Anda di halaman 1dari 5

Angular Unconformity 

Ketidakselarasan menyudut atau angular unconformity adalah sebuah perlapisan dimana


batuan yang lebih tua yang telah miring terpotong oleh erosi dan lapisan yang lebih muda
diendapkan diatasnya. Urutannya adalah: 
- subsidence dan pengendapan sedimen terjadi
- batuan terangkar dan terdeformasi atau terangkat
- erosi menghilangkan lapisan yang terangkat
- subsidence terjadi, laut menutupi tanah dan sedimen baru terbentuk di atas lapisan
sebelumnya.

Disconformity
Perlapisan ini juga terbentuk karena erosi diantara dua lapisan sedimen, namun lapisan
paling bawah dari sedimen tidak miring sebelum terjadi deposisi pada sedimen lapisan
atas. Urutan terjadinya adalah sebagai berikut:
- subsidence dan sedimen mengalami deposisi
- terjadi uplift dan erosi
- subsidence baru dan deposisi terjadi

Karena perlapisan ini arahnya sejajar maka disconformity ini lebih sulit untuk dikenali
dalam catatan sedimen. Geolog harus teliti melihat batas kasar diantara dua lapisan
tersebut.

Jenis Ketidakselarasan Batuan, pic: taanislikesrocks


Non-Conformity
Ketidaselarasan ini memisahkan batuan beku atau batuan metamorf dengan batuan
sedimen. Jenis ini menunjukkan bahwa ada erosi dalam jangka panjang sebelum
pengendapan sedimen terjadi. Baca juga: Sesar Lembang Bandung yang berbahaya

Paraconformity
Pada perlapisan ini, batuan tua ter-erosi oleh batuan yang muda di bagian atasnya.
Lapisan yang lebih tua seolah sejajar dengan lapisan batuan yang lebih muda jadi sangat
tipis sekali. Satu-satunya cara untuk mengenali waktu yang hilang adalah dengan mencari
fosil, penanggalan radiometrik dan analisa mineralogi. Baca juga: 4 masa pembabakan
geologi bumi
 Kontak Lapisan Tidak Selaras atau disebut Unconformity yaitu merupakan suatu bidang
ketidakselarasan antar lapisan. Terdapat empat macam bidang ketidakselarasan, yaitu:
1. Angular Unconformity, disebut juga ketidakselarasan sudut, merupakan ketidakselarasan yang
kenampakannya menunjukan suatu lapisan yang telah terlipatkan dan tererosi, kemudian di atas lapisan
tersebut diendapkan lapisan lain.
2. Disconformity, kenampakannya berupa suatu lapisan yang telah tererosi dan di atas bidang erosi
tersebut diendapkan lapisan lain.
3. Paraconformity, disebut juga keselarasan semu, yang menunjukkan suatu lapisan di atas dan di
bawahnya yang sejajar, dibidang ketidakselarasannya tidak terdapat tanda-tanda fisik untuk
membedakan bidang sentuh dua lapisan berbeda. Untuk menentukan perbedaannya harus dilakukan
analisis Paleontologi (dengan memakai kisaran umur fosil).
4. Nonconformity, merupakan ketidakselarasan yang yang terjadi dimana terdapat kontak jelas
antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

 
Gambar Angular Unconformity
 

Gambar Disconformity

 
Gambar Paraconformity
 

Gambar Nonconformity
1. Disconformity

Disconformity terjadi ketika sedimentasi terhenti untuk waktu yang saaangat lama,
sampai-sampai lapisan batuan yang terakhir terbentuk tergerus oleh erosi. Dengan kata lain, ciri
khas ketidakselarasan jenis disconformity adalah adanya bidang erosi.

2. Nonconformity

Nonconformity : adanya lapisan batuan sedimen yang menumpang di atas batuan


beku atau metamorf, proses terbentuknya sebagai berikut: ada sebuah perlapisan batuan
sedimen yang mengandung batuan metamorf/intrusi batuan beku. Pada suatu hari, proses
sedimentasi berhenti untuk waktu yang lama. Perlapisan batuan sedimen ini pun tererosi sampai-
sampai batuan beku/metamorf muncul ke permukaan. Beberapa saat kemudian, proses
sedimentasi berjalan lagi. Hasil akhirnya adalah batuan beku/metamorf dengan bagian atas
tampak tererosi dan ditumpangi suatu lapisan batuan sedimen
3. Paraconformity

Paraconformity ini ketidakselarasan yang paling bikin pusing ahli geologi (yang
amatiran kayak saya sih). Bayangin aja, kalau disconformity kan gampang ketahuannya, soalnya
dia punya bidang erosi yang mencolok mata. Nah si paraconformity ini terjadi ketika sedimentasi
terjadi untuk waktu yang luuuama tetapi lapisan batuan yang terakhir tidak mengalami
erosi! Makanya, kelihatannya perlapisan batuan hasil paraconformity itu normal-normal saja
seperti lapisan batuan yang terbentuk secara selaras. Paraconformity baru ketahuan kalau
ternyata ditemukan "loncat fosil" antara lapisan batuan sedimen yang saling bersebelahan.
Seperti yang sudah kamu baca, hukum suksesi fauna berkata bahwa tiap periode geologi diwakili
oleh fosil yang unik, khas pada zaman itu. Nah, kalau perlapisan batuan sedimen terbentuknya
selaras, seharusnya fosil-fosil yang dikandungnya pun bergantian dengan mulus dari zaman ke
zaman.tapi kalau ternyata antara dua lapisan batuan

sedimen yang bersebelahan eh kok fosil yang dikandungnya loncat zaman, berarti pasti
dulu ada jeda sedimentasi yang lama... Walaupun tanpa bidang erosi. Yap, paraconformity.

4. Angular unconformity
Angular unconformity  dicirikan oleh adanya beda dip yang sangat tajam antara
perlapisan di atas dan perlapisan di bawah. Misalnya, dalam suatu tubuh perlapisan batuan
sedimen, 3 lapisan terbawah punya dip 0 derajat, alias lapisan itu horizontal. Eh ternyata..4
lapisan di atasnya punya dip 60 derajat! Inilah angular unconformity.

Anda mungkin juga menyukai