Anda di halaman 1dari 4

TREND DAN ISU HIV-AIDS

PAPER

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan HIV-AIDS

Oleh

Hadijah Fauzi B ( 108117044 )


Endang Saefudin A ( 108117047 )
Gyanna Windya A ( 108117048 )
Rizky Mualif ( 108117049 )
Siska Dwi M ( 108117050 )
Halimatul A ( 108117051 )
Mury Hartanto ( 108117052 )
Susmita Hani H ( 108117053 )
Rizky Octaviani ( 108117054 )
Risa Indriana W.P ( 108117055 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH

CILACAP

2020

1
TREND DAN ISU KEPERAWATAN HIV/AIDS

A. Trend Dalam Keperawatan HIV/AIDS Di Indonesia


Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai
bidang yang meliputi.
1. Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group
Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini
akan berdampak pada perilaku seksualnya. Salah satu perilaku seksual yang
rentan akan memberikan dampak terjadinya HIV/AIDS yaitu seks bebas. Saat ini
sedang dikembangkan model ”peer group” sebagai salah satu cara dalam
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan remaja akan kesehatan reproduksinya
dengan harapan suatu kelompok remaja akan dapat mempengaruhi kelompok
remaja yang lain. Metode ini telah diterapkan pada lembaga pendidikan, baik oleh
Depkes maupun lembaga swadaya masyarakat. Adapun angka kejadian AIDS
pada kelompok remaja hingga Juni 2008 adalah sebesar 429 orang dan 128 orang
remaja mengidap AIDS/IDU. Hal ini akan sangat mengancam masa depan bangsa
dan negara ini. Diharapkan dengan metode Peer Group dapat menurunkan angka
kejadian, karena diyakini bahwa kelompok remaja ini lebih mudah saling
mempengaruhi.
2. One Day Care
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak memerlukan
perawatan lebih dari satu hari. Setelah menjalani operasi pembedahan dan
perawatan, pasien boleh pulang. Biasanya dilakukan pada kasus minimal.
Berdasarkan hasil analisis beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa
metode one day care ini dapat mengurangi lama hari perawatan sehingga tidak
menimbulkan penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut dan dapat
mengurangi beban kerja perawat. Hal ini juga dapat berdampak pada pasien
dimana biaya perawatan dapat ditekan seminimal mungkin.
B. Isu Etik Dalam Keperawatan HIV/AIDS Di Indonesia
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan

2
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di
dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari
telemedicine atau telehealth).
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu
dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan
ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia
pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek.
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan
beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit
kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil,
rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan
keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat
(terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh
menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di
RS, serta menghambat infeksi nosokomial.

3
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11910753/A._Trend_Dalam_Keperawatan_HIV_AI
DS_Di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai