DISUSUN OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini.
Hormat penyusun
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan ....................................................................... 1
2. Daftar Pustaka.................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
http://ayusuliestya.wordpress.com/2011/03/06/surat-beharga-cek/
1. Surat berharga, terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda
“waarde papier” di negara anglo saxon di kenal dengan istilah “negatible
instruments”.
2. Surat yang mempunyai harga atau nilai, terjemahan dari istilah aslinya
dalam bahasa Belanda “papier van waarde” dalam bahasa Inggris “letter of
value”.
Ketentuan-ketentuan megenai surat berharga diatur dalam Buku I titel 6 dan titel
7 KUHD yang berisi tentang :3
1. Wesel
2. Surat sanggup
3. Cek
4. Kwitansi-kwitansi dan promes atas tunjuk
2
UU No. 7/1992 tentang Perbankan
3
http://kholil.staff.uns.ac.id/files/2010/03/surat-surat-berharga-ppt.ppt.
5. Dan lain-lain
Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang direkening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk
melakukan pembayaran. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada
pemegang cek tersebut.5
4
http://vhaleandraputrii.blogspot.com/2012/09/cek-bilyet-giro-inkasso-wesel.html
5
http://cokicepe.blogspot.com/2012/06/pengertian-cek-wesel-bilyet-giro-dan.html
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN CEK
Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek/cheque dalam mana
penerbitannya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah
uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek, penggantinya, pembawanya
pada saat ditunjukkan. Cek juga merupakan surat perintah dari nasabah, dalam hal
ini pemilik dana pada rekening giro (current account), kepada tertarik, dalam hal
ini bank, untuk membayar tanpa syarat sejumlah dana kepada pemegang pada saat
diunjukkan, yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunaiDalam pasal 178
KUHD ditentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi suatu cek dan kalau
salah satu syarat dalam pasal, tersebut tidak dipenuhi, maka kertas itu tidak dapat
diperlakukan sebagai cek.
Untuk cek yang diterbitkan dan dibayarkan di Indonesia, harus diunjukkan dalam
tenggang waktu 70 hari, sejak tanggal penerbitannya (Pasal 206 KUHD)
ditambah 6 bulan tenggang waktu sebelum kadaluwarsa (Pasal 229 KUHD).
2. DASAR HUKUM
Antara lain:
SYARAT FORMIL
Cek harus memenuhi syarat formal sebagai berikut (berdasarkan Pasal 178
KUHD) :
1. Tersedianya dana
2. Adanya materai yang cukup
3. Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
4. Jumlah uang yang terbilang dan tersebut harus sama
5. Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut
6. Tanda tangan atau cap perusahaan harus sama dengan speciment/contoh
7. Tidak diblokir pihak berwenang
8. Endorsment cek benar (jika ada)
9. Kondisi cek sempurna
10. Rekening belum ditutup
11. Dan syarat-syarat lainnya
1. Penarik (drawee) adalah giran yang menerbitkan cek atau pihak yang
memiliki kewajiban pembayaran;
2. Pemegang (namer, holder), dalam hal ini adalah kreditur atau pemilik
piutang;
3. Tertarik (betrokkene, drawee, payee), adalah pihak lain (biasanya bank)
yang memperoleh perintah dari Penarik untuk membayar kepada
Pemegang atau Pembawa atau Pengganti dari Pemegang;
4. Pembawa (toonder, bearer), adalah siapapun yang memegang cek dengan
klausula kepada pembawa;
5. Pengganti (order), adalah adalah siapapun yang namanya tercantum dalam
cek dengan klausula kepada pengganti;
6. Endosant (Indorser) adalah pemegang cek dengan klausula kepada
pengganti yang mengalihkan hak tagih kepada pihak lain yang namanya
tercantum sebagai pengganti
4. Bank pemegang cek membawa cek itu ke rumah kliring. Umumnya yang
disebut rumah kliring adalah bank sentral di negara atau daerah tersebut.
Perlu dicatat bahwa data elektronik dari cek tersebut dikirim secara
elektronik terlebih dahulu ke bank sentral, sebelum pengiriman cek fisik.
Oleh bank pemegang, pada cek tersebut juga ditambahkan informasi di
rekening bank mana cek itu ditujukan. Mesin yang dipergunakan untuk
membaca dan mengirim data cek dari bank ke rumah kliring disebut
Magnetic Ink Cheque Reader & Encoder (MICRE).
4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM CEK
5. JENIS-JENIS CEK
6. Cek Kosong
Cek yang dananya kurang atau tidak ada dana yang tersedia pada saat
dicairkan atau dipindahbukukan. Contoh: Tn. Sigit Pramono menarik cek
senilai Rp 10.000.000 yang tertulis di dalam cek tersebut, tetapi dana yang
tersedia di rekening giro tersebut hanya Rp 5.000.000. Ini berarti ada
kekurangan dana sebesar Rp 5.000.000 apabila nasabah menariknya. Jadi,
jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana
yang ada.
7. Cek atas bawa adalah cek kepada pembawa atau kepada orang yang disebut
namanya dengan tambahan klausula “atau kepada pembawa” atau cek
tanpa penyebutan nama penerimanya, maka pengalihannya cukup dengan
penyerahan fisik cek saja
(iv) SP III langsung, tanpa SP I dan II, apabila menarik cek kosong 3 lembar
atau lebih dalam waktu 6 bulan atau 1 lembar cek dengan nominal minimal Rp.1
miliar.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN :
Cek merupakan salah satu jenis surat berharga yang sering digunakan oleh
pebisnis dalam lalu lintas pembayaran karena cepat, sederhana dan aman.
Beberapa kelebihan dari cek sehingga banyak digunakan oleh pebisnis, antara
lain:
1. Mudah dialihkan/dipindahtangankan;
2. Praktis, tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak;
3. Aman karena terhindar dari hal-hal berbahaya ketika membawa uang tunai
dalam jumlah banyak, spt: pencurian;
4. Tidak memerlukan waktu yang lama bagi pemegang cek untuk
memperoleh uang dalam cek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA