Anda di halaman 1dari 20

Farmako

Skenario 1
Dokter Prilly, praktek sebagai dokter umum di Jl. Sudirman B/5 Palembang dari hari Senin sampai
dengan Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai dengan jam 20.00. surat ijin praktek :
182/Dinkes/2015. Pada tanggal 14 Oktober 2019 datang tiga orang pasien berobat ke dokter Prilly.

Pasien 1 : Seorang anak perempuan bernama Wati umur 3 tahun, BB 14 Kg dibawa ibunya berobat
karena sakit demam, susah menelan dan batuk. Setelah diperiksa, diagnosis yang didapat pasien
menderita ISPA dan Obat yang diberikan berisi Eritromisin, Parasetamol dan Bromheksin.

a. Dosis maksimum
Eritromisin: 4 g/hari (dewasa), Rumus Clark 14/70 x 4 = 0,8 g/hari
Parasetamol: 4 g/hari (dewasa), Rumus Clark 14/70 x 4 = 0,8 g/hari
Bromheksin: -

b. Dosis untuk anak 3 tahun


Eritromisin: 30-50 mg/kgBB/hari  420-700 mg/hari terbagi atas 2-4 dosis
Parasetamol: 0,5-1 g/kali (dewasa), Clark  14/70 x 500 atau 1000 = 100-200 mg/kali
Bromheksin: 4 mg/kali, 2 kali sehari

c. Obat utama dan obat tambahan


Obat utama: Eritromisin
Obat tamabahan: Parasetamol, Bromheksin

d. Resep

dr. Prilly

SIP : 182/Dinkes/2015

Alamat : Jln. Sudirman B/5 / Telp. 0721-1234567

Waktu Praktek: Senin-Sabtu, pukul 16.00-20.00 WIB

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Eritromisin 500 mg
m.f.l.a. pulv. dtd. no. XX
s.4.d.d. pulv. I o.6 h. a.c.

R/ Parasetamol syr 125mg/5ml fls. no. II


s.4.d.d. cth. I prn.

R/ Bromheksin HCl 4mg/5ml fls. no I


s.2.d.d. cth. I.

Pro : Wati (3 tahun)


e. Edukasi

1. Eritromisin:
a. Efek Obat
Menghambat perkembangbiakan bakteri

b. Efek Samping
Nyeri dan kram perut, mual, muntah, diare, sariawan, heartburn, anoreksia, melena,
pruritus ani, disfungsi hati, ventrikel aritmia, urtikaria, reaksi erupsi obat, ruam,
kehilangan pendengaran, tinitus, vertigo, thrombophlebitis.

c. Peringatan
 Interaksi obat: menyebabkan Rhabdomyolysis dengan atau tanpa gangguan ginjal
dengan HMG-CoA reductase inhibitors (missal, simvastatin). Meningkatkan risiko
toksisitas kolkisin. Meningkatkan sedasi triazolobenzodiazepines dan
benzodiazepines. Theophylline dapat menurunkan and cimetidine dapat
meningkatkan konsentrasi erythromycin. Menyebabkan hipotensi, bradiaritmia dan
asidosis laktat dngan Ca channel blockers (e.g. verapamil, amlodipine, diltiazem).
Meningkatkan efek sistemik sildenafil. Menigkatkan efek samping ciclosporin,
carbamazepine, tacrolimus, alfentanil, disopyramide, rifabutin, quinidine,
methylprednisolone, cilostazol, vinblastine and bromocriptine. Meningkatkan risiko
toksisitas digoksin. Meningkatkan pendarahan dengan antikoagulan oral.
 Interaksi dengan makanan: Absorbsi menurun dengan pemberian makanan. Etanol
dapat menurunkan absorbsi erythromycin atau meningkatkan efek ethanol.
Instruksi

d. Instruksi
Diberikan 2-4 kali sehari, setiap 6-12 jam sekali, 30 menit hingga 2 jam sebelum makan

e. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 15-25oC

2. Parasetamol:
a. Efek Obat
Berfungsi sebagai antipiretik dengan menghambat pusat termoregulasi di hipotalamus

b. Efek Samping
Thrombocytopenia, leucopenia, neutropenia, pancytopenia, methaemoglobinaemia,
agranulocytosis, angioedema, hypotension dan tachycardia.
mual, muntah, konstipasi,sakit kepala, Insomnia, Erythema, pruritus, hepatotoksik, ATN,
reaksi hipersensitivitas (SJS dan TEN).

c. Peringatan
Absorpsi menurun dengan colestyramine. Konsentrasi dalam serum turun dengan
rifampicin and beberapa anticonvulsants (e.g. phenytoin, phenobarbital,
carbamazepine, primidone). Meningkatkan efek warfarin. Absorpsi meningkat dengan
metoclopramide and domperidone. Konsentrasi dalam serum meningkat dengan
probenecid. Dapat meningkatkan konsentrasi serum chloramphenicol
d. Instruksi
Diberikan tiap 4-6 jam sekali jika perlu, dapat diminum sebelum atau sesudah makan

e. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 20-25oC, simpan di tempat lembab dan tidak terkena
cahaya matahari.

3. Bromheksin:
a. Efek Obat
Berfungsi sebagai mukolitik. Meningkatkan transport mucus dengan mengencerkan
mucus sehingga meredakan batuk dan mempercepat pengeluaran mucus.

b. Efek Samping
Mual, muntah, diare, nyeri perut bagian atas, berkeringat, Angioedema, urticaria,
bronchospasme, sakit kepala, pusing, timbul ruam, pruritus, SJS, TEN.

c. Instruksi
Diberikan 2 kali sehari, dapat diberikan sebelum dan sesudah makan

d. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu dibawah 25 oC

Pasien 2 : Pada tanggal 14 Oktober 2019 datang seorang ibu membawa anaknya yang bernama Rena
umur 4 tahun berobat dengan keluhan sesak nafas, demam, sakit tenggorokan dan pilek. Diagnosis
dokter: bronchitis asmatis.

Obat yang diberikan adalah Aminofilin, Eritromisin dan Chlorpheniramine maleat, semua obat diberikan
selama 5 hari dengan aturan pakai tiga kali satu perhari.

Tugas:

1. Berapa dosis maksimum Aminofilin, Eritromisin, dan Chlorpheniramine maleat.

Aminofilin: -

Eritromisin: 4 g/hari (dewasa), Rumus Clark 4/16 x 4 = 1 g/hari

CTM: 6 mg/hari

2. Hitung dosis eritromisin, aminofilin, dan chlorpheniramine maleat untuk pasien Rena 4 tahun!

Aminofilin: 225 mg/kali  2 kali sehari

Eritromisin: 30-50 mg/kgBB/hari  420-700 mg/hari terbagi atas 2-4 dosis

CTM: 1 mg/kali  tiap 4-6 jam


3. Sebutkan bentuk sediaan yang sesuai untuk Rena!

Aminofilin: -

Eritromisin: pulveres

CTM: sirup

4. Sebutkan mana obat utama dan mana obat tambahan!

Obat utama: Eritromisin

Obat tambahan: Aminofilin dan CTM

5. Tuliskan resep yang lengkap berdasarkan penghitungan dosis

dr. Prilly

SIP : 182/Dinkes/2015

Alamat : Jln. Sudirman B/5 / Telp. 0721-1234567

Waktu Praktek: Senin-Sabtu, pukul 16.00-20.00 WIB

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Eritromisin 500 mg
m.f.l.a. pulv. dtd. no. XV
s.3.d.d. pulv. I o.6 h. a.c.

R/ Aminofilin

R/ Chlorpheniramine maleat 2mg/5ml fls. 1


s.3.d.d. cth. ½

Pro : Rena (4 tahun)


6. Berikan edukasi kepada pasien/keluarga tentang Efek obat, efek samping, peringatan, instruksi dan
cara penyimpanan obat.

1) Aminofilin:

a. Efek Obat
Memacu pelepasan adrenalin dari medulla adrenal sehingga menimbulkan efek broncodilator

b. Efek Samping
ESO: Nausea, vomiting, headache; hypokalaemia, hypophosphataemia, hypernatraemia, hyperglycaemia,
acid/base disturbance; anxiety, insomnia, maniacal behaviour, delirium; confusion, restlessness, irritability,
hyperventilation, vertigo/dizziness, tremor, convulsions; visual disturbances; palpitations, tachycardia,
hypotension; abdominal pain, diarrhoea, gastro-oesophageal reflux, GI bleeding; maculo-papular rash,
erythema, pruritus, urticaria, exfoliative dermatitis, rhabdomyolysis; hyperthermia, extreme thirst, transient
diuresis.
Potentially Fatal: Cardiac arrhythmia, cardiorespiratory arrest, hypoxic encephalopathy.

c. Peringatan
 Interaksi obat: Clearance meningkat dengan aminoglutethimide, carbamazepine, moracizine,
phenytoin, rifampicin, sulfinpyrazone, dan barbiturates. Clearance berkurang dengan
allopurinol, carbimazole, cimetidine, ciprofloxacin, clarithromycin, diltiazem, disulfiram,
erythromycin, fluconazole, interferon, isoniazid, isoprenaline, methotrexate, mexiletine,
nizatidine, norfloxacin, oxpentifylline, propafenone, propranolol, ofloxacin, thiabendazole,
verapamil, viloxazine HCl dan OCs. Dapat memperpanjang waktu paruh fenitoin.

d. Instruksi
Diberikan kali sehari, setiap 6-12 jam sekali, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan

e. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 20-25oC, jauhkan dari cahaya matahari dan lembab

2) Eritromisin:
f. Efek Obat
Menghambat perkembangbiakan bakteri

g. Efek Samping
Nyeri dan kram perut, mual, muntah, diare, sariawan, heartburn, anoreksia, melena, pruritus ani,
disfungsi hati, ventrikel aritmia, urtikaria, reaksi erupsi obat, ruam, kehilangan pendengaran,
tinitus, vertigo, thrombophlebitis.

h. Peringatan
 Interaksi obat: menyebabkan Rhabdomyolysis dengan atau tanpa gangguan ginjal dengan
HMG-CoA reductase inhibitors (missal, simvastatin). Meningkatkan risiko toksisitas kolkisin.
Meningkatkan sedasi triazolobenzodiazepines dan benzodiazepines. Theophylline dapat
menurunkan and cimetidine dapat meningkatkan konsentrasi erythromycin. Menyebabkan
hipotensi, bradiaritmia dan asidosis laktat dngan Ca channel blockers (e.g. verapamil,
amlodipine, diltiazem). Meningkatkan efek sistemik sildenafil. Menigkatkan efek samping
ciclosporin, carbamazepine, tacrolimus, alfentanil, disopyramide, rifabutin, quinidine,
methylprednisolone, cilostazol, vinblastine and bromocriptine. Meningkatkan risiko toksisitas
digoksin. Meningkatkan pendarahan dengan antikoagulan oral.
 Interaksi dengan makanan: Absorbsi menurun dengan pemberian makanan. Etanol dapat
menurunkan absorbsi erythromycin atau meningkatkan efek ethanol. Instruksi

i. Instruksi
Diberikan 2-4 kali sehari, setiap 6-12 jam sekali, 30 menit hingga 2 jam sebelum makan

j. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 15-25oC

3) CTM

a. Efek Obat
Berfungsi sebagai anti histamin. CTM akan berperan sebagai antagonis H-1 sehingga dapat
meredakan gejala sesak napas dan batuk pada pasien

b. Efek Samping

 Mulut, hidung, tenggorokan terasa kering


 Mual, muntah, nyeri lambung
 Konstipasi, atau diare
 Palpitasi
 Hipotensi
 Sakit kepala
 Rasa tidak nyaman pada dada
 Kesemutan
 Kelemahan pada tangan
 Depresi SSP
 sedasi

c. Peringatan
 Interaksi obat: Dapat meningkatkan efek aditif pada obat golongan barbiturate, antipsikotik,
dan alcohol. Meningkatkan risiko toksisitas serotonin akibat kombinasi obat
dextromethorphan dan chlorpheniramine. Meningkatkan efek obat antikolinergik lain.

d. Instruksi
Diberikan 4-6 kali sehari, setiap 4-6 jam sekali

e. Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari sinar matahari dan tempat lembab

Pasien 3. Seorang anak perempuan berusia 1 tahun (BB: 10 kg) dibawa ibunya ke klinik karena
BAB cair sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai demam dan penurunan nafsu makan.
Sebelumnya, pasien sudah dibawa berobat ke puskesmas, diberi oralit dan obat penurun panas.
Akan tetapi BAB cair tidak kunjung sembuh. Saat ini, selain oralit, dokter klinik meresepkan
obat sebagai berikut: • Paracetamol [sirup (125 mg/5 ml)] dan amoxicillin [sirup (125 mg/5 ml);
selama 5 hari]

Pertanyaan:

a. Berapa dosis obat yang dapat ditulis dokter di resep untuk pasien tersebut?

Paracetamol: 0,5-1 g/kali (dewasa), Clark  10/70 x 500 atau 1000 = 72-142 mg/kali

Amoxicillin: 40-90mg/kgBB/hari  400-900 mg/hari 3 kali sehari

b. Berapa dosis maksimal untuk masing-masing obat?

Parasetamol: 4 g/hari (dewasa), Rumus Clark 10/70 x 4 = 0,57 g/hari

Amoxicillin: 3 g/hari

c. Berapa botol sirup yang diperlukan pasien?

Paracetamol: 2 botol

Amoksisilin: 3 botol

d. Berapa dosis obat-obat tersebut untuk anak dengan BB 7 kg, 15 kg dan 20 kg? Berapa botol
sirup yang diperlukan?

 BB 7 kg
Paracetamol: 7/70 x 500 atau 1000 = 50-100 mg/kali (1 botol)
Amoksisilin: 280-630 mg/hari (2 botol)
 BB 15 kg
Paracetamol: 15/70 x 500 atau 1000 = 108-214 mg/kali (2 botol)
Amoksisilin: 600-1350 mg/hari (3 botol)
 BB 20 kg
Paracetamol: 20/70 x 500 atau 1000 = 144-284 mg/kali (4 botol)
Amoksisilin: 800-1800 mg/hari (4 botol)

e. Tuliskan resep lengkap


dr. Prilly

SIP : 182/Dinkes/2015

Alamat : Jln. Sudirman B/5 / Telp. 0721-1234567

Waktu Praktek: Senin-Sabtu, pukul 16.00-20.00 WIB

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Amoksisilin syr 125mg/5ml fls. no. III


s.3.d.d. cth II d.c

R/ Parasetamol syr 125mg/5ml fls. no. II


s.4.d.d. cth. I prn.

Pro : Wati (3 tahun)

Skenario 2.

Lengkapilah tabel berikut! Mohon agar informasi dicari di sumber yang valid, misalkan
www.mims.com atau sumber valid lain (buku, dll)

Hitunglah dosis anak dengan berat badan 15 kg untuk obat-obat di tabel berikut.

Tulislah resep untuk obat-obat tersebut (secara individual), masing-masing dikonsumsi untuk 5
hari!

No. Obat Sediaan Komposisi Dosis lazim Waktu paruh Dosing Frequency (per
hari)

1. Erythromycin sirup kering 200 mg/5 ml


2. Cotrimoxazole sirup 200 mg sulfametoxazole dan 40 mg trimethoprim
3. Cefixime sirup 100 mg/5 ml
No Obat Sediaan Komposisi Dosis Lazim Waktu Dosing
. paruh Frequency
1. Erythromycin Sirup Erythromycin Oral 6 jam 2-4x/hari
Prophylaxis of
kering 200 mg/5 ml streptococcal
infections in patients
with evidence of
rheumatic fever or
heart disease
Adult: For patients
who are unable to take
penicillins or
sulfonamides: 250 mg
bid.
Child: For patients
who are unable to take
penicillins or
sulfonamides: 1 mth to
2 yr 125 mg bid.

Oral
Respiratory tract
infections, Skin and
soft tissue infections,
Susceptible
infections
Adult: 1-2 g daily, in 2-
4 divided doses
increased up to 4 g
daily for severe
infections. Doses >1 g
should be given in
more than 2 divided
doses.
Child: 30-50 mg/kg
daily, in 2-4 divided
doses, may be doubled
in severe cases. <2
yr 500 mg daily in
divided doses; 2-8 yr 1
g daily in divided
doses.

2. Cotrimoxazole Sirup 200 mg Oral 10-11 2x/hari


Acute exacerbations
sulfametoxazole of chronic bronchitis, jam
dan 40 mg Acute otitis media,
trimethoprim Urinary tract
infections
Adult: Each tab
contains
sulfamethoxazole 400
mg or 800 mg and
trimethoprim 80 mg or
160 mg; each 5 mL of
oral susp contains
sulfamethoxazole 200
mg and trimethoprim
40 mg: 960 mg bid.
Severe infections: 2.88
g daily in 2 divided
doses.
Child: 6 wk to 5
mth 120 mg bid; 6 mth
to 5 yr 240 mg bid; 6-
11 yr 480 mg bid.

Oral
Pneumocystis
(carinii) jirovecii
pneumonia
Adult: Each tab
contains
sulfamethoxazole 400
mg or 800 mg and
trimethoprim 80 mg or
160 mg; each 5 mL of
oral susp contains
sulfamethoxazole 200
mg and trimethoprim
40 mg: 120 mg/kg daily
in 2-4 divided doses for
14-21 days.
Child: ≥4 wk Same as
adult dose.

Oral
Prophylaxis of
Pneumocystis(carinii
) jirovecii pneumonia
Adult: Each tab
contains
sulfamethoxazole 400
mg or 800 mg and
trimethoprim 80 mg or
160 mg; each 5 mL of
oral susp contains
sulfamethoxazole 200
mg and trimethoprim
40 mg: 960 mg once
daily for 7 days; 960
mg once daily 3 times
wkly on alternate days;
or 960 mg bid 3 times
wkly on alternate days.
Child: ≥4 wk 15-30
mg/kg bid, 2-3 times
wkly given on
consecutive or
alternate days.
3. Cefixime Sirup 100 mg/5 ml Oral 3-4 jam 2 x/hari
Susceptible
infections
Adult: 200-400 mg
daily given as a single
dose or in 2 divided
doses for 7 days, may
be continued for up to
14 days if necessary,
depending on the
severity of infection.
Child: >6 months to
<10 years weighing
<50 kg: 8 mg/kg daily
as a single or in 2
divided doses; >10
years weighing >50 kg:
Same as adult dose.

1. Erythromycin
BB = 15 kg
Dosis = 30-50 mg/kgBB/hari
Sediaan = 200 mg/5ml
Dosis =
Min = 30 x 15 = 450 mg
Max = 50 x 15 = 750 mg
Dosis 450-7500 mg per hari terbagi dalam 2-4 kali
Hasil 600 mg / hari atau 3 x 200 mg (3 x 5 ml)
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Erytromycin 200 mg Syr. Btl. II

S3dd cth I ac

Pro :
2. Cotrimoxazole
Dosis anak 240 mg 2x sehari

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Cotrimoxazole 240 mg Syr. Btl. I

S3dd cth I ac

Pro :
3. Cefixime
BB = 15 kg
Dosis = 8 mg/kgBB/hari
Sediaan = 100 mg/5ml
Dosis = 8 x 15 = 120 mg
Dosis 120 mg per hari terbagi dalam 1-2 kali
Hasil 120 mg / hari

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Cefixime 100 mg Syr. Btl. I

S3dd cth I 1/2 ac

Pro :
Skenario 3.

Dokter Mutia berpraktek sebagai dokter umum dengan SIP: 1234/Dinkes/2013 di Jalan Srijaya Negara
No 153, telp. 0711 (312967) dari hari Senin sampai dengan Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai
dengan jam 20.00. Pada tanggal 18 Desember 2015 datang seorang bapak bernama Sudiono, laki-laki
usia 45 tahun menderita hipertensi ke tempat praktek. Selama ini, ia menggunakan Kaptopril 25 mg
dengan interval pemberian setiap 12 jam dan tekanan darahnya terkontrol 130/80 mmHg. Sejak seminggu
yang lalu ia mengeluh nyeri sendi bahu dan berobat ke Puskesmas dan mendapatkan Natrium diklofenak
50 mg dan diminum setiap 12 jam. Saat ini ditemukan tekanan darah meningkat menjadi 170/95 mmHg.
Dokter Mutia menganjurkan diet rendah garam dan mempertimbangkan mengganti obat antihipertensi
dari golongan yang berbeda dan/atau mengganti obat anti nyeri. Analisislah kasus di atas dengan
mempertimbangkan rasionalitas pemilihan alternatif, tuliskan resep dan lakukan komunikasi, informasi
dan edukasi sehubungan penyakit dan rencana pengobatan.

Jawaban :

Penggunaan kaptopril dinilai sudah tepat sebagai obat anti hipertensi karena mampu mengontrol tekanan
darah pasien. Pemakaian natrium diklofenak memberi efek samping retensi natrium dan cairan sehingga
tekanan darah meningkat lagi. Penggantian analgesic dengan jenis OAINS lain tidak memberikan
perubahan karena kebanyakan OAINS menyebabkan retensi natrium dan cairan. Rencana pengobatan
yang akan diberikan adalah mempertahankan pemberian Kaptopril dan memperbolehkan penggunaan
Natrium diklofenak untuk meredakan nyeri. Namun obat anti hipertensi kaptopril dikombinasikan dengan
diuretic seperti HCT untuk mengeluarkan cairan yang tertahan akibat OAINS.

dr. Mutia

SIP : 1234/Dinkes/2013

Alamat : Jalan Srijaya Negara No 153, telp. 0711 (312967)

Praktek hari Senin - Sabtu, jam 16.00 - 20.00

Palembang, 18 Desember 2015

R/ Captopril 25 mg tab no XXVIII

S2dd tab I ac

R/ Hydrochlorothiazide 12,5 mg tab no XIV

S1dd tab I pc

R/ Natrium diclofenac 50 mg tab no XXVIII

S2dd tab I pc prn

Pro : Tn. Sudiono (45 tahun)

Skenario 4. Seorang pria usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam dan sakit
kepala selama 3 hari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan temperatur tubuh 39 derajat Tidak
ditemukan kelainan lain. Walaupun terasa berat, penderita belum pernah makan obat untuk
mengatasi keluhannya ini
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Paracetamol 500 mg tab no. XX

S4dd tab I pc prn

Pro : laki-laki (25 tahun)

Skenario 5. Seorang pria perokok 50 tahun batuk sudah 5 hari Batuk hilang timbul dalam 2 tahun
terakhir, BAK dan BAB lancar. Keluhan utama adalah batuk.

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Dextromethorpan 30 mg tab no. XV

S3dd tab I pc prn

Pro : Tn. (50 th)

Skenario 6. Tn. T, 44 th, mengeluh gatal2 di kepala dan berketombe. Selain itu di lipat paha
kanan dan kiri juga terdapat bercak merah kehitaman yang gatal. • DK : tinea kapitis dan tinea
kruris • Tulis resep untuk terapi topical
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Ketoconazole oint 2% Tube. No. I

S u.e. 2dd applic part dol m.et.v

R/ Shampoo Ketokonazole 2% 100 ml fls no. I

s.u.c

Pro : Tn. T (44 th)

Skenario 7. Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut.


Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan bentuk sediaan cairan dan bentuk
kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali sehari

Skenario 8. Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari
10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Sol H2O2 3% 5 cc

S 2dd gtt X auric dex

Pro :

Skenario 9. Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam
pada mata kanan dan kiri

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890
Skenario 10. Tinea kruris : Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x
sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bagian yg sakit.
Penulisan resepnya :
R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I
     S u.e. 2dd applic part dol m.et.v

 u.e (usus externum) artinya untuk obat luar


 applic part dol artinya oleskan pada daerah yang sakit
 m.et.v (mane et vespere) artinya pagi dan malam
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Ketoconazole oint 2% Tube. No. I

S u.e. 2dd applic part dol m.et.v

Pro :

Skenario 11. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Amoxicilin 200 mg

Saccharum lactis q.s.

m.f.l.a pulv. dtd no. XV

s3dd p I ac

R/ Paracetamol 120 mg

Saccharum lactis q.s.

m.f.l.a pulv. dtd no. XV

s3dd p I pc prn

Pro : Nn. Putri (18 bulan, 12 kg)

Skenario 12. Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut.

Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan bentuk sediaan cairan dan bentuk
kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali sehari
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Betadine gargle&mouthwash fls no. I

s 2dd garg

Pro : Tn. Andi (32 tahun)

Skenario 13. Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : Solusio H2O2 3%, diberikan 2x
sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Sol H2O2 3% 5 cc

S 2dd gtt X auric dex

Pro :

Skenario 12. Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam
pada mata kanan dan kiri
dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Gentamycin eyedrops fls. No. I

s u.e. gtt. Opth I ODS o.h.

Pro :

Skenario 14. Tn. Tegar 55 th, ke IGD krn mata kanan kiri merah dan pedih kalau kena cahaya. 2
hari lalu karena kemasukan serpihan logam. Penglihatan buram • DK: ulkus kornea ODS e.c.
bakteri • Berikan obat – Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio)

dr. Iza Netiasa Haris

SIP : 1234567890

Alamat : Jln. Inspektur Marzuki no. 23 / Telp. 0721-1234567

Palembang, 14 Oktober 2019

R/ Gentamycin eyedrops fls. No. I

s u.e. gtt. Opth I ODS o.h.

Pro : Tn. Tegar (55 th)

Skenario 15. Dokter Siti Indah, SIP 087/2008 beralamat di JL. Surya No. 1 Surakarta pada tanggal 13
Nopember 2019 menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan salep sebanyak 20 gram yang
mengandung boric acid 5% serta menggunakan bahan dasar vaselin album. Salep ini diberikan kepada
Tono (20 tahun) dengan aturan pakai:diberikan 2 kali sehari, untuk obat luar
dr. Siti Indah

SIP : 087/2008

Alamat : JL. Surya No. 1 Surakarta

Palembang, 13 November 2019

R/ Boric acid 5%

Vaselin album 20 gram

m.f.Ung.

s. 2.d.d. u. e

Pro : Tn. Tono (20 th)

Skenario 16. Dokter Siti Indah, SIP 087/2008 beralamat di JL. Surya No. 1 Surakarta pada tanggal 1 3
Nopember 2019 menulis resep dengan menggunakan sediaaan generic Salep mata Chlorampenicol (1%)
dan diberikan kepada Bp. Tono dengan aturan pakai: 2 X sehari dioleskan pada mata kanan dan kiri, pagi
dan sore

dr. Siti Indah

SIP : 087/2008

Alamat : JL. Surya No. 1 Surakarta

Palembang, 13 November 2019

R/ Chloramphenicol oint 1% fls. No. I

s2dd ODS m.et.v

Pro : Tn. Tono (20 th)

Anda mungkin juga menyukai