Anda di halaman 1dari 12

A.

Sejarah Desa Lais


Selayang Pandang Terbentuknya Desa Lais
Dahulu Desa Lais merupakan hutan atau talang tempat pemberhentian/ peristirahatan
nenek moyang kami dari kebun ke Desa asal masing-masing. Nenek moyang kami
merupakan petani yang berasal dari Desa Teluk, Epil, Rantau Keroya dan Petaling yang
mempunyai kebun di wilayah desa Talang Lais pada waktu itu.
Seiring berlalunya waktu nenek moyang kami pulang pergi dari Desa masing-
masing menuju kebun, lama kelamaan mereka membentuk suatu Rompok dan membuat
pondokan (rumah kebun) sehingga sedikit demi sedikit terbentuklah suatu perkampungan
Talang Lais. penghuni rompok ini pun pada waktu itu identik dengan Desa asal yang dekat
dengan posisi kebun mereka masing-masing. Hingga sekarang ciri identik Desa asal
tersebut masih terasa, rompok talang Lais 1 (sekarang Dusun I) merupakan mayoritas
pondokan orang asli Desa Teluk dan Desa Rantau Keroya, rompok Talang Lais II
(sekarang Dusun II Simpang Petaling dan Jeramba Terap) mayoritas pondokan tempat
menginap orang-orang asli Desa Petaling, Sedangkan rompok Bonot (sekarang sudah
menjadi Desa Lais Utara) mayoritas pondokan para petani dari Desa Epil.
Konon katanya nama Desa Lais diambil dari nama salah satu Sungai yang terdapat
di Talang Lais pada waktu itu, dinamakan sungai Lais dikarenakan banyak ditemukan ikan
lais dan ikan sejenisnya. Sungai Lais murapakan sungai kecil anak dari sungai Batang Hari
Leko yang sampai saat ini masih dikenal masyarakat Desa Lais Dengan nama Sungai Lais.
Pada Tahun 1970-an Desa Lais bernama Talang Pinang kemudian menjadi Desa
Lais pada masa jabatan Kriya Sukri dan digantikan oleh Kriya Hamid Hud. Desa lais
merupakan hasil pemekaran dari margo Epil yang terdiri dari Desa Petaling, Desa Teluk
dan Talang Lais ( Dusun II Teluk).
Pada Tahun 1981 Desa Lais sah menjadi Desa Lais yang dipimpin oleh Kepala Desa
yang bernama Bapak Sakunang Tholib, dengan masa jabatan 8 tahun kemudian pada tahun
1991 dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Bapak Zainal Abidin, yang menjabat
selama 2 periode, dengan alasan kondisi fisik yang tidak memungkinkan (sakit) Bapak
Zainal Abidin digantikan Pejabat Sementara (PJS) oleh Bapak Syukri.
Pada tahun 1982/1983 ada beberapa wilayah dari yang dahulunya Talang Lais
(Sekarang Desa Lais) dikembangkan perkebunan Kelapa Sawit dan dilakukan program
transmigrasi oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bekerjasama dengan salah satu
PTPN yang kemudian dilibatkan masyarakat sekitar Desa Lais untuk mengikuti program
yang bersistem bayar kredit ini. wilayah desa Lais yang dijadikan lahan perkebunan
Kelapa Sawit adalah, wilayah dusun IV (Tasa XII) yang dijadikan lahan plasma
perkebunan kelapa sawit diikuti mayoritas masyarakat berpenduduk asli Desa Petaling,
Bailangu dan sebagian orang Jawa.
Sedangkan untuk wilayah Dusun I, pada tahun 1990 diprogramkan olah Dinas
Pertanian Musi Banyuasin membuka lahan perkebunan karet yang berjumlah 36 Ha
dengan penanaman bibit okulasi dengan bimbingan PPL dan petugas lainnya. Sama halnya
dengan perkebunan sawit, sistem perkebunan karet ini pun dengan pembayaran niaga
kredit ke pihak pengelola.Pada akhir tahun 1998 wilayah Desa Lais menjadi salah satu
area kerja dari salah satu perusahaan tambang minyak bumi dan gas yaitu PT. Medco,
yang hingga sekarang beroperasi di beberapa tempat di wilayah Desa Lais.

Adapun tata pemerintahan Desa Lais sebagai berikut :


NO NAMA JABATAN

1 HASRULLAH, SE KADES
2 M. RIZAL SEKDES
3 FITRIASIH KAUR UMUM
4 TANDA PUTRA KAUR PEMERINTAHAN
5 DARMANSYAH KAUR PEMBANGUNAN
6 DESTRI YANI KASI PELAYANAN
7 PEPI ZELEPRI KASI KESEJAHTERAAN
8 EEN TRIANA KASI PEMERINTAHAN
9 NARSONI KADUS DUSUN 1
10 MISWANTO KADUS DUSUN 2
11 SOLIHIN KADUS DUSUN 3
12 REDI KADUS DUSUN 4
13 ARFIN SUHAIRI KADUS DUSUN 5
14 DARWIS KADUS DUSUN 6
Tabel 1.1. Marga Asli Penduduk Desa Lais
No Wilayah Dusun Penduduk Asli
 Teluk
1 Dusun I  Rantau Keroya
 Epil
 Petaling
2 Dusun II  Jawa
 Lainnya Pertumbuhan penduduk
 Petaling dahulu sangat pesat,
4 Dusun IV  Jawa sedangkan untuk
 Bailangu kondisi sekarang sudah
lebih menurun dengan
adanya program KB.

B. Data Lokasi Desa Lais

a. Jarak Pusat Pemerintahan ke :


1. Provinsi : 86 Km
2. Kabupaten : 38 Km
3. Kecamatan : 1 Km

b. Perbatasan Desa
1. Utara : Desa Lais Utara
2. Selatan : Desa Petaling
3. Barat : Desa Teluk
4. Timur : Desa Teluk Kijing III
C. Aksesibilitas Lokasi
1. Jenis kendaraan
Desa Lais Merupakan salah satu Desa yang bertempat ditepi jalan raya
Palembang-Sekayu penghubung antara Kabupaten satu dengan Kabupaten yang
lainnya, dengan kondisi jalan yang demikian sudah sangat mungkin kalau
kendaraan yang melewati jalan tersebut terdapat bermacam-macam jenis, yaitu
jenis kendaraan darat roda dua dan roda empat, akan tetapi kendati Desa Lais
mempunyai sebuah sungai namun untuk jenis kendaraan Air/ laut sangat kecil
kemungkinan untuk bisa digunakan, sedangkan untuk kendaraan udara saat ini
infrastruktur belum memadai namun tidak menutup kemungkinan bisa digunakan
sewaktu-waktu dalam keadaan darurat.

2. Frekuensi Kendaraan Umum


Frekuensi kendaraan umum untuk Desa Lais bisa ditempuh melalui naik bis
atau travel, bisa juga menggunakan kendaraan pribadi, dan bisa juga menggunakan
sepeda motor. Artinya frekuensi kendaraan umum tidak bisa ditentukan secara
pasti mengingat Desa Lais berada persis ditepi jalan penghubung antara Kota
Palembang dengan Kota Sekayu.

3. Ongkos Perjalanan
Ongkos perjalanan untuk wilayah Desa Lais secara umum dari Terminal
Betung Rp. 10.000, dari Kota Pelembang Rp. 25.000, sedangakan dari Kota
Sekayu Rp.15.000, biaya ini biasanya kalau menggunakan angukatan umum Bus
AKDP.

4. Jenis dan Keadaan Jalan


Secara umum jenis jalan di Desa Lais merupakan jalan Aspal terkecuali
untuk aksesibiltas ke Desa Lais Utara Sebagian masih rusak.Sedangkan untuk
kualitas dan keadaan jalan baik jalan aspal Palembang- Sekayu, sedangkan jalan
Inpres penghubung Desa Lais dengan Desa Lais Utara masih tergolong kurang
baik, karena masih banyak terdapat hambatan berupa lobang yang dapat
membahayakan bagi pengguna jalan, yang ketika musim hujan tergenang air dan
becek.
Tabel 1.3. Kondisi Infrastruktur Jalan di Desa Lais
Kondisi Jalan
No Jenis Jalan Baik Rusak Ringan Rusak Berat Total
(Km) (Km) (Km)
1 Jalan Provinsi 12 - - 12
Jalan
2 2 1 - 2
Kabupaten
3 Jalan Desa 1 - - 1
4 Jalan Setapak 4 - - 4

D. Tata Pemerintahan
E. Keadaan Penduduk
a. Jumlah Penduduk
Tabel 2.1. KK dan data Penduduk Desa Lais Tiap-tiap Dusun Tahun 2015
No Lingkungan / Jumlah Penduduk Persentase
KK
Dusun (Jiwa) (%)
1 Dusun I 473 2008 40,6
2 Dusun II 591 1570 31,7
4 Dusun IV 298 1368 27,6
4946 100
Jumlah 1362

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.3. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2015
Kelompok Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase
No.
Umur (thn) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)
1. 0-5 11.56
2. 6-10 5.22
3. 11-15 527 7.36
4. 16-20 6.31
5. 21-25 8.37
6. 26-30 8.22
7. 31-35 8.75
8. 36-40 7.86
9. 41-45 7.56
10. 46-50 7.50
11. 51-55 7.33
12. 56-60 9.29
13. 60 + 4.64
14. Jumlah 100 %
Penduduk Desa Lais apabila dikelompokan dengan status jenis kelamin,
mayoritas penduduk Desa Lais adalah Wanita Usia Produktif yang mencapai jumlah
1160 dari 4946 jiwa penduduk Lais. sebenarnnya jumlah penduduk laki-laki hampir
sebanding dengan penduduk yang berjenis perempuan, akan tetapi tampak data di atas
banyak Wanita Usia Produktif yang cukup signifikan lebih banyak dari jenis kelamin
laki-laki.

2. Berdasarkan Kelompok Usia


Tabel 2.4. Penduduk Desa Lais Berdasarkan Kelompok Usia
No Kelompok Usia Jumlah Jiwa Persentase (%)
1 Balita 989 19.9
2 Anak-anak 1505 30.4
3 Dewasa 2123 42.9
4 Lansia 329 6.6
Total 4946 100 %
Penduduk Desa Lais berdasarkan kelompok usia mayoritas adalah orang-orang
dewasa dari segi usia. Hampir 43 % dari jumlah penduduk Desa Lais merupakan
orang dewasa baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Sekolah dan Produktif

Tabel 2.5. Penduduk Desa Lais Berdasarkan Usia Sekolah dan Produktif

Kelom
Laki- Perempua Jenis Produktif
pok Jumlah Persentas
No. Laki n Pendidika & non
Umur (Jiwa) e (%)
(Jiwa) (Jiwa) n Produktif
(thn)
Balita &
1. 0-5 275 306 581 - 11.08
PAUD
2. 6-12 384 393 777 SD - 14.82
SMP &
3. 13-18 210 245 450 - 8.58
SMA
SMA &
4. 19-25 312 343 655 Produktif 12.49
Kuliah
5. 26-35 310 352 662 - Produktif 12.63
6. 36-45 256 375 631 - Produktif 12.03
7. 46-55 289 293 582 - Produktif 11.10
non
8. 56-65 283 393 673 - 12.84
produktif
non
9. 65 + 96 126 222 - 4.31
produktif
Jumlah 2415 2826 5241 - - 100

4. Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 2.6. Penduduk Desa Lais Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase
No.
Pendidikan (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)
1. Pra Sekolah 365 423 788 28.05
2. SD 232 217 449 15.98
3. SLTP 241 177 418 14.88
4. SLTA 223 215 438 15.59
5. Akademi/Diploma 162 167 329 11.71
6. Sarjana 219 153 372 13.24
7. Pascasarjana 11 4 15 0.53
8. Jumlah 1453 1356 2809 100

5. Berdasarkan Jenis Pekerjaan


Tabel 2.7. Penduduk Desa Lais Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase
Jenis Pekerjaan
No. (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)
1. Petani 846 795 1641 38.25
2. Buruh Tani 139 189 328 7.64
3. Karyawan Pabrik 267 214 481 11.21
4. Buruh Pabrik 210 297 507 11.81
5. PNS 36 44 80 1.86
6. Jasa Profesi 178 353 531 12.37
7. Pedagang 142 359 501 11.67
8. Tukang 75 - 75 1.74
9. Lain-lain 62 84 126 2.93
10. Jumlah 1955 2335 4290 100
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa mayoritas pekerjaan warga Desa Lais
adalah berprofesi sebagai petani baik itu petani karet maupun petani kelapa sawit. Hal
ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan lahan yang berada dikawasan
wilyah Desa Lais merupak tanah dataran kering bukan lebak atau sawah, sehingga
komoditi yang paling cocok adalah tanaman perkebunan.

6. Berdasarkan Usia Produktif dan non Produktif


Tabel 2.9. Penduduk Berdasarkan Usia produktif dan Non produktif

No Kategori Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase


1. Usia Produktif 1356 1987 3343 67,5
2. Usia Non Produktif 849 754 1603 32,4
3. Jumlah 2205 2741 4946 100 %
Secara umum penduduk Desa Lais berusia produktif, usia produktif dalam hal
pekerjaan maupun usia produktif dalam hal produktif dalam hal keturunan. Mayoritas
penduduk Desa Lais yang berusia produktif adalah berjenis kelamin perempuan.

F. Kehidupan Beragama , Masyarakat dan Sarana Rumah Ibadah


1. Rumah Ibadah

No. Nama Tempat Ibadah Jumlah


1. Masjid 3
2. Musholah 6
3. Gereja -
4. Vihara -
5. Kuil -

2. Lembaga Pendidikan Agama

No. Keterangan Jumlah Kondisi


1 TPA/PAUD (RA) 4 Baik
2 TPA 5 Baik
3 Sekolah dasar 4 Baik
4 SMP 3 Baik
5 SMA 2 Kurang baik

3. Lembaga Sosial

No. Jenis Jumlah Keterangan


1 Rumah Sakit Pemerintah -
2 Rumah Sakit Islam -
3 Puskesmas (POSKESDES) 1 Ada
4 Organisasi Keagamaan 1 Ada
5 PKK 1
6 Kantor Polisi 1
7 LSM 1
8 Posyandu 1 Ada
9 Karang Taruna 1 Ada
10 Perkumpulan Silat -

4. Religiositas Masyarakat

No. Jenis Keterangan


1. Sholat Jum’at Ada
2. Sholat Hari raya Ada
3. Majelis Taklim Ada
4. Pengajian bapak-bapak Ada
5. Pengajian ibu-ibu Ada
6. Misa Gereja _-
7. Lainya _-

5. Tradisi/Upacara Keagamaan

No. Jenis Keterangan


1 Peringatan Hari Besar Islam Ada
2 Ziarah ke makam keramat -
3 Upacara Bersih Kampung Ada
4 Upacara Kematian ( Haul ) -
5 Lainnya

6. Peristiwa Sosial Keagamaan

No. Jenis Keterangan


1 Konflik antar umat beragama -
2 Konflik Intra Umat Beragama Ada
3 Perbedaan NU dengan Muhammadiyah Ada
4 Kunjungan Tokoh Agama Luar Desa Ada

G. Kondisi Remaja
Di desa Lais Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin keadaan
remajanya sudah cukup maju, karena remaja di sini sudah menjalankan sekolah
wajib 9 tahun. Remaja disini juga memiliki sikap toleransi yang tinggi, karena
mereka ikut andil dalam kegiatan yang dilakukan oleh warga seperti sedekah,
yasinan, gotong royong, kesenian, hanya saja kegiatan pengajian agama kurang
diminati kalangan remaja.

H. Kondisi Ekonomi
Tabel 2.10. Pendapatan Rumah Tangga Perkapita

Tingkat Jumlah Anggota Keluarga


Pendapatan
No. Jumlah Persentase
Rumahtangga 1-3 jiwa 4-6 jiwa 7-10 jiwa (KK) (%)
(Rp/bln)
1. < 2 juta 2 1 1 4 4
2. 2 juta -5 juta 24 50 1 75 75
3. 6 juta -10 juta 6 8 - 14 14
4. 11 juta – 20 juta - 7 - 7 7
5. > 20 juta - - - - -
Jumlah 32 66 2 100 100

Jumlah pendapatan rumah tangga perkapita warga Desa Lais secara umum
berkisar RP. 30.000.000/ tahun atau perbulan Rp. 2.500.000, data ini didapat dari 100
KK sebagai sampel seluruh warga Desa Lais. Angka Rp. 30.000.000,- ini mempunyai
persentase tetinggi dari kuartil-kuartil lainnya. Hal ini cukup beralasa karena
masyoritas warga Desa Lais berprofesi sebagai petani dengan pedapatan Rp. 500.000/
minggu dalam 1 KK
I. KEADAAN SUMBER DAYA ALAM DESA LAIS
a. Luas Lahan
1. Lahan Produktif
Lahan produktif sangat banyak terdapat di Desa Lais terutama lahan-lahan
yang digunakan warga untuk menanam komoditi pokok seperti karet, kelapa sawit
dan sebagainya. Lahan prduktif ini semakin luas garapannya dan semakin sempit pula
tiap-tiap kemilikan warga terhadap warga.

Tabel 3.1 Lahan produktif di Desa Lais

Luas Persentase
No. Kategori
(Ha) (%)
1. Pekarangan (Pemukiman) 20 1.8
2. Perkebunan 975 90.2
3. Industri 35 3.2
4. Hutan 50 4.6
5. Jumlah 1080 100
2. Lahan non Produktif
Tabel 3.2 Luas Lahan non Produktif di Desa Lais
Luas Persentase
No. Kategori
(Ha) (%)
1. Pasang Surut - -
2. Lebak 1888 98.95
3. Lahan Kering - -
4. Lain-lain 20 1.05
5. Jumlah 1908 100

3. Komoditi
Tabel 3.4. Komoditi Pertanian Penduduk

Luas Batang/
No. Kategori
(Ha) Ekor
Tanaman Pangan
-Padi 53
1. -Jagung 6
-Kacang-kacangan 4
-Sayuran -
Buah-buahan
-Durian 870
2. -Duku 400
-Manggis 150
-Mangga (sejenis) 1500
Perkebunan
-Karet 8594
3. -Sawit 4624
-Hutan Produksi -
-Kelapa 2000
Ternak:
-Ayam - 3500
-Bebek - 500
4. -Burung - -
-Kerbau - 15
-Sapi - 100
-Kambing/Domba - 250

J. Fasilitas Olahraga

No. Fasilitas Keterangan


1. Lapangan Bola Voly Ada
2. Lapangan Sepak Bola Ada
3. Lapangan Bulu Tangkis Ada
4. Lapangan Tenis Meja Ada
5. Lapangan Basket Ada

K. Kelembagaan/ Organisasi Masyarakat

No. Jenis Jumlah


1. Partai Politik 11
2. LSM 2
3. Organisasi Kependudukan 6
4. Organisasi Keagamaan 6
5. Organisasi Olahraga 6

L. Adat atau Budaya


Masyarakat desa Lais Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin
sebenarnya sangat menghargai yang namanya adat istiadat sehingga dalam bentuk
apapun adat istiadat tersebut masih mereka laksanakan karena mereka menganggap
hal tersebut merupakan peninggalan yang perlu dilestarikan, apalagi kalau yang
berhubungan dengan agama.

Adat yang biasanya masih dilestarikan dalam hal agama misalnya


pengajian, berupa pengajian ibu-ibu. dalam hal ini pengajian ibu-ibu yang diadakan
secara rutin, bahkan masyarakat sangat antusias dalam menjalankan program
tersebut. Dan pengajian di TP-TPA juga seperti itu, artinya masyarakat di Desa
Lais mengutamakan bagaimana caranya syiar agama tetap bergema di desanya.

Untuk pengajian ibu-ibu biasanya diadakan di musholla Al-hadad , As-


Syifa, Al-ikhlas serta Masjid Agung Lais pembacaan ayat-ayat Al-Quran dan
Ceramah Umum begitupun dengan anak-anak di TPA.

Anda mungkin juga menyukai