Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK

Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung.


Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu pembangkitan energi listrik
yang merubah energi mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik.
Merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan
udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang, yang mana pembangkitan
energi ini akan terjadi di lepas pantai yang memiliki laju ombak besar (stabil).
Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, seperti saat
ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di
Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water Column
Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Tenaga
Ombak (PLTO)
Komponen utama pembangkit listrik tenaga ombak :
1. Piston Hidrolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga keseimbangan
generator agar kedudukanya tidak terpengaruh oleh laju ombak yang
bergerak. Piston hidrolik bekerja berdasarkan hukum archimides “Jika suatu
benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat
tekanan ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang terdesak oleh
benda tersebut.”
2. Turbin
Turbin adalah bagian konverter yang merubah energi mekanik ombak
menjadi energi mekanik (gerak) yang mana menggerakan generator adapun
turbin impuls.
3. Generator
Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip
elektromagnetik yang merubah energi mekanik menjadi listrik ,adapun
generator yang digunakan adalah generator 3 fasa dengan frekuensi 50-60Hz
dengan kapasitas daya yang di hasilkan adalah 2.25MW.
4. Submarine towers
Submarine towers adalah menara pemantau yang mana di dalamnya
terdapat jaringan interkoneksi dari generator menuju gardu induk atau kendali.
Terdapat beberapa ruangan yaitu ruangan pemantau ombak dan ruangan
pemeliharaan jaringan interkoneksi. Selain dari itu ruangan ini pun memiliki
fungsi sebagai mercusuar pengawas pelayaran kapal penyebrangan atau
nelayan.
5. Pipa kabel bawah tanah
Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang berfungsi melindungi
sambungan interkoneksi dari submarine towers menuju gardu induk atau kendali
agar tidak terjadi gangguan mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke
gardu induk .
6. Gardu induk atau kendali
Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang didapatkan
ditransformasikan ke grid conection atau saluran transmisi.
 Didalam gardu induk terdapat
 Kapasitor arus, kapasitor yang digunakan adalah kapasitor non
polar yang memiliki kapasitansi tinggi yang berfungsi menyimpan arus agar stabil
dan sebagai penguat sebelum dihungkan ke saluran grid conection.
 Auto transformator, suatu mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan arus
agar stabil dan tidak terjadi rugi-rugi dalam penyaluran energi ke grid conection.
Trafo step up, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang
mana pada mesin ini tegangan dinaikan.
Trafo step down, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan
tegangan yang mana pada mesin ini tegangan diturunkan. Trafo pemakaian
sendiri mesin listrik yang berfungsi menyalurkan energi pada daerah area
pembangkitan.

7. Grid conection
Grid conection, sutu proses pentransmisian energi dari gardu induk ke saluran
distribusi yang mana selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen.
Proses Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Secara mekanis, PLTO dikenal memakai teknologi OWC (Oscillating Wave Column).
Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Untuk
OWC tidak terapung prinsip kerjanya sebagai berikut. Instalasi OWC tidak terapung
terdiri dari tiga bangunan utama, yakni saluran masukan air, reservoir (penampungan),
dan pembangkit. Dari ketiga bangunan tersebut, unsur yang terpenting adalah pada
tahap pemodifikasian bangunan saluran masukan air yang tampak berbentuk U, sebab
ia bertujuan untuk menaikkan air laut ke reservoir.
Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit, kolektor dan
konverter. Kolektor berfungsi menangkap ombak, menahan energinya semaksimum
mungkin, lalu memusatkan gelombang tersebut ke konverter. Konverter yang didesain
berbentuk saluran yang runcing di salah satu ujungnya ini selanjutnya akan
meneruskan air laut tersebut naik menuju reservoir. Karena bentuknya yang spesifik
ini, saluran tersebut dinamakan tapchan (tappered channel).
Setelah air tertampung pada reservoir, proses pembangkitan listrik tidak berbeda dengan
mekanisme kerja yang ada pada pembangkit listrik tenaga air. Yaitu, air yang sudah
terkumpul itu diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang berfungsi
menggerakkan atau memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Energi potensial
inilah yang berfungsi menggerakkan atau memutar turbin pembangkit listrik. Turbin tersebut
didesain untuk bisa bekerja dengan generator putaran dua arah. Sistem yang berfungsi
mengonversi energi mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi
dari air laut dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air sehingga bisa dipastikan
tidak bersentuhan dengan air laut. OWC ini dapat diletakkan di sekitar 50 m dari garis pantai
pada kedalaman sekitar 15 m.
Selain OWC tidak terapung, kita juga mengenal OWC tidak terapung lain seperti OWC
tidak terapung saat air pasang. OWC ini bekerja pada saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih
kecil. Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk menunjukkan bahwa
sistem akan dapat membangkitkan daya listrik optimal jika ditempatkan sebelum gelombang
pecah atau pada kedalam 4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran turbin
antara 3000-700 rpm. Posisi prototip II OWC (Oscillating Wave Column) masih belum
mencapai lokasi minimal yang disyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan operasional alat
mekanis. Posisi ideal akan dicapai melalui pembangunan prototip III yang berupa sistem
OWC apung. Untuk OWC terapung, prinsip kerjanya sama seperti OWC tidak terapung,
hanya saja peletakannya yang berbeda.
Diagram kerja Oscilating water colomns
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTO
 Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO):
1. Energi bisa diperoleh secara gratis
2. Tidak butuh bahan bakar
3. Tidak menghasilkan limbah
4. Mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah
5. Dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai.
6. Ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan limbah padat, cair maupun gas
 Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO):

1. Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak, artinya
pembangkit tenaga ini tidak pasti dapat digunakan (tidak flexible).
2. Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara
konsisten.
3. Membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat korosi
dan kuatnya arus laut
PERBEDAAN PLTO dan PLTPS
Perbedaan PLTO dan PLTPS adalah energi pasang surut dihasilkan dari pasang
surut air laut yang dipengaruhi oleh fase bulan dan keberadaan laut dengan garis
ekuator bumi yang mempengaruhi tinggi air pasang permukaan laut atau dengan
kata lain energi pasang surut didefenisikan sebagai gelombang yang dibangkitkan
oleh adanya interaksi antara bumi,matahri dan bulan.
Sedangkan PLTO mengubah energi mekanik ombak enjadi energi listrik dimana
kondisi ombak sendiri harus mempunyai tinggi 1,5-2 meter dan tidak pecah
sampai di pantai.

Anda mungkin juga menyukai