-Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang dibatasi tidak saja dengan sisi panjang dan lebar,
namun juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi.
- Dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang mempunyai volume dan menempati
sebuah ruang.
-Seni rupa juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai pakai sekaligus juga nilai
keindahan
SENI RUPA MURNI adalah seni rupa yang mendasar dengan hanya terpaku pada keindahan
Contoh
1. Patung
Patung adalah hasil ekspresi jiwa manusia dengan mambuat bentuk visual lewat media tiga
dimensi yang mempunyai tujuan sebagai keindahan.
Bahan dan alat membuat patung
Bahan:
batu, kayu, besi, kaca, dan tanah liat.
Alat
1. Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung dari tanah liat yang terbuat dari bahan kayu
dan kawat. Panjangnya antara 10-15 cm
2. Pahat, yaitu alat yang digunakan untuk membentuk bahan menjadi patung, biasanya yang
mengunakan pahat adalah patung kayu, batu, besi, atau kaca
3. meja putar, meja yang dapat diputar untuk mencetak patung, berfungsi untuk memudahkan
dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah. Biasanya digunakan pada patung dari tanah liat
4. palu, merupakan alat pelengkap pahat. Palu memberikan tekanan pada pahat sehinga dapat
membentuk bahan patung
5. Cetakan, digunakan untuk mencetak patung dari bahan cair.
6. Sendok adonan, digunakan untuk mengambil adonan dan menempelkan pada kerangka patung
--Jenis Jenis patung
1. Berdasarkan Bentuknya
Figuratif. Jenis patung figuratif adalah patung yang dibentuk dengan meniru bentuk yang ada
dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti bentuk manusia, bentuk hewan, atau bentuk
tumbuhan yang di buat sedemikian menyerupai bentuk aslinya.
Non Figuratif. Jenis non figuratif merupakan jenis patung yang bentuknya tidak menyerupai
bentuk aslinya. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu
dari suatu objek.
2. Berdasarkan Jenisnya
Zonde Bosse. Patung jenis Zonde Bosse ini merupakan bentuk patung yang berdiri sendiri
(kanan kirinya lepas) dan tidak menempel pada satu sisi.
Relief. Patung jenis relief merupakan patung yang menempel pada permukaan dinding.
Biasanya patung relief ini menceritakan adegan penting yang terdapat dalam suatu cerita.
A. Patung Religi
Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius bagi
sebagian umat beragama
sumber : www.cnnindonesia.com
Patung Lord Murugan di Selangor, Malaysia
B. Patung Monumen
Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan
kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau
sumber : dari-anto.blogspot.com
Monumen Pancasila Sakti di Jakarta, Indonesia
C. Patung Arsitektur
Tujuan pembuatan patung ini adalah menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai
estetika atau keindahan
sumber : pixabay.com
D. Patung Dekorasi
Tujuan pembuatan patung ini adalah digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan
taman, baik taman rumah maupun taman bermain
sumber : www.ruangmu.com
E. Patung Seni
Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya
dinikmati keindahan bentuknya
sumber : dolphinantik.blogspot.com
Patung "David" karya Michelangelo
F. Patung Kerajinan
Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin
--teknik patung
1. Teknik modeling atau butsir, yaitu membentuk benda dengan cara memijit-mijit dengan jari
tangan, menambah dan mengurangi bahan yang dibentuk dengan alat butsir. Butsir berfungsi
sebagai alat bantu untuk mencapai bentuk yang diinginkan. Membuat patung dengan cara
modeling biasanya menggunakan tanah liat atau plastisin.
2. Teknik memahat, yaitu membentuk benda dengan cara dipahat menggunakan alat bantu yang
lain. Dalam teknik memahat hanya dapat dilakukan cara pengurangan. Biasanya yang dipahat
adalah benda yang cukup padat, misalnya batu dan kayu. Teknik memahat tidak biasa dilakukan
penambahan. Oleh karena itu, harus dilakukan lebih cermat dan tepat, terutama ketajaman mata
perlu diperhatikan agar patung yang dihasilkan dapat benar-benar optimal seperti yang
diinginkan.
3. Teknik mencetak atau cor, yaitu cara membuat menggunakan cetakan, baik cetakan tekan
maupun cetakan tuang. Bahan yang dipergunakan untuk teknik ini umumnya cair atau bahan
yang dapat dicairkan, misalnya semen, perunggu, perak, emas, fiberglass, tembaga, dan
kuningan.
4. Teknik konstruksi, yaitu cara membuat benda dengan cara menyusun bahan, baik dengan
kerangka maupun tanpa kerangka. Bahan yang dipergunakan dapat berupa pasir, semen, kawat,
besi, bubur kertas, ataupun serbuk gergaji.
Contoh patung
Patung yang sangat terkenal di Indonesia ini berbentuk sepasang remaja yang sedang
melambaikan tangan. Ide pembuatan patung ini dicetuskan oleh Presiden RI pertama, Ir.
Soekarno, dalam rangka menyambut peserta ASEAN Games VI di Jakarta pada tahun 1962.
Arsiteknya adalah Henk Ngantung dan Edhi Sunarso. Patung Monumen Selamat Datang di
Jakarta ini memiliki tinggi sekitar 7 meter dengan kaki patung atau voetstuk adalah sekitar 10
meter.
Patung Martha Christina Tiahahu terletak berdampingan dengan gedung DPRD kota
Maluku. Martha Christina Tiahahu dahulu dikenal sebagai pahlawan wanita indonesia yang
sangat gigih dan juga berani dalam menghadapi penjajah. Sehingga dengan keberaniannya ini
dibuatlah monumen yang akan mengenang jasa beliau untuk indonesia.
Patung Satria Gatotkaca dibangun untuk menggambarkan keberanian dan kehebatan Gatot Kaca,
seorang tokoh ksatria di cerita pewayangan Mahabharata. Patung ini pula sangat artistik sangat
sangat cocok apabila anda mengunjunginya dengan keluarga.
Patung Dirgantara mengambil sosok Gatotkaca, seorang ksatria besar dari epos Mahabharata,
sekaligus diinspirasi dari Yuri Gargarin, seorang kosmonaut dari Rusia yang ke luar angkasa
pertama kali dalam sejarah umat manusia. Patung ini memiliki tinggi sekitar 11 meter dengan
kaki patung 27 meter.
Patung yang menggambarkan Yesus tengah memberikan pemberkatan kepada manusia dengan
tangan terentang naik dan jubahnya yang berkibar ini dibuat dari bahan besi fiber dan besi baja.
Pembangunannya menghabiskan biaya yang tidak sedikit, yaitu sekitar 5 miliar rupiah. (Baca
Juga : Ekosistem Laut Dalam)
Patung Maria Bunda Segala Bangsa ini telah menjadi salah satu ikon Maumere yang terkenal.
Patung ini berdiri di atas bukit yang hijau dengan kursi-kursi kayu di depannya yang dapat
digunakan untuk beribadah. Patung Maria Bunda Segala Bangsa yang megah ini memiliki berat
sekitar 6 ton. Patung maupun lingkungannya dirawat dengan baik sehingga banyak pengunjung
yang tertarik untuk melihat
Patung Bunda Maria Assumpta dibangun oleh seniman patung Ambarawa dengan sistem
bongkar pasang. Patung ini memiliki tinggi sekitar 23 meter dengan penopang kaki setinggi 19
meter. Jika diukur dari atas permukaan tanah, patung Bunda Maria Assumpta yang berukuran
raksasa ini memiliki total tinggi sekitar 42 meter.
Patung Jalesveva Jayamahe ini merupakan sebuah monumen yang menggambarkan sosok
perwira TNI Angkatan Laut yang sedang menerawang ke arah laut. Sosok perwira TNI AL yang
digambarkan dalam patung ini juga membawa pedang kehormatan. Patung ini dirancang oleh
arsitek I Nyoman Nuarta dan memiliki tinggi mencapai 30,6 meter.
Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan patung yang menjadi simbol penyelamatan
lingkungan dan dunia. Hal ini terkait dengan sosok Dewa Wisnu yang diwujudkan dalam patung
raksasa tersebut.
Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara Semesta. Patung ikonik yang sangat megah dan
bermakna ini digambarkan sedang mengendarai Burung Garuda. Patung ini dibuat dari bahan
tembaga dan baja, dengan tinggi sekitar 75 meter. Lebarnya adalah 60 meter. Sungguh
menakjubkan
2. TUGU
Tugu adalah bangunan, biasanya menjulang, besar, atau tinggi yang terbuat dari batu, batu bata,
atau bahan tahan rusak lainnya yang berfungsi sebagai tanda suatu tempat, peristiwa sejarah, atau
orang yang terkait dengan tempat tugu beradA
Monumen Mandala, Makassar
Monas, Jakarta
3. MINIATUR
Miniatur adalah suatu tiruan sebuah objek seperti tempat, bangunan, makanan, dan objek lainnya
yang dapat dilihat dari segala arah atau biasa disebut benda 3 dimensi. Miniatur biasanya dibuat
untuk suatu pameran atau acara kesenian yang membutuhkan sebuah peragaan.
Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit. Kita dapat menggunakan alat dan bahan yang
ada di sekitar kita.
a. Alat-Alat untuk Membuat Miniatur Rumah
Berikut ini adalah beberapa alat yang dapat digunakan untuk membuat sebuah miniatur rumah.
1. Penggaris
Penggaris merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
Dalam pembuatan sebuah rumah sederhana terkadang diperlukan teknik pengukuran agar bahan
yang digunakan memiliki ukuran yang sama atau diinginkan sehingga terlihat rapi.
2. Gunting
Gunting merupakan alat yang digunakan untuk memotong bahan yang tipis, seperti: kertas,
plastik tipis, pakaian, tali dan kabel. Gunting sangat baik untuk memotong bentuk garis lurus
atau pola melingkar.
3. Cutter
Cutter merupakan alat yang dapat digunakan untuk memotong bahan. Cutter memiliki fungsi
yang sama dengan gunting, tetapi cara penggunaan kedua alat ini berbeda. Cutter biasanya
memiliki tingkat ketelitian dan kerapian yang lebih baik dibandingkan gunting. Cutter mampu
memotong bentuk pola dengan ukuran kecil dan dapat memulai memotong dari bagian
tengah/dalam suatu bentuk.
4. Kuas
Kuas adalah alat untuk mengecat miniatur rumah yang kita buat agar menjadi lebih indah pada
saat diberi warna. Kuas memiliki ukuran, bentuk dan bahan yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dan peruntukannya.
2. Korek Api
Korek api atau disebut juga dengan geretan atau pematik adalah sebuah alat untuk menyalakan
api. Korek api banyak dijual di toko-toko atau warung-warung dalam bentuk paket atau kotak.
Korek api dapat digunakan untuk membuat sebuah miniatur rumah sederhana dengan bantuan
lem dan triplek.
3. Stik Es Krim
Stik es krim merupakan sebuah alat yang biasa digunakan sebagai pegangan dalam sajian es
krim. Selain itu, stik ini juga memiliki banyak manfaat dalam bidang kesenian karena keunikan
dan keekonomisannya. Stik es krim telah banyak digunakan untuk membuat bingkai foto, hiasan
dinding, ataupun miniatur rumah.
4. Kardus
Kardus merupakan suatu barang yang biasanya digunakan sebagai bahan untuk melindungi
atau mengemas suatu produk selama distribusi dari produsen sampai ke konsumen. Kardus
dibuat dari bahan dasar berupa kertas yang mudah rusak. Selain sebagai bahan untuk kemasan,
kardus juga banyak digunakan untuk bahan keterampilan.
5. Triplek
Triplek atau kayu lapis terbuat dari bahan kayu solid yang diolah menjadi beberapa lembaran
tipis atau lapisan kayu yang arah seratnya disusun saling melintang antara lembaran bawah
secara bersamaan dengan perekat khusus sehingga didapatkan bahan yang kuat. Kayu lapis ini
banyak digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Salah satunya banyak digunakan untuk membuat
konstruksi miniatur rumah sederhana.
6. Perekat
Perekat dapat digunakan dalam kegiatan seni dan kerajinan, contohnya dalam membuat
miniatur konstruksi rumah. Perekat yang dapat digunakan antara lain power glue, double tape,
dan selotip. Perekat digunakan untuk mempersatukan potongan bahan-bahan rancangan karya
seni atau kerajinan.
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana
mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya
1. Kriya
Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan
memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk sebagai
karya seni rupa terapan nusantara. Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi, benda terapan
siap pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis
seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit
dan seni kriya batu.
Dalam membuat kriya juga ada teknik-teknik pembuatan, yang biasa digunakan antara
lain:
Teknik Pahat/Ukir – Bali merupakan daerah yang paling banyak menggunakan seni kriya pahat
seperti patung arca yang menggunakan bahan baku batu andesit. Seni Kriya selain menggunakan
batu, biasa juga menggunakan logam, tulang, kayu bahkan sampai kulit hewan sebagai bahan
dasar.
Teknik Bursir: Teknik menambah dan mengurangi objek, dengan menjadikan bahan utamanya
tanah liat dan sejenisnya karena bersifat lunak.
Teknik Batik: Pemuatan kain batik menggunakan teknik cap,tulis, dan teknik lukis. Orang
Indonesia biasa menggunakan teknik batik tulis dalam membantik. Keragaman batik tidak hanya
ada di pulau Kawa, melainkan terdapat pula di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Batik
memiliki banyak corak yang beraneka ragam di setiap daerah, namun pada umumnya batik jawa
bergaya natural, batik sumatra bergaya merah megah.
Teknik Tenun: Indonesia kaya akan keragaman dan corak dalam menghasilkan kain tenun. Tenun
itu terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaan tenun ini terdapat pada
cara pembuatan dan bahannya. Tenun songket dibuat dengan benang perak, emas dan benang
sutra. Aceh, Sulteng, Bali, Sumatra, Nusa Tenggara Timur, Kaltim, Kalbar dan Sulteng terkenal
dengan pengahasil tenun ikat terbesar di Inonesia. dan daerah penghasil songket yang terkenal
itu ada di Sumbar, Aceh, Riau, Sumut, Lombok, Palembang, NTB dan Maluku. Lama pengerjaan
menggunakan teknik tenun biasanya memakan waktu 2-3 bulan.
Teknik Bordir: Teknik bordir atau teknik sulam pada kriya biasa menempatkan hiasan dari
benang yang sudah dijaitkan pada kain yang fungsinya untuk menghias tampilan kain.
Pengalikasian kriya bordir biasanya pada baju, tas, kerudung, taplak meja, bantal dan
sebagainya. Kota Tasikmalaya merupakan penghasil bordir terkenal di Indonesia
Contoh
Dalam perkembangannya di Indonesia, seni kriya dibagi menjadi 3 kelompok. Berikut ini adalah
penjelasannya :
1. Seni kriya tradisional klasik (terjadi pada zaman Hindu-Budha)
2. Seni kriya tradisional rakyat (seni kriya yang berasal dari daerah-daerah)
3. Seni kriya Indonesia baru (pada masa kolonial)
Itulah tiga fase perkembangan seni kriya yang ada di Nusantara. Untuk lebih detailnya, kita bisa
mengenai dari ciri-ciri seni kriya yang ada pada zaman tersebut. Berikut ini ulasannya :
A. Seni Kriya Tradisional Klasik (Hindu-Budha)
Pada zaman ini kaidah seni sudah di bakukan dalam sebuah pedoman seni oleh seorang seniman
atau empu pada zaman tersebut.
Kualitas seni yang bersifat estetik maupun teknik selalu di dasari dengan pemikiran falsafah
hidup serta pandangan Agama Islam, Hindu, dan Budha.
Salah satu contoh seni kriya pada zaman ini adalah wayang kulit, pandai perak dan emas, ukiran
kayu, keris, kerajinan topeng, dan lain sebagainya.
B. Seni Kriya Tradisional Rakyat
Salah satu ciri dari kebudayaan etnik yang menghasilkan corak kesenian tradisional adalah
mengikuti watak serta adab kehidupan dalam masyarakat serta lingkungan alam tempat
masyarakat itu tinggal.
Jenis serta pembuatan karya seni kriya tradisional ini ditentukan dari bahan serta alat yang
tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakatnya.
C. Seni Kriya Indonesia Baru (Kolonial)
Seni kriya pada zaman kolonial pendidikan lebih menekankan pada nilai-nilai yang rasional serta
kehidupan jasmaniah.
Tingkat kesadaran nilai luhur terhadap nilai-nilai tradisional seni kriya menjadi sangat lemah,
baik itu seni kriya klasik ataupun seni kriya rakyat yang berasal dari daerah-daerah.
Beberapa seni kriya baru dapat dikombinasikan dengan seni tradisi serta menggunakan bahan-
bahan industri. Komersialisasi yang melanda para seniman sehingga mereka tidak dapat
mewariskan keahlian yang mereka miliki.
Jenis Jenis Seni Kriya Nusantara
Bentuk dari seni kriya nusantara sangat beragam, termasuk juga bahan-bahan yang digunakan.
Dari beberapa seni kriya nusantara, ada juga yang tetap mempertahankan keanekaragaman atau
ciri khas tradisionalnya.
Berikut ini adalah jenis-jenis seni kriya yang ada di Nusantara :
1. Seni Kriya Kayu
Seni kriya kayu adalah suatu jenis seni kriya yang dalam proses pengerjaannya selalu
mengkombinasikan nilai fungsi dan estetika dengan menggunakan bahan kayu. Seni kriya kayu
ini dapat dibagi menjadi 2, yakni tingkatan dasar dan tingkatan profesional.
Contoh dari seni kriya kayu ini adalah wayang golek, patung, topeng, dan hiasan ukiran yang
lainnya.
2. Seni Kriya Tekstil
Seni kriya tekstil merupakan seni kriya yang bahan dasarnya menggunakan kain. Istilah tekstil
mempunyai lingkup yang sangat luas. Pada umumnya kain terbuat dari serat yang dipin untuk
menghasilkan benang dan selanjutnya akan ditenun atau dirajut untuk menghasilkan barang
sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Seni kriya tekstil di kelompokkan menjadi dua macam, yakni karya tenun dan karya batik.
3. Seni Kriya Keramik
Seni kriya keramik merupakan benda yang terbuat dari tanah liat. Pembuatan seni kriya ini
adalah dengan menggunakan teknik slab, putar, pilin, dan di cetak tuang. Daerah penghasil seni
kriya keramik ini adalah Bandung, Jepara, Banjarnegara, Malang, Yogyakarta dan yang lainnya.
4. Seni Kriya Logam
Seni kriya logam merupakan seni kriya yang di olah dengan menggunakan bahan dasar logam.
Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari 2 cara, yakni di cetak lilin dan menggunakan
teknik bivalve.
5. Seni Kriya Kulit
Seni kriya kulit merupakan karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan dasarnya. Kulit
yang digunakan dalam pembuatan seni kriya kulit adalah kulit sapi, kulit kerbau, kulit buaya, dan
yang lainnya.
Kulit tersebut kemudian akan menjalani beberapa proses pengolahan, dimana dari pemisahan
kulit dari daging hewan, pencucian dengan menggunakan cairan tertentu, tahap pembersihan dan
perendaman sampai pada proses finishing.
Contoh seni kriya kulit adalah : Dompet, jaket, wayang kulit, ikat pinggang, dll.
6. Seni Kriya Batu
Seni kriya batu adalah seni kriya yang menggunakan batu sebagai bahan dasarnya dan kemudian
akan dibentuk sedemikian rupa agar terlihat indah dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Contoh dari seni kriya batu adalah batu akik, batu permata, fosil, dll.
Macam Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
Ada beberapa macam seni kriya jika berdasarkan pada teknik pembuatannya. Apa saja ? Berikut
ini adalah ulasannya.
1. Seni Kriya Pahat / Ukir
Seni kriya atau pahat sangat lah beraneka ragam dalam proses pembuatannya. Selain
menggunakan kayu, seni pahat atau ukir ini juga bisa menggunakan aneka logam, batu, serta
fosil hewan sebagai bahan dasarnya.
2. Seni Kriya Batik
Proses pembuatan kain batik ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya adalah
dengan menggunakan teknik cap, tulis, dan teknik lukis. Teknik batik tulis merupakan salah satu
teknik membatik yang paling sering digunakan di Nusantara.
3. Seni Kriya Tenun
Tenun terdiri dari 2 jenis, yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaannya terletak pada teknik
pembuatan dan bahan yang digunakan. Hampir di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki
corak tenun yang sangat khas sesuai dengan tradisi dan budaya masyarakat setempatnya. Hal ini
yang menyebabkan Nusantara kaya akan kebudayaan, yang salah satunya adalah seni kriya ini.
4. Seni Kriya Anyaman
Seni kriya anyaman merupakan teknik membuat dengan mengolah bahan dasar menjadi sebuah
pola tertentu. Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam membuat anyaman adalah bambu, rotan,
pandan, kertas, tali, dan yang lainnya.
5. Seni Kriya Bordir
Seni kriya bordir merupakan seni yang menempatkan hiasan dari benang yang kemudian
dijaitkan pada kain dan berfungsi sebagai penghias serta untuk mempercantik atau memperindah
tampilan kain tersebut.
Nah itulah penjelasan mengenai seni kriya secara detail. Mulai dari pengertian seni kriya, jenis
jenis seni kriya, contoh seni kriya dan lain sebagainya.
3. Keramik
Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer
atau perkembangan seni yang terkena dampak modernisasi. Seni keramik mempunyai fungsi
antara lain sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus
melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.
Karna tanah liat mempunyai sifat yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan unik
dalam pengolahan sampai penanganannya. Proses inilah yang mempunyai rangkaian yang
panjang dan mempunyai tahapan-tahapan kritis. Kritis disini karena tahapan dalam membuat
keramik mempunyai bnayak resiko dengan kegagalan. Ketika proses kritis atau bagian tersulit ini
berlangsung baik, maka keramik kemungkinan besar mengalamai kegagalan produksi.
Kualitas sebuah keramik dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni keramik
berkembang dengan sangat pesat dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi, seperti
guci dan hiasan dinding.
Berikut ini alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan keramik:
Bahan keramik pengikat: ball clay, kaolin, fire clay dan red clay
Bahan keramik pelebur: kapur dan felsper
Bahan keramik pengisi: silika grog (samot)
Bahan keramik tambahan: water glass, pyrophilit, dan talk
Bahan keramik mentah glasir: bahan keramik yang melalui proses pembakaran dengan
suhu tertentu
Bahan keramik SiO2: pasir kuarsa, lempung dan felspar
Bahan keramik oksida: basa-posta felsper, soda abu dan batu kapur
Bahan tambahan: senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawa chrom
Bahan perekat: gum
Bahan penutup: oksida sirkon dan oksida seng
Bahan pelebur: asam borat, Na2CO3, K2CO3, BaCO3, Pb3O4, dan borax
Bahan opacifer: SnO2 dan ZrO
Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite
(Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah
liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan
keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak),
Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai
bahan non plastik).
Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat
dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan
keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar
yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :
Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi,
yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah
dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah
liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan
pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan
keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling
rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik
leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi warna putih
pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan
sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada
sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang
adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi
susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu
proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada barang-barang yang
dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi
daya memuai dari benda yang sudah jadi
2. Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
3. Teknik Lempengan
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan
membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik
yang berbentuk persegi atau silinder.Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk
persegi antara lain sebagai berikut.
4. Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk
kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan
ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak
basah atau cair dengan teknik cor.
Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi.Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
Buang sisa tanah yang tidak perlu.
Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.
Topeng
Topeng merupakan benda yang dipakai untuk menutupi wajah asli seseorang. Biasanya Topeng
terbuat dari bahan kertas, plastik, logam, kayu ataupun kain. Topeng merupakan sebuah karya
seni yang memiliki nilai-nilai sentimental khusus tersendiri di berbagai sisi kehidupan, sehingga
seringkali digunakan dalam berbagai kegiatan upacara atau kegiatan adat.
LOGAM
KAYU