Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dzulkifli Florenda Metiardo

NIM : 171810301021

Ringkasan Katabolisme Nukleotida

Proses katabolisme nukleotida diawali dengan degradasi nukleotida menjadi nukleosida.


Degradasi ini terjadi dengan pemutusan ikatan fosfodiester oleh endonuclease menghasilkan
oligonukleotida. Oligonukleotida dipecah lebih lanjut oleh fosfodiesterase menghasilkan
monofosfat. Monofosfat dipecah kembali oleh nukleotidase menghasilkan nukleosida dan
orthophosphate. Nukleosida yang terbentuk adalah sitidin, uridin, adenosine, dan guanosin

Degradasi Purin
asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan nukleoprotein di
dalam traktus intestinalis akan diurai menjadi mononukleotida oleh enzim ribonuklease,
deoksiribonuklease, dan polinukleotidase.
Enzim nukleotidase dan fortase menghidrolisis mononukleotida menjadi
nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih lanjut oleh enzim fosforilaseintestinal
menjadi basa purin serta pirimidi. Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya dieksresikan ke dalam urin.
Pada manusia hasil akhir katabolisme purin adalah asam urat. Sebagian mamalia (tidak
termasuk manusia) dapat mengoksidasi asam urat menjadi allantoin, yang selanjutnya dapat
didegradasi menjadi urea dan amonia. Tahapan reaksi pembentukan asam urat serta berbagai
kelainan yang dapat terjadi akibat defisiensi enzim:
1. Gugus amino akan dilepaskan dari AMP membentuk IMP, atau dari adenosin membentuk
inosin (hipoxantin).
2. IMP dan GMP oleh enzim 5’-nukleotidase akan diubah ke bentuk nukleosida, yaitu
inosin dan guanosin.
3. Purine nukleosida fosforilase akan menubah inosin dan guanosin menjadi basa purin,
yaitu hipoxantin dan guanin.
4. Guanin akan mengalami deaminasi menjadi xantin.
5. Hipoxantin akan dioksidasi oleh enzim xantin oksidase membentuk xantin, yang
selanjutnya akan dioksidasi kembali oleh enzim yang sama menjadi asam urat, yang
merupakan produk akhir dari proses degradasi purin pada manusia. Asam urat akan
diekskresikan ke dalam urin.
KATABOLISME PURIN
1. Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
2. Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
3. Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak
terdapat di: hati, ginjal, usus halus
4. Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi
penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
Tahapan – tahapan yang terjadi :
Proses pembentukan asam urat melalui dua jalur. Pertama dengan tahap penguraian
adenosine menjadi inosin dengan proses deaminasi adenosine, kemudian membentuk hipoxantin
dengan terjadinya fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin. Hipoxantin kemudian dioksidasi
menjadi xantin dalam reaksi yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Xantin dioksidasi
kembali menjadi asam urat yang dikatalisasi oleh enzim xantin oksidase.

Jalur kedua, nukelosida guanosine mengalami fosforilasi ikatan N-glukosidat guanosin


menjadi guanine yang dikatalisis oleh enzim purin nukleosida fosforilase akan melepaskan
senyawa ribose 1-fosfat. Selanjutnya dideaminasi menghasilkan xantin dalam reaksi yang
dikatalisis oleh enzim guanine deaminase. Xantin akan dioksidasi menjadi asam urat yang
dikatalisasi oleh enzim xantin oksidase.

Enzim xantin oksidase berfungsi membuang kelebihan purin dalam bentuk asam urat. Elektron
ditransfer ke O2 untuk membentuk hidrogen peroksida (H2O2) dalam reaksi katalisasi oleh xantin
oksidase (H2O2  diubah menjadi H2O dan O2 oleh aksi katalase).

Secara mekanismenya

Dalam metabolisme nukleotida asam amino yang digunakan akan bertindak sebagai
prekusor. Nukleotida purin dibentuk melalui jalur sintesis de novo. Induk asam nukleat yang
digunakan adalah adenosin -5-monofosfat (AMP). Induk tersebut dapat dinamakan sebagai
adenilat. Selain AMP induk lain yang digunakan adalah guanosin-5-monofosfat (GMP) atau
guanilat. Sintesa nukelotida purin umumnya dilakukan dalam metabolisme produksi nitrogen
sebagai bentuk oksidasi purin yaitu asam urat. Jalur tersebyt dipilih karena mudah diisolasi dan
mudah untuk dilakukan pemurnian. Biosintesa nukleotida purin dimulai dari ribose-5 -fosfat dan
cincin purin secara tahap demi setahap. Pada tahapan pertama melalui lintas de novo akan
menghasilkan ribonukleotida berantai terbuka. Yang selanjutnya akan mengalami penutupan
pada struktur cincin dan akan menghsilkan AMP dan GMP

AMP akan dipecah menjadi hipoxantin dan GMP akan dipecah menjadi guanin.
Penghilangan fosfat yang berasal dari AMP ataupun GMP dilakukan secara hidrolitis akan
menghasilkan adenosin dan guanosin. Adenosin akan mengalami deaminasi menjadi inosin atau
IMP. Reaksi akan dilanjutkan dengan proses fosforilasi dan menghasilkan ɑ-D-ribosa 5-fosfat.

ɑ-D-ribosa 5-fosfat. Akan diubah menjadi PRPP melalui bantuan enzim ribose fosfat
difisfitransferase. Proses tersebut juga akan mengonversi ATP menjadi AMP. PRPP yang
terbentuk kemudian akan dirubah menjadi 5-fosof-Dribosilalamin. 5-fosfo-D-ribosilalamin yang
terbentuk kemudian akan dikonversi menjadi asam inosinate. Proses transformasi tersebut
melibatkan 10 tahapan reaksi. Asam inosinate mengandung cincin purin yang sempurna

Proses katabolisme atau biosintesis purin diatur oleh feedback inhibisi. Mekanisme control
secara feedback terjadi pada reaksi yang pertama bersifat unik karena terjadi pemindahan gugus
amino dari PRPP membentuk 5-fosfoD-ribosilamanin. Reaksi tersebut dilibatkan oleh enzim
allosteric yang dihambat oleh AMP dan GMP. Akumulasi jumlah AMP dan GMP dapat
menghambat kinerja PRPP. Proses pengontrolan kedua terjadi pada saat GMP didalam sel
menghambat allosteric terhadap pembentukan inosinate ( cincin purin )
DEGRADASI PIRIMIDIN

KATABOLISME PIRIMIDIN
 Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
 Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati. Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2,
ammonia, betalanin dan propionat sangat mudah larut dalam air bila overproduksi dan jarang
didapati kelainan. Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan nukleotida
dan peningkatan ekskresi dari betalanin. Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP

Tahapan – Tahapan :

Katabolisme dari pirimidin dimulai pada nukleosida sitidin. Hidrolisis awal untuk citidine
dapat diikuti oleh deaminasi ke uridin dalam reaksi katalisis oleh deaminasi cytidine.Ikatan
glikosidik dari uridin dan timidin kemudian diputus oleh phosphorolisis dalam reaksi katalisasi
oleh masing-masing uridin fosforilase dan timidin fosforilasi. Deoxiuridin dapat juga  mengalami
fosforolisis yang dikatalisasi oleh fosforilase uridin. Produk dari reaksi phosphorolysis ini adalah
ɑ-D-ribose 1-fosfat atau deoksiribosa 1-fosfat, timin, dan urasil
Pada urasil dan timin, cincin pirimidin direduksi menjadi 5,6-dihidropirimidin dalam reaksi
katalisis oleh dehydrogenase dihydrouracil menghasilkan dihydrouracil dan dihydrothymine.
Jumlah cincin yang berkurang kemudian dibuka oleh pembelahan hidrolitik dari ikatan N3-C4
dalam reaksi katalisis oleh dihydropyrimidinase menghasilkan β-Ureidopropionate
(N - carbamoyl - β - alanine) dan β-Ureidoisobutyrate (N - carbamoyl- β - aminoisobutyrate).
Selanjutnya 2 senyawa tersebut dihidrolisis ureidopropionase menjadi CO2 dan NH3 dengan hasil
β-Alanine dan β-Aminoisobutyrate. β-Alanine (dari urasil) dan β-aminoisobutyrate (dari timin)
kemudian dapat dikonversi menjadi asetil CoA dan suksinil CoA, yang dapat memasuki siklus
asam sitrat dan dikonversi menjadi senyawa lain.

Anda mungkin juga menyukai