PENYAJIAN LISAN
Oleh
VERA SYAHRINISYA
Prodi S1 Keperawatan
Kemahiran dalam penyajian lisan bukan hanya menuntut penguasaan bahasa yang baik dan
lancar melainkan juga menghendaki persyaratan-persyaratan lain, misalnya: kebenaran, ketegangan
sikap, kesanggupan mengadakan reaksi dan cepat tepat, kesanggupan menampilkan gagasan secara
lancar dan teratur, serta ketidakkakuan dan ketidak canggungan gerak.
Seiring dengan perkembangan bahwa penyajian lisan itu sudah menjadi salah satu
kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa disamping mahasiswa harus mampu mengungkapkan
pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk karya tulis ilmiah yang berkualitas,
juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan
kriteria penyajian yang baik.
Berdasarkan hal diatas, maka kami akan coba mengkaji tentang penyajian lisan agar
wawasan dan pengetahuan kita tentang penyajian lisan bertambah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka diumuskan masalah
sebagai berikut:
1. menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang cara melakukan presentasi ilmiah dan
berpidato yang baik dan benar.
2. membantu mahasiswa untuk dapat menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya didepan forum sesuai
dengan kriteria penyajian yang baik.
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang
banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato
pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar
pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat
membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
Berdasarkan pada uraian diatas maka pidato adalah sebuah kegiatan dimana dilakukan
penyempaian lisan kepada orang banyak dan dapat memberi kesan positifbagi orang-orang yang
mendengar pidato tersebut.
BAB III
Metode Pembahasan
Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari referensi berupa buku maupun di internet.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknikstudi pustaka. Data
ini didapatkan dari buku-buku, browsing internet dan sumber-sumber lainnya relevant dengan
masalah yang akan dibahas.
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Cara Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan tersebut
berfungsi untuk penyebaran informasi ilmiah, baik infomasi konseptual maupun informasi
prosedural. Presentasi ilmiah yang efektif adalah penyajian ilmiah oleh seseorang disuatu forum
yang di dalamnya hadir sejumlah peserta yang secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal
ilmiah menuju tercapainya tujuan selama waktu tersedia.
Agar presentasi dapat berjalan secara efektif, ada kiat yang perlu diterapkan. Beberapa kiat
yang dimaksud di antaranya:
d. menjaga agar presentasi tetap terfokus pada masalah yang akan dibahas
e. menjaga etika
Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang dibahas, seorang penyaji dapat
menggunakan media yang menarik, yang dapat berupa media visual seperti gambar dengan warna
yang menarik, suara yang cukup keras bagi peserta, ilustrasi, anekdot, dan demostrasi. Selanjutnya,
perhatian mereka perlu diarahkan pada fokus pembahasan dengan cara yang menarik pula dengan
memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Perhatian mereka perlu dijaga atau dipertahankan
dengan cara menjaga agar suara tidak monoton, dan dengan menggunakan variasi media. Dalam hal
ini multimedia sangat membantu. Akan tetapi, apabila perangkat keras sangat terbatas, paling tidak
cara berbicara yang perlu divariasi. Alur peserta pelu dijaga agar tetap fokus dengan menyatakan
terus terang pokok pembahasan dan penyaji menaati bahan yang telah dipersiapkan serta memberi
penjelasan singkat dan padat mengenai butir-butir ini. Etika dijaga dengan cara menghindari hal-hal
yang dapat merugikan orang lain.
Adapun ketiga tata cara presentasi ilmiah yang mana akan berhasi jika ditaati:
a. Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami
dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis juga (baik bahan penuh dalam bentuk makalah
maupun bahan bahasan presentasi power point). Jika diperlukan, bahan disertai dengan ilustrasi
yang relevan.
b. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk hal ini penyaji perlu merencanakan
penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator.
Etika berkenaan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang
salah dan mana yang secara moral benar atau berterima.Satu nilai yang harus dipegang dalam
menjaga etika adalah “menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain”. Kerugian mencakup
kehilangan hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum
ialah hak untuk berbicara, hak untuk mempertahankan atau membela pendapatnya, dan hak untuk
mendapatkan pengakuan. Bila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, dia
mempunyai hak untuk mendapat pengakuan.
Butir lain yang perlu diperhatikan dalam hal etika adalah kejujuran. Dalam dunia ilmiah,
kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersifat sangat terbuka dalam segala
hal menyangkut informasi yang disajikan. Jika dia menyajikan data, dia harus secara jujur
menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya, ataukah diambil dari sumber lain dan juga harus
disebutkan lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Dalam forum ilmiah seperti presentasi ilmiah, selain ada penyaji pasti ada beberapa
pemeran lain yang ikut terlibat, yakni presentasi, moderator, dan notulen, serta bila diperlukan
tenaga teknisi. Semua pemeran tersebut wjib menjaga etika agar penyajian tetap berlangsung secara
baik dan efektif. Peserta misalnya harus jujur terhadap dirinya. Artinya dia akan bertanya apabila
tidak tahu, akan mencari klarifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah
pemahamannya sudah benar dan sebagainya. Selain itu, setiap peserta wajib menghargai
pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada
orang yang berbicara.
Jalannya suatu forum ilmiah sangat ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Etika yang
harus dijaga adalah bahwa dia harus adil dan taat jadwal. Dia harus adil dalam arti bahwa semua
peserta sedapat mungkin memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif
selama forum berlangsung. Keseimbangan wilayah, keseimbangan kesetaraan jende, dan
keseimbangan persoalan yang diangkat harus benar-benar dijaga oleh moderator. Selanjutnya dia
harus menaati waktu yang telah ditetapkan dan berhubungan dengan dua hal. Pertama dia
seyogyanya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk komentar dan tidak fungsional. Kedua dia
harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik oleh penyaji maupun oleh peserta.
Oleh karena itu, dia harus punya keberanian menginterupsi pembicaraan seseorang atau
mengingatkan orang yang waktu dengan tetap secara santun segaligus tetap tegas tegas.
Semua hal yang terungkap selama forum berjalan perlu dicatat secara rapi oleh notulen.
Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan kepada semua orang yang
terlibat Hal ini memberikan kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal-
hal yang kurang tepat.
Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik.
Dia harus melakukan pengecekan akhir sebelum forum dimulai, dan secara teratur mengontrol
jalannya forum dari segi teknologi. Apabila terjadi sesuatu pada teknologi, dia harus bertindak
menyelamatkan jalannya kegiatan.
Presentasi ilmiah pada intinya adalah mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta
forum ilmiah. Di dalam pelaksanaannya berlaku prinsip-prinsip komunikasi. Beberapa prinsip
komunikasi berikut dapat dipertimbangkan oleh penyaji.
Untuk melakukan presentasi ilmiah yang menarik, sangatlah penting, apalagi dalam era teknologi
informasi saat ini, presentasi ilmiah dengan multimedia sudah merupakan kebutuhan karena
beberapa alasan.
Penyaji dapat memberikan penekanan pada butir yang dikehendaki secara menarik
2. Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian rutut dan runut (koheren dan kohesif)
3. Kerangka pikir perlu diungkapkan dan disajikan dalam bentuk diagram atau bagian alir untuk
menunjukkan alur penalarannya.
4. Tuliskan semua dalam bingkai powerpoint dengan ukuran huruf dan gambar yang memadai.
6. Penayangan uji coba untuk memastikan bahwa semua bahan dalam slide terbaca oleh seluruh
peseta yang berada dalam ruangan
Agar topik bahasan lebih terfokus, buku ini hanya akan membahas teknik melakukan
persiapan suatu presentasi melalui slide show dengan bantuan program Microsoft Office
PowerPoint. Tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran bagi yang belum mengenal
cara penggunaan PowerPoint secara umum, namun lebih ditekankan untuk memberikan panduan
lebih terarah pada bagaimana mempersiapkan materi presentasi, teknik penyajian dalam bentuk
slide show, serta beberapa saran teknis mempersiapkan slide show dengan fasilitas yang ada pada
PowerPoint agar diperoleh hasil yang maksimal.
Keberhasilan di dalam sebuah presentasi setidaknya terletak pada empat unsur yang ada di
dalamnya.
Yang pertama dan mestinya yang paling utama adalah Presenternya, yaitu orang yang
menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience.
Yang kedua materi yang disampaikan, yaitu bahan yang ingin dikomunikasikan dengan
audience sasarannya.
Yang Ketiga adalah sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. Hal ini lagi-
lagi yang pertama adalah slide show yang disusun berdasarkan materi yang ingin disampaikan. Oleh
karena fokus kita membicarakan teknik presentasi dengan Power- Point, maka yang dimaksud tentu
saja bagaimana Anda mengemas materi presentasi dalam bentuk slide show. Faktor berikutnya
adalah peralatan untuk menyampaikan slide show tersebut meliputi LCD Projector, sound system
(apabila pada ruang yang cukup besar dan jumlah audience yang cukup banyak).
Yang keempat, tentu saja audience yang dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Jika
ketiga unsur di atas telah dipersiapkan dengan baik, tetapi ternyata tidak ada audience-nya, atau
tidak dihadiri oleh audience yang tepat sebagaimana yang dimaksud sebagai sasaran tersebut, maka
rangkaian acara presentasi tersebut tidak akan sukses sebagaimana yang diinginkan.
Tidak semua orang mampu menyusun suatu paparan sehingga mudah diterima oleh pihak
lain sekalipun orang tersebut sebenarnya sangat menguasai permasalahan yang akan
dipresentasikan. Di Amerika sering dilakukan survey yang hasilnya dimuat di majalah- majalah yang
menyatakan bahwa ketakutan nomor satu•) dari kebanyakan orang Amerika (dan ternyata juga
merupakan tendensikebanyakan orang di seluruh dunia) adalah ketika dia diminta
untuk menjelaskan sesuatu di muka orang banyak (publik speaking). Cara yang efektif untuk
mengurangi bahkan menghapus ketakutan tersebut ialah dengan mempelajari bagaimana teknik
menyusun presentasi dengan baik sehingga bukan ketakutan lagi, melainkan kebanggaan ketika
seseorang tampil di muka publik maupun di muka client dengan bahan presentasi yang bagus
4. Materi Presentasi
Materi yang akan dipresentasikan sebenarnya merupakan bobot yang paling menentukan,
walaupun tidak semua orang pernah mengalami atau terdampar pada suatu situasi yang mau tidak
mau harus ia hadapi seperti kedua contoh berikut ini. Jika materi presentasi yang akan dipaparkan di
depan audience adalah masalah yang gawat. Seorang yang bertugas sebagai juru bicara harus
menjelaskan shcema kebijaksanaan pembangunan jalan raya yang sangat vital, di mana harus
dilakukan pembebasan tanah warga dengan pembayaran ganti rugi yang nilainya jauh di bawah
keinginan warga. Warga sangat geram mendengar rencana ini. Presentasi ini diprediksi akan dihadiri
oleh puluhan warga yang dalam keadaan emosi. Contoh yang kedua adalah materi presentasi
pelatihan pembekalan yang akan diberikan kepada karyawan sehubungan dengan kenaikan
jabatannya.
Wah, jelas bedanya seperti api dan air. Mudah-mudahan pembaca hanya akan menerima
tugas untuk menyampaikan materi jenis yang kedua saja, atau setidaknya yang berada di antara
kedua contoh di atas. Kalau Anda seorang pengajar atau dosen yang akan menyusun presentasi
bahan pelajaran, mestinya unsur materi dalam presentasi ini bukan menjadi masalah yang perlu
dibahas lebih jauh lagi. Namun, Anda masih harus mempelajari unsur lainnya.
Bagaimana sebuah slide show mampu memegang peranan dalam sebuah presentasi,
mungkin di sinilah topik yang ingin disampaikan dalam buku ini. Sementara unsur-unsur lain adalah
pertimbangan- pertimbangan yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan. Yang perlu Anda ingat
bahwa sebuah presentasi berupa slide show bisa berdiri sendiri dalam suatu stand pameran, atau
sarana iklan maupun informasi di tempat-tempat umum tanda kehadiran seorang presenter. Di sini
jelas kekuatan daya tarik dari materi danteknik penyajian slide show tersebut yang paling utama dan
paling menentukan.
Audience, hadirin, atau penonton seringkali dianggap sebagai unsur pasif dari sebuah acara
presentasi. Namun, sejujurnya reaksi dari audience ketika mengikuti suatu presentasi dapat
memperlihatkan berhasil atau tidaknya presentasi itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa audience di
kalangan orang kita ini adalah tipe hadirin yang cool. Sekalipun presentasi yang dilakukan amat
buruk kualitasnya, setidaknya mereka jarang yang protes. Reaksi dari audience yang bisa ditangkap
adalah apakah pandangan mata mereka “terhanyut” dalam mengikuti slide dan uraian presenter,
atau sebaliknya mereka hanya mendengar suara presenter tanpa memandang ke layar? Hal ini bisa
terjadi bila tampilan slide amat buruk dan ”menyiksa” mata audience. Yang lebih buruk lagi apabila
selama presentasi audience bercakap-cakap satu sama lain, maka ketiga elemen di atas gagal
membangun keberhasilan presentasi. Pernahkah Anda melakukan presentasi kemudian setelah
selesai audience mengerumuni Anda seolah-olah masih kurang puas (maksudnya masih ingin
nambah lagi informasi dari Anda) dan mereka minta izin untuk meng-copy file slide presentasi Anda
ke flash disk mereka. Seharusnya Anda boleh merasa bangga karena itu adalah sebagian dari indikasi
bahwa presentasi yang Anda bawakan berhasil.
Jadi, jangan sepelekan audience Anda karena merekalah target Anda. Audience Andalah
tolok ukur keberhasilan Anda dalam menyampaikan presentasi dan mempersiapkan ketiga unsur
lainnya. Bisa jadi, kondisi tadi menggambarkan presentasi Anda sulit dicerna oleh audience sehingga
mereka merasa perlu membaca ulang slide presentasi Anda dan menjabarkan sendiri dengan cara
mereka sendiri.
Selain itu, dibawah ini terdapat berbagai tips menjadi seorang presenter super dalam
presentasi ilmiah. (Susi Sundiasih, 2009 darihttp://andaniharduning.blogspot.com/)
4.3 Cara Berpidato
Sebagai insan terpelajar mahasiswa dituntut memiliki kinerja yang memuasakan dalam semua
aspek kehidupan, baik di kampus maupun di tengah masyarakat. Selain mampu menulis beragam
karya ilmiah dan mempersentasikannya dengan baik, mahasiswa juga dituntut mampu berpidato
apabila diperlukan. Dalam kenyataannya, baik di kampus maupun di tengah masyarakat,
kemampuan berpidato dibutuhkan oleh mahasiswa. Untuk itu, pengembangan kemampuan
berpidato perlu dilakukan walaupun porsinya lebih sedikit jika dibandingkan dengan kegiatan
penulisan karya ilmiah. Melalui upaya ini diharapkan tampilan mahasiswa dalam erpidato benar-
benar menunjukkan kualitasnya sebagai insan yang terpelajar.
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud kegiatan
berbahsa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan
bahasa lisan yang didukung aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi badan, gerak isyarat, sikap,
kontak pandang dll). Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara
lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan
yang dapat mendukung efektivitas dan efisiensi pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam
suatu acara tertentu.
Setiap orang yang hendak berpidato pasti berusaha dan berharap pidato yang disampaikan
dinilai oleh pendengar sebagai pidato yang baik. Pidato yang baik ditandai oleh beberapa kriteria,
diantaranya :
Etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yaqng perlu diperhatikan dan dijunjung
ketika seseorang berpidato. Nilai-nilai (values) yang patut diperhatikan adalah :
Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan berpidato yang akan dilakukan memang
dipersiapkan sebelumnya. Akan tetapi, apabila kegiatan itu dilakukan secara spontan tentu tidak
perlu menulis naskah pidato sebelum kegiatannya dilakukan. Hakikat menulis pidato adalah
menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahsa tulis yang siap dilisankan melalui kegiatan berpidato.
Pilihan kosakata dan kalimat serta paragrafnya sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan ketika
seseorang menuliskan naskah (ilmiah) yang lain. Situasi resmi dan tidak resmi akan menentukan
pilihan kosakata dalam menulis naskah pidato. sekalipun naskah pidato itu merupakan bahsa tulis, ia
tetap merupakan bahasa tulis yang akan dilisankan sehingga konteks kelisanan perlu diperhatikan.
Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah dipersiapkan. Akan tetapi,
menyampaikan pidato bukan sekedar membacakan naskah pidato di depan hadiranm, melainkan
perlu juga menghidupkan dan menghangatkan suasana. Untuk menciptakan interaksi yang hangat
dengan para pendengar. Untuk itu, sesorang yang akan berpidato harus mampu menganalisis situasi
dan memanfaatkan hasil analisisnya itu untuk menghidupkan suasana ketika ia berpidato. Apabila
pidato yang disampaikan bukan atas nama orang lain (bukan membacakan naskah pidato atasan
atau orang lain), kita masih dapat melakukan penambahan-penambahan sepanjang waktu yang
disediakan memadai. Yang terpenting, penambahan itu memperkaya isi pidato, dapat
menghangatkan suasana, dan bermanfaat, serta dapat memperjelas isi dalam naskah pidato.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka hasil yang dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1) Dalam melakukan presentasi ilmiah perlu diperhatikan tiga hal: (1) Penyaji perlu memberi informasi
kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta
memperoleh bahan tertulis juga (baik bahan penuh dalam bentuk makalah maupun bahan bahasan
presentasi power point). Jika diperlukan, bahan disertai dengan ilustrasi yang relevan. (2)Penyaji
menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk hal ini penyaji perlu merencanakan
penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator. (3) Penyaji menaati etika.
2) Teknik dalam melakukan presentasi adalah dengan memanfaatkan teknologi saat ini dengan
menggabungkan antara tata cara penyajian lisan yang baik dengan sarana multimedia yang akan
sangat membentu selama proses presentasi.
Penyajian lisan sangat penting dalam duniamahasiswa dimana kita akan selalu dituntut untuk
menampilkan karya-karya yang telah kita buat. Penyajian lisan yang baik merupakan hal yang
diharapkan, sehingga diharapkan kepada mahasiswa agar mengetahui tata cara penyajian lisan yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajaran Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin.2008.Bahasa Indonesia.Makassar: UPT MKU
UNIVERSITAS HASANUDDIN
http://kasdiharyanta-kasdih.blogspot.com/search/label/presentasi%20ilmiah (download 11
September 2012)