Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS STRUKTUR PASAR (MARKET STRICTURE)

JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN


Wildan Nurfadila Amin
(201910280211016)
Program Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN
Pasar pada umumnya merupakan tempat bertemunya atau proses hubungan
timbal balik antara para penjual dan pembeli dimana di dalam pasar tersebut
menjual berbagai macam kebutuhan manusia seperti kebutuhan pangan, sandang
dan papan. Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik
masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
di kalangan kelas atas. pasar kadangkala diartikan hanya ada seorang atau
sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar tersebut. Karena dari
beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari beberapa jenis diantaranya
pasar monopoli, monopolistis, oligopoli, dan Oligopsoni.
Struktur pasar secara sederhana merupakan kumpulan berbagai faktor yang
mempengaruhi tingkat kompetensi di pasar. Rizkyanti (2010) menyataka bahwa
struktur pasar dalam perekonomian adalah adalah suatu keadaan pasar yang dapat
memberikan informasi tentang aspek - aspek yang mempunyai dampak penting
terhadap perilaku usaha dan kinerja pasar. Struktur pasar penting, karena struktur
pasar menetukan prilaku perusahaan yang kemudian menentukan kinerja industri
(Jaya, 2001). Hasibuan (1994), mendefinisikan struktur pasar sebagai karakteristik
organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompentisi atau persaingan dan harga di
dalam pasar.
Struktur pasar ditentukan oleh berbagai faktor seperti jumlah penjual dan
pembeli, pangsa pasar, tingkat penguasaan teknologi, elastisitas permintaan
terhadap suatu produk, lokasi, hambatan masuk pasar (entry barrier), tingkat
efisiensi serta beberapa faktor lainnya. Jenis struktur pasar bervariasi, namun pada
dasarnya bisa dikelompokkan ke dalam dua bentuk pasar yang berbeda secara
ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar monopoli, pasar
oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik (Bierley et al, 1996). Struktur pasar
mempengaruhi kemampuan produsen atau pedagang dalam pembentukan harga.

LITERATURE REVIEW
Jurnal yang akan di bahas dalam tulisan ini adalah jurnal yang berjudul
Analisis Struktur Pasar (Market Structure) Jagung di Kabupaten Grobogan. Jurnal ini
di tulis oleh Endang Siti Rahayu dan di publikasi oleh Journal of Rural and
Development Volume IV Nomor 1 tahun 2013. Tujuan dari penelitian dalam jurnal ini
adalah untuk mendiagnosis struktur pasar (market structure) jagung, memetakan
dan menganalisis konsentrasi ratio pasar jagung dan menganalisis elastisitas
transmisi harga jagung di Kabupaten Grobogan. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, pengambilan sampel mengunakan metode
snw-ball sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah struktur pasar yang
diperoleh di pasar jagung di daerah Grobogan secara kualitatif mendekati pasar
oligopoli. Struktur pasar (market structure) secara kuantitatif ditunjukkan oleh nilai
besarnya konsentrasi ratio. Berdasarkan perhitungan itu diperoleh hasil struktur
pasar di tingkat pedagang desa bersifat oligopsoni konsentrasi tinggi yang
menunjukkan bahwa pedagang memiliki tingkat kekuasaan yang tinggi dalam
mempengaruhi pasar. Struktur pasar di tingkat pedagang kecamatan bersifat
oligopsoni konsentrasi sedang yang menunjukkan bahwa pedagang memiliki tingkat
kekuasaan yang rendah dalam mempengaruhi pasar. Struktur pasar di tingkat
pedagang besar adalah oligopsoni konsentrasi tinggi yang menunjukkan adanya
kekuasaan yang tinggi dalam mempengaruhi pasar.

PEMBAHASAN
Oligopoli yaitu keadaan dimana hanya ada beberapa perusahaan yang
menguasai pasar baik secara independen maupun secara diam - diam bekerjasama.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area, dimana terdapat
beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini
merupakan sifat utama dari pasar oligopoli. Perusahaan yang beroperasi pada pasar
oligopoli walaupun menghasilkan produk yang homogen, masih dapat
mempengaruhi harga yang berlaku dipasar.
Pasar Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha
menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau
jasa dalam suatu pasar komoditas. kondisi pasar dimana terdapat beberapa
pembeli, masing-masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk
mempengaruhi harga. Atau dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.
bentuk pasar yang dikuasai oleh dari dua orang pembeli dengan pebawaran dari
sejumlah produsen/penjual. Setiap pembeli memiliki peran yang cukup besar untuk
memengaruhi harga yang dibelinya.
Dari hasil penelitian secara kualitatif bearada pada pasar oligopoli dimana
para pedagang besar di Kabupaten Grobogan mampu menentukan harga yang
diberikan kepada petani dan pedagang kecil lainnya. Pedagang besar juga dapat
menentukan harga jagung sesuai dengan kualitas jagung sendiri dan memiliki hak
untuk menolak jagung yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah di patok oleh
pedagang besar. Fakta ini berbanding lurus dengan pendapat Tjahjono et al (2008)
bahwa struktur pasar komoditas pertanian tidak sempurna sehingga pedagang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. Kasus di pasar jagung
Kabupaten Grobogan merupakan salah satu contoh dimana pasar komoditas
pertanian di seluruh daerah Indonesia masih dikuasai oleh satu atau dua pedagang
besar di daerah tersebut.
Data yang diperoleh dari Dispentan Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa
Tengah (2010), Grobogan menjadi salah satu daerah sentra produksi jagung di
Jawa Tengah yang mampu memberikan kontribusi pasokan jagung 22,57% tahun
2008 dan meningkat menjadi 22,88% tahun 2009 dan secara riil kapasitas produksi
naik dari 2.679.914 ton pada tahun 2008 menjadi 3.057.845 ton pada tahun 2009.
Dari data yang diperoleh peningkatan produksi jagung di Kabupaten Grobogan tidak
memberikan dampak signifikan tehadap pertumbuhan ekonomi petani jagung karena
struktur pasar jagung di daerah grobogan berada pada pasar oligopoli yang bisa di
sebut masih di kuasai oleh pedagang – pedagang besar atau broker yang besar.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa struktur pasar jagung di
Kabupaten Grobogan berada pada pasar Oligopoli, pasar oligopoli merupakan pasar
yang tidak sehat sehingga kurang memberikan dampak yang positif terhadap petani
atau produsen kecil.
KONSEP YANG DIUSULKAN
Karena berada di struktur pasar oligopoli maka ada beberapa hal yang dapat
di usulkan untuk memperbaiki struktur pasar untuk menjadi pasar persaingan
sempurna sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih kepada petani.
1. Perlu dibentuk suatu organisasi berbadan hukum seperti Koperasi Pertanian
yang dapat mengakomodir hasil jagung di daerah Grobogan sehingga untuk
mengeluarkan produk jagung hanya melewati satu pintu.
2. Di daerah Grobogan berdiri banyak pabrik pakan ternak seperti PT. Charoen
Pokhpan, PT. Japfa Compfeed, PT. Malindo, PT. New Hope, PT.Sierad dan
banyak lagi pabrik pakan ternak yang membutuhkan bahan baku jagung sebagai
bahan untuk pembuatan pakan jadi, dengan adanya koperasi yang menaungi
petani jagung makan koperasi bisa menjalin kerja sama dengan perusahan –
perusahaan tersebut sehingga harga jagung tidak hanya di atur oleh pedagang
besar dan akan terjadi kompetisi harga antara pabrik dan pedagang.
3. Perlunya peran pemerintah untuk mengayomi dan mengakomodir petani –
petani jagung di Kabupaten grobogan agar petani mendapat harga yang layak.
DAFTAR PUSTAKA

Aminursita, O., dan M. F. Abdullah. 2018. Idnetifikasi Struktur Pasar Pada Industri

Keramik di Kota Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 2. Jilid 2.

Beierlein, James G and Michael, W. Woolverton. 1996. Agribusiness Marketing.

Prentice Hall, Englewood Cliffs. New Jersey.

Farizki, S. 2019. Analisis Struktur Pasar dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha

Industri Fotografi di Kota Bandar Lampung. Skripsi. Jurusan Ekonomi

Pembangunan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Lampung.

Hasibuan, N. 1994. Ekonomi Industri. LP3ES. Jakarta

Jaya, W. K. 2001. Ekonomi Industri Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

Rahayu, E. S. 2013. Analsis Striktur Pasar (Market Structure) Jagung di Kabupaten

Grobogan. Journal of Rural and Development Vol. IV. No. 1.

Rizkyanti, A. 2010. Analisis Struktur Pasar Industri Karet dan Barang Periode Tahun

2009. Media Ekonomi Vol. 18. No. 2.

Tjahjono, et al., 2008. Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2013. Direktorat Riset

Ekonomi dan Kebijakan Moneter. Bank Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai