Anda di halaman 1dari 10

PENUNTUN SINTESIS GAS

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

SINTESIS GAS HIDROGEN DARI ALUMINIUM FOIL


MENGGUNAKAN ASAM KLORIDA (HCl)

Disusun Oleh :

REGU : IV
KELOMPOK : IV
ANGGOTA : KHAIRUNNISA ALI (H031 18 1313)
MAGHFIRAH SULAIMAN (H031 18 1501)
KURNIA (H311 15 027)

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Peringatan Khusus: bacalah dengan seksama informasi berikut sebelum

bekerja !

Nama Bahan Bahaya Penanganan Aman Pertolongan


Aluminium Dapat Gunakan ventilasi Mata: periksa dan
menyebabkan pembuangan lokal lepaskan lensa
iritasi kulit, iritasi atau kontrol teknik kontak. Mencuci
mata, berbahaya lainnya untuk mata dengan
jika tertelan, menjaga kadar udara banyak air sekitar
dapat berdampak sesuai syarat. Jika 15 menit. segera
pada paru-paru. operasi pengguna mencari bantuan
Berbahaya ! jika menghasilkan debu, medis.
tertelan atau asap atau kabut, Kulit: cuci dengan
terhirup dapat gunakan ventilasi sabun dan air.
berdampak pada untuk menjaga Tutupi kulit yang
hati ginjal dan paparan kontaminan teriritasi dengan
paru-paru. Kontak udara. Gunakan juga emolien. Jika
dengan bahan, Kacamata berkelanjutan,
menyebabkan pengaman, Jas mencari
iritasi mata, kulit laboratorium, Sarung pertolongan medis.
dan saluran tangan. Terhirup: jika
pernapasan. Jika terhirup, pindahkan
direaksikan ke udara segar. Jika
dengan basa tidak bernapas,
timbul panas berikan pernapasan
(eksotermik) buatan. Jika sulit
bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan
bantuan medis.
Tertelan: segera
muntahkan sesuai
arahan medis.
Jangan pernah
memberikan
apapun ketika
seseoran tak sadar.
Kendurkan pakaian
ketat seperti kerah,
dasi, ikat pinggang.
Hubungi dokter.
Asam Parah Simpan di tempat Kulit: dalam kasus
Klorida menyebabkan yang dingin, kering, kontak, segera
(HCl) iritasi dan luka dan mempunyai basuh kulit dengan
bakar. Berbahaya ventilasi yang baik, air selama minimal
jika tertelan. jauh dari material 15 menit sambil
Hindari yang tidak cocok. melepas pakaian
menghirup uap Selalu gunakan dan sepatu yang
atau debunya. kacamata pengaman. tercemar.
Gunakan dengan Pakailah sarung Mata: cuci mata
ventilasi yang tangan yg tepat dengan banyak air
memadai. Hindari untuk mencegah sedikitnya selama
kontak dengan kulit yang terpapar. 15 menit, buka
mata, kulit, dan Pembuatan larutan tutup mata
pakaian. Cuci tidak boleh beberapa kali.
tangan sampai dilakukan oleh orang Cari pertolongan
bersih setelah yang belum medis.
memegang. berpengalaman. Pernafasan: Hirup
udara segar. Jika
tidak bernapas,
berikan pernapasan
buatan. Jika sulit
bernapas, berikan
oksigen
Tertelan: Berikan
beberapa gelas susu
atau air. Muntah
dapat terjadi secara
spontan, tetapi
jangan dibuat
muntah. Jangan
Memberikan
apapun melalui
mulut kepada orang
yang tidak sadar.
1.1 Pendahuluan

Hidrogen berasal dari bahas latin hydrogenium, merupakan unsur kimia

pada table periodic yang memiliki symbol H dengan nomor atom I dengan berat

atom 1,0080, dimana pada suhu dan tekanan standar hidrogen tidak berwarna,

tidak berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal dan merupakan gas diatomik

yang sangat mudah terbakar. Hidrogen merupakan unsur pertama golomgan alkali

dalam tabel periodik (Melati, 2012).

Dalam keadaan normal hidrogen merupakan bahan bakar yang ramah

lingkungan karena tidak menghasilkan polutan atau gas rumah kaca seperti NOx,

CO2 CO ketika dibakar. kebutuhan hidrogen berbagai jenis industri terus

mengalami peningkatan, terutama dengan berkembangnya industry fuel cell yang

membutuhkan hidrogen sebagai bahan bakar (Nada dkk., 2014).

Salah satu cara menghasilkan hidrogen adalah dengan memanfaatkan

aluminium. Aluminium yang digunakan dapat berasal dari aluminium foil.

Aluminum merupakan anggota golongan III A yang terdapat sebagai alumino

silikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Sifat aluminum dikenal

dengan baik dan aluminum banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk

koin, panci, kusen pintu, dsb. Logam aluminum digunakan dengan kemurnian

lebih dari 99%, dan logam atau paduannya (misalnya duralium) banyak digunakan

Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain

aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak

pernah mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang

terkandung di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium

murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses
peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan

akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas

bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium).

Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni

99%, misalnya aluminium foil (Saito, 1996).

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia

adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.

Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus

ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang

sangat korosif (Saito, 1996).

Hidrogen adalah zat yang menakjubkan. Hidrogen merupakan unsur yang

paling ringan dari semua gas. Hidrogen tidak memiliki rasa, bau atau warna.

Atom hidrogen adalah atom yang sederhana dan kecil dari semua atom. Namun,

gas hidrogen adalah unsur atau substansi yang paling sederhana di alam semesta.

Gas hdrogen dapat dijadikan fuel cell sehingga dalam perkembangannya ada

beberapa cara yang sangat berpotensi dalam menghasilkan gas hidrogen yang

optimal. Salah satu cara tersebut adalah dengan memanfaatkan Aluminium untuk

menghasilkan gas hidrogen. Aluminium yang digunakan dapat berasal dari limbah

aluminium foil (Fandom, 2000).

1.2 Maksud Percobaan

Maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari cara

mensintesis dan mengidentifikasi gas hidrogen.


1.3 Tujuan Percobaan

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah:

1. Mensintesis gas hidrogen dengan menggunakan aluminium foil dan HCl.

2. Mengidentifikasi gas hidrogen dengan uji nyala.

1.4 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:

1. erlenmeyer 125 mL.

2. gelas ukur 25 mL.

3. korek api.

4. neraca analitik.

5. gunting dan,

6. hotplate.

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:

1. aluminium foil 0,3 gram.

2. HCl 2 N sebanyak 15 mL

3. akuades

4. lidi dan,

5. balon.

1.5 Prosedur Percobaan

A. Sintesis Gas Hidrogen

Aluminium foil digunting kecil-kecil kemudian ditimbang dengan

menggunakan neraca analitik hingga mencapai berat 0,3 gram kemudian

dimasukkan ke dalam balon. Selanjutnya disiapkan larutan HCl 2 N sebanyak 15


mL dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Setelah itu ditutup erlenmeyer

menggunakan balon yang berisi aluminium foil 0,3 gram dan diangkat hingga

aluminium yang terdapat dalam balon tersebut jatuh kepermukaan larutan.

Selanjutnya dipanaskan di atas hotplate sambil digoyang-goyangkan agar

panasnya merata. Kemudian dicatat dan diamati proses terbentuknya gas hidrogen

dengan melihat balonnya.

B. Identifikasi Gas Hidrogen

Disiapkan lidi kemudian dibakar sampai terdapat bara api, kemudian

diambil balon hasil reaksi larutan HCl 2 N kemudian didekatkan pada bara api.

Dikempiskan balon sedikit demi sedikit dan amati hasil yang terjadi.

C. Desain Alat

Erlenmeyer Kosong
Dimasukkan 15 mL
HCl 2 N

Erlenmeyer yang berisi HCl


ditutup dengan Balon yang
berisi Aluminium Foil
Lanjutan….

Aluminium foil mulai bereaksi dengan


HCl ketika dipanaskan, Balon mulai
mengembang

Aluminium foil sudah bereaksi dengan


HCl ketika dipanaskan, balon membesar

1.6 Pengamatan

Berat
Konsentrasi Volume Keterangan
Aluminium Nyala Api
HCl HCl Pengamatan
foil

1.7 Reaksi

2Al + 6HCl 2AlCl3 + 3H2


DAFTAR PUSTAKA

Fandom, J., 2000, The Elements Hydrogen, Marshall Cavendish Corporation,


New York.

Melati, R. R., 2012, Kamus Kimia, Aksara Sinergi Kimia, Surakarta.

Nada, Z. N., Prasetyo, Y. J., Qadariyah, L., dan Mahfud, 2014, Pembuatan
Hidrogen Dengan Katalis Aktif dan NI/HZSM-5 Dengan Metode Pemanasan
Konvensional, Jurnal Tekhnik Pomis, 2(1): 1-5

Saito, T., 1996, Inorganic Chemistry, Iwanami Shoten, Tokyo.


Lampiran 1. Dokumentasi Percobaan

Gambar 1. Sintesis gas hidrogen

Gambar 2. Identifikasi gas hidrogen

Anda mungkin juga menyukai