Anda di halaman 1dari 19

KONSEP BERMAIN PADA ANAK

NS. Putri Eka Sudiarti, M.Kep


BERMAIN

Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual,


emosional dan sosial dan bermain merupakan media yang baik
untuk belajar karena dengan bermain anak akan berkata-kata,
belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa
yang dapat dilakukan dan mengenal waktu, jarak, serta suara
(Wong, 2004).

Bermain juga merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat


melakukan atau mempraktekkan keterampilan, memberikan
ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, serta
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa
(Hidayat, 2005).
Fungsi Bermain

1. Membantu 2.Membantu
perkembangan perkembangan
sensorik dan kognitif
motorik • Perkembangan kognitif
• Cara yang dapat dilakukan dapat dirangsang melalui
adalah dengan permainan. Hal ini dapat
merangsang sensorik dan terlihat pada saat anak
motorik terutama pada sedang bermain
bayi.
Fungsi Bermain

2.Meningkatkan kreatifitas
1. Meningkatkan • Bermain juga dapat berfungsi
sosialisasi anak dalam peningkatan kreatifitas,
dimana anak mulai belajar
• usia bayi ia akan menciptakan sesuatu dari
merasakan kesenangan permainan yang ada dan mampu
terhadap kehadiran orang memodifikasi objek yang akan
digunakan dalam permainan
lain dan merasakan ada sehingga anak akan lebih kreatif
teman yang dunianya melalui model permainan ini,
sama. seperti bermain bongkar pasang
mobil-mobilan
Fungsi Bermain

2.Mempunyai nilai
1. Meningkatkan terapeutik
kesadaran diri • Bermain dapat menjadikan diri
• Bermain pada anak akan anak lebih senang dan nyaman
sehingga stress dan ketegangan
memberikan kemampuan dapat dihindarkan
pada anak untuk
mengekplorasi tubuh dan
merasakan dirinya sadar
akan orang lain yang
merupakan bagian dari
individu yang saling
berhubungan.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan isinya
• Inti permainan ini adalah adanya
hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dengan
orang lain.
• Contoh: bermain “cilukba”, berbicara
Bermain afektif sambil tersenyum/ tertawa, atau
sosial (Social sekedar memberikan tangan pada
affective play) bayi untuk menggenggamnya.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan isinya
• Permainan ini menggunakan alat
yang dapat menimbulkan rasa senang
pada anak dan biasanya mengasyikan
• Misalnya: dengan menggunakan
Bermain bersenang- pasir, anak akan membuat gunung-
gunungan atau benda-benda apa saja
senang (Sense of yang dapat dibentuknya dangan pasir.
pleasure play)
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan isinya
• Sesuai dengan sebutannya, permainan ini
meningkatkan keterampilan anak,
khususnya motorik kasar dan motorik
halus.
• Misalnya: memindahkan benda dari satu
Bermain tempat ke tempat lain, dan anak akan
terampil naik sepeda. Jadi, keterampilan
keterampilan (skill tersebut diperoleh melalui pengulangan
kegiatan permainan yang dilakukan.
play)
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan isinya
• Games dan permainan adalah jenis
permainan yang menggunakan alat
tertentu dengan menggunakan
perhitungan atau skor. Permainan ini
bisa dilakukan oleh anak sendiri atau
Games atau dengan temannya.
• Misalnya: ular tangga, congklak,
permainan puzzle.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan isinya
• Pada saat tertentu, anak sering terlihat
mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-
jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi,
meja, atau apa saja yang ada di sekitarnya.
Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan
Unoccupied alat permainan tertentu, dan situasi atau
objek yang ada di sekelilingnya yang
digunakan sebagai alat permainan.
behavior
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan isinya
• Pada saat tertentu, anak sering terlihat
mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-
jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi,
meja, atau apa saja yang ada di sekitarnya.
Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan
Dramatic alat permainan tertentu, dan situasi atau
objek yang ada di sekelilingnya yang
digunakan sebagai alat permainan.
play
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan karakteristik sosial
Onlooker play

• Pada jenis permainan ini, anak hanya


mengamati temannya yang sedang
bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut
berpartisipasi dalam permainan. Jadi,
anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada
proses pengamatan terhadap permainan
yang sedang dilakukan temannya.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan karakteristik sosial
Solitary play

• Pada permainan ini, anak tampak berada


dalam kelompok permainan, tetapi anak
bermain sendiri dengan alat permainan yang
dimilikinya dan alat permainan tersebut
berbeda dengan alat permainan yang
digunakan temannya. Tidak ada kerja sama
ataupun komunikasi dengan teman
sepermainanya.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan karakteristik sosial
Parallel play

• Pada permainan ini, anak dapat


menggunakan alat permainan yang sama
tetapi antara satu anak dengan anak lain
tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga
antara anak satu dengan anak lain tidak ada
sosialisasi satu sama lain. Biasanya
permainan ini dilakukan oleh anak toddler.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan karakteristik sosial
Associative play

• Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi


antara satu anak dengan anak lain tetapi tidak
terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang
memimpin permainan dan tujuan permainan
tidak jelas. Contoh permainan jenis ini adalah
bermain boneka, bermain hujan-hujanan, dan
bermain masak-masakan.
Jenis-jenis Permainan
Berdasarkan karakteristik sosial
Cooperative play
• Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas
pada permainan jenis ini juga tujuan dan pemimpin
permainan. Anak yang memimpin permainan mengatur
dan mengarahkan anggotanya untuk bertindak dalam
permainan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam
permainan tersebut. Misalnya, pada permainan sepak bola,
ada anak yang memimpin permainan, aturan main harus
dijalankan oleh anak dan mereka harus dapat mencapai
tujuan bersama yaitu memenangkan permainan dengan
memasukan bola ke gawang lawan mainnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Bermain Pada Anak
Tahap
perkembangan
anak

Status
Alat dan jenis
kesehatan
permainan
anak

Jenis kelamin
Lingkungan
anak
Alat Permainan Edukatif (APE)
• Permainan sepeda roda tiga atau dua, bola, mainan yang ditarik dan
didorong. Jenis ini mempunyai fungsi pendidikan dalam pertumbuhan
fisik atau motorik kasar.
• Untuk mengembangkan motorik halus alat-alat permainan dapat berupa
gunting, pensil, bola, balok, lilin dan sebagainya.
• Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio dan lain-
lain dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif atau
kecerdasan anak.
• Alat permainan seperti buku gambar, buku cerita, majalah, radio, tape dan
televisi dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa,
• Alat permainan seperti gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki dapat
digunakan dalam mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri
• Alat permainan seperti kotak, bola dan tali, dapat digunakan untuk
mengembangkan tingkah laku sosial.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai