Anda di halaman 1dari 10

PENUNTUN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK

SINTESIS SENYAWA HIDRAT


Mn(HCOO)2.2H2O

DISUSUN OLEH: KELOMPOK II REGU II


AFIFAH MAHDIYAH (H031171)
WAHYUDIN RAUF (H31114024)
WIWINDA (H31171301)

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
SINTESIS SENYAWA HIDRAT
Mn(HCOO)2.2H2O

PeringatanKhusus :Bacalah seksama informasi berikut sebelum bekerja!

Nama Bahaya Penanganan Pertolongan


Bahan bahaya
Serbuk Mata: Menyebabkan Penanganan: Mata:Siram dengan
Mn iritasi. Jangan menelan. air, termasuk di bawah
Kulit: menyebabkan Jangan menghirup kelopak mata atas dan
iritasi. debu. Kenakan bawah, untuk
Tertelan: pakaian pelindung. setidaknya 15
menyebabkan iritasi, Dalam hal ventilasi menit. Cari bantuan
Inhalasi: cukup, memakai medis jika gejala terus
menyebabkan iritasi . alat pernapasan berlangsung.
yang sesuai. Jika Kulit:Siram dengan
tertelan, segera air dan cuci dengan
dapatkan bantuan sabun ringan dan
medis dan air. Tanggalkan semua
tunjukkan wadah pakaian yang
atau label. terkontaminasi. Cari
Menghindari bantuan medis jika
kontak dengan kulit gejala terus
dan mata. berlangsung.
Penyimpanan: Tertelan: segera
Simpan di tempat mencari bantuan dari
kering yang sejuk medis.
dalam wadah Inhalasi:
tertutup rapat.
Hapus sumber
Simpan di bawah
kering kontaminasi atau
gas lembam. memindahkan korban
Simpan terpisah ke udara segar,
dari bahan dan memberikan
kondisi yang pernapasan buatan.
tercantum di bagian Berikan oksigen.
10 Mencari perhatian
medis.
HCOOH Mata:Bersifat iritan Penanganan: Mata: Basuh mata
dan korosif jika Hindari menghirup dengan banyak air
terkena mata. debu, uap, kabut, selama minimal 15
Kulit:Dapat atau gas. Hindari menit, sesekali
menimbulkan iritasi kontak dengan mengangkat atas dan
jika kontak dengan mata, kulit, dan kelopak mata bawah.
kulit. pakaian. Dapatkan bantuan
Tertelan: Dapat Penyimpanan: medis.
menyebabkan iritasi Menyimpan di Kulit: Dapatkan
pada saluran tempat yang sejuk bantuan medis. Kulit
pencernaan. Dapat dan kering. siram dengan banyak
menyebabkan mual Menyimpan dalam air selama minimal 15
dan muntah. Mungkin wadah tertutup menit saat
berbahaya jika rapat. mengeluarkan
tertelan. terkontaminasi
Inhalasi: Dapat pakaian dan sepatu.
menyebabkan iritasi Tertelan: Dapatkan
saluran pernafasan. bantuan medis. Cuci
Mungkin berbahaya mulut dengan air.
bila terhirup. Inhalasi: Hapus dari
Menghirup debu paparan dan pindah ke
mungkin udara segar segera.
menyebabkan iritasi Jika tidak bernapas,
pada hidung dan berikan pernafasan
tenggorokan. buatan. Jika sulit
bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan
bantuan medis.
C2H5OH Mata: Menyebabkan Penanganan: Cuci Mata: Bilas dengan
iritasi bahkan dapat bersih setelah air mengalir sekurang-
menyebabkan menangani. kurangnya 15 menit.
kebutaan. Lepaskan pakaian Kulit: Cuci dengan air
Kulit: Menyebabkan yang sebanyak-banyaknya.
luka bakar dan terkontaminasi dan Segera lepaskan
dermatitis. cuci sebelum pakaian yang
Tertelan: digunakan kembali. terkontaminasi.
Menyebabkan luka Gunakan hanya di Tertelan: Bila sadar,
bakar membran area yang beriminum 1 – 2 gelas
mukosa di mulut, berventilasi. Isi untuk pengenceran.
Esophagus dan mulut. dapat Hindari
Inhalasi: mengembangkan pemanisbuatan.
Menyebabkan tekanan pada Inhalasi: Segera
bronchitis kronis. penyimpanan pindahkan korban
berkepanjangan. ketempat yang cukup
Jangan menghirup udara, berikan
debu, uap, kabut, pernafasan buatan
atau gas. Jangan atau oksigen korban
sampai mata, atau segera bawa ke
kulit, atau pakaian. dokter.
Simpan wadah
tertutup rapat.
Jangan menelan
atau menghirup.
Buang sepatu yang
terkontaminasi.
Gunakan hati saat
membuka. Jauhkan
dari kontak dengan
udara lembab dan
uap.
Penyimpanan:
Simpan di tempat
dingin, berventilasi
dan lantai gedung
harus tahan asam.
Jauhkan dari bahan
oksidator dan
bahan alkali, serta
sianida, sulfida,
formadehid, logam
natrium, merkuri
sulfat dan amonium
hidroksida. Periksa
kebocoran wadah
asam.

A. Maksud Percobaan

Maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mempelajari dan

memahami sintesis senyawa hidrat Mn(HCOO)2.2H2O.

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah Mensintesis senyawa hidrat

Mangan klorida formiat dihidrat Mn(HCOO)2.2H2O dan menghitung berat

rendamen senyawa hidrat Mangan klorida formiat dihidrat Mn (HCOO)2.2H2O.


C. Prinsip percobaan

Prinsip pada percobaan ini adalah mensintesis Mn (HCOO)2.2H2O dari kristal

Mn yang dimasukkan kedalam asam formiat yang dipanaskan, reaksi ditandai

dengan terbentuknya endapan putih dari Mn (HCOO) 2.2H2O. Hasil ini diuji

kemurniannya dengan uji melting point.

D. Dasar Teori

Hidrat merupakan istilah yang dipergunakan dalam senyawa organik

maupun senyawa anorganik untuk mengindikasikan bahwa zat tersebut

mengandung air. Untuk senyawa organik maka hidrat dibentuk dengan

penambahan molekul H2O atau penambahan elemen H+ dan OH- pada molekul

organik. Sebagai contoh etilen atau etena CH2=CH2 bila ditambahkan molekul

H2O akan menjadi etanol CH3-CH2-OH jadi dapat dikatakan etanol merupakan

hidrat dari senyawa etena.

Hidrat dalam senyawa anorganik adalah garam yang mengandung molekul

air dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau

terkristalisasi dengan senyawa kompleks.  Hidrat seperti ini disebut juga sebagai

air terkristalisasi atau air hidrasi.

Notasi .nH2O menyatakan jumlah molekul air dalam setiap molekul hidrat,

dan harga n dapat berupa bilangan bulat maupun pecahan. Notasi ini tidak

menyatakan bagaimana molekul air terikat pada senyawa garamnya.

Jika hidrat dipanaskan maka senyawa tersebut akan kehilangan molekul

air, pemanasan yang terus menerus menyebabkan senyawa hidrat kehilangan

molekul airnya, jika hal ini terjadi maka senyawa hidrat disebut sebagai anhidrat.
Beberapa senyawa hidrat berbeda warna dengan senyawa anhidratnya.

Hidrat CuSO4. 5H2O berwarna biru sedangkan anhidrat CuSO4 berwarna putih.

Hidrat CoCl2. 6H2O bewarna merah sedangkan anhidratnya berwarna biru. Jadi

perubahan warna ini bisa kita jadikan sebagai indikasi perubahan dari hidrat ke

anhidrat atau sebaliknya.

E. Bahan dan Alat


E.1 Alat

Alat yang digunakan adalah cawan petri, pemanas/kompor listrik, pipet

volume 10 mL dan 25 mL, gelas ukur 10 mL, erlenmeyer 250 mL, neraca analitik,

corong, pipet tetes 2,5 mL, gelas kimia 250 mL, batang pengaduk, sendok tanduk

dan magnetik stirrer.

E.2 Bahan

Bahan yang diperlukan adalah asam formiat 70 %, kertas saring no 40 dan

Whatman No. 42, etanol 70 %, tissue roll, es batu, Mangan klorida dan sabun.

F. Prosedur
Di siapkan cawan petri, masukan Kristal Mn ke dalam cawan petri dan

ditimbang sebanyak 1 gram. Dimasukkan kristal Mn yang sudah ditimbang ke

dalam gelas kimia 250 mL. Dimasukkan asam formiat sebanyak 3,4 mL dan

diaduk campuran Mangan klorida dan asam formiat sampai agak larut larut

setelah itu ditambahkan 40 mL larutan aquadest kemudian larutan dipanaskan

dan distirer selama 36 menit. Sementara itu dinginkan etanol sebanyak 10 mL

dengan es batu.
Setelah pemanasan larutan didekantasi. Sementara larutan didekantasi etanol

yang sudah dingin di stirrer. Hasil dekantasi di saring dengan menggunakan kertas

saring no. 40 dan corong ke dalam gelas kimia 10 mL. Filtratnya diambil dan

endapannya tidak digunakan. Filtrat yang sudah disaring ditambahkan 3 mL

etanol yang sudah distirrer.

Campuran larutan filtrat dan etanol dipanaskan sambil diaduk sampai ada

sedikit uap. Selanjutnya, letakkan gelas kimia yang berisi larutan terrsebut ke

dalam air dingin sambil tetap diaduk. Setelah larutan berwarna bening, larutan

disaring dengan kertas saring no. 42 dan endapannya dikeringkan di desikator

G. Pengamatan

Berat kertas saring kosong=…………………g

Berat kertas saring + Kristal=……………….g

Berat Kristal=………………………………..g

HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
Bentuk Warna
Mn
Mn(HCOO)2.2H2O

Penyaringan

a. Warna residu=

b. Warna filtrat=

Kristalisasi

a. Warna residu=

b. Warna filtrat=
Reaksi

MnCl2.2H2O MnCl2 + 2H2O

MnCl2 + 2HCOOH + 2H2 O Mn(HCOO)2.2H2 O + 2HCl

Rumus Rendamen

berat praktek
% Rendamen = x 100 %
berat teori
No
Perlakuan Hasil
.
1. 2 gram kristal Mn ditambahkan Larutan berwarna bening dan larut
HCOOH 3,4 mL dan diaduk sempurna.
2. Ditambahkan 40 mL akuades, Larutan berwarna bening.
kemudian dipanaskan sambil
distirrer.
3. Larutan yang sudah dipanaskan Terdapat endapan berwarna bening.
didekantasi.

4. Didinginkan etanol dengan es etanol dingin tanpa perubahan warna


batu sebanyak 10 mL dan
distirrer
5. Larutan hasil dekantasi disaring Filtrat berwarna bening dan endapan
dengan kertas saring no. 40 berwarna putih.
6. Filtrat ditambahkan etanol yang Berwarna bening.
sudah distirrer sebanyak 3 mL
7. Filtrat yang ditambahkan etanol Mulai berwarna sedikit pekat dan
dipanaskan dan diaduk terdapat uap
8. Diaduk di tempat dingin Berwarna bening.

9. Disaring dengan kertas saring Endapan berwarna putih dan filtrate


no. 42 berwarna bening.
10. Endapan di simpan didesikator Serbuk berwarna putih kering yang halus

Anda mungkin juga menyukai