Anda di halaman 1dari 2

Konversi energi panas laut (OTEC) adalah proses atau teknologi untuk menghasilkan energi dengan

memanfaatkan perbedaan suhu (gradien termal) antara air permukaan laut dan perairan laut dalam.

Energi dari matahari memanaskan air permukaan laut. Di daerah tropis, air permukaan bisa jauh lebih
hangat daripada air dalam. Perbedaan suhu ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan untuk
desalinasi air laut. Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC) menggunakan perbedaan suhu (setidaknya
77° Fahrenheit) untuk menggerakkan turbin guna menghasilkan listrik. Air permukaan yang hangat
dipompa melalui evaporator yang berisi fluida kerja. Fluida yang diuapkan menggerakkan
turbin/generator. Cairan yang diuapkan diubah kembali menjadi cairan dalam kondensor yang
didinginkan dengan air laut dingin yang dipompa dari dalam laut. Sistem OTEC yang menggunakan air
laut sebagai fluida kerja dapat menggunakan air yang terkondensasi untuk menghasilkan air desalinasi.

Dikembangkan pertama kali di Kuba pada tahun 1930

Amerika Serikat terlibat dalam penelitian OTEC pada tahun 1974 dengan pendirian Laboratorium Energi
Alami Otoritas Hawaii . Laboratorium ini adalah salah satu fasilitas pengujian terkemuka di dunia untuk
teknologi OTEC. Laboratorium mengoperasikan pabrik OTEC percontohan 250 kilowatt (kW) selama
enam tahun pada 1990-an. Angkatan Laut Amerika Serikat mendukung pengembangan pabrik OTEC
demonstrasi 105 kW di lokasi laboratorium. Fasilitas ini mulai beroperasi pada tahun 2015 dan memasok
listrik ke jaringan listrik setempat.

Sistem OTEC lain yang lebih besar sedang dikembangkan atau direncanakan di beberapa negara,
sebagian besar untuk memasok listrik dan air desalinasi bagi masyarakat pulau.

Indonesia adalah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan yaitu kedua
didunia setelah Kanada. Pemanfaatan sumber daya alam laut Indonesia sudah cukup baik diantaranya
dibidang perikanan, pertambangan dan perindustrian. Sumber daya alam laut Indonesia bisa juga
dimanfaatkan sebagai energi listrik terbarukan. Sinar matahari yang jatuh di lautan diserap oleh air laut
secara efektif dan energi tersebut tertahan pada lapisan permukaan laut pada kedalaman 35-100 m,
dimana gaya angin dan gelombang menyebabkan temperatur dan kadar garam mendekati uniform.
Pada wilayah lautan tropis yang terletak kira-kira diantara 15 lintang utara dan 15 lintang selatan, energi
panas yang diserap dari matahari memanasi air laut pada mixed layer dengan suhu sekitar 28 C (82 F)
yang konstant siang dan malam setiap bulan (Avery and Wu.1994).

OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) Untuk Indonesia

Sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang di ekuator (khatulistiwa), Indonesia
diestimasikan menyimpan potensi energi termal lautan sebesar 43 gigawatthour (GwH), atau yang
terbesar di dunia. Hanya saja, potensi energi tersebut belum dimanfaatkan sama sekali sampai dengan
sekarang karena ketiadaan dukungan pemerintah, di tengah masih tingginya biaya investasi pembangkit
listrik berbasis energi terbarukan tersebut.
Gambar Prinsip Kerja OTEC Secara Umum

1. Konversi energi panas laut atau OTEC menggunakan perbedaan temperature antara permukaan yang
hangat dengan air laut dalam yang dingin, minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25°C) agar bisa
digunakan untuk membangkitkan listrik.

2. Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat permukaan air laut lebih
panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan air laut bersirkulasi dari dasar ke permukaan.
Sirkulasi air laut ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi
listrik.

3.Dalam beroperasinya OTEC, pipa-pipa akan ditempatkan di laut yang berfungsi untuk menyedot panas
laut dan mengalirkannya ke dalam tangki pemanas guna mendidihkan fluida kerja. Umumnya digunakan
ammonia sebagai fluida kerja karena mudah menguap. Dari uap fluida tersebut selanjutnya akan
digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, uap fluida dialirkan ke ruang
kondensor. Didinginkan dengan memanfaatkan air laut bersuhu 5 derajat Celcius. Air hasil pendinginan
kemudian dikeluarkan kembali ke laut. Begitu siklus seterusnya.

Kelebihan dan Kekurangan OTEC

Kelebihan:

Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya

Tidak membutuhkan bahan bakar.

Biaya operasi rendah.

Produksi listrik stabil.

Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air
untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.

Kekurangan:

Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.

Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.

Biaya pembangunan tidak murah.

Anda mungkin juga menyukai