendekati persalinan fisiologis  mengurangi trauma

Kerugian :
1. 5-10% persalinan Bracht gagal
2. Bracht gagal pada : panggul sempit,janin besar, jalan lahir
kaku (primigravida) dan adanya lengan menjungkit

10
Tehnik Persalinan
Persalinan secara Bracht
Janin dilahirkan dg kekuatan & tenaga Ibu
sendiri

Ibu dalam posisi litotomi, kandung kemih


dikosongkan, membersihkan daerah perineum
dengan larutan antiseptik

Episiotomi dilakukan saat bokong membuka


vulva dan perineum sudah tipis

Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam


secara Bracht (kedua ibu jari penolong sejajar
dengan panjang paha, jari-jari yang lain
memegang daerah panggul).

. 11
Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan
sebagian dada.

Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus


skapula inferior tampak dibawah simpisis (dengan
mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung
janin didekatkan kearah perut ibu tanpa tarikan)
disesuaikan dengan lahirnya badan bayi

Gerakkan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung


dahi dan kepala

Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi


scapula, bahu atau kepala maka segera dilanjutkan
ke metode manuil aid yang sesuai.

12
– Letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk
hangat, bersihkan jalan nafas bayi oleh asisten, tali pusat
dipotong.

– Apabila anak lahir sampai pusat tak maju lagi, maka Bracht
dinyatakan gagal dan bahu dapat dilahirkan secara klasik,
Muller atau Lovset serta kepala secara Mauriceau. Sejak
tali pusat lahir sampai bayi lahir, tidak boleh lebih dari 8
menit.

13
Tehnik Persalinan

14
15
16
17
Indikasi :
- Persalinan secara Bracht gagal
(kesulitan melahirkan bahu dan
kepala)

Melahirkan bahu dan lengan :


1. Cara Klasik
2. Cara Muller
3. Cara Lovset
4. Cara Bickenbach

Melahirkan kepala :
1. Cara Mauriceau ( Veit-Smellie)
2. Cara Najouks
3. Cara Wigand Martin-Winckel
4. Cara Prague terbalik
5. Cunam Piper

18
Cara Klasik
Prinsip melahirkan bahu belakang lebih dahulu

– Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan


jika dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa
lahir.
– Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan
dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir.
– Tali pusat dikendorkan.
– Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu
tangan dan tarik ke atas, dengan tangan kiri dan
menariknya ke arah kanan atas ibu, untuk melahirkan
bahu kiri bayi yang berada di belakang dengan tangan
kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu, untuk
melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang
– Masukkan dua jari tangan kanan/kiri yang sesuai letak
bahu belakang sejajar dengan lengan bayi, untuk
melahirkan lengan belakang bayi
– Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki
ditarik kearah bawah kontralateral dari langkah
sebelumnya untuk melahirkan bahu dan lengan bayi
depan dengan cara yang sama 19
20
21
22
Cara Muller
Prinsip : melahirkan bahu depan lebih dahulu
– Pengeluaran bahu dan lengan secara Muller
dilakukan jika dengan cara Bracht, bahu dan lengan
tidak bisa lahir

– Melahirkan dengan bahu depan terlebih dahulu


dengan menarik kedua kaki kearah bawah cara yang
sama seperti klasik, curam kearah kontralateral dari
letak bahu depan

– Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan


langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan
lengan belakang.

23
24
Lovset
Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang
kepala/nuchal arm

Setelah bokong dan kaki lahir memegang bayi dengan


kedua tangan

Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang


terjungkit kearah penunjuk jari tangan yang nuchal
Memutar kembali 180 derajat kearah yang berlawanan
kekiri/kekanan. Beberapa kali hingga kedua bahu dan
lengan dilahirkan secara klasik/Muller

25
- Tdk lahir  lahirkan lengan mengait lengan
bawah dgn jari penolong

Lovset dianjurkan pada :


1. Primigravida
2. Janin besar
3. Panggul relatif sempit

26
27
28
29
30
Melahirkan lengan menunjuk :
- Definisi : bila salah satu lengan janin melingkar di
belakang leher dan menunjuk ke suatu
arah.
- Prinsip melahirkannya : merubah lengan sedemikian rupa
sehingga terletak di depan dada

- Prosedur :
a. Badan atas janin dicengkam dg kedua tangan
penolong,shg kedua ibu jari diletakkan pada
punggung janin sejajar sumbu panjang badan, sdg
jari lain mencengkam dada.
b. Badan anak diputar searah dg arah lengan
menunjuk shg lengan tersebut terletak didepan
dada & jadi lengan belakang  lahirkan secara
klasik

31
32
33
c. Bila lengan depan yang menunjuk, lahirkan
dgn cara sama dgn cara memegang badan
atas dibalik yaitu ibu jari diletakkan didada
dan jari lain mencengkram punggung .

Melahirkan lengan menjungkit :


- Definisi : Bila lengan dalam posisi lurus ke
atas disamping kepala
- Cara terbaik melahirkannya : cara Lovset

34
Cara melahirkan kepala :
1. Mauriceau ( Veit – smellie )
• Tangan penolong sesuai muka janin
dimskkan ke dlm jalan lahir

• Jari tengah dimasukkan ke dlm mulut dan


jari telunjuk dan jari manis mencengkram
fossa kanina , sdg jari lain mencengkram
leher

• Badan anak diletakkan di atas lengan


bawah penolong ,seolah janin
menunggang kuda . Jari telunjuk &
tengah penolong yang lain mencengkram
leher janin dari arah punggung . 35
36
37
- Kedua tangan penolong menarik kepala
curam ke bawah sambil asisten melakukan
ekspresi kristeller .
- Saat suboksiput dibawah simfisis kepala
janin dielevasi ke atas dgn suboksiput
sebagai hipimoklion shg lahir dagu, mulut,
mata,dahi, ubun2 besar  seluruh kepala
janin.
2. Najouks

- Bila kepala masih tinggi , sehingga jari


penolong tidak bisa masuk mulut janin.
- Cara ini tidak dianjurkan ok trauma berat
daerah leher
38
39
3. Praque terbalik
indikasi : UUK di belakang
4. Cunam pipper
Bentuk khusus :daun cunam berfenestra
dgn tangkai panjang ,melengkung ke
atas dan terbuka .
Prosedur :
- asisten pegang kedua kaki dan kedua
lengan janin diletakkan di punggung
janin.
- Kemudian badan janin di elevasi ke atas
shg punggung janin mendekati punggung
ibu .

40
- Cunam dimasukkan dari arah bawah yaitu
sejajar dg pelipatan paha belakang

- Cunam ditarik curam ke bawah, setelah


suboksiput tampak dibawah simfisis
maka cunam dielevasi ke atas dan dgn
suboksiput sbg hipomoklion

- Berturut-turut lahir dagu,mulut,muka,dahi


seluruh kepala.

41
42
43
44
Ekstraksi kaki.
– Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak
keadaan janin/ibu yang mengharuskan bayi
segera dilahirkan.

– Tangan kanan masuk secara obstetrik menelusuri


bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian
melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin
sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan yang
lain mendorong fundus ke bawah. Setelah kaki
fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari
dan dituntun keluar vagina sampai batas lutut

– Kedua tangan penolong memegang betis janin,


yaitu sumbu panjang paha dan jari-jari lain
kedepan betis, kaki ditarik curam ke bawah
sampai pangkal paha lahir.
45
46
– Pegangan dipindah ke pangkal paha setinggi mungkin
dengan kedua ibu jari dibelakang paha, sejajar sumbu
panjang pada dan jari lain di depan paha

– Pangkal depan ditarik curam ke bawah sampai


trokhanter depan lahir. Kemudian pangkal pada
dengan pegangan yang sama dielevasi ke atas hingga
Trokhanter belakang lahir. Bila kedua Trokhanter telah
lahir berarti bokong lahir

– Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih


dahulu, maka yang akan lahir lebih dahulu ialah
Trokhanter belakang dann untuk melahirkan
Trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus
curam ke bawah

47
Ekstraksi bokong
– Dikerjakan jika presentasi bokong murni dan bokong sudah
turun di dasar panggul, bila kata II tidak maju atau tampak
keadaan janin/ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan

– Jari telunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin,


dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di lipatan
paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha/krista iliaka
dikaitkan dan ditarik curam ke bawah. Untuk memperkuat
tenaga tarikan ini, maka tangan penolong yang lain mengait
lipatan paha ditarik curam kebawah sampai bokong lahir

– Bila dengan tarikan ini Trokhanter depan mulai tampak


dibawah simpisis, maka jari terlunjuk penolong yang lain
mengait lipatan paha ditarik curam ke bawah sampai bokong
lahir

– Ekstraksi bokong lebih berat/sukar dari pada ekstraksi kaki,


oleh karena itu perlu dilakukan perasat Pinnard pada
presentasi bokong murni
48
KOMPLIKASI PERSALINAN
SUNGSANG
1. Bila pembukaan belum sempurna :
- Robekan serviks , perdarahan
- Kesulitan melahirkan kepala

2. Aspirasi mekoneum

3. Fraktur : klavikula , leher ,kranium

4. Asfiksia Janin ( Tali pusat terjepit terlalu lama / > 8


menit)

5 Trauma syaraf / Pleksus brakhialis , Paralise ERBS .

49
R3
50

Anda mungkin juga menyukai