Rumus
No Nama Bahan Bentuk Bahaya Aspek K3
Kimia
1 Benzena C 6 H6 Cairan- Mudah terbakar - Terhirup: pindahkan ke tempat
- Iritasi bila yang berudara segar, jika tidak
terkena mata dan bernafas beri pernafasan buatan,
kulit bila kesulitan bernafas beri
- Bahaya bila oksigen. Segera beri tindakan
terhiru dan medis.
tertelan - Terkena mata: segera basuh
dengan air yang banyak min 15
menit. Beri tindakan medis.
- Terkena kulit: segera basuh
kulit dengan air yang banyak,
segera beri tindakan medis.
- Tertelan: segera hubungi dokter.
Jangan paksakan muntah kecuali
tim medis yang mengarahkan,
jangan beri apapun melalui
mulut jika korban tidak sadar.
2 Toluena C7H8 atau Cairan- Mudah terbakar - Terhirup: pindahkan ke tempat
C5-H5- - Iritasi bila yang berudara segar, jika tidak
CH3 terkena mata dan bernafas beri pernafasan buatan,
kulit bila kesulitan bernafas beri
- Bahaya bila oksigen. Segera beri tindakan
terhirup dan medis.
tertelan - Terkena mata: segera basuh
dengan air yang banyak min 15
menit. Beri tindakan medis.
- Terkena kulit: segera basuh
kulit dengan air yang banyak,
segera beri tindakan medis.
- Tertelan: segera hubungi dokter.
Jangan paksakan muntah kecuali
tim medis yang
mengarahkannya, jangan beri
apapun melalui mulut jika
korban tidak sadar.
3 Metanol CH3OH Cairan- Mudah terbakar - Terhirup: pindahkan ke tempat
- Berbahaya bila yang berudara segar, jika tidak
tertelan, terhirup, bernafas beri pernafasan buatan,
atau terserap bila kesulitan bernafas beri
melalui kulit oksigen. Segera beri tindakan
- Iritasi bila medis.
terkena mata dan - Terkena mata: segera basuh
kulit dengan air yang banyak min 15
- Beracun menit. Beri tindakan medis.
- Terkena kulit: segera basuh
kulit dengan air yang banyak,
segera beri tindakan medis.
- Tertelan: segera hubungi dokter.
Jangan paksakan muntah kecuali
tim medis yang
mengarahkannya, jangan beri
apapun melalui mulut jika
korban tidak sadar.
4 n-heksan C6H14 Cairan- Sangat mudah - Terhirup: pindahkan ke tempat
atau terbakar dalam yang berudara segar, jika tidak
Heksana bentuk cairan bernafas beri pernafasan buatan,
maupun uap. bila kesulitan bernafas beri
- Menyebabkan oksigen. Segera beri tindakan
iritasi bila terkena medis.
mata dan kulit, - Terkena mata: segera basuh
juga saluran dengan air yang banyak min 15
pernafasan menit. Beri tindakan medis.
- Bahaya bagi - Terkena kulit: segera basuh
lingkungan kulit dengan air yang banyak,
segera beri tindakan medis.
- Tertelan: segera hubungi dokter.
Jangan paksakan muntah kecuali
tim medis yang
mengarahkannya, jangan beri
apapun melalui mulut jika
korban tidak sadar.
5 Sikloheksan C6H12 Cairan- Mudah terbakar - Terhirup: pindahkan ke tempat
atau - Iritasi bila yang berudara segar, jika tidak
Cyclohexane terkena mata dan bernafas beri pernafasan buatan,
kulit bila kesulitan bernafas beri
- Bahaya bila oksigen. Segera beri tindakan
terhirup dan medis.
tertelan - Terkena mata: segera basuh
dengan air yang banyak min 15
menit. Beri tindakan medis.
- Terkena kulit: segera basuh
kulit dengan air yang banyak,
segera beri tindakan medis.
- Tertelan: segera hubungi dokter.
Jangan paksakan muntah kecuali
tim medis yang
mengarahkannya, jangan beri
apapun melalui mulut jika
korban tidak sadar.
6 Etanol atau C2H5OH Cairan- Mudah terbakar - Terhirup: pindahkan ke tempat
etil alkohol baik dalam liquid yang berudara segar, jika tidak
maupun uap bernafas beri pernafasan buatan
- Iritasi bila (jangan meleui mulut ke mulut),
terkena mata dan bila kesulitan bernafas beri
kulit oksigen. Segera beri tindakan
- Bahaya bila medis.
terhirup dan - Terkena mata: segera basuh
tertelan dengan air yang banyak min 15
menit. Beri tindakan medis.
- Terkena kulit: segera basuh
dengan air yang banyak min 15
menit, segera beri tindakan
medis. Bilas dengan sabun dan
air.
- Tertelan: jangan paksakan
muntah. Bila korban sadar, beri
2-4 cangkir susu/air. Jangan beri
apapun melalui mulut jika
korban tidak sadar. Segera beri
tindakan medis.
7 Isopropil C 3 H8 O Cairan- Iritasi bila - Terhirup: pindahkan ke tempat
alcohol atau atau terkena kulit yang berudara segar, jika tidak
2-propanol C3H7OH - Bahaya bila bernafas beri pernafasan buatan
atau terhirup, tertelan, (jangan meleui mulut ke mulut),
isopropanol atau terkena mata. bila kesulitan bernafas beri
- Mudah terbakar oksigen. Segera beri tindakan
medis.
- Terkena mata: segera basuh
dengan air yang banyak min 15
menit. Beri tindakan medis.
- Terkena kulit: cuci dengan
sabun dan air. Tutup kulit yang
iritasi dengan emollient. Segera
beri tindakan medis.
- Tertelan: segera hubungi dokter.
Jangan paksakan muntah kecuali
tim medis yang
mengarahkannya, jangan beri
apapun melalui mulut jika
korban tidak sadar.
0
Tambahkan komentar
Chemistry by Alex
P.I.P
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
KONSTANTA GAS
LAPORAN REFRAKTOMETER
1
Perancangan Alat Dalam Proses Pembuatan Etanol Dari Tetes | DESIGN PERANCANGAN
ALAT
TITRASI GRAVIMETRI
GRAVIMETRI
FERMENTASI ALKOHOL
CSTR
DENGAN UV-VIS
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
VI.1 Hasil Penelitian
Hari Panjang kaki sebelum dan sesudah pemotongan (cm) Pertambahan
Panjang
(cm)
Pertama
19-12-2010
IV.2 Pembahasan
Udang pada umumnya hidup di perairan baik di air danau, laut, maupun
sungai. Udang mempunyai rangka luar dari kitin yang mungkin menjadi
keras karena mengandung kapur. Udang sering juga disebut hewan
bercangkang.Udang mempunyai dua pasang antena. Pada umumnya,
Udang mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh. Pada udang
terdapat 5 pasang kaki jalan. Kaki selain digunakan untuk berjalan, juga
dapat digunakan untuk berenang atau menempel di dasar perairan. Kepala
mungkin bergabung dengan dada membentuk kepala-dada atau
sefalotoraks. Ukuran Udang sangat bervariasi, dari ukuran plankton yang
sangat kecil sampai sejenis kepiting (kepiting laba-laba) yang hidup di
dasar laut dengan panjang kakinya kira-kira 3,5 m. Udang laut yang sangat
besar dapat mencapai berat lebih dari 10 kg.
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian
kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan
udang
yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang
mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya).
Misalnya:
udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap
udang
pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui
proses regenerasi.
Dari praktikum yang saya lakukan ini, ternyata udang tidak dapat bertahan
lama hidup di air hujan dan udang juga tidak mau makan. Pada hari ketiga,
udang tersebut mati. Sehingga kaki udang tersebut tidak dapat
beregenerasi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan air hujan mengandung asam,
sehingga udang air tawar tidak bisa hidup di air hujan tersebut. Berbeda
dengan udang yang diletakkan di air sumur, udang dapat hidup sehat dan
makannya juga banyak. Tetapi faktor banyaknya makanan tidak
mempengaruhi dalam proses regenerasi kaki udang. Udang dapat
beregenerasi meskipun tanpa diberi makanan. Dari hari ke hari, kaki udang
yang patah terus tumbuh atau beregenerasi. Namun, waktu 10 hari tidak
cukup bagi udang untuk beregenerasi atau menumbuhkan kembali kakinya
yang patah. Karena proses regenerasi udang berlangsung sangat lama.
Regenerasi udang dapat berlangsung cepat jika udang di biarkan hidup di
alam bebas, sehingga gerak udang tidak terbatas dan mendapatkan suhu
yang sesuai.
Selain beregenerasi, udang yang diletakkan pada air sumur juga
melakukan ekdisis atau pergantian kulit. Dalam waktu seminggu udang
tersebut melakukan pergantian kulit sebanyak 2 kali. Awalnya udang
terbaring seperti udang mati, setelah itu kulit beserta kakinya lepas dan
muncul kulit dan kakinya yang baru. Setelah pergantian kulit selesai, udang
itu masih terdiam dan belum dapat bergerak lincah. Tetapi beberapa lama
kemudian udang itu kembali berjalan dengan lincah kesana kemari.
V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini, yaitu :
Regenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas
kembali seperti semula.
Daya regenerasi tak sama pada berbagai organisme.
Proses regenerasi yang efektif adalah pada masa embrio hingga masa
bayi, setelah dewasa kemampuan regenerasi ini terbatas pada sel atau
jaringan tertentu saja.
Udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota
tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya,
bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut
akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Udang tidak dapat bertahan lama hidup di air hujan dan udang juga tidak
mau makan. Pada hari ketiga, udang tersebut mati. Sehingga kaki udang
tersebut tidak dapat beregenerasi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan air hujan
mengandung asam, sehingga udang air tawar tidak bisa hidup di air hujan
tersebut. Berbeda dengan udang yang diletakkan di air sumur, udang
dapat hidup sehat dan makannya juga banyak.
Udang tergolong yang tinggi dayanya di dalam phylum Arthrophoda, baik
tingkat larva maupun dewasa.
Waktu 10 hari tidak cukup bagi udang untuk beregenerasi dengan
sempurna.
V.2 SARAN
Agar regenerasi dapat berlangsung dengan sempurna dan udang dapat
bertahan hidup pada praktikum ini, maka disarankan untuk :
Meletakkan udang air tawar di air tawar, seperti air sumur, air sungai, air
kolam, dll.
Menggunakan udang yang masih bayi atau masih kecil, karena pada
saat hewan masih bayi, daya regenerasinya masih tinggi. Meskipun udang
dewasa juga mampu beregenerasi.
Menambah jangka waktu peneletian, hingga udang dapat beregenerasi
dengan sempurna.
Diposkan 9th September 2014 oleh Alex Kimia
0
Tambahkan komentar
Memuat
ALEX PEPSEGA INDRA PUTRA. Template Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.