Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334823543

KAJIAN TEKNOEKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OTEC (OCEAN


THERMAL ENERGY CONVERSION)

Article · January 2017

CITATION
READS
1
1,086

1 author:

Andi Hendrawan
Akademi Maritim Nusantara, Cilacap
68 PUBLICATIONS 249 CITATIONS

All content following this page was uploaded by Andi Hendrawan on 01 August 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

KAJIAN TEKNOEKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OTEC


(OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION)

Andi Hendrawan

Akademi Maritim Nusantara Cilacap


Emil.
Andihendrawan007@gmail.com

Abtracts
Recent study predict a global growth of the share for renewable energy to
respond to increasing world energy demand. The OTEC (ocean thermal energy
conversion) power plant is one candidate. OTEC transforms the heat stored in surface
water of tropical oceans into mechanical work to produce useful energy.
The aim of this paper was to investigate the OTEC technology and estimate cost
in OTEC power plant. OTEC power plant is high capital cost but low operation cost and
fuel cost.

Keyword; OTEC, energy, estimate cost

Intisari
Beberapa hasil penelitian memperkirakan bahwa terjadi peningkatan pemakaian
energi terbarui sebagai imbas peningkatan kebutuhan energi dunia. Pembangkit tenaga
OTEC(ocean thermal energy conversion) merupakan salah satu pembangkit tenaga
listrik alternatif yang dipertimbangkan pemakaiannya. OTEC menggunakan panas
permukaan laut sebagai sumber energi untuk diubah menjadi energi listrik yang dapat
dipergunakan.
Makalah ini membicarakan teknologi pembangkit listrik tenaga OTEC dan
pembiayaan OTEC secara umum. Pembangkit listrik tenaga OTEC merupakan
pembangkit dengan pembiayaan yang tinggi namun operasionalnya rendah.

Kata Kunci. OTEC, energi, pembiayaan

1. PENDAHULUAN

Studi tentang OTEC (Oceans Thermal Energy Conversion)(CURTO 1979,


GREENSTEIN 1980, Wu 1987, HARUO UEHARA 1988, CAVROT 1993, Vega 1993,
P. Sriyutha Murthy 2004, Nihous 2007, Han Yuan 2013) telah banyak dilakukan oleh
para peneliti dan mendapat respon yang positif dari berbagai peneliti dunia karena
kebutuhan energy dan teknologi OTEC yang belum mapan secara ekonomi.
Pertumbuhan kebutuhan akan energi(CAVROT 1993, SYED 1993, Subhashish

1
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017
Banerjee 2016) menuntut ketersediaan energi yang lebih pula, di lain pihak sumber daya

2
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

energi mineral keberadaannya makin menipis. Penghematan energi sangat diperlukan


namun pencarian energi alternatif tidak kalah pentingnya. Pembangkit tenaga tenaga
OTEC (ocean thermal energi conversion) merupakan salah satu alternatif penyedia energi
listrik masa depan, apalagi Indonesia negara kelautan sehingga potensi OTEC sangat
besar.
Karena eratnya hubungan kegiatan ekonomi dengan energi, (Krishnakumar
Rajagopalan 2013, Elisabeth A. Gilmore a 2014, K.G. Nithesh 2016) maka peningkatan
kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan meningkatnya konsumsi energi. Di Indonesia,
hal tersebut tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar rata-rata 7 %
pertahun mengakibatkan pertumbuhan konsumsi energi yang cukup tinggi rata-rata
sekitar 10 % pertahun dalam kurun 30 tahun ( dari tahun 1970 – 2000) (Agus P.2002).
Budiono C (2003) mengutarakan Indonesia negara kepulauan sehingga
transportasi energi komersial akan tetap menjadi kendala bagi penyediaan energi yang
murah. Dilain pihak indonesia memilki potensi sumber energi terbarukan yang sangat
besar. Di massa mendatang, potensi pengembangan sumber energi terbarukan
mempunyai peluang besar dan bersifat strategis mengingat energi terbarukan merupakan
sumber energi bersih, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pembangkit listrik tenaga OTEC sangat cocok sebagai penyedia tenaga listrik
untuk daerah kepulauan (Michel, G, 2000). Negara kepulauan memang mempunyai
banyak kendala dalam hal distribusi energi. Jauhnya jarak antar pulau menambah beban
pembiayaan transportasi energi.

2. INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT


Pada dasarnya sistem pembangkit listrik tenaga panas laut (OTEC) (Wu 1987,
Ahmad Etemadi 2011, Hamza Semmari a 2012, Mohammed Faizal 2013) dengan sistem
pembangkit konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil hampir sama, yang
membedakan adalah sistem pembangkit uapnya dan fluida kerja. Pada sistem
pembangkit Listrik Tenaga OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion). Pembangkit uap
menggunakan bahan bakar atau media air hangat permukaan laut dan fluida kerja berupa
zat yang mudah menguap sepeti amoniak. Pada Gambar 1 diperlihatkan Skema OTEC.

3
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Gambar 1. skema OTEC daur tertutup

Pada sistem daur tertutup dipergunakan amonia sebagai zalir kerja. Pada sistem
menggunakan prinsip sklus Rankine. Pada gambar 1 diperlihatkan skema OTEC daur
tertutup. Suklus energi pada sistem daur terturup sebagai berikut:
1. Penambahan panas qA  h1  h4
(J/kg)
2. Kerja turbin
wT  h1  h2
3. Panas sisa
qR  h3  h2
4. Kerja pompa
wP  h4  h3

5. Kerja siklus net


wnet  h1  h2   h4  h3 

wnet h1  h2   h4  h3 


6. Efisiensi panas  
qA  h1  h4 
Pada sistem daur tertutup untuk menguapkan amonia dipergunakan air permukaan
laut yang hangat, kemudian uap mengalir melalui pipa untuk menggerakkan turbin dan
menghasilkan daya nelalui generator listrik. Uap hasil pembuangan turbin diuapkan
cairkan kembali oleh kondensor menggunakan air kedalan laut yang bersuhu sekitar 5
o
C. selanjutkan amoniak yang sudah dicairkan dipompakan kembali menuju evaporator

4
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017
untuk diuapkan kembali menggunakan air permukaan laut yang hangat, demikian

5
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

seterusnya(P. Sriyutha Murthy 2004, Paul J.T. Straatman 2008, Frantz Sinama 2014,
James H. VanZwieten 2016).
Tabel 1. Perbandingan zalir kerja OTEC
Amoniak Propana R-12/31
Konduktivitas termal, Cairan = 0,29 Cairan = 0,07 Cairan = 0,06
50-70 oF, BTU/jam ft2 oF Uap = 0,014 Uap = 0,01 Uap = 0,006
Kapasitas panas, BTU/pound oF Cairan = 1,13 Cairan = 0,62 Cairan = 0,24
Uap = 0,19 Uap = 0,24 uap = 0,097
Panas penguapan, BTU/pound 500 140 70
Kompatibilitas bahan Tidak dengan Bagus kecuali Bagus
tembaga plastik
Toksisitas Banyak tapi Sedikit tapi Sedikit tapi
mudah dideteksi sulit dideteksi sulit dideteksi
Kemampuan bercampur dengan Tinggi Rendah Sangat rendah
air

Pada tahun 1930 Claude merancang sebuah mini OTEC dengan daya keluaran 23
kWe dan diletakkan di Cuba. Pada umumnya OTEC dirancang berdasarkan siklus
Rankine begitu juga Claude, rancangan Claude menggunakan ketel yang dapat
menghasilkan tekanan 8,7 atm dengan suhu masukan 21oC (70 oF), kondensasi amonia
menggunakan air kedalaman yang bersuhu 5 oC yang dipompakan dari kedalaman laut
700 hingga 900 m di bawah permukaan laut. Efisiensi termal yang dihasilkan dari desain
Claude sebesar 2,5 hingga 3,3 %. Pada Gambar 2 ditunjukkan profil temperatur pada
setiap kedalaman laut.

6
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Gambar 2 Profil temperatur pada setiap kedalaman laut

Pada tahun 1966, Anderson (HARUO UEHARA 1988, Ahmad Etemadi


2011)mempresentasikan konsep desain untuk OTEC dengan daya keluran 100 megawatt
dan perkiranan biaya produksi $167 per kilowatt. Biaya cukup kompetitif dibandingkan
biaya pembangkitan daya dengan bahan bakar fosil. Konsep OTEC Anderson
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

7
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

1. Menggunakan sistem bangunan mengapung di permukaan laut, dan dianalogikan


bangunan stabil walaupun ada ombak.
2. Evaporator dan kondensor di bawah permukaan air.
3. Menggunakan fluida kerja yang bertekanan tinggi (5 sampai 9 atm) sehingga
memungkinkan efisiensi yang lebih baik dan biaya yang murah.
4. Menggunakan Turbin satu tingkat (single stage turbin)

Gambar 3. Konsep OTEC Anderson


Pada tahun 1984(Nihous 2007, Krishnakumar Rajagopalan 2013, Mohammed
Faizal 2013), peneliti pada DOE National Laboratory, mengembangkan sistem konversi
energi pada sistem OTEC daur tertutup menggunakan metoda evaporator tekanan rendah.
Pada penelitian ini menunjukan tingkat efisien energi yang tinggi mencapai 97 %. Pada
bulan Mei 1993, sistem Pembangkit Listrik Tenaga OTEC daur tertutup di Keahole
Hawai mampu memproduksi 50.000 watt. Hal ini melampau rekord Jepang yang telah
mampu memproduksi 40.000 watt pada tahun 1981. Pada gambar 4 diperlihatkan Konsep
OTEC yang dikembang NREL.

8
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Gambar 4. Konsep OTEC NREL

3. PERTIMBANGAN EKONOMI OTEC


Menurut analisa ekonomi,(CAVROT 1993, Nihous 2007, Elisabeth A. Gilmore a
2014, Min-Hsiung Yang 2014, Subhashish Banerjee 2016) para ahli menyimpulkan
bahwa pembangkit listrik tenaga OTEC akan bernilai ekonomis setelah beroperasi 5
sampai 10 tahun(Vega, 2003). Berdasarkan hasil beberapa studi untuk membangun 10
MW diperlukan dana $40.000.000; instalasi tersebut diperkirakan akan menghasilkan
keuntungan sekitar $10.000.000 pertahun. Pada tabel 2 diperlihatkan perbandingan
pembiayaan dari beberapa pembangkit listrik.

Tabel 2 Perkiraan perbandingan pembiayaan pembangkit daya

Elemen Biayaan Bahan bakar fossil Nuklir OTEC


Minyak Batubara Rendah Tinggi
Investasi 465 450 500 1000 1000-2500
($/kilowatt)
Faktor Pemakaian 0.75 0.75 0.6 0.6 0.9
Biaya operasi 1 1 1 1 1
Biaya bahan bakar 20 11 1 1 0
Biaya daya 32 22 18 33 18-33

9
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Besarnya pembiayaan pembangkit listrik tenaga OTEC disebabkan karena


berbagai faktor antara lain; instalasi yang mahal karena di lautan, bahan tahan korosi dan
teknologi yang mahal. Perkembangan OTEC yang relatif lambat juga karena pembangkit
ini tidak kunjung ekonomis sehingga pembangunan secara komersial belum banyak
dilakukan. OTEC akan kompetitif jika cadangan minyak habis dan manusia dengan
terpaksa memakai energi alternatif sebagai energi utamanya.

Gambar 5. Hubungan daya dengan biaya pembangkitan


Pada gambar 5 diperlihatkan semakin tinggi daya yang dibangkitkan maka nilai
pembangkitan daya makin ekonomis. Namun cenderung linier setelah pembangktan daya
50 MW-net.

4. KESIMPULAN
Kelebihan pembangkit listrik tenaga OTEC dibanding dengan pembangkit
konvensioanal antara lain;
1. Pembangkit listrik tenaga OTEC menggunakan teknologi bersih dan energi terbaharui
yaitu panas permukaan laut dan air dingin di kedalaman laut.
2. Tidak menghasilkan karbon dioksida dan polutan kimia lainnya.
3. Mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan energi fosiil lainnya.

1
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

4. OTEC dapat memproduksi air bersih.


Kekurangan pembangkit listrik tenaga OTEC dibanding dengan pembangkit
konvensional adalah;
1. Biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga OTEC sangat mahal.
2. Hanya bisa dilakukan jika perbedaan suhu sekitar 20 oC.
3. Tidak bisa menghasilkan daya dengan skala yang besar.
4. Instalasi pembangkit listrik tenaga OTEC membahayakan wisatawan, nelayan dan
organisme yang hidup di laut.

DAFTAR PUSTAKA
Agus P , 2002, Energi untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan, Pelangi, Jakarta,
2002

Ahmad Etemadi, A. E., Orang AsefAfshar, Yunus Emami (2011). "Electricity Generation
by the Ocean Thermal Energy." Energy Procedia

Bethel.M. , Netz.E, Ocean Thermal Energy Conversion, Proceeding Energy, New


York,2000

Budiono, C., Tantangan dan Peluang Usaha Pengembangan Sistem Energi Terbarukan di
Indonesia, Konvensi Kelistrikan Indonesia, Jakarta, 2003
Cengel, Thermodynamic An Engineering Approach , McGraw-Hill Book Company, New
York, 1989

CAVROT, D. E. (1993). "ECONOMICS OF OCEAN THERMAL ENERGY


CONVERSION (OTEC)." Renewabh, Eneryy Vol. 3, No. 8: 891-896.

CURTO, P. A. (1979). "AN UPDATE OF OTEC BASELINE DESIGN COSTS."


Energy.

El-Wekil, Power Plant Technology, John Wiley and Sons, New York, 1995
Gordon, Ocean Thermal Energy Conversion, Hand Book of Energy, John Wiley and
Sons, New York, 1979

1
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Elisabeth A. Gilmore a, A. B. a., Steven Sinsabaugh (2014). "An economic and


environmental assessment of transporting bulk energy from a grazing ocean thermal
energy conversion facility." Renewable Energy: 361-367.

Frantz Sinama, M. M., Audrey Journoud, Olivier Marc, (2014). "aporThermodynamic


analysis and optimization of a 10 MW OTEC Rankinecycle in Reunion Island with the
equivalent Gibbs system methodand generic optimization program GenOptFrantz."
Applied Ocean Research: 54–66.

GREENSTEIN, C. Z. a. M. (1980). "A FOAM OTEC SYSTEM." Energy.

Herue, Carmelo, Conceptual Desigen of Ocean Thermal Energy Conversion, Solar


Energy Vol.41, New York, 1988

Hamza Semmari a, Driss Stitou b, Sylvain Mauran (2012). "A novel Carnot-based cycle
for ocean thermal energy conversion." Energy Journal: 361-375.

Han Yuan, N. M., Siyuan Hu, Lu Wang, Shuai Yang (2013). "Experimental investigation
on an ammonia-water based ocean thermal energy conversion system." Applied Thermal
Engineering: 327-333.

HARUO UEHARA, C. O. D. a. T. N. (1988). "CONCEPTUAL DESIGN OF OCEAN


THERMAL ENERGY CONVERSION (OTEC) POWER PLANTS IN THE
PHILIPPINES." solar energy 41 No.5 . 5: 431-441.

James H. VanZwieten, L. T. R., Louis Lee (2016). "An assessment of Florida's ocean
thermal energy conversion (OTEC) resource." Renewable and Sustainable Energy
Reviews.

Kam Wi Li, Power Plant System Design, John Wiley and Sons, New York, 1985

Khan.Z, KennethbES, Use Mixture As Working Fluids In Oceans Thermal Energy


Conversions Cycles, Proceeding Oklahoma Academic No.56, Norman, 2003

K.G. Nithesh , D. C., Cheol Oh , Young-Ho Lee (2016). "Design and performance
analysis of radial-inflow turboexpander for OTEC application." Renewable Energy: 834-
843.

1
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Krishnakumar Rajagopalan, G. C. N. (2013). "Estimates of global Ocean Thermal Energy


Conversion (OTEC) resources using an ocean general circulation model." Renewable
Energy: 532-540.

Krauhuar, Energy and Problem of Technical Society, John Wiley and Sons, New York,
1989

Karlekar, Thermodynamic For Engineer, Prentice-Hall Inc, New Delhi, 1984


Michel, G, Ocean Thermal Energy Conversion; An Opportunity for Maritime Industry
with early Application to Island, IOA Vol II, 2000

Min-Hsiung Yang , R.-H. Y. (2014). "Analysis of optimization in an OTEC plant using


organic Rankine cycle." Renewable Energy: 25-34.

Mohammed Faizal, M. R. A. (2013). "Experimental studies on a closed cycle


demonstration OTEC plant working on small temperature difference." Renewable
Energy: 234-240.

Nihous, G. r. C. (2007). "An estimate of Atlantic Ocean thermal energy conversion


(OTEC) resources." Ocean Engineering: 2210–2221.

Pontes.TM, Falcho.A, Ocean Energy Conversion, Instuto National De Enginhario,


Lisboa, Portugal, 2002

P. Sriyutha Murthy, R. V., K.V.K. Nair, M. Ravindran (2004). "Biolm control for plate
heat exchangers using surface seawater from the open ocean for the OTEC power plant."
International Biodeterioration & Biodegradation: 133 – 140.

Paul J.T. Straatman, W. G. J. H. M. v. S. (2008). "A new hybrid ocean thermal energy
conversion–Offshore solar pond (OTEC–OSP) design: A cost optimization approach."
solar energy.

Subhashish Banerjee, M. N. M., Abu Bakar Jaafar (2016). "Economic assessment and
prospect of hydrogen generated by OTEC as future fuel." internasional journal of
hydrogen energy 1 - 12.

SYED, G. C. N. a. M. A. (1993). "A FINANCING STRATEGY FOR SMALL OTEC


PLANTS." Energy Management 38 no.3.

Vega,L. Ocean Thermal Energy Conversion , Journal of Maritime Vol 6 No.2., New

1
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

Vega, G. C. N. L. A. (1993). "Design of a 100 MW OTEC-Hydrogen Plantship." Marine


Structures: 207-221.

Wu, C. (1987). "A PERFORMANCE BOUND FOR REAL OTEC HEAT ENGINES."
Ocean Engng 14(4): 349-354.

Ahmad Etemadi, A. E., Orang AsefAfshar, Yunus Emami (2011). "Electricity Generation
by the Ocean Thermal Energy." Energy Procedia

CAVROT, D. E. (1993). "ECONOMICS OF OCEAN THERMAL ENERGY


CONVERSION (OTEC)." Renewabh, Eneryy Vol. 3, No. 8: 891-896.

CURTO, P. A. (1979). "AN UPDATE OF OTEC BASELINE DESIGN COSTS."


Energy.

Elisabeth A. Gilmore a, A. B. a., Steven Sinsabaugh (2014). "An economic and


environmental assessment of transporting bulk energy from a grazing ocean thermal
energy conversion facility." Renewable Energy: 361-367.

Frantz Sinama, M. M., Audrey Journoud, Olivier Marc, (2014). "aporThermodynamic


analysis and optimization of a 10 MW OTEC Rankinecycle in Reunion Island with the
equivalent Gibbs system methodand generic optimization program GenOptFrantz."
Applied Ocean Research: 54–66.

GREENSTEIN, C. Z. a. M. (1980). "A FOAM OTEC SYSTEM." Energy.

Hamza Semmari a, Driss Stitou b, Sylvain Mauran (2012). "A novel Carnot-based cycle
for ocean thermal energy conversion." Energy Journal: 361-375.

Han Yuan, N. M., Siyuan Hu, Lu Wang, Shuai Yang (2013). "Experimental investigation
on an ammonia-water based ocean thermal energy conversion system." Applied Thermal
Engineering: 327-333.

HARUO UEHARA, C. O. D. a. T. N. (1988). "CONCEPTUAL DESIGN OF OCEAN


THERMAL ENERGY CONVERSION (OTEC) POWER PLANTS IN THE
PHILIPPINES." solar energy 41 No.5 . 5: 431-441.

James H. VanZwieten, L. T. R., Louis Lee (2016). "An assessment of Florida's ocean
thermal energy conversion (OTEC) resource." Renewable and Sustainable Energy
Reviews.

1
Prosiding Seminar Nasional&CFP I IDRI , 26 Oktober
2017

K.G. Nithesh , D. C., Cheol Oh , Young-Ho Lee (2016). "Design and performance
analysis of radial-inflow turboexpander for OTEC application." Renewable Energy: 834-
843.

Krishnakumar Rajagopalan, G. C. N. (2013). "Estimates of global Ocean Thermal Energy


Conversion (OTEC) resources using an ocean general circulation model." Renewable
Energy: 532-540.

Min-Hsiung Yang , R.-H. Y. (2014). "Analysis of optimization in an OTEC plant using


organic Rankine cycle." Renewable Energy: 25-34.

Mohammed Faizal, M. R. A. (2013). "Experimental studies on a closed cycle


demonstration OTEC plant working on small temperature difference." Renewable
Energy: 234-240.

Nihous, G. r. C. (2007). "An estimate of Atlantic Ocean thermal energy conversion


(OTEC) resources." Ocean Engineering: 2210–2221.

P. Sriyutha Murthy, R. V., K.V.K. Nair, M. Ravindran (2004). "Biolm control for plate
heat exchangers using surface seawater from the open ocean for the OTEC power plant."
International Biodeterioration & Biodegradation: 133 – 140.

Paul J.T. Straatman, W. G. J. H. M. v. S. (2008). "A new hybrid ocean thermal energy
conversion–Offshore solar pond (OTEC–OSP) design: A cost optimization approach."
solar energy.

Subhashish Banerjee, M. N. M., Abu Bakar Jaafar (2016). "Economic assessment and
prospect of hydrogen generated by OTEC as future fuel." internasional journal of
hydrogen energy 1 - 12.

SYED, G. C. N. a. M. A. (1993). "A FINANCING STRATEGY FOR SMALL OTEC


PLANTS." Energy Management 38 no.3.

Vega, G. C. N. L. A. (1993). "Design of a 100 MW OTEC-Hydrogen Plantship." Marine


Structures: 207-221.

Wu, C. (1987). "A PERFORMANCE BOUND FOR REAL OTEC HEAT ENGINES."
Ocean Engng 14(4): 349-354.

View publication

Anda mungkin juga menyukai