Gambar 1
proses perubahan kalor menjadi kerja menurut hukum kedua
termodinamika
mengkonversikan kalor dari sumber kalor yang lebih tinggi (Qh) pasti akan
membuang sebagian kalor ke resevoir kalor yang lebih rendah
temperaturnya (Ql). Artinya tidak semua kalor dapat diubah menjadi kerja,
pasti ada kebocoran dan kerugian yang disebut efisiensi ().
Contoh; sebuah motor bakar bensin membakar campuran udara dan
bahan bakar dan menghasilkan kalor. Energi kalor ini tidak semuanya
dapat diubah oleh mesin menjadi kerja (putaran poros), tetapi pasti ada
sebagian yang dibuang ke lingkungan sekitar melalui pendingin mesin dan
sisa gas buang. Proses konversi energi pada motor bakar menurut hukum
kedua termodinamika dapat digambarkan sebagai berikut .
Gambar 2
proses konversi energi pada motor bakar menurut hukum kedua
termodinamika
Teknologi OTEC ini sudah dikembangkan sejak lama oleh negara maju
seperti Amerika dan Inggris, akan tetapi kelemahan perairan negara
tersebut yang berlokasi di atas garis equator menyebabkan penggunaan
teknologi ini membutuhkan biaya yang lebih mahal dikarenakan
kebutuhan perbedaan suhu tersebut. Berbanding terbalik dengan perairan
Indonesia yang lebih berpotensi untuk diterapkannya teknologi ini.
Disinilah salah satu keuntungan sekaligus tantangan bagi wilayah
perairan kita untuk dapat mengembangkan teknologi ini dengan biaya
yang lebih rendah.
2 hal diatas adalah adanya reservoir air panas yang besar di permukaan
dan reservoir air dingin dibawah dengan perbedaan suhu sekitar 22C
sampai 25C. Temperatur ini tak berubah drastis sepanjang tahun, dengan
variasi beberapa derajat akibat adanya peru- bahan cuaca dan musim,dan
perbedaan suhu antara pergantian siang dan malam hanya berefek
sekitar 1 derajat (Rahman.2008). Konsep pembangunan pembangkit listrik
OTEC dapat di bangun di darat maupun di tengah lautan seperti gambar
dibawah ini:
Gambar 2 Pusat Listrik Konversi Energi Panas Laut (a) di Pantai, (b) di Laut
1.Siklus Terbuka
Pada siklus terbuka, air laut permukaan yang hangat langsung diuapkan
pada ruang khusus bertekanan rendah. Kukus yang dihasilkan digunakan
sebagai fluida penggerak turbin bertekanan rendah. Kukus keluaran turbin
selanjutnya dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan sebagai
hasil yang terjadi hasilnya diperoleh air desalinasi. Pada siklus gabungan,
air laut yang hangat masuk ke dalam ruang vakum untuk diuapkan dalam
sekejap (flash- evaporated) menjadi kukus (seperti siklus terbuka). Kukus
tersebut kemudian menguapkan fluida kerja yang memutar turbin (seperti
siklus tertutup). Selanjutnya kukus kembali dikondensasi menjadi air
desalinasi.
Siklus terbuka dengan mendidihkan air laut yang beroperasi pada tekanan
rendah, menghasilkan uap air panas yang melewati turbin penggerak
/generator Siklus tertutup menggunakan panas permukaan laut untuk
menguapkan fluida penggerak dengan Amonia atau Freon. Uap panas
menggerak- kan turbin, kemudian turbin berkerja menghidupkan
generator untuk menghasil- kan listrik. Prosesnya, air laut yang angat
dipompa melewati tempat pengubah. dimana fluida pemanas tekanan
rendah diuapkan hingga menjalankan turbo- generator. Air dingin dari
dalam laut dipompa melewati pengubah digunakan sebagai medium kerja
maupun sebagai sumber energi.
Air hangat yang berasal dari permukaan laut diuapkan dalamsuatu alat
penguap (flash evaporator) dan menghasilkan uap air dengan tekanan
yang sangat rendah, l.k. 0,02 hingga 0,03 bar dan suhu kira-kira 20C.
Uap itu memutar sebuah turbin uap yang merupakan penggerak mula
bagi generator yang menghasilkan energi listrik (Gambar 3). Karena
tekanan uap itu rendah sekali maka ukuranukuran turbin menjadi sangat
besar. Setelah melewati turbin, uap yang sudah dimanfaatkan dialirkan
kesebuah kondensor yang menghasilkan air tawar. Kondensor didinginkan
oleh air laut yang berasal dari lapisan bawah permukaan laut.
Dengan demikian, metode dengan siklus Claude terbuka ini menghasilkan
energi listrik maupun air tawar. Masalah dengan metode ini adalah bahwa
ukuran ukuran turbin menjadi sangat besar oleh karena tekanan uap
yang begitu rendah. Sebagai contoh, sebuah modul sebesar 10MW yang
terdiri atas penguap, turbin dan kondensor, akan memerlukan ukuran
garis tengah dan panjang 100 meter.
2.Siklus Tertutup
Dalam kaitan ini maka metode kedua, yaitu dengan siklus tertutup,
merupakan pilihan yang pada saat ini lebih disukai dan digunakan banyak
proyek percobaan. Seperti yang terlihat pada gambar 4, air permukaan
yang hangat dipompa kesebuah penukar panas atau evaporator, dimana
energi panas dilepaskan kepada suatu medium kerja, misalnya amonia.
Amonia cair itu akan berubah menjadi gas dengan tekanan kira- kira 8,7
bar dan suhu 21oC. Turbin berputar menggerakkan generator listrik
yang menghasilkan energi listrik. Gas amonia akan meninggalkan turbin
pada tekanan kira-kira5,1 bar dan suhu 11oC dan kemudian di bawa ke
kondensor.
Pendinginan pada kondensor mengakibatkan gas amonia itu kembali
menjadi bentuk benda cair. Perbedaan suhu dalam rangkaian perputaran
amonia adalah 10oC sehingga rendemen Carnot akan menjadi :
3.Siklus hybrid
Siklus hybrid menggunakan keunggulan sistem siklus terbuka dan
tertutup. Siklus hybrid menggunakan air laut yang diletakkan di tangki
bertekanan rendah untuk dijadikan uap. Lalu uap tersebut digunakan
untuk menguapkan fluida bertitik didih rendah (amonia atau yang
lainnya). Uap air laut tersebut lalu dikondensasikan untuk menghasilkan
air tawar desalinasi.
d.Efisiensi OTEC
Ada teori limit, hingga efisiensi maksimum dari sebuah sistem OTEC
dengan mengkonversi panas yang disimpan di air permukaan hangat dari
lautan tropis menjadi kerja mekanis.
Untuk wilayah laut yang paling cocok untuk operasi OTEC, temperatur
permukaan rata-rata tiap tahunannya adalah berkisar 26.7o C hingga
29.4o C. Cold water pada 4.4 o C atau dibawah tersedia pada kedalaman
dari 900 m. Oleh karena itu, maksimum efisiensi heat OTEC bahkan tanpa
reduksi yang tak dapat dihindari disebabkan oleh friksi dan kehilangan
panas, dapat dicapai hanya pada laju yang sangat kecil dari produksi
power. Efsiensi adalah perbandingan dari energi atau hasil kerja pada
sistem ke dalam input energi ke dalam sistem.
Daftar Pustaka
Avery, W. H. Wu, Chih. 1994. Renewable energy from the ocean : a guide
to OTEC. Oxford University Press, Inc.New York.
Wu, C. 1987. A performance bound for real OTEC heat engines. Ocean
engineering, 24,349.
METODE PEMAPARAN
Kontak dengan konsentrasi tinggi menimbulkan luka bakar dan pada mata
bisa kebutaan.
TERTELAN
PENGOBATAN
Basuhlah kulit, mulut ataupun mata dengan air mengalir yang bersih
sehingga sisa ammonia hilang.
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis. Reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik)
diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Tiga ciri utama, yaitu:
Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga electron dapat mengalir melalui larutan.
Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah
(DC).