Anda di halaman 1dari 42

ENERGI PANAS LAUT

(Ocean Thermal Energy Conversion)


ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Anggota Kelompok

Andreas Bahda Muchamad

21060112140036

Hendra Nirmala

21060112140042

Hilman Pambudidoyo

21060112140057

Dedy Ardianto

21060112130059

Catur Panuntun Jati

21060112140060

Taufiq Hidayat

21060112130061

Fariz Hasbi Arsanto

21060112130068

Charisma Lingga Pradipika

21060112130076

Faisal Oktavian Suryaadmaja

21060112130114

Latar Belakang
Sektor energi di Indonesia mengalami masalah serius, karena
laju permintaan energi di dalam negeri melebihi pertumbuhan pasokan
energi. Minyak mentah dan BBM sudah diimpor guna mengatasi
permintaan yang melonjak dari tahun ke tahun sehingga ketahanan
energi
nasional
rentan
terhadap
fluktuasi
harga
dan
pasokan/permintaan minyak mentah dunia.
Untuk mengatasi tersebut diperlukan adanya alternatif sumber
energi baru terbarukan untuk menyuplai kebutuhan energi nasional.
Dalam hal ini kelompok kami mengambil tema OTEC atau ocean
Thermal Energy Conversion, sebagai energi baru terbarukan sebagai
alternatif pemakaian sumber energi nasional

ENERGI KELAUTAN/SAMUDRA
Energi laut/samudra adalah energi yang dapat dihasilkan dari
konversi gaya mekanik, gaya potensial serta perbedaan temperature air
laut menjadi energi listrik
Energi samudra murni, dapat digolongkan menjadi empat jenis
yaitu energi gelombang(wave power), energi pasang surut (tidal power),
energi arus laut (current power), dan energi panas laut (ocean thermal
energy conversion, OTEC)

Lautan yang meliputi dua per tiga permukaan bumi, menerima energi
panas yang berasal dari penyinaran matahari. Lautan befungsi sebagai
suatu penampungan yang cukup besar dari energi surya yang mencapai
bumi. Seperempat dari daya surya sebesar 1,7 x 1017 watt yang mencapai
atmosfer diserap oleh lautan.
Pemanasan dari permukaan air di daerah tropical mengakibatkan
permukaaan air laut memiliki suhu kira-kira 27 30 C. Bilamana air
permukaan yang hangat ini dipakai dalam kombinasi dengan air yang lebih
dingin (5 7C) pada kedalaman 500 600 meter.

Tabel Perbandingan Luas Lautan dan


Luas Daratan di Bumi

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Laut


(Ocean Thermal energy Conversion / OTEC )
OTEC adalah pembangkit listruk dengan memanfaatkan perbedaan
temperatur air laut di permukaan dan air laut dalam, dengan sellisih temperatur
minimal 20 Derajat celcius. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas laut
adalah berdasarkan siklus rankine tertutup maupun terbuka.

Siklus Rankine

Siklus Rankine merupakan siklus tenaga uap paling sederhana yang


merupakan modifikasi dari siklus Carnot, di mana proses pemanasan
dan pendinginan pada siklus ini terjadi pada tekanan yang tetap.

OTEC merupakan salah satu teknologi masa depan bagi bangsa


Indonesia, karena selain menghasilkan listrik, system OTEC juga
menghasil beberapa produk sampingan seperti, air tawar, lithium,
pendingin ruangan (A/C), budidaya perikanan laut air dingin (lobster,
salmon, abalone, dll), dan meningkatkan populasi ikan di sekitarnya.

Prospek Pengembangan
Di Indonesia

Luas Perairan Indonesia

Nb : Lautan berkedalaman lebih dari 1000 m berwarna biru gelap

Prospek Pengembangan Di Indonesia


Untuk lautan di wilayah Indonesia, potensi termal dengan
efisiensi konversi energi panas laut sebesar tiga persen dapat
menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Potensi energi panas laut yang
baik terletak pada daerah antara 6- 9 lintang selatan dan 104-109
bujur timur.

Prospek Pengembangan Di Indonesia


Di daerah tersebut pada jarak kurang dari 20 km dari pantai
didapatkan suhu rata-rata permukaan laut di atas 28C dan didapatkan
perbedaan suhu permukaan dan kedalaman laut (1.000 m) sebesar
22,8C. Sedangkan perbedaan suhu rata-rata tahunan permukaan dan
kedalaman lautan (650 m) lebih tinggi dari 20C. Dengan potensi
sumber energi yang melimpah, konversi energi panas laut dapat
dijadikan alternatif pemenuhan kebutuhan energi istrik di Indonesia.

Perkembangan teknologi konversi energi panas laut di


Indonesia baru mencapai status penelitian, dengan jenis konversi
energi panas laut landasan darat dan dengan kapasitas 100 kW, lokasi
di Bali Utara.

Prakiraan Potensi Listrik dari OTEC di


Indonesia

Prinsip Kerja

Prinsip Kerja
OTEC merupakan singkatan dari Ocean Thermal Energy
Conversion adalah salah satu teknologi terbaru yang menggunakan
perbedaan suhu antara permukaan laut dan dasar laut untuk
mengoperasikan generator yang menghasilkan energi listrik

Prinsip Kerja

Sistem kerja OTEC mempunyai kemiripan dengan mesin uap yaitu fluida
dievaporasi dan dikondensasi, perbedaan tekanan yang terjadi inilah
yang memutar turbin dan kemudian menghasilkan listrik. namun, pada
OTEC menggunakan air laut yang tak terbatas jumlahnya sehingga
OTEC dapat menjadi salah satu sumber energi terbaharukan

Prinsip Kerja

Ada dua metode yang digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga


Panas Laut ini :
1.

Siklus Terbuka

2.

Siklus Tertutup

Prinsip Kerja ( Siklus Terbuka )

Air hangat yang berasal dari permukaan laut diuapkan dalam suatu alat
penguap (flash evaporator) dan menghasilkan uap air dengan tekanan
yang sangat rendah.

Uap itu memutar sebuah turbin uap yang merupakan penggerak mula
bagi generator yang menghasilkan energi listrik

Siklus terbuka menggunakan air laut untuk menghasilkan listrik. Air


laut yang hangat dimasukkan ke dalam tangki bertekanan rendah sehingga
menguap. Uap ini dugunakan untuk menggerakkan turbin. Air laut yang
menguap meninggalkan mineral laut seperti garam dan lain sebagainya
sehingga bermanfaat untuk menghasilkan air tawar untuk diminum dan
irigasi

Prinsip Kerja ( Siklus Terbuka )

Siklus Terbuka

Prinsip Kerja ( Siklus Tertutup )


Siklus tertutup menggunakan fluida dengan titik didih rendah, misalnya
amonia, untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air hangat di
permukaan dipompa ke penukar panas di mana fluida bertitik didih rendah
dididihkan. Fluida yang mengalami perubahan wujud menjadi uap akan
mengalami peningkatan tekanan. Uap bertekanan tinggi ini lalu dialirkan ke
turbin untuk menghasilkan listrik. Uap tersebut lalu didinginkan kembali
dengan air dingin dari laut dalam dan mengembun. Lalu fluida kembali
melakukan siklusnya.

Prinsip Kerja ( Siklus Tertutup )

Air permukaan yang hangat dipompa ke sebuah penukar panas atau


evaporator, dimana energi panas dilepaskan kepada suatu medium
kerja, misalnya amonia. Amonia cair itu akan berubah menjadi gas yang
menggerakkan turbin

Gas amonia akan meninggalkan turbin kemudian di bawa ke kondensor.


Pendinginan pada kondensor mengakibatkan gas amonia itu kembali
menjadi bentuk benda cair.

Prinsip Kerja ( Siklus Tertutup )

Selain amonia (NH3), juga Fron-R-22 (CHClF2) dan Propan (C3H6)


memiliki titik didih yang sangat rendah, yaitu antara -30 C sampai -50C
pada tekanan atmosfer dan +30C pada tekanan antara 10 dan 12,5
Kg/cm2

Gas-gas inilah yang prosfektif untuk dimanfaatkan sebagai medium


kerja pada konversi energi panas laut.

Prinsip Kerja ( Siklus Tertutup )

Prinsip Kerja ( Siklus Tertutup )

Siklus Tertutup

Siklus Hybrid
Siklus hybrid menggunakan keunggulan sistem siklus terbuka dan
tertutup. Siklus hybrid menggunakan air laut yang diletakkan di tangki
bertekanan rendah untuk dijadikan uap. Lalu uap tersebut digunakan untuk
menguapkan fluida bertitik didih rendah (amonia atau yang lainnya). Uap
air laut tersebut lalu dikondensasikan untuk menghasilkan air tawar
desalinasi.

Hybrid System

Fluida Kerja
Berbagai jenis fluida digunakan untuk teknologi ini, umumnya yang
merupakan bertitik didih rendah. Yang paling populer adalah amonia karena
biaya pengadaan yang murah, kemudahan transportasi, dan cukup tersedia.
Kekurangan amonia adalah fluida ini beracun mudah terbakar. Jenis fluida lain
yaitu hidrokarbon berfluorin sepertiCFCdanHCFCtidak beracun dan tidak
mudah

terbakar,

namun

fluida

ini

merusakozon.

Hidrokarbon

sepertipentanajuga kandidat yang baik, namun mudah sekali terbakar. Selain


itu, penggunaan fluida hidrokarbon yang berasal dari minyak bumi mampu
meningkatkan persaingan dengan penggunaannya sebagaibahan bakar.

Ilustrasi OTEC dengan Hybrid System

Sumber : Univ. Darma


Persada

Produk Sampingan dari OTEC dengan


Hybrid System

Keuntungan

Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.

Tidak membutuhkan bahan bakar.

Biaya operasi rendah.

Produksi listrik stabil.

Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air


pendingin, produksi air minum, suplai air untukaquaculture, ekstraksi
mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.

Jika dimanfaatkan secara optimum, maka dengan efisiensi sekitar tiga


persen maka Indonesia dapat menghasilkan 240.000 MW dari total
potensi panas laut yang ada.

Kekurangan
1. Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.
2. Jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan
potensi bahaya kebocoran.
3. Biaya pembangunan tidak murah.
4. Efisiensi masih rendah

Kondisi Saat Ini


1. Belum Banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia
2. Pembangkit listrik tenaga panas laut (OTEC) masih dalam skala
feasibility study (FS)
3. Masih terpaku pada pemikiran hanya pembangkit listrik, belum
memikirkan produk sampingan dari kegiatan pembangkit listrik
bersumber dari laut.

Tantangan
1. Dianggap sangat mahal kalau dihitung harga per kWh, dibandingkan
dengan pembangkit listrik memakai bahan bakar fosil
2. Teknologinya dianggap belum terbukti
3. Menganggap teknologi ini terlalu sulit untuk diterapkan
4. Masih terpaku pada main grid (Jawa-Bali)

Rekomendasi
1. Mensosialisasikan pentingnya energi samudra untuk memenuhi kebutuhan listrik
masa depan
2. Membagi pusat pengembangan masing-masing jenis pembangkit listrik energi laut
(Center of Excellent) dan teknologi pendukungnya
3. Menciptakan pembangkit listrik skala kecil untuk energi gelombang dan arus laut,
agar mudah diterapkan pada daerah yang memiliki sumber daya alamnya
4. Menggalang kerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan energi samudra
5. Pemerintah memberikan insentif pada pihak swasta dan penentuan harga yang sesuai
6. Optimalisasi produk sampingan dari OTEC, seperti air mineral, perikanan, pertanian,
magnesium dan lithium
7. Memiliki visi sebagai ekportir listrik, air mineral dan lithium untuk bateray kendaraan
listrik

Anda mungkin juga menyukai