Puwo Yusuf
(2012080357)
Ajie Mastono
(2012080126)
Latar Belakang
Permintaan energi di Indonesia cenderung meningkat
pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan
penduduk. Berdasarkan data dari PT Perusahaan Listrik
Negara (PLN) permintaan akan energi listrik terus meningkat
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001, terjadi kenaikan
permintaan listrik sebesar 6,4%, disusul tahun 2002 menjadi
12,8%. Diprediksikan sepuluh tahun kedepan, kenaikan
permintaan menjadi 9% setiap tahunnya. Ironisnya, sumber
energi konvensional berupa energi fosil yang merupakan
sumber energi utama di Indonesia semakin terbatas
cadangannya.
Gelombang Laut
Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, merupakan energi yang
terbawa oleh sifat aslinya. Prinsip dasar terjadinya gelombang laut adalah
sebagai berikut (waldopo,2008):
Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya ( densitasnya)
bergesekan satu sama
lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang
merupakan gerakan naik turunnya air laut. Hal ini seperti ditunjukkan pada
gambar 1.
Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik tenaga gelombang ini dapat dijelaskan
melalui skema dibawah ini.
Pertama-tama aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk kedalam
mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran gelombang
yang mempunyai energi kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin ini, energi
kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari
perputaran rotor inilah energy mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator.
Di dalam generator, energi mekanik ini dirubah menjadi energi listrik (daya listrik).
Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem tranmisi
(beban) melalui kabel laut. Daya listrik yang disalurkan melalui kabel laut ini adalah
daya listrik arus searah (DC).
Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan OWC tidak tampak sebagai besar sebagai
perangkat terbarukan lainnya dipasang di laut, dan tentu lebih bersih
daripada non energi terbarukan. Sebuah Life Cycle Assessment dari
OWC menghitung bahwa emisi karbon lebih dari 25 tahun,
termasuk konstruksi, instalasi, operasi dan dekomisioning, akan
menjadi 24 gram karbon dioksida (Oceanlinx, 2012). OWC tidak
memiliki bagian yang bergerak di bawah air, yang berarti tidak ada
organisme akan terjebak dalam turbin. Beberapa isu yang telah
dibahas menganggap aspek visual memiliki lepas pantai darat atau
kanan OWC: itu akan merusak pemandangan dan akan
menghasilkan polusi suara. Namun, jika terletak di laut dalam, itu
akan cukup jauh di lepas pantai sehingga tidak bisa dilihat atau
didengar. The OWC sendiri akan beroperasi sebagai terumbu karang
buatan untuk meningkatkan spesies laut di suatu daerah.
Model PLTGL
A. PLTGL OWC (Oscillating Water Column)
The OE Buoy, Irlandia
B. Pelamis
Pelamis di Pulau Orkney, Skotlandia
SEKIAN
&
TERIMA KASIH