Skenario 1
Dokter Prilly, praktek sebagai dokter umum di Jl. Sudirman B/5 Palembang dari hari Senin sampai
dengan Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai dengan jam 20.00. surat ijin praktek :
182/Dinkes/2015. Pada tanggal 14 Oktober 2019 datang tiga orang pasien berobat ke dokter Prilly.
Pasien 1 : Seorang anak perempuan bernama Wati umur 3 tahun, BB 14 Kg dibawa ibunya berobat
karena sakit demam, susah menelan dan batuk. Setelah diperiksa, diagnosis yang didapat pasien
menderita ISPA dan Obat yang diberikan berisi Eritromisin, Parasetamol dan Bromheksin.
a. Dosis maksimum
Eritromisin: 4 g/hari (dewasa), Rumus Clark 14/70 x 4 = 0,8 g/hari
Parasetamol: 4 g/hari (dewasa), Rumus Clark 14/70 x 4 = 0,8 g/hari
Bromheksin: -
d. Resep
dr. Prilly
SIP : 182/Dinkes/2015
R/ Eritromisin 500 mg
m.f.l.a. pulv. dtd. no. XX
s.4.d.d. pulv. I o.6 h. a.c.
1. Eritromisin:
a. Efek Obat
Menghambat perkembangbiakan bakteri
b. Efek Samping
Nyeri dan kram perut, mual, muntah, diare, sariawan, heartburn, anoreksia, melena,
pruritus ani, disfungsi hati, ventrikel aritmia, urtikaria, reaksi erupsi obat, ruam,
kehilangan pendengaran, tinitus, vertigo, thrombophlebitis.
c. Peringatan
Interaksi obat: menyebabkan Rhabdomyolysis dengan atau tanpa gangguan ginjal
dengan HMG-CoA reductase inhibitors (missal, simvastatin). Meningkatkan risiko
toksisitas kolkisin. Meningkatkan sedasi triazolobenzodiazepines dan
benzodiazepines. Theophylline dapat menurunkan and cimetidine dapat
meningkatkan konsentrasi erythromycin. Menyebabkan hipotensi, bradiaritmia dan
asidosis laktat dngan Ca channel blockers (e.g. verapamil, amlodipine, diltiazem).
Meningkatkan efek sistemik sildenafil. Menigkatkan efek samping ciclosporin,
carbamazepine, tacrolimus, alfentanil, disopyramide, rifabutin, quinidine,
methylprednisolone, cilostazol, vinblastine and bromocriptine. Meningkatkan risiko
toksisitas digoksin. Meningkatkan pendarahan dengan antikoagulan oral.
Interaksi dengan makanan: Absorbsi menurun dengan pemberian makanan. Etanol
dapat menurunkan absorbsi erythromycin atau meningkatkan efek ethanol.
Instruksi
d. Instruksi
Diberikan 2-4 kali sehari, setiap 6-12 jam sekali, 30 menit hingga 2 jam sebelum makan
e. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 15-25oC
2. Parasetamol:
a. Efek Obat
Berfungsi sebagai antipiretik dengan menghambat pusat termoregulasi di hipotalamus
b. Efek Samping
Thrombocytopenia, leucopenia, neutropenia, pancytopenia, methaemoglobinaemia,
agranulocytosis, angioedema, hypotension dan tachycardia.
mual, muntah, konstipasi,sakit kepala, Insomnia, Erythema, pruritus, hepatotoksik, ATN,
reaksi hipersensitivitas (SJS dan TEN).
c. Peringatan
Absorpsi menurun dengan colestyramine. Konsentrasi dalam serum turun dengan
rifampicin and beberapa anticonvulsants (e.g. phenytoin, phenobarbital,
carbamazepine, primidone). Meningkatkan efek warfarin. Absorpsi meningkat dengan
metoclopramide and domperidone. Konsentrasi dalam serum meningkat dengan
probenecid. Dapat meningkatkan konsentrasi serum chloramphenicol
d. Instruksi
Diberikan tiap 4-6 jam sekali jika perlu, dapat diminum sebelum atau sesudah makan
e. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 20-25oC, simpan di tempat lembab dan tidak terkena
cahaya matahari.
3. Bromheksin:
a. Efek Obat
Berfungsi sebagai mukolitik. Meningkatkan transport mucus dengan mengencerkan
mucus sehingga meredakan batuk dan mempercepat pengeluaran mucus.
b. Efek Samping
Mual, muntah, diare, nyeri perut bagian atas, berkeringat, Angioedema, urticaria,
bronchospasme, sakit kepala, pusing, timbul ruam, pruritus, SJS, TEN.
c. Instruksi
Diberikan 2 kali sehari, dapat diberikan sebelum dan sesudah makan
d. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu dibawah 25 oC
Pasien 2 : Pada tanggal 14 Oktober 2019 datang seorang ibu membawa anaknya yang bernama Rena
umur 4 tahun berobat dengan keluhan sesak nafas, demam, sakit tenggorokan dan pilek. Diagnosis
dokter: bronchitis asmatis.
Obat yang diberikan adalah Aminofilin, Eritromisin dan Chlorpheniramine maleat, semua obat diberikan
selama 5 hari dengan aturan pakai tiga kali satu perhari.
Tugas:
Aminofilin: -
CTM: 6 mg/hari
2. Hitung dosis eritromisin, aminofilin, dan chlorpheniramine maleat untuk pasien Rena 4 tahun!
Aminofilin: -
Eritromisin: pulveres
CTM: sirup
dr. Prilly
SIP : 182/Dinkes/2015
R/ Eritromisin 500 mg
m.f.l.a. pulv. dtd. no. XV
s.3.d.d. pulv. I o.6 h. a.c.
R/ Aminofilin
1) Aminofilin:
a. Efek Obat
Memacu pelepasan adrenalin dari medulla adrenal sehingga menimbulkan efek broncodilator
b. Efek Samping
ESO: Nausea, vomiting, headache; hypokalaemia, hypophosphataemia, hypernatraemia, hyperglycaemia,
acid/base disturbance; anxiety, insomnia, maniacal behaviour, delirium; confusion, restlessness, irritability,
hyperventilation, vertigo/dizziness, tremor, convulsions; visual disturbances; palpitations, tachycardia,
hypotension; abdominal pain, diarrhoea, gastro-oesophageal reflux, GI bleeding; maculo-papular rash,
erythema, pruritus, urticaria, exfoliative dermatitis, rhabdomyolysis; hyperthermia, extreme thirst, transient
diuresis.
Potentially Fatal: Cardiac arrhythmia, cardiorespiratory arrest, hypoxic encephalopathy.
c. Peringatan
Interaksi obat: Clearance meningkat dengan aminoglutethimide, carbamazepine, moracizine,
phenytoin, rifampicin, sulfinpyrazone, dan barbiturates. Clearance berkurang dengan
allopurinol, carbimazole, cimetidine, ciprofloxacin, clarithromycin, diltiazem, disulfiram,
erythromycin, fluconazole, interferon, isoniazid, isoprenaline, methotrexate, mexiletine,
nizatidine, norfloxacin, oxpentifylline, propafenone, propranolol, ofloxacin, thiabendazole,
verapamil, viloxazine HCl dan OCs. Dapat memperpanjang waktu paruh fenitoin.
d. Instruksi
Diberikan kali sehari, setiap 6-12 jam sekali, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
e. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 20-25oC, jauhkan dari cahaya matahari dan lembab
2) Eritromisin:
f. Efek Obat
Menghambat perkembangbiakan bakteri
g. Efek Samping
Nyeri dan kram perut, mual, muntah, diare, sariawan, heartburn, anoreksia, melena, pruritus ani,
disfungsi hati, ventrikel aritmia, urtikaria, reaksi erupsi obat, ruam, kehilangan pendengaran,
tinitus, vertigo, thrombophlebitis.
h. Peringatan
Interaksi obat: menyebabkan Rhabdomyolysis dengan atau tanpa gangguan ginjal dengan
HMG-CoA reductase inhibitors (missal, simvastatin). Meningkatkan risiko toksisitas kolkisin.
Meningkatkan sedasi triazolobenzodiazepines dan benzodiazepines. Theophylline dapat
menurunkan and cimetidine dapat meningkatkan konsentrasi erythromycin. Menyebabkan
hipotensi, bradiaritmia dan asidosis laktat dngan Ca channel blockers (e.g. verapamil,
amlodipine, diltiazem). Meningkatkan efek sistemik sildenafil. Menigkatkan efek samping
ciclosporin, carbamazepine, tacrolimus, alfentanil, disopyramide, rifabutin, quinidine,
methylprednisolone, cilostazol, vinblastine and bromocriptine. Meningkatkan risiko toksisitas
digoksin. Meningkatkan pendarahan dengan antikoagulan oral.
Interaksi dengan makanan: Absorbsi menurun dengan pemberian makanan. Etanol dapat
menurunkan absorbsi erythromycin atau meningkatkan efek ethanol. Instruksi
i. Instruksi
Diberikan 2-4 kali sehari, setiap 6-12 jam sekali, 30 menit hingga 2 jam sebelum makan
j. Cara Penyimpanan
Simpan pada ruangan bersuhu 15-25oC
3) CTM
a. Efek Obat
Berfungsi sebagai anti histamin. CTM akan berperan sebagai antagonis H-1 sehingga dapat
meredakan gejala sesak napas dan batuk pada pasien
b. Efek Samping
c. Peringatan
Interaksi obat: Dapat meningkatkan efek aditif pada obat golongan barbiturate, antipsikotik,
dan alcohol. Meningkatkan risiko toksisitas serotonin akibat kombinasi obat
dextromethorphan dan chlorpheniramine. Meningkatkan efek obat antikolinergik lain.
d. Instruksi
Diberikan 4-6 kali sehari, setiap 4-6 jam sekali
e. Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari sinar matahari dan tempat lembab
Pasien 3. Seorang anak perempuan berusia 1 tahun (BB: 10 kg) dibawa ibunya ke klinik karena
BAB cair sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai demam dan penurunan nafsu makan.
Sebelumnya, pasien sudah dibawa berobat ke puskesmas, diberi oralit dan obat penurun panas.
Akan tetapi BAB cair tidak kunjung sembuh. Saat ini, selain oralit, dokter klinik meresepkan
obat sebagai berikut: • Paracetamol [sirup (125 mg/5 ml)] dan amoxicillin [sirup (125 mg/5 ml);
selama 5 hari]
Pertanyaan:
a. Berapa dosis obat yang dapat ditulis dokter di resep untuk pasien tersebut?
Paracetamol: 0,5-1 g/kali (dewasa), Clark 10/70 x 500 atau 1000 = 72-142 mg/kali
Amoxicillin: 3 g/hari
Paracetamol: 2 botol
Amoksisilin: 3 botol
d. Berapa dosis obat-obat tersebut untuk anak dengan BB 7 kg, 15 kg dan 20 kg? Berapa botol
sirup yang diperlukan?
BB 7 kg
Paracetamol: 7/70 x 500 atau 1000 = 50-100 mg/kali (1 botol)
Amoksisilin: 280-630 mg/hari (2 botol)
BB 15 kg
Paracetamol: 15/70 x 500 atau 1000 = 108-214 mg/kali (2 botol)
Amoksisilin: 600-1350 mg/hari (3 botol)
BB 20 kg
Paracetamol: 20/70 x 500 atau 1000 = 144-284 mg/kali (4 botol)
Amoksisilin: 800-1800 mg/hari (4 botol)
SIP : 182/Dinkes/2015
Skenario 2.
Lengkapilah tabel berikut! Mohon agar informasi dicari di sumber yang valid, misalkan
www.mims.com atau sumber valid lain (buku, dll)
Hitunglah dosis anak dengan berat badan 15 kg untuk obat-obat di tabel berikut.
Tulislah resep untuk obat-obat tersebut (secara individual), masing-masing dikonsumsi untuk 5
hari!
No. Obat Sediaan Komposisi Dosis lazim Waktu paruh Dosing Frequency (per
hari)
Oral
Respiratory tract
infections, Skin and
soft tissue infections,
Susceptible
infections
Adult: 1-2 g daily, in 2-
4 divided doses
increased up to 4 g
daily for severe
infections. Doses >1 g
should be given in
more than 2 divided
doses.
Child: 30-50 mg/kg
daily, in 2-4 divided
doses, may be doubled
in severe cases. <2
yr 500 mg daily in
divided doses; 2-8 yr 1
g daily in divided
doses.
Oral
Pneumocystis
(carinii) jirovecii
pneumonia
Adult: Each tab
contains
sulfamethoxazole 400
mg or 800 mg and
trimethoprim 80 mg or
160 mg; each 5 mL of
oral susp contains
sulfamethoxazole 200
mg and trimethoprim
40 mg: 120 mg/kg daily
in 2-4 divided doses for
14-21 days.
Child: ≥4 wk Same as
adult dose.
Oral
Prophylaxis of
Pneumocystis(carinii
) jirovecii pneumonia
Adult: Each tab
contains
sulfamethoxazole 400
mg or 800 mg and
trimethoprim 80 mg or
160 mg; each 5 mL of
oral susp contains
sulfamethoxazole 200
mg and trimethoprim
40 mg: 960 mg once
daily for 7 days; 960
mg once daily 3 times
wkly on alternate days;
or 960 mg bid 3 times
wkly on alternate days.
Child: ≥4 wk 15-30
mg/kg bid, 2-3 times
wkly given on
consecutive or
alternate days.
3. Cefixime Sirup 100 mg/5 ml Oral 3-4 jam 2 x/hari
Susceptible
infections
Adult: 200-400 mg
daily given as a single
dose or in 2 divided
doses for 7 days, may
be continued for up to
14 days if necessary,
depending on the
severity of infection.
Child: >6 months to
<10 years weighing
<50 kg: 8 mg/kg daily
as a single or in 2
divided doses; >10
years weighing >50 kg:
Same as adult dose.
1. Erythromycin
BB = 15 kg
Dosis = 30-50 mg/kgBB/hari
Sediaan = 200 mg/5ml
Dosis =
Min = 30 x 15 = 450 mg
Max = 50 x 15 = 750 mg
Dosis 450-7500 mg per hari terbagi dalam 2-4 kali
Hasil 600 mg / hari atau 3 x 200 mg (3 x 5 ml)
dr. Iza Netiasa Haris
SIP : 1234567890
S3dd cth I ac
Pro :
2. Cotrimoxazole
Dosis anak 240 mg 2x sehari
SIP : 1234567890
S3dd cth I ac
Pro :
3. Cefixime
BB = 15 kg
Dosis = 8 mg/kgBB/hari
Sediaan = 100 mg/5ml
Dosis = 8 x 15 = 120 mg
Dosis 120 mg per hari terbagi dalam 1-2 kali
Hasil 120 mg / hari
SIP : 1234567890
Pro :
Skenario 3.
Dokter Mutia berpraktek sebagai dokter umum dengan SIP: 1234/Dinkes/2013 di Jalan Srijaya Negara
No 153, telp. 0711 (312967) dari hari Senin sampai dengan Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai
dengan jam 20.00. Pada tanggal 18 Desember 2015 datang seorang bapak bernama Sudiono, laki-laki
usia 45 tahun menderita hipertensi ke tempat praktek. Selama ini, ia menggunakan Kaptopril 25 mg
dengan interval pemberian setiap 12 jam dan tekanan darahnya terkontrol 130/80 mmHg. Sejak seminggu
yang lalu ia mengeluh nyeri sendi bahu dan berobat ke Puskesmas dan mendapatkan Natrium diklofenak
50 mg dan diminum setiap 12 jam. Saat ini ditemukan tekanan darah meningkat menjadi 170/95 mmHg.
Dokter Mutia menganjurkan diet rendah garam dan mempertimbangkan mengganti obat antihipertensi
dari golongan yang berbeda dan/atau mengganti obat anti nyeri. Analisislah kasus di atas dengan
mempertimbangkan rasionalitas pemilihan alternatif, tuliskan resep dan lakukan komunikasi, informasi
dan edukasi sehubungan penyakit dan rencana pengobatan.
Jawaban :
Penggunaan kaptopril dinilai sudah tepat sebagai obat anti hipertensi karena mampu mengontrol tekanan
darah pasien. Pemakaian natrium diklofenak memberi efek samping retensi natrium dan cairan sehingga
tekanan darah meningkat lagi. Penggantian analgesic dengan jenis OAINS lain tidak memberikan
perubahan karena kebanyakan OAINS menyebabkan retensi natrium dan cairan. Rencana pengobatan
yang akan diberikan adalah mempertahankan pemberian Kaptopril dan memperbolehkan penggunaan
Natrium diklofenak untuk meredakan nyeri. Namun obat anti hipertensi kaptopril dikombinasikan dengan
diuretic seperti HCT untuk mengeluarkan cairan yang tertahan akibat OAINS.
dr. Mutia
SIP : 1234/Dinkes/2013
S2dd tab I ac
S1dd tab I pc
Skenario 4. Seorang pria usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam dan sakit
kepala selama 3 hari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan temperatur tubuh 39 derajat Tidak
ditemukan kelainan lain. Walaupun terasa berat, penderita belum pernah makan obat untuk
mengatasi keluhannya ini
dr. Iza Netiasa Haris
SIP : 1234567890
Skenario 5. Seorang pria perokok 50 tahun batuk sudah 5 hari Batuk hilang timbul dalam 2 tahun
terakhir, BAK dan BAB lancar. Keluhan utama adalah batuk.
SIP : 1234567890
Skenario 6. Tn. T, 44 th, mengeluh gatal2 di kepala dan berketombe. Selain itu di lipat paha
kanan dan kiri juga terdapat bercak merah kehitaman yang gatal. • DK : tinea kapitis dan tinea
kruris • Tulis resep untuk terapi topical
dr. Iza Netiasa Haris
SIP : 1234567890
s.u.c
Skenario 8. Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari
10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
SIP : 1234567890
R/ Sol H2O2 3% 5 cc
Pro :
Skenario 9. Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam
pada mata kanan dan kiri
SIP : 1234567890
Skenario 10. Tinea kruris : Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x
sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bagian yg sakit.
Penulisan resepnya :
R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I
S u.e. 2dd applic part dol m.et.v
SIP : 1234567890
Pro :
Skenario 11. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer
dr. Iza Netiasa Haris
SIP : 1234567890
R/ Amoxicilin 200 mg
s3dd p I ac
R/ Paracetamol 120 mg
s3dd p I pc prn
Skenario 12. Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut.
Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan bentuk sediaan cairan dan bentuk
kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali sehari
dr. Iza Netiasa Haris
SIP : 1234567890
s 2dd garg
Skenario 13. Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : Solusio H2O2 3%, diberikan 2x
sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
SIP : 1234567890
R/ Sol H2O2 3% 5 cc
Pro :
Skenario 12. Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam
pada mata kanan dan kiri
dr. Iza Netiasa Haris
SIP : 1234567890
Pro :
Skenario 14. Tn. Tegar 55 th, ke IGD krn mata kanan kiri merah dan pedih kalau kena cahaya. 2
hari lalu karena kemasukan serpihan logam. Penglihatan buram • DK: ulkus kornea ODS e.c.
bakteri • Berikan obat – Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio)
SIP : 1234567890
Skenario 15. Dokter Siti Indah, SIP 087/2008 beralamat di JL. Surya No. 1 Surakarta pada tanggal 13
Nopember 2019 menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan salep sebanyak 20 gram yang
mengandung boric acid 5% serta menggunakan bahan dasar vaselin album. Salep ini diberikan kepada
Tono (20 tahun) dengan aturan pakai:diberikan 2 kali sehari, untuk obat luar
dr. Siti Indah
SIP : 087/2008
R/ Boric acid 5%
m.f.Ung.
s. 2.d.d. u. e
Skenario 16. Dokter Siti Indah, SIP 087/2008 beralamat di JL. Surya No. 1 Surakarta pada tanggal 1 3
Nopember 2019 menulis resep dengan menggunakan sediaaan generic Salep mata Chlorampenicol (1%)
dan diberikan kepada Bp. Tono dengan aturan pakai: 2 X sehari dioleskan pada mata kanan dan kiri, pagi
dan sore
SIP : 087/2008