Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW PAPER

DESAIN EKSPERIMEN DAN PENGOLAHAN DATA


Rabu, 6 Maret 2019

Oleh:

RIZKI MENDUNG ARIEFIANTO


(04311850012002)

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
REVIEW JOURNAL
Numerical benchmarking study of a Cycloidal Wave Energy
Journal Title
Converter
Author Stefan G. Siegel
Diterima : 10 Januari 2018
Menerima Form revisi : 8 Oktober 2018
Article History
Diterima : 10 November 2018
Tersedia online : 15 November 2018
Publication Elsevier (www.elsevier.com/locate/renene)

1. Judul
Stefan G. Siegel mengambil judul “Studi Tolok Ukur Numerik dari Cycloidal Wave
Energy Converter (CycWEC)” sehingga dapat diketahui gambaran secara umum penelitian
yang dikerjakan berkaitan dengan simulasi numerik terhadap desain pembangkit gelombang
laut menggunakan turbin cycloid.

2. Abstrak
Pada abstrak, pengarang menyatakan bahwa Gaya angkat dari CycWEC diinvestigasi
menggunakan simulasi numerik untuk mengestimasikan rata-rata penyerapan daya tahunan.
Berdasarkan penyerapan daya yang mengacu pada ukuran dan berat turbin, maka dengan
menggunakan pendekatan numerik yang sama, dapat digunakan untuk mengukur performa
CycWEC dengan Wave Energy Converter (WEC) lain yang dibuat oleh Babarit (2012).
Selain itu, CycWEC juga dibandingkan dengan 8 desain WEC, termasuk sistem pembangkit
buoy, OWC dan sistem flap dengan hasil perbandingan menunjukkan bahwa performa
CycWEC pada semua pengukuran melebihi semua divais tersebut. Hal yang terpenting
adalah energi per massa dari CycWEC melebihi semua divais tersebut dari segi
magnitudnya, yang mengindikasikan bahwa CycWEC secara siginifikan memiliki biaya
yang rendah dalam LCoE (Pelevelan Harga Energi) dan dapat ditandingkan dengan sistem
energi terbarukan lain seperti solar dan angin.

3. Pendahuluan
Stefan G. Siegel menyatakan bahwa terdapat perdebatan kecil dalam komunitas sains
tentang besarnya potensi energi hidrokinetik lautan. Data yang disajikan oleh Chapman dan
Gross (2001) dari data lautan Inggris menyatakan bahwa energi gelombang menempati
urutan ketiga dan energi arus laut menempati posisi keempat sebagai sumber daya energi
terbarukan terbesar. Urutan pertama dan kedua masing-masing ditempati oleh energi
matahari dan angin. Dari keempat macam sumber energi ini, energi matahari dan angin sudah
mencapai tahap komersial, untuk energi arus laut juga sudah mencapai tahap komersial pada
instalasi awal. Namun, untuk energi gelombang masih jauh tertinggal untuk tingkat
komersial. Ditinjau dari perspektif teknik dinamis, tidak mengejutkan jika energi angin dan
arus laut lebih stabil karena adanya aliran tidak searah yang berubah lambat terhadap waktu.
Berbeda dengan energi gelombang yang alirannya fluktuatif baik arah dan besarnya
mengikuti siklus gelombang, sehingga proses konversi energi mekaniknya menjadi sebuah
tantangan.
Tantangan kondisi aliran laut mendorong peneliti untuk mengembangkan teknologi
pembangkit tenaga gelombang sehingga banyak report dan paten terhadap penelitian
tersebut. Stefan G. Siegel mereview state of the art dari pembangkit yang dipublikasikan
oleh McCormick (1981), Mei (1983), Cruz (2008), dan Babarit (2017). Namun semua desain
dari para peneliti tersebut masih mengacu pada pendekatan numerik yang dilakukan Babarit.
Harga daya untuk desain WEC sekitar US $1,5/kWh sehingga harga ini kurang kompetitif.
Pembangunan pembangkit gelombang masih banyak disubsidi sehingga sekarang ini bisnis
pembangkit gelombang seperti Pelamis Wave Power, Ocean Linx dan Aquamarine Power
Ltd. Oleh karena itu perlu adanya terobosan inovasi agar harga pembangkit gelombang laut
menjadi kompetitif sesuai standar level yang ada.

4. Tujuan
Selama ini pada literatur terbuka pembuatan sistem pembangkit gelombang tidak ada
yang memanfaatkan gaya angkat hidrofoil. Hal ini berlawanan dengan contoh perkembangan
sayap pesawat yang mulai didesain untuk memanfaatkan gaya angkat airfoil sehingga dapat
meningkatkan efisiensi konversi energi kinetic.
Gagasan desain CycWEC adalah untuk memanfaatkan gaya angkat hidrofoil selain
menggunakan gaya apung atau gaya tekan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur
potensi keberlangsungan komersial dari CycWEC dengan mengacu pada gaya drag, tekanan
dan gaya apung dari alat tersebut. Berdasarkan simulasi numeric Babarit menunjukkan
bahwa tingkat kesiapan teknologi dari CycWEC adalah pada TRL 4 (tingkat dimana tidak
diperlukan biaya dan waktu untuk menguji di laut), sehingga Stefan G. Siegel mencoba untuk
mengikuti pendekatan dari Babarit dengan sedikit modifikasi dan hasilnya nanti dapat
dibandingkan secara langsung dengan penelitian Babarit.

5. Studi Kasus
Penelitian ini mengikuti outline dari Babarit karena lebih memudahkan dalam
mengasumsikan perhitungan berat dan performa. Namun, kode simulasi numerik yang
digunakan oleh Babarit tidak mampu untuk menyimulasikan interaksi antara hidrofoil dan
gelombang. Oleh karena itu digunakan kode lain untuk validasi sehingga dapat menghitung
gelombang hingga efisiensi shaft.

6. Deskripsi CycWEC
Konsep desain CycWEC yang digagas oleh Stefan G. Siegel adalah pembangkit
gelombang dengan dua hidrofoil yang dihubungkan pada sebuah poros (shaft) untuk
mengekstrak energi gelombang dan mengonversinya menjadi energi rotasi pada poros dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik. Dalam operasinya. Kedua hidrofoil terendam
penuh (fully submerged) di bawah permukaan air dan berinteraksi dengan kecepatan
gelombang laut. Divais ini menggunakan sistem mooring untuk menahan gaya yang
dihasilkan oleh hidrofoil. Sistem mooring yang digunakan berjumlah 4 kaki dan efektif untuk
kedalaman 40 – 80 meter.
A

A. Rotor yang di dalamnya juga terdapat main shaft, hidrofoil, blade pitch control
actuator dan komponen elektromekanik
B. terdapat komponen stator dari generator, poros bearing utama dan kontrol sistem
elektronik
C. Sistem mooring

7. Prinsip Kerja
Jika hidrofoil berpindah pada angle of attack (AoA) sejajar di bawah permukaan air,
maka aliran di sekitar foil akan membangkitkan distribusi tekanan dan gaya angkat penuh.
Jika foil terlempar ke bawah, maka area tekanan rendah akan terbentuk diatas hidrofoil yang
menyebabkan permukaan laut mengalami defleksi ke bawah (Gambar a). Jika hidrofoil
terlempar ke atas, maka area tekanan tinggi akan terbentuk diatas hidrofoil yang akan
menghasilkan puncak gelombang pada permukaan laut (Gambar b).

(a) (b)

8. Dimensi Utama dan Parameter


Desain ini sudah disesuaikan dengan wave climate. Chord hidrofoil dan jari-jari
CycWEC yang optimal, secara umum bergantung pada panjang gelombang dan tinggi
gelombang. Jika semakin besar panjang dan tinggi gelombang, maka chord hidrofoil dan
jari-jari pada CycWEC juga semakin besar.
9. Pendekatan Numerik dengan Meninjau Model Hidrodinamik
Menurut Stefan G. Siegel, terdapat dua komponen utama yang digunakan untuk
menghitung performa WEC dalam gelombang yang tidak ideal (wave climate). Desain wave
climate diambil dari data sebaran pada buoy di Humboldt Bay, USA. Untuk menghitung
energi yang diekstrak dari gelombang laut, maka matriks daya dari semua kondisi laut pada
saat wave climate juga harus dihitung. Energi tahunan dapat dihitung dengan mengalikan
matriks daya dengan probabilitas kondisi laut pada scatter diagram. Matriks daya diperoleh
melalui pendekatan numerik. Secara keselurihan, daya elektris yang dihasilkan CycWEC
untuk kondisi laut tertentu yang dirumuskan:

Perumusan tersebut mempertimbangkan:


PW2D = Daya dengan asumsi kondisi yang dimodelkan laut 2 dimensi
PW3D = Daya dengan asumsi kondisi yang dimodelkan laut 3 dimensi
PDW = Daya gelombang yang meninggalkan volume kontrol ketika posisi downwave
PH = Daya harmonik gelombang (bersifat mengurangi)
PD2D = Daya karena viscous losses dari gaya drag 2 hidrofoil
PI = Daya induksi akibat gaya drag (finite span induced drag)
ηGEN = efisiensi generator
PA = Daya elektris untuk mengatur aktuator hidrofoil
Model hidrodinamik yang dianalisa oleh Stefan G. Siegel merujuk pada variabel
rumus daya elektris (PE).
a. Daya dari interaksi gelombang 2 dimensi

b. Daya dari radiasi gelombang 3 dimensi

c. Daya dari viscous losses


Daya yang berkurang akibat viscous losses disebabkan atas dua hal, yaitu daya dari gaya
drag 2 hidrofoil (PD2D) dan daya finite span induced drag (PDI).
Saat aliran air mendekati hidrofoil, maka akan terjadi komponen rotasi (ωR) dan
komponen induksi (UW), sehingga penjumlahan vektor dari keduanya menghasilkan
Uf = yang merupakan kecepatan akibat gaya lift dan gaya drag.
Stefan G. Siegel menggunakan data hidrofoil NACA0015 yang diteliti oleh Sheldal dan
Klimas (1981). Data tersebut diinterpolasi dengan bilangan Reynold sehingga dapat tepat
digunakan untuk CycWEC hidrofoil. Analisa tersebut akan menghasilkan koefisien drag
dari CycWEC (cD) yang dimasukkan dalam persamaan:

R merupakan jari-jari CycWEC, S merupakan hydrofoil span dan C panjang hydrofoil


chord, dan ω merupakan kecepatan putaran shaft. Kemudian untuk koefisien lift dari
CycWEC (cL) dimasukkan pada persamaan koefisien induksi dari gaya drag (cDI), maka
e merupakan faktor efisiensi span, dan AR merupakan rasio foil ( ), sehingga
akan menghasilkan persamaan daya akibat induksi drag (finite span induced drag) :

d. Daya elektris untuk mengatur aktuator hydrofoil dan efisiensi generator


Desain CycWEC dari Stefan G. Siegel menggunakan 2 generator tipe permanent
magnet. Tiap generator memiliki sistem rem sendiri tanpa adanya power eksternal.
Efisiensi generator (ηGEN ) adalah sekitar 95%. Generator dimodelkan secara numeric
dengan efisiensi yang konstan pada semua kecepatan rotasi dan torsi shaft. Rating
generator yang digunakan adalah dengan daya 2,5 MW, frekuensi 5,7 rpm, torsi 4,2 MNm
dan pada desain periode gelombang 10,5 s. Sedangkan daya akibat aktuator hidrofoil
dirumuskan dengan:

dimana ωP merupakan putaran pitch dari foil

Pembahasan
a. Beban struktural
Dalam pengoperasian CycWEC yang diletakkan terendam penuh (fully submerged)
dan dikondisikan dengan adanya badai lautan, menurut Stefan G. Siegel tidak membutuhkan
pertimbangan akan terjadinya bantingan beban. Hal ini dikarenakan bahwa dalam
pengoperasian beban akibat badai 100 tahunan tidak akan melebihi batas gelombang yang
telah didesain. Kemudian diperoleh fakta bahwa kecepatan rotasi dalam operasi CycWEC
akan selalu sama dengan periode gelombang datang, dan sejak periode gelombang dari badai
lautan jauh lebih besar dibandingakan kondisi laut yang dioperasinkan (normal), maka beban
dari badai lautan menjadi lebih kecil.

b. Berat Struktural
Pada penelitian ini, Stefan G. Siegel merekomendasikan beban struktrual dari
CycWEC meliputi berat semua komponen yang digunakan dalam instalasi CycWEC.
Rekomendasi tersebut berupa penggunaan kombinasi beberapa material seperti karbon fiber,
baja dan material komposit dengan keandalan dan fungsi masing-masing.
c. Estimasi daya
Perkiraan daya yang dihasilkan CycWEC disajikan dalam bentuk matriks daya dengan
rentang periode gelombang 5 – 17 sekon.

Dari hasil matriks daya tersebut dapat diketahui bahwa CycWEC dapat diestimasikan
mampu menghasilkan daya optimal sebagai berikut:

d. Perbandingan Performa dengan WEC lain


Hasil estimasi daya pada CycWEC juga dibandingkan dengan sistem WEC lain dengan
perbandingan antara lain rata-rata daya tahunan (mean annual power), penyerapan energi
tiap satuan massa (absorbed energy per mass), penyerapan energi tiap satuan luas
(absorbed energy per surface) dan penyerapan energi tiap power take off (absorbed
energy per PTO Force) sebagai berikut:
Kesimpulan
Gaya angkat hidrofoil dari CycWEC diinvestigasi menggunakan simulasi numeric
dengan mempertimbangkan adanya viscous losses berdasarkan bentuk hidrofoil yang telah
dipublikasikan (NACA0015). Bentuk geometri dari CycWEC yang telah disesuaikan dengan
wave climate yang didesain dengan data dari buoy di Humboldt Bay, USA, adalah memiliki
jari-jari 6 meter, hydrofoil chord 5 meter, dan hydrofoil span 60 meter.
Menggunakan pengukuran metrik dari Babarit, CycWEC diestimasikan akan
mencapai rata-rata daya penyerapan tahunan sebesar 619 kW. Hasil ini 40% lebih tinggi
dibandingkan sistem WEC lain (sistem oscillating flap). Pada kondisi badai lautan, output
daya CycWEC akan mengalami kenaikan. Penyerapan energi per massa diestimasikan
sebesar 13 kWh/kg dan hal ini lebih besar dibandingkan WEC, sedangkan energi per luas
sebesar 1,92 MWh/m2 dan hal ini dua kali lebih besar dibandingakn WEC sebelumnya.
Kemudian untuk penyerapan daya per power take off (PTO), CycWEC menghasilkan 227
kWh/N dan hal ini lebih besar dibandingkan WEC sebelumnya.

Hal yang masih belum dipahami


 Menyimulasikan wave climate
 Gambaran lebih jauh tentang finite span induced drag
 Detail konfigurasi sistem elektromekanik yang disambungkan dengan hidrofoil
 Kinerja dari actuator hidrofoil
 Penurunan rumus untuk analisa dua dimensi dan tiga dimensi dari wave climate
 Istilah power take off (PTO)

Anda mungkin juga menyukai