Anda di halaman 1dari 35

Oleh :

Teodhora Christy, M.Farm., Apt.


• Di dalam jantung terdapat enzim yg bekerja untuk
memproteksi kinerja dari jantung. Enzim tsb yg akan
diperiksa apabila trjd gguan fungsi jantung  CK
(creatine kinase), CKMB (creatine kinase-miokard band),
Troponin I dan Troponin T.

• Ketika enzim-enzim jantung tsb mengalami peningkatan


kadar maka kinerja dari jantung sedang tinggi dan
kinerja yg tinggi dpt menjadi suatu tanda bahwa organ
tsb sedang terserang penyakit.
• Iskemia  terjadinya hipoperfusi pd jaringan
yaitu berkurangnya asupan nutrisi dlm darah
dan oksigen dlm darah.
• Level di atas iskemia  Infark miokard
Apabila trjd infark maka organ / jaringan pd
jantung sdh mati atau sdh tdk ada lagi aliran
darah. Sedangkan Iskemia aliran darah masih
ada namun telah berkurang.
Yg manakah yg hrs ditolong ?? Iskemia
atau Infark ?? Tentu Iskemia..
• Iskemia  tanda darurat dari penyakit apapun
namun apabila tlah mnjadi infark jaringan maka
status gawat darurat telah hilang.

• Apabila melihat pasien dengan nyeri dada menjalar


yg terpikirkan adalah iskemia pd otot jantung yg
artinya otot jantung sedang mengalami kekurangan
pasokan oksigen dan darah  akibatnya jantung
menjerit yang dimana trjdi peningkatan enzim-enzim
jantung yaitu CKCKMBTroponin I Troponin T.
• Keempat enzim ini sangat berpengaruh pd penanda Iskemia pd
jaringan otot jantung dan apabila kekurangan oksigen maka
enzim-enzim tsb akan dikeluarkan lebih banyak lagi.
• Pembuluh darah apa yg memberi nutrisi ke otot jantung??
ARTERI KORONER.
• Posisi arteri koroner berada di dalam 3 percabangan otot
jantung.
• Dalam keadaan normal ketiga aliran darah ini akan lancar
namun pd Iskemia jantung salah satu dari pembuluh darah atau
bahkan lebih atau ketiga pembuluh darah ini akan tersumbat.
Penyebabnya diantaranya lemak, kolesterol, radikal bebas,
rokok  diameter pembuluh darah sangat kecil jd akan sangat
mudah untuk tersumbat oleh adanya lemak, radikal bebas dll
• Terdapat pembuluh darah
kanan, tengah/depan, dan
kiri.
Kanan (Right coronary artery)
 berfungsi sbg elektrik
jantung/irama jantung.
Tengah/Depan (Left anterior
descending ) berfungsi
untuk memompa jantung.
Kiri (Left Circumflex) 
berfungsi untuk memperdarahi
otot-otot jantung sebelah kiri
Pembuluh darah bagian tengah/ depan karena apabila
PD depan berada di otot ventrikel sehingga tdk ada
otot jantung yg akan memompa darah ke seluruh tubuh
apabila tersumbat  inilah penyebab kematian utama
JANTUNG KORONER (Penyumbatan pada pembuluh
darah bagian depan.
• Pembuluh darah bagian kanan  akan terlihat
pada kondisi terjadinya bradikardi (detak
jantung melambat) kurang dari normal yaitu
60-100  trjd gguan irama jantung.
• Apabila tersumbat maka jantung akn
melambat, lebih cepat berdebar-debar, pusing
dan berkunang-kunang begitu melihat
kondisi klinis di atas maka dilakukan
pemeriksaan enzim jantung.
S dan T ??
• Gelombang T mengeluarkan depolarisasi dari ventrikel. ST
elevasi asrtinya ada elevasi dan depresi . Jika elevasi artinya
seharusnya antara S ke T dlm posisi sejajar namun malah
bergelombang, dimana T akan naik .
• ST elevasi menandakan pd jantung telah terjadi penyumbatan
yg total dari pembuluh darah sehingga gelombang mnjadi tdk
sejajar lagi dmn sama sekali tdk ada aliran darah lagi ke
bagian distal  jika lebih dari 12 jam hal ini terjadi maka
akan terjadi infark miokard akut dan apabila < dari 12 jam
trjadi Iskemia.
Pada kondisi EKG tsb tdk
diperlukan lagi pemeriksaan
enzim jantung  krn pembuluh
darah yg tersumbat harus
segera dilancarkan kembali 
mengembangkan
menggunakan kateter lewat
paha, lengan kanan lalu
dikembangkan semacam balon
sehingga pembuluh darah tsb
akan terbuka dan
penyumbatan teratasi.
Inilah tujuan pemasangan
kateter pd pasien dgn
emergency jantung namun
apabila sdh lebih dr 12 jam
tdk diperlukan lg
pemasangan kateter krn
sudah beresiko besar trjadi
• Apa yg terjadi pd NSTEMI ??
Tidak terjadi elevasi, kemungkinan EKG normal
atau depesi. Apabila gambaran normal maka
menggambarkan depresi dan wajib dilakukan
pemeriksaan enzim jantung.
Ketika enzim jantung meningkat  dikatakan
NSTEMI, krn sdh pasti trjadi penyumbatan namun
masih ada aliran darah . Rata-rata penyumbatan
> 50-80%.
• Nyeri dada menjalar atau terasa nyeri di berbagai
arah, yang disertai dgn pemeriksaan EKG yg
normal/EKG yg depresi kemudian dilakukan jg
pemeriksaan enzim jantung. Dalam hal ini enzim
jantung dlm keadaan normal inilah yg disebut UAP
• Artinya adalah trjadi penyumbatan < dari 50%, UAP
akan terjadi apabila tubuh memerlukan oksigen yg
tinggi ketika dibantu dgn istirahat dan diberi terapi
obat-obatan maka akan langsung mereda aliran
darah kmbali normal.
UAP  Hilang dgn
sendirinya kurang dari 15
menit, pemeriksaan enzim
jantung normal dan stabil,
EKG normal/depresi
ISKEMIA  penandanya
adalah enzim jantung
meningkat, nama
penyakitnya adalah
SINDROM KORONER
AKUT.
Gagal Jantung 
penandanya adalah
pemeriksaan BNP atau tes
NT-proBNP (brain
natriuretic peptide).
Sederhananya ::
Sindrom Antifosfolipid yang tidak diobati akan menjadi Unstable
Angina Pectoris, apabila UAP tidak diobati bisa terjadi STEMI/NSTEMI.
Dan apabila STEMI/NSTEMI dibiarkan maka akan terjadi Infark pada
otot jantung. Efek dari Infark pd otot jantung  GAGAL JANTUNG
(Heart Failure) tdk ada aliran darah /pembuluh darah bagian depan
tdk dapat memompa shgga tubuh kekurangan suplai darah
Jantung Kiri dan Jantung Kanan
Jantung Kiri  mensuplai darah ke seluruh tubuh. Darah dari paru-
paru melalui vena pulmonalis masuk menuju atrium kiri. Dari atrium
kiri akan jatuh ke bagian bawah jantung melalui katup bikuspidalis
kemudian dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Apabila jantung
tdk memompa darah ke seluruh tubuh akibatnya darah yang baru
masuk tdk akan bisa menuju atrium kiri akan dipompa sekali lagi
agar semua darah dpt menuju ke seluruh tubuh namun apabila tetap
tdk bisa maka akan menumpuk di dan akan terisi penuh hal ini
mnybbkn sistem pemompaan berkurang terbentuk bendungan di
vena pulmonalis dan cairan darah akan naik ke atas dan masuk lagi
ke alveolus paru  akibatnya terjadi penimbunan cairan darah di
paru-paru / udem di paru  SESAK
Jantung kanan  menerima darah ke seluruh tubuh  apabila
jantung gagal memompa darah maka darah akan naik menuju
atrium kanan shgga akan trjadi kongesti dipembuluh darah
balik yang berasal dari perut, ginjal, kaki dll  akibatnya bisa
trjadi penimbunan di organ perut, ginjal, kaki/otak dll.
Contoh : pd hati akn trjd kondisi hepatomegali (pembesaran hati)
yg apabila perut sebelah kanan ditekan akan terasa nyeri dan
lama-kelamaan akan trjd asites yaitu penumpukan cairan
dirongga perut dikarenakanadanya arus balik darah dari
jantung ke hati lalu ke rongga perut. Jika ke kaki maka akn udem
di kaki
• Terbagi menjadi 2 yaitu : gagal jantung akut dan gagal jantung
kronis.
• Gagal jantung akut disebabkan oleh penyakit pembuluh darah
jantung koroner
• Gagal jantung kanan  disebabkan oleh idiopatik, kronis bawaan
(autoimun).
• Bunyi paru (adanya cairan di paru-paru 
rongki basah, kasar, halus, kering kasar, kering
halus  terdengar bunyi berisik
• Namun apabila vasokontriksi dari bronkus
disebut ASMA  apabila ada wheezing/
terdengar udara lewat pd jalur yg sempit 
bronkus mngalami vasokontriksi yg dipengaruhi
oleh alergi
Terapi Dosis Onset + durasi
Nitrogliserin
 Intravena 5 mcg 1 – 2 menit / 3- 5 menit
 Sublingual 0,3 mg 1 – 3 menit / 30 – 60 menit
 Oral 2,5 mg – 9 mg 40 menit / 3- 6 jam
 Ointment 0,5 – 1 ln 20 – 60 menit / 2 – 8 jam
 Patch 1 patch 40 -60 menit / > 8 jam

Erithritol tetranitrat 5 – 10 mg 5 – 30 menit / 4 – 6 jam


Pentaerithritol tetranitrat 10 – 20 mg 30 menit / 4 – 8 jam
Isosorbit dinitrat
 Sublingual 2,5 – 5 mg 2 – 5 menit / 1-2 jam
 Oral 5 – 20 mg 20 – 40 menit / 4 -6 jam
Isosorbit mononitrat 20 mg 30 – 60 menit / 6 – 8 jam
Terapi Lini Pertama :: Golongan Nitrat (ISDN)
trjdi krn adanya sumbatan anatomik
berupa aterosklerosis koroner
sehingga aliran di koroner tdk
mampu memenuhi kebutuhan jantung. Angina Stabil Jenis terapi
Tahap 1 (monoterapi) Nitrat long acting / beta
MK golongan Nitrat  dilatasi pd bloker/ CCB
pembuluh darah vena sehingga trjd Tahap 2 (kombinasi 2 obat) Nitrat long acting + CCB,
peningkatan kapasitas, penurunan beta bloker + CCB
preload. Contoh sediaan sublingual
Tahap 3 (kombinasi 3 obat) Nitrat long acting + CCB
ISDN, nitrogliserin, eritritiltetranitrat,
+ beta bloker
topikal nitrogliserin salep,
transdermal nitrogliserin
CCB MK  Menghambat masuknya ion Ca, yang akan
Beta bloker MK  mereduksi kerja terjadi kontraksi terutama pada arteri dan terjadi
jantung sehingga kebutuhan oksigen penurunan afterload. Mereduksi konsumsi oksigen
miokard sehingga kontraktilitas miokard menurun dan
menurun dan kontraktibilitas miokard kerja jantung menurun
menurun. Dapat digunakan untuk Golongan : Dihidropiridin (DHP)
mengontrol takikardi yg terjadi Generasi 1 : nifedipin
akibat penggunaan nitrat. generasi 2 : amlodipin, felodipin, nikardipin
Golongan Nondihdropiridin  Verapamil dan diltiazem
• contoh beta bloker : lipid soluble
(propanolol, metoprolol),  cepat
dimetabolisme oleh hati, water
Merupakan soluble (atenolol, nadolol) 
perkembangan lebih dieliminasi lewat ginjal, beta
lanjut dari angina stabil.
bloker kardioselektif (atenolol,
Disebut dgn prainfark
angina krn sdh metoprolol) dan betabloker non
mendekati kondisi infark selektif (propanolol, timolol,
miokard yg ditandai dgn nadolol)
meningkatnya frekuensi
dan lama serangan Angina Tidak Stabil Jenis terapi
angina. Serangan angina Tahap 1 Nitrat / beta bloker, Nitrat +
terjadi lebih sering dan CCB + beta bloker
berat, sewaktu Tahap 2 Arteriografi koroner
beristirahat, lebih lama, Tahap 3 Terapi trombolitik, angioplastik
dan semakin memburuk
Terjadi karena Angina Varian Jenis terapi
vasopasme Tahap 1 CCB
koroner dan Tahap 2 CCB + Nitrat long
serangan timbul acting
ketika sewaktu Tahap 3 CCB diganti namun
beristirahat dan Nitrat long acting ttp
bisa juga pada diberikan
pagi hari
• Inotropik  glikosida jantung (digitalis ,
digitoksin), simpatomimetik (dobutamin),
inhibitor fosfodiesterase (amrinon, milrinon)
• Vasodilator  vasodilator langsung
(nitroprusid, hidralazin, isdn), alfa bloker
(prazosin), ACEI dan ARB
• Diuretik  Tiazid , loop
• Beresiko tinggi untuk pengembangan gagal jantung (riwayat
hipertensi, aterosklerosis, diabetes, obesitas). Sbg Antihipertensi
gunakan ACEI ATAU ARB.

Pd stage A tdk menderita penyakit jantung struktural dan tdk


menunjukkan gejala HF namun memiliki faktor resiko. Perlu
mengkontrol TD untuk mengurangi resiko perkembangan HF 50%,
kontrol glukosa darah untuk mengurangi resiko kerusakan organ
dan perkembangan HF
• Riwayat  infark miokard, disfungsi sistolik, hipertrofi ventrikel
kiri
• Semua pengobatan pd STAGE A. Dimulai dari ACEI/ARB dan
BetaBloker  Memiliki penyakit jantung (hipertrofi ventrikel,
infark miokard, kerusakan katup, left ventrikular ejection
fraction rendah < 40% namun tdk menunjukkan gejala HF
namun beresiko trjd HF. Terapi untuk meminimalkan dan
memperlambat perkembangan HF, terapi penting
menggunakan ACEI dan beta bloker (pasien yg pernah infark
miokard dan LVEF rendah).
• ARB digunakan sbg alternatif efektif untuk pasien yg intoleransi
ACEI
• Riwayat  disfungsi sistolik disertai gejala seperti dispnea,
fatigue
• Dimulai dgn ACEI dan beta bloker, apabila terjadi retensi
cairan berikan diuretik. Apabila tdk terjadi perbaikan kondisi
bisa menambahkan ARB/Digoksin/ISDN.

• Pasien sebaiknya secara rutin diterapi dgn 3 pengobatan 


diuretik+ACEI+Betabloker. Sehingga beri keuntungan
memperlambat perkembangan HF, mengurangi morbiditas dan
mortalitas serta penanganan trhdp gejala. Pada bbrp kondisi
dan pasien tertentu diperlukan golongan antagonis aldosteron,
ARB, digoksin, dan hidralazine isosorbit dinitrat
• Membutuhkan alat mekanik pendukung sirkulasi,
diperlukan terapi ionotropik positif melalui injeksi
intravena secara terus menerus atau transplantasi
jantung.
• Meliputi pasien yg menunjukkan gejala HF pd saat
istirahat walaupun sudah menggunakan terapi
maksimal, trmasuk jg pd pasien yg sering masuk RS /
tdk bs keluar dari RS tanpa alat bantu khusus.
Berhenti merokok
Turunkan BB bagi yg Obesitas
Hindari/stop alkohol
Hindari atau batasi kafein
Diet sehat kurangi lemak/ kurangi garam
Pengaturan aktivitas fisik
Kurangi stress
Perhatikan gejala dan BB apabila trjd perubahan
Kunjungi dokter secara teratur

Anda mungkin juga menyukai