Anda di halaman 1dari 11

22 Asih Purnamasari et al Preferensi Bunga Krisan

ANALISIS PREFERENSI BUNGA KRISAN (Chrysanthemum morifolium r)


DI PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN BUNGA DAN TANAMAN HIAS, RAWA
BELONG, JAKARTA BARAT
A. Purnamawati1, I. Novita1a, A. Yusdiarti1
1
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor
Jl. Tol Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16720
a
Korespondensi: Ita Novita, Telepon: 0817400272, E-mail: novitazulfa@yahoo.co.id;

ABSTRACT

The purpose of this study is to identify and assess the consumer characteristics of
chrysanthemum plants at Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga dan Tanaman Hias Rawa Belong,
West Jakarta, and analyze consumer preferences towards attributes chrysanthemum plants and
analyze the level of customer satisfaction of chrysanthemum plants. The analysis used is
descriptive analysis, Importance Performance Analysis (IPA) using Minitab 16 and the analysis
of Customer Satisfaction Index (CSI). The results showed the average level of performance of
chrysanthemum plants was 4,07 and the average level of consumer interest is 4,19 with a
compliance rate of 97,06%, so it can be said that the performance of chrysanthemum plants have
to meet consumer expectations. CSI value amounted to 81,87% at an interval of 80-100% can be
interpreted so that consumers are satisfied with the performance of the marketing mix
PusP2BTH Rawa Belong West Jakarta.
Keywords: Consumer Preferences, Chrysanthemum, IPA, CSI

PENDAHULUAN hias yang hidup di pot tetapi juga meliputi


Sektor pertanian Indonesia bunga potong, kaktus, bonsai, tanaman
dihadapkan pada tantangan bagaimana hidroponik dan bunga tabur. Industri
mengubah orientasi pertanian tradisional florikultura atau industri tanaman hias saat
yang berfokus pada sektor on farm ke ini mempunyai prospek pengembangan
orientasi yang melibatkan sektor off farm agribisnis yang cukup besar di Indonesia
atau disebut pendekatan agribisnis. Salah karena tanaman florikultura merupakan
satu industri pada sektor pertanian dengan komoditas yang memiliki nilai ekonomi,
pendekatan agribisnis adalah sub sektor bahkan memberikan kontribusi yang cukup
hortikultura. Industri tersebut mampu besar dalam perdagangan internasional.
mengubah pola usaha tani yang awalnya Salah satu jenis bunga yang sudah
hanya dijadikan sebagai hobi menjadi usaha dikenal dan banyak disukai oleh konsumen
komersial yang prospektif (Dirjen adalah bunga krisan. Penggunaan bunga
Hortikultura, 2013). krisan pada saat ini tidak hanya untuk bunga
Florikultura merupakan jenis potong. Selain sebagai bunga potong, bunga
komoditas dari hortikultura yang merupakan krisan juga digunakan untuk bahan dekorasi
tanaman hias seperti bunga potong, tanaman ruangan, vas bunga, serta rangkaian bunga.
pot atau tanaman penghias taman. Iklim di Bunga krisan sebagai tanaman pot krisan
Indonesia memberikan kemudahan bagi dapat digunakan untuk menghias meja
pengusaha tanaman hias yang membuat kantor, ruangan hotel, restaurant dan rumah
keberagamannya tidak hanya untuk tanaman tempat tinggal. Selain digunakan sebagai
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017| 23

tanaman hias, krisan juga berpotensi untuk persaingan dalam merebut pasar
digunakan sebagai tumbuhan obat memerlukan perancangan strategi
tradisional dan penghasil racun serangga pemasaran yang tepat. Hal penting yang
(hama). Krisan memiliki berbagai perlu menjadi pertimbangan mengapa
keunggulan keberagaman warna seperti preferensi konsumen perlu dipelajari adalah
putih, kuning, violet, merah, merah muda, untuk melihat kinerja dari varietas Krisan
hijau dan salem. Krisan mempunyai banyak yang telah dihasilkan apakah sudah
variasi kelopak yaitu tunggal dan bertumpuk memenuhi harapan konsumen atau belum,
dengan ukuran kecil sampai pada ukuran maka perlu diketahui aspek-aspek apa saja
paling besar. usahatani pamelo masih yang mempengaruhi proses pengambilan
terbatas. Petani selama ini menanam pamelo keputusan pembelian yang dilakukan oleh
hanya berdasarkan adat kebiasaan yang konsumen tanaman hias Krisan. Penelitian
turun-temurun dari orang tua, sehingga ini difokuskan kepada prioritas atribut-
pamelo yang ditanam kurang beragam, tidak atribut tanaman hias Krisan yang memiliki
berdasarkan preferensi konsumen. kontribusi dalam proses pengambilan
Jawa Barat merupakan daerah keputusan pembelian konsumen dan tingkat
produksi Krisan terbesar di Indonesia pada kepuasan serta kepentingan konsumen
tahun 2014 yaitu sebanyak 209.259.026 terhadap tanaman hias Krisan. Berdasarkan
tangkai dengan produktivitas sebesar 75.63 uraian di atas maka masalah yang akan
tangkai/m2. Jumlah produksi Krisan dirumuskan adalah : Bagaimana proses
terbanyak berada di Jawa Barat disebabkan pembelian tanaman hias Krisan di
oleh sentra budidaya yang cukup banyak dan PusP2BTH Rawa Belong?Bagaimana
juga lahan di Jawa Barat yang relatif cocok karakteristik konsumen tanaman hias Krisan
untuk budidaya Krisan di Indonesia. Selain di PusP2BTH Rawa Belong?Bagaimana
itu, bunga Krisan merupakan jenis bunga preferensi konsumen terhadap atribut-atribut
subtropis dan sangat cocok dibudidayakan di tanaman hias Krisan di PusP2BTH Rawa
daerah dataran tinggi (BPS, 2015). Belong? Bagaimana tingkat kepuasan
Negara-negara penghasil utama konsumen tanaman hias Krisan di
Krisan seperti Jepang dan Belanda hanya PusP2BTH Rawa Belong? Berdasarkan
mensuplai kurang dari 60% dan kontribusi permasalahan yang telah dirumuskan, maka
negara-negara penghasil Krisan di Asia tujuan penelitian ini adalah:
Tenggara seperti Indonesia hanya sekitar Mengidentifikasikan proses pembelian
10% dari total permintaan dunia. Adanya tanaman hias Krisan di PusP2BTH Rawa
permintaan yang cukup besar menunjukkan Belong. Mengidentifikasi karakteristik
bahwa peluang bisnis bunga Krisan sangat konsumen tanaman hias Krisan di
menjanjikan dan menguntungkan. Pasar PusP2BTH Rawa Belong. Menganalisis
potensial Krisan di luar negeri diantaranya preferensi konsumen terhadap atribut-atribut
yaitu Jerman, Inggris, Swiss, Italia, Austria, tanaman hias Krisan di PusP2BTH Rawa
Amerika Serikat, dan Swedia (Dirjen Belong. Menganalisis tingkat kepuasan
Hortikultura, 2013). konsumen tanaman hias Krisan di
Salah satu spesies Chrysanthemum PusP2BTH Rawa Belong.
adalah Chrysanthemum Morifolium R
merupakan tanaman hias yang banyak BAHAN DAN METODE
diminati oleh masyarakat karena memiliki
Lokasi dan Waktu Penelitian
bentuk dan warna yang beragam serta unik Penelitian dilakukan di Pusat
dan menarik. Dalam memenangkan Promosi dan Pemasaran Bunga/Tanaman
24 Asih Purnamasari et al Preferensi Bunga Krisan

Hias (PusP2BTH) Rawa Belong Jakarta kinerja atau Importance and Performance
Barat. Waktu penelitian dilakukan mulai Analysis (IPA). Penelitian ini juga
tanggal 2 Mei 2016 sampai dengan 2 Juni dilengkapi dengan Customer Satisfactian
2016. Alasan pemilihan lokasi dilakukan Index (CSI) yang menunjukkan tingkat
secara sengaja (purposive) karena kepuasan pelanggan secara menyeluruh.
PusP2BTH Rawa Belong merupakan salah
satu pusat pemasaran bunga terbesar di Importance Performance Analysis (IPA)
pulau Jawa yang membuat pasar bunga ini Important performance Analysis
dijadikan sebagai acuan dalam menentukan (IPA) merupakan suatu metode yang
harga bunga dan tanaman hias. digunakan untuk mengetahui kepuasan
konsumen dengan cara mengukur tingkat
Teknik Pengumpulan Data kepentingan dan tingkat kinerja. Dalam
Data yang diperlukan adalah data metode ini diperlukan pengukuran tingkat
primer dan data sekunder, baik yang bersifat kesesuaian untuk mengetahui seberapa besar
kualitatif maupun kuantitatif. Data primer konsumen merasa puas terhadap pedagang,
diperoleh dengan cara wawancara dan dan seberapa besar pihak penyedia jasa
pengisian kuesioner oleh konsumen maupun memahami apa yang diinginkan oleh
wawancara dengan pihak terkait yaitu pihak konsumen terhadap pelayanan yang
Pusat Promosi dan Pemasaran diberikan (Kotler, 2009).
Bunga/Tanaman Hias Rawa Belong Tingkat kepentingan yang dimaksud
(PusP2BTH) Jakarta Barat. adalah seberapa penting atribut produk bagi
konsumen atau seberapa besar harapan
Metode Pengambilan Sampel konsumen terhadap kinerja atribut. Tingkat
Prosedur penetapan sampel kepercayaan merupakan kekuatan
dilakukan berdasarkan Purposive Sampling kepercayaan bahwa suatu produk memiliki
yaitu untuk menentukan sampel penelitian atribut tertentu. Konsumen akan
dengan beberapa pertimbangan tertentu yang mengungkapkan kepercayaan terhadap
bertujuan agar data yang diperoleh lebih berbagai atribut yang dimiliki suatu merek
representatif. Responden yang dipilih adalah dan produk yang dievaluasikannya,
florist yaitu konsumen yang menjual konsumen harus memperhatikan merek dari
kembali produk yang telah dibeli dan telah suatu produk ketika mengevaluasi atribut
mewakili konsumen individu. Jenis Krisan yang dimiliki oleh masing-masing merek
yang dipilih adalah Chrysanthemum tersebut.
morifolium R. serta konsumen yang dipilih Importance Performance Analysis
merupakan konsumen yang lebih dari satu (IPA) dapat menggambarkan tingkat
kali dalam pembelian Krisan di PusP2BTH terpenuhinya harapan pembeli terhadap
Rawa Belong. Calon responden tersebut kinerja atribut tanaman hias Krisan. Tingkat
ditanya tentang kesediaannya dan jenis kepentingan adalah seberapa penting suatu
krisan yang dibeli untuk diwawancara. atribut bagi pembeli atau seberapa besar
harapan pembeli terhadap kinerja atribut
Metode Analisis Data tanaman hias Krisan. Atribut diukur dengan
Penelitian ini menggunakan analisis skala likert sebanyak lima buah skala
secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dengan penilaian sebagai berikut : 5 =
data menggunakan Microsoft Excel 2007 sangat puas, 4 = puas, 3 = netral/biasa, 2 =
untuk tabulasi deskriptif yang menjelaskan tidak puas dan 1 = sangat tidak puas. Atribut
proses keputusan pembelian secara umum, yang diteliti ada 7 macam atribut yaitu (1)
analisis tingkat kepentingan dan tingkat Jenis bunga, (2) Warna Bunga, (3) Bentuk
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017| 25

Bunga, (4) Ukuran Bunga, (5) Ketahanan = Bobot rata tingkat kinerja atribut
Bunga, (6) Ketegaran Tangkai dan (7) tanaman hias Krisan
Harga. = Bobot rata-rata penilaian tingkat
Menghitung tingkat kesesuaian kepentingan (harapan) pembeli
pembeli dilakukan dengan cara melakukan n = Jumlah konsumen
perbandingan rata-rata skor kinerja dan rata-
Diagram kartesius yang digunakan
rata skor kepentingan, yang menunjukkan
adalah suatu bangun yang dibagi menjadi
tingkat kepuasan pembeli terhadap atribut
empat kuadran yang dibatasi oleh dua buah
produk tanaman hias Krisan. Adapun rumus
garis yang berpotongan tegak lurus pada
yang digunakan adalah :
titik ( ). Dimana adalah skor rata-rata
tingkat kinerja dari seluruh variabel.
x 100 % Sedangkan adalah skor rata-rata tingkat
kepentingan dari seluruh variabel. Nilai
Keterangan :
dan diukur dengan menggunakan rumus :
TKI = Tingkat kesesuaian konsumen
i = Rata-rata skor penilaian terhadap
kinerja atribut tanaman hias Krisan
= Rata-rata skor penilaian
kepentingan (harapan) pembeli Keterangan :
Apabila bobot tingkat kinerja lebih = Batas sumbu X (tingkat
besar atau sama dengan bobot tingkat kinerja)
kepentingan (harapan), maka kinerja atribut = Jumlah skor rata-rata
tanaman hias Krisan telah memenuhi tingkat kinerja
harapan pembeli. Sementara itu, apabila = Jumlah skor rata-rata
bobot kinerja lebih kecil dari bobot tingkat tingkat kepentingan
kepentingan (harapan), maka kinerja atribut = Batas sumbu Y (tingkat
tanaman hias Krisan masih dibawah harapan kepentingan)
pembeli. Hal tersebut menunjukkan t = Jumlah atribut produk
kepuasan pembeli belum tercapai. Bobot (dalam penelitian ini t = 7)
penilaian kinerja atribut tanaman hias Krisan
dan bobot penilaian kepentingan pembeli Customer Satisfaction Index (CSI)
dirata-ratakan dan diformulasikan kedalam Indeks kepuasan konsumen
diagram kartesisus. Masing-masing atribut merupakan salah satu alat ukur yang dapat
diposisikan dalam suatu diagram, dimana mendukung analisis IPA. Indeks kepuasan
skor rata-rata penilaian pada tingkat kinerja pelanggan juga alat ukur yang mampu
menunjukan posisi suatu atribut pada merepresentasikan kepuasan konsumen
sumbu X sementara posisi atribut pada secara menyeluruh dengan melihat tingkat
sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata kepentingan dari atribut produk. Adapun
tingkat kepentingan (harapan) pembeli cara untuk mengukur indeks ini dilakukan
terhadap atribut . melalui 4 tahap yaitu, (Stratford, 2008) :
1. Menjumlahkan semua skor tingkat
dan = kepentingan rata-rata hasil perhitungan
IPA dari tiap variabel.
2. Menghitung bobot skor tingkat
Dimana : kepentingan/Weighted Importance Score
26 Asih Purnamasari et al Preferensi Bunga Krisan

dengan membagi skor tingkat Rumus rentang skala yang digunakan


kepentingan rata-rata per variabel berdasarkan simamora (2004) adalah
dengan tingkat kepentingan rata-rata sebagai berikut :
total :

Keterangan : Keterangan :
WIS = Weighted Impotance Score RS = rentang skala
= Rata-rata tingkat m = skor tertinggi
kepentingan variabel ke-i i = skor terendah
= Jumlah Tingkat b = jumlah skala yang dibuat
Kepentingan dari seluruh variabel
Pada penelitian ini rentang skala yang
3. Mengalikan skor tingkat kinerja rata-rata digunakan adalah :
variabel ke-i dari perhitungan IPA
dengan WIS ke-I hasilnya adalah bobot
skor tingkat kepuasan :
Berdasarkan rentang skala diatas maka
WSS = X i x WISi
kriteria kepuasan yang digunakan adalah :
0% < CSI ≤ 20% = sangat tidak puas
Keterangan : 20% < CSI ≤ 40% = tidak puas
WISi = Weighted Importance Score 40% < CSI ≤ 60% = kurang puas
variabel ke-i 60% < CSI ≤ 80% = cukup puas
WSS = Weighted Satisfaction 80% < CSI ≤ 100% = puas
Score
4. Menjumlahkan semua WSS yang HASIL DAN PEMBAHASAN
hasilnya adalah Weight Avarage Total Karakteristik konsumen diperlukan
(WAT). dalam penelitian ini untuk mengetahui
5. Menghitung indeks kepuasan konsumen keterkaitan antara konsumen dengan
dengan membagi WAT dengan skor penilaian terhadap atribut-atribut yang
tertinggi yaitu pada penelitian ini adalah terdapat pada Krisan di PusP2BTH Rawa
skor yang nilainya 5 kemudian dikalikan Belong. Karakteristik yang beragam akan
dengan 100 persen : memengaruhi pola pikir konsumen terhadap
atribut-atribut yang ada pada Krisan.
= x 100%
Sampel yang diambil secara
Purposive Sampling sebanyak 60 responden
Keterangan :
yaitu konsumen Krisan di Pus2BTH Rawa
CSI = Customer Satisfaction Index (
Belong yang merupakan konsumen yang
Indeks Kepuasan Konsumen)
menjual kembali Krisan tersebut (florist).
HS = Skor tertinggi
Berdasarkan hasil dari wawancara dan
pengisian kuesioner yang dilakukan
Indeks kepuasan konsumen
terhadap 60 responden florist, maka dapat
menggunakan rentang skala untuk
dilihat karakteristik konsumen antara lain
menunjukkan tingkat kepuasan konsumen
jenis kelamin, umur, pendidikan dan
terhadap produk. Rentang skala kepuasan
pendapatan responden.
konsumen berkisar antara 0-100 persen.
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017| 27

Berdasarkan hasil penelitian, penjual yaitu sebanyak 47 orang (78.33


konsumen laki-laki lebih dominan dari persen), sedangkan sebagian konsumen
konsumen wanita dengan nilai persentase mendapatkan informasi dari teman yaitu
sebesar 80 persen yaitu sebanyak 48 orang. sebanyak 13 orang (21.67 persen) Hal
Sedangkan konsumen wanita sebanyak 20 tersebut menunjukkan bahwa promosi dari
persen yaitu 12 orang. Hal tersebut para penjual tanaman hias Krisan cukup
disebabkan oleh puncak transaksi penjualan berhasil menarik minat konsumen selain dari
yang terjadi pada dini hari sekitar pukul informasi teman yang telah membeli
02.00-07.00 WIB sehingga yang berperan tanaman hias Krisan.
untuk mengambil keputusan dalam Mayoritas konsumen sebanyak 41.67
pembelian bunga adalah laki-laki. Sebagian persen mempertimbangkan jenis tanaman
besar konsumen yang melakukan pembelian hias Krisan dalam membeli. Untuk jenis
bunga Krisan di Pasar Bunga Rawa Belong Krisan konsumen lebih banyak membeli
berada pada rentang usia 41-45 tahun yaitu jenis Krisan standar untuk dijual kembali
sebanyak 18 orang (30 persen). konsumen kepada individu untuk dikoleksi atau untuk
PusP2BTH Rawa Belong sebagian besar didekorasi.
adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 31 jenis Krisan yang paling banyak
orang (51.67 persen), kemudian lulusan diminati oleh konsumen adalah Krisan tipe
SMP yaitu sebanyak 11 orang (18.33 standar yaitu sebanyak 55 orang (84.62
persen). Hal tersebut menunjukkan bahwa persen) sedangkan tipe spray sebanyak 10
konsumen PusP2BTH Rawa Belong orang (15.38 persen). Hal tersebut
merupakan konsumen dengan tingkat dikarenakan manfaat jenis Krisan standar
pendidikan menengah kebawah. yang begitu banyak digunakan untuk acara-
acara atau untuk dekoratif.
Proses Keputusan Membeli Konsumen pada tahap keputusan
Proses pembelian suatu produk oleh pembelian memutuskan alternatif yang telah
konsumen dimulai ketika suatu kebutuhan diperoleh untuk dapat diterima. konsumen
mulai dirasakan dan dikenali. Kebutuhan memutuskan pembelian tanaman hias Krisan
konsumen dalam hal ini adalah kebutuhan secara terencana yaitu pembelian dilakukan
terhadap bunga Krisan membuat mereka sesuai dengan kebutuhan dengan jadwal
mencari manfaat dari tanaman hias tersebut. pembelian yang teratur sebelum konsumen
Konsumen Krisan (florist) sebagian besar datang ke PusP2BTH (71.67 persen).
memanfaatkan Krisan untuk memberikan Konsumen yang membeli tanaman hias
pemasukan pendapatan bila dijual kembali Krisan tergantung situasi yaitu konsumen
kepada individu yang ingin membeli Krisan datang ke PusP2BTH sebelum jadwal yang
sebagai hobi ataupun sebagai usaha bunga telah direncanakan hal ini disebabkan
papan. Pada penelitian ini responden florist banyaknya permintaan Krisan sebanyak 15
merupakan konsumen yang membeli bunga orang (25 persen), sedangkan konsumen
Krisan di PusP2BTH Rawa Belong yang yang melakukan pembelian secara
akan menjual Krisan tersebut kepada mendadak yaitu konsumen yang membeli
konsumen individu maupun instansi. Krisan ketika melihat yang sebelumnya
Mayoritas konsumen mendapatkan tidak direncanakan sebanyak 2 orang (3.33
informasi mengenai tanaman hias Krisan persen). Hal tersebut disebabkan oleh
dari penjual dan teman. Sebagian besar kebutuhan konsumen yang berubah-ubah.
konsumen yang membeli tanaman hias Tahap evaluasi pascapembelian
Krisan di Pasar Bunga Rawa Belong merupakan tahap terakhir dari proses
mendapatkan informasi langsung dari
28 Asih Purnamasari et al Preferensi Bunga Krisan

keputusan pembelian. Evaluasi Hasil penilaian konsumen terhadap


pascapembelian bertujuan untuk kinerja tanaman hias Krisan yang diolah
mengevaluasi tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan analisis IPA
terhadap alternatif yang telah dipilih, apakah (Importance Performance Analysis),
telah memenuhi harapan atau tidak. Adapun menunjukkan atribut tanaman hias Krisan
hal yang berkaitan dengan evaluasi yang dianggap sangat penting oleh
pascapembelian ini adalah mengenai tingkat konsumen dimana atribut-atribut ini menjadi
kepuasan konsumen terhadap pembelian faktor pertimbangan yang penting bagi
tanaman hias Krisan. konsumen untuk membeli tanaman hias
Konsumen yang menyatakan sangat Krisan. Ttingkat kinerja atribut tanaman hias
puas terhadap pembelian bunga Krisan Krisan yang diamati dalam penelitian ini
adalah sebanyak 23 orang dengan persentase diperoleh informasi atribut mana saja yang
38.33 persen. Konsumen yang menyatakan memberikan kepuasan bagi konsumen. Hasil
puas terhadap pembelian tanaman hias penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
Krisan sebanyak 29 orang dengan persentase nilai kepentingan konsumen terhadap
48.33 persen, sedangkan konsumen yang tanaman hias Krisan berdasarkan dari
memberikan penilaian netral atau biasa seluruh atribut adalah sebesar 4.19
terhadap pembelian tanaman hias Krisan sedangkan rata-rata nilai kinerja tanaman
sebanyak 8 orang dengan persentase 13.33 hias Krisan adalah 4.07. Tingkat kesesuaian
persen. Hal ini menunjukkan bahwa tidak antara kepentingan konsumen dengan
ada konsumen yang menyatakan tidak puas kinerja tanaman hias Krisan adalah sebesar
terhadap produk tanaman hias Krisan. Hal 97.06 persen. Nilai tersebut dapat
tersebut membuktikan bahwa tanaman hias diinterprestasikan bahwa kinerja tanaman
Krisan di PusP2BTH Rawa Belong dapat hias Krisan telah memenuhi kepentingan
diterima oleh konsumen. (harapan) konsumen.
Langkah selanjutnya setelah
Analisis Preferensi Konsumen Tanaman diperoleh nilai rata-rata tingkat kepentingan
Hias Krisan dan tingkat kinerja adalah memasukkan
Analisis tingkat kepentingan dan nilai-nilai tersebut kedalam diagram
tingkat kinerja merupakan analisis yang kartesius yang terdiri dari empat kuadran.
digunakan untuk mendapatkan informasi Masing-masing kuadran menggambarkan
tentang tingkat kepuasan konsumen terhadap keadaan yang berbeda. Pemetaan
suatu produk. Kepuasan konsumen berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja
merupakan dampak dari perbandingan dapat memudahkan untuk melakukan
antara harapan konsumen sebelum perbaikan-perbaikan pada atribut tanaman
pembelian dengan yang sesungguhnya hias Krisan yang dianggap penting bagi
diperoleh konsumen dari produk yang telah konsumen akan tetapi memiliki kinerja yang
dibeli tersebut (Sumarwan, 2013). rendah dan harus segera diperbaiki. Atribut
Konsumen akan memiliki harapan mengenai yang melekat pada suatu produk dapat
bagaimana produk tersebut seharusnya memengaruhi kepuasan bagi konsumen,
berfungsi, harapan tersebut adalah standar oleh karena itu jika terdapat faktor-faktor
kualitas yang akan dibandingkan dengan yang dirasakan belum memuaskan maka
fungsi atau kualitas produk yang perlu dilakukan perbaikan seiring dengan
sesungguhnya dirasakan konsumen. berjalannya waktu.
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017| 29

Gambar 1 IPA Matrix Atribut Tanaman Hias Krisan di PusP2BTH Rawa Belong.
Keterangan :
(1) Jenis/varietas bunga, (5) ketahanan bunga,
(2) Warna bunga, (6) ketegaran tangkai,
(3) bentuk bunga, (7) harga
(4) ukuran bunga

Analisis pada diagram kartesius yang tersebut menunjukkan tingkat kepentingan


terdapat pada gambar 1 menunjukkan variabel yang kurang penting bagi
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja konsumen, yaitu : Ukuran, tingkat ketahanan
variabel atribut tanaman hias Krisan tanaman hias Krisan, dan Harga.
PusP2BTH Rawa Belong tersebar menjadi
dua bagian, yaitu seperti dijelaskan sebagai Analisis Customer Satisfaction Index
berikut. Atribut-atribut tanaman hias Krisan (CSI) Konsumen PusP2BTH Rawa
di PusP2BTH Rawa Belong yang berada Belong
dalam kuadran II terdapat 3 variabel yaitu: Tingkat kepuasan konsumen secara
Jenis bunga Krisan, Warna bunga, Bentuk keseluruhan dapat diukur menggunakan
bunga. Variebel yang terdapat pada kuadran Customer Satisfaction Index (CSI) dengan
tersebut merupakan variabel yang dianggap melihat atau mempertimbangkan tingkat
sangat penting oleh konsumen dan kinerja kepentingan dari setiap variabel bauran
variabel tersebut dinilai telah mampu pemasaran yang diukur. Berdasarkan hasil
memberikan kepuasan konsumen sehingga penelitian yang dilakukan terhadap
atribut-atribut yang berada pada kuadran ini konsumen PusP2BTH Rawa Belong,
perlu dipertahankan. diperoleh tingkat kepuasan konsumen (CSI)
Berdasarkan analisis IPA Matrix sebesar 81.87 persen yang memiliki arti
diketahui bahwa terdapat 4 variabel atribut bahwa konsumen merasa puas terhadap
yang terdapat dalam kuadran III. Kuadran kinerja bauran pemasaran PusP2BTH Rawa
30 Asih Purnamasari et al Preferensi Bunga Krisan

Belong. Oleh karena itu, pihak manajemen menikah dengan pekerjaan sebagai
PusP2BTH Rawa Belong hendaknya mampu penjual. Berdasarkan sebaran usia,
mempertahankan kinerja bauran pemasaran konsumen PusP2BTH Rawa Belong
yang terdapat pada kuadran II dan Jakarta berada pada kisaran usia 41-45
meningkatkan kinerja bauran pemasaran tahun. Tingkat pendidikan konsumen
yang berada pada kuadran III agar selalu sebagian besar adalah SMA.
memberikan kepuasan kepada konsumen 3) Atribut tanaman hias Krisan yang
sehingga konsumen selalu memilih dianggap sangat penting oleh konsumen
PusP2BTH Rawa Belong sebagai tempat adalah jenis bunga, warna bunga dan
untuk membeli produk tanaman hias bentuk bunga dengan rata-rata nilai
sehingga keuntungan bagi perusahaan bisa kepentingan sebesar 4.19 dan rata-rata
meningkat. nilai kinerja adalah 4.07. Tingkat
Berdasarkan hasil penelitian yang kesesuaian antara tingkat kepentingan
dilakukan terhadap konsumen Pusat Promosi konsumen dengan kinerja tanaman hias
dan Pemasaran Bunga/Tanaman Hias Rawa Krisan adalah 97.06 persen yang artinya
Belong Jakarta, diperoleh nilai CSI sebesar telah memenuhi kepentingan (harapan)
81.87 persen. Nilai CSI tersebut pada selang konsumen. Sedangkan atribut yang
80 - 100 persen, yang memiliki arti bahwa tidak penting adalah ukuran bunga,
konsumen PusP2BTH Rawa Belong Jakarta ketahanan bunga, ketegaran tangkai
merasa puas terhadap kinerja bauran bunga dan harga.
pemasaran PusP2BTH Rawa Belong 4) Konsumen merasa puas terhadap
Jakarta. Oleh karena itu, pihak manajemen pelaksanaan bauran pemasaran
PusP2BTH Rawa Belong Jakarta hendaknya PusP2BTH Rawa Belong Jakarta dengan
mampu mempertahankan kinerja atribut- nilai CSI sebesar 81.87 persen.
atribut tanaman hias Krisan yang terdapat
pada Kuadran II dan meningkatkan kinerja Implikasi Kebijakan
atribut-atribut tanaman hias Krisan yang 1) Mempertahankan kualitas atribut yang
berada pada Kuadran III agar dapat berada pada kuadran II, yaitu jenis
memberikan kepuasan kepada konsumen bunga, warna bunga dan bentuk bunga.
sehingga konsumen pun akan loyal memilih 2) Meningkatkan kinerja atribut yang
PusP2BTH Rawa Belong Jakarta sebagai berada pada kuadran III yaitu ukuran
tempat untuk berbelanja produk Krisan bunga, ketahanan bunga, ketegaran
sehingga akan berdampak terhadap tangkai bunga dan harga agar dapat
peningkatan keuntungan perusahaan. memberikan kepuasan kepada
konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
1) Proses Transaksi jual beli bunga Rawa Anggrayni, N. 2006. Analisis Faktor-Faktor
Belong dilakukan selama 7 hari dalam yang Memengaruhi Tingkat
seminggu dan volume mengalami Pendapatan Usaha Tanaman Hias.
peningkatan setiap hari Kamis, Jum’at, [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana
Sabtu dan Minggu pada pukul 02.00 s.d Ekstensi Manajemen Agribisnis.
07.00 WIB. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
2) Konsumen yang berbelanja di Bogor.
PusP2BTH Rawa Belong Jakarta
didominasi oleh laki-laki yang telah
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017| 31

Assauri, S. 2011. Strategic Marketing Cimory Shop Bogor [Skripsi].


Sustaining Lifetime Customer Value. Departemen Agribisnis Fakultas
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ekonomi dan Manajemen Institut
Astuti R. Muji. 2006. Analisis Preferensi Pertanian Bogor. Bogor.
Konsumen Terhadap Tanaman Hias Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran.
dalam Pot. [Skripsi]. Bogor : Terjemahan. Edisi Revisi. Jilid 2.
Fakultas Teknologi Pertanian. Intermedia. Jakarta.
Institut Pertanian Bogor. Lim, JH, Seo, JY & Shim, MS 2013,
Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi ‘Characteristics that affect Japanese
Tanaman Hias Nasional 2013-2014. consumer preference for
(Online). chrysanthemum’,Korean Journal of
https://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/ Hort. Sci. & Tech., vol. 31, no. 5,
hasil_kom.asp. Diakses 7 Januari pp.640-7.
2016. Mahendraswari, R. 2013. Tingkat
Badan Pusat Statistik. 2015. Luas Panen Kepentingan serta Kinerja Atribut
Produksi dan Produktivitas Nasional Produk dan Pelayanan di Rumah
2014. (Online). Makan Bebek Gendut Bubulak
https://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/ [Skripsi]. Bogor. Program
hasil_kom.asp. Diakses 7 Januari Departemen Agribisnis Fakultas
2016. Ekonomi dan Manajemen. Institut
Budiarto K, Ariandi R. 2006. Teknologi Pertanian Bogor.
Produksi Krisan (Dendrathema Martilla, J. A., James, J.C., 1977.
grandiflora Tzvelev). Djatnika I, Importance-Performance Analysis,
Soedarjo M, Marwoto B editor. Balai Journal of marketing, Vol 41,No 1,
Penelitian Tanaman Hias. 1977, pp. 77-79.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2013. Maulana, H. 2009. Analisis Preferensi
Volume Produksi, Impor, dan Ekspor Konsumen terhadap Tanaman Hias
Tanaman Hias Tahun 2014-2015. Anthurium (Studi Kasus di PT. Oasis
(Online). Sentul Nursery, Kabupaten Bogor).
http://hortikultura.deptan.go.id. [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana
Diakses 7 Januari 2016. Ekstensi Manajemen Agribisnis,
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Data Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Ekspor Tanaman Hias Tahun 2014- Bogor.
2015. (Online). Megasari, Tri. 2013. Analisis Tingkat
http://hortikultura.deptan.go.id. Kepuasan Konsumen Terhadap
Diakses 7 Januari 2016. Bauran Pemasaran Bel Mart Bogor.
Engel, J. F. R. D., Blackwell dan Miniard, P. [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana
W. 1995. Perilaku Konsumen. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Terjemahan. Jilid I. Edisi VII. Universitas Djuanda Bogor.
Binarupa Aksara. Jakarta. Meidawati, D. 2015. Analisis Kepuasan
Griffin, R. W. dan Ebert, R. J. 2003. Dasar- Konsumen Pasar Ciputat [Skripsi].
dasar Bisnis. Terjemahan. Edisi Tangerang Selatan : Program
Keenam. Prenhallindo. Jakarta. Departemen Agribisnis Fakultas
Harnasari, A. 2009. Analisis Proses Ekonomi dan Manajemen. Institut
Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pertanian Bogor.
Konsumen Cimory Yoghurt Drink di
32 Asih Purnamasari et al Preferensi Bunga Krisan

Nitisusastro, M. 2012. Perilaku Konsumen http://www.stratford.ov.uk./communi


dalam Perspektif Kewirausahaan. ty/council-805.cfm.htm. [Diakses 7
Penerbit Alfabeta. Bandung. April 2016].
Nurmalinda. 2014. Preferensi Konsumen Sumarwan, U. 2013. Riset Pemasaran dan
Terhadap Krisan Bunga Potong dan Konsumen Seri I Cetakan kedua. PT
Pot. Jurnal Hortikultura Vol. 24 No. Penerbit IPB Press. Bogor.
4 tahun 2014 : Hal. 371. Sunyoto, D. 2013. Perilaku Konsumen.
Purwanto AW, Martini T. 2009. Krisan Penerbit Center of Academic
Bunga Seribu Warna. Yogyakarta: Publishing Service. Yogyakarta.
Penerbit Kanisius Supranto J. 2010. Pengukuran Tingkat
Rangkuti F. 2002. Teknik Mengukur dan Kepuasan Pelanggan Untuk
Strategi Meningkatkan Kepuasan Menaikan Pangsa Pasar. Cet ke-2.
Pelanggan. PT Gramedia Pustaka Jakarta : PT Rineke Cipta.
Utama. Jakarta. Utomo, D. A. 2011. Analisis Kepuasan dan
Rimando, TJ. 2009. Ornamental Loyalitas Konsumen Prima Fresh
Horticulture A Little Giant in the Mart Pendekatan Service Quality
Tropics. Filipina: SEAMEO [Skripsi]. Departemen Agribisnis
SEARCA and UPLB. Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Septiana. S, M. 2013. Analisis Kepuasan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
dan Loyalitas Konsumen Restoran Widyawan, R. Prahastusti, S. 1994. Bunga
Solaria Botani Square [Skripsi]. Potong: Tinjauan Literatur. Jakarta:
Bogor : Program Sarjana Pusat Dokumentasi dan Informasi
Departemen Agribisnis Fakultas Ilmiah-LIPI.
Ekonomi dan Manajemen. Institut Yuliawati, N. 2013. Analisis Tingkat
Pertanian Bogor Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Restoran Suhsi Nest [Skripsi].
Sumber Daya Manusia. PT Bumi Bogor : Program Sarjana
Aksara: Jakarta Departemen Agribisnis Fakultas
Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Ekonomi dan Manajemen. Institut
Konsumen. Gramedia Pustaka. Pertanian Bogor.
Jakarta. Zamahsyarie, F. 2014. Model Customer
Sofiani, N. 2008. Analisis Preferensi Satisfaction Index-Turkish Mobile
Konsumen terhadap Aglaonema Phone Sector untuk Model
Hibrida Lokal. [Skripsi]. Bogor : Kepuasan Pelanggan Blackberry
Institut Pertanian Bogor. Internet Service pada Grapari
Stratford, 2007. Stratford-on-Avon District Telkomsel [Skripsi]. Bogor :
Council Customer Satisfaction Index Program Mayor Ilmu Manajemen.
June 2004. Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai