(XI TITL 1)
Disusun oleh:
DINAS PENDIDIKAN
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan mengenai perancangan instalasi listrik pada stadion, penulis
hanya membatasi pada perencanaan instalasi penerangan Stadion UPI.
Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk menganalisis serta
merencanakan instalasi listrik dengan merumuskan pada masalah :
1. Bagaimana merencanakan gambar instalasi Stadion UPI?
2. Bagaimana merancang penempatan Panel Hubung Bagi (PHB) utama dan panel cabang
yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)?
3. Berapa besaran kapasitas lampu yang dibutuhkan?
4. Berapa hasil rekapitulasi daya yang dibutuhkan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk lebih mengerti tentang perencanaan instalasi
listrik dengan menggunakan cara yang sesuai dengan prosedur kelistrikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Distribusi cahaya. Kerataan cahaya pada lapangan, untuk itu ditentukan faktor kerataan
cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan terhadap lebar lapangan.
Cahaya yang redup dapat mengurangi fokus pandang atau cahaya yang terlalu terang yang
dapat memungkinkan terjadinya silau saat bertanding atau sedang bermain. Untuk itu dalam
penerangan lapangan harus menggunakan lampu dan armatur yang sesuai.
Pemasangan panel MCB yang sesuai sebagai pengaman.
Distribusi cahaya. Kerataan cahaya pada lapangan penting, untuk itu ditentukan faktor
kerataan cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan pada bagian tengah lintasan
lapangan.
Cahaya yang menyilaukan dapat menyebabkan: keletihan mata, perasaan tidak nyaman, dan
mengurangi fokus pemain saat sedang bertanding. Untuk mengurangi silau digunakan akrilik
atau gelas pada armatur yang berfungsi sebagai filter cahaya.
Indeks ruangan (k)
k= ( p.l)/(t (p+l))
Keterangan :
k = indeks ruangan
p = panjang ruangan (m)
ℓ = lebar ruangan (m)
t = tinggi sumber cahaya di atas bidang kerja (m)
(a) (b)
Gambar 3.5 a) Lampu XL hemat energi b) Lampu TL
(sumber:
1.Kabel Nym
Kabel NYM adalah kabel dengan inti tembaga berisolasi PVC dengan inti lebih dari
satu dan berisolasi PVC di bagian luar. Kabel jenis NYM ini hanya direkomendasikan
khusus untuk instalasi tetap di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/
didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit). Kabel NYM berinti lebih dari satu,
kabel NYM ini dilapisi dengan isolator dan bahan luar dari kabel NYM ini dilapisi
dengan isolasi PVC biasanya warna putih atau abu-abu, ada yang berinti 2, 3 atau 4.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik
terutama untuk instalasi listrik, kabel ini juga dapat dipergunakan dilingkungan kering
maupun basah, namun tidak untuk ditanam karena setiap dan keseluruhan kabel inti
masing-masing dilindungi dengan isolator. Tentu saja kabel ini memiliki kualitas lebih
baik dari kabel NYA sehingga harganya lebih mahal dari kabel NYA.
Kabel NYFGBY
Kabel NYFGBY adalah Kabel dengan inti tembaga berisolasi PVC, dengan inti
tunggal atau lebih dari satu, pelindung kawat baja bulat atau dililit plat baja, dengan
selubung isolasi. Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam tanah yang
ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan kecuali harus menyeberang
jalan. Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8 meter. Jenis
kabel NYRBGY ini memiliki lapisan-lapisan solator yang kuat dan tahan lama. Pada
pengunaannya kabel NYRGBY ini dapat ditanam didalam tanah tanpa memerlukan
perlindungan tambahan lagI, namun demikian tetap saja jika kabel ini akan menyebrangi
jalan raya tetap direkomendasikan menggunakan perlindungan lagi setidaknya pipa PVC.
Instalasi pada penerangan stadion
1. Dengan cara underground kabel (kabel bawah tanah)
Dengan mengikuti ketentuan pemasangan kabel tanah sesuai PUIL 2000.
2. Penyambungan kabel
Sambungan sistem underground kabel harus di solder, di terminal dan di press
3. PHB pada instalasi
a. Ketinggian PHB tidak boleh kurang dari 1,2m
b. Pada komponen PHB seperti sakelar umum dan MCB
4. ARDE dan penghantar proteksi
a. ARDE mmpunyai peran pentng pada intalasi untuk menghindari tegangan
sentuh tinggi
b. Siatem TN-C-S semua BKT diihubungkan dengan pembumian pada PHB.
KESIMPULAN
1. Untuk merencanakan suatu instalasi penerangan maka harus mempunyai denah atau
gambar situasi lapangan yang akan di pasang penerangan. Setelah mempunyai gambar
situasi lapangan maka akan memudahkan untuk menentukan penempatan suatu titik
cahaya dengan memperhitungkan luas permukaan lapangan, maka setelah itu gambar
instalasi penerangan akan menjadi acuan untuk pelaksanaan pemasangan instalasi
penerangan.
2. Penempatan PHB dalam pemasangan sistem instalasi listrik harus dipasang sedemikian
rupa agar terlihat rapih, aman, tidak berada pada tempat yang lembab dan dapat
dioperasikan dengan mudah atau leluasa. Dan yang paling penting adalah kontruksi PHB
harus memenuhi ketentuan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik ) .
3. Lampu penerangan yang digunakan di lapangan sepak bola Stadion Universitas
Pendidikan Indonesia yaitu menggunakan lampu metal halida ( MBI atau HPI). Lampu
ini mempunyai temperatur yang tinggi ±3000 K dengan umur pemakaian (Umur nominal
12.000 jam) dan fluktuasi warna.
Efikasi lampu berkisar 75 lm/W hingga 95 lm /W. Sedangkan untuk lampu penerangan
yang digunakan di dalam dan di tribun penonton Stadion Universitas Pendidikan
Indonesia yaitu menggunakan lampu TL 35 Watt dan lampu XL 10 Watt.
4. Daya terpasang yang dibutuhkan untuk melayani beban listrik penerangan di Stadion
Universitas Pendidikan Indonesia adalah 53044 watt dengan rating pengaman 500A dan
sudah sesuai ketentuan PUIL.