Anda di halaman 1dari 8

METODE ANALISIS PERENCANAAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)


METODE ANALISIS PERENCANAAN
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Dosen Pengampu:
Dian Dinanti, ST., MT.

Disusun Oleh:
Tania El Mahrunisa
195060601111050
Kelas G

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Dosen Pengampu:
Dian Dinanti, ST., MT.

Disusun Oleh:
Tania El Mahrunisa
195060601111050
Kelas G

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
PERHITUNGAN AHP
Soal : Alokasi lahan untuk Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan rangking
penggunaan lahan
Tujuan/Goal : Menentukan prioritas penggunaan lahan
Kriteria : 1. Aspek Sosial Demografi
2. Aspek Ekonomi
3. Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Alternatif Lokasi : 1. Kawasan Permukiman
2. Kawasan Pertanian
3. Kawasan Perdagangan dan Jasa

MENENTUKAN PRIORITAS
PENGGUNAAN LAHAN

SOSIAL DEMOGRAFI EKONOMI

KAWASAN
KAWASAN PERTANIAN
PERMUKIMAN
PER

A. Perbandingan Kriteria
Perbandingan dilakukan dengan membandingkan tiga kriteria yang ada yaitu
aspek sosial demografi, aspek ekonomi, serta Rencana Tata Ruang dan Wilayah.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan matriks perbandingan kriteria. Perhitungan
perbandingan kriteria sebagai berikut.
Tabel A. 1Matriks Perbandingan Kriteria
SOSIAL
EKONOMI
PRIORITAS PENGGUNAAN LAHAN DEMOGRAFI RTRW
SOSIAL DEMOGRAFI 1.00 0.33 3.00
EKONOMI 3.00 1.00 5.00
RTRW 0.33 0.20 1.00

Tabel A. 2Matriks yang Dinormalisasi


NILAI EIGEN JUMLAH RATA-RATA
0.23 0.22 0.33 0.78 0.26
0.69 0.65 0.56 1.90 0.63
0.08 0.13 0.11 0.32 0.11
1.00

Sehingga, didapat perhitungan CI dengan rumus CI = (LAMDA MAX-n) / (n-1),


LAMDA/EIGEN MAX = 3.055361

CI = 0.027681

CR=CI/IR = 0.047725

B. Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Sosial Demografi


Perbandingan dilakukan dengan membandingkan bobot kriteria sosial demografi dari
tiga alternatif, yakni Kawasan Permukiman, Kawasan Pertanian, dan Kawasan
Perdagangan&Jasa. Perbandingan tersebut dimaksudkan agar mendapatkan matriks
perbandingan alternatif sosial demografi. Matriks perbandingan sesuai kriteria adalah
sebagai berikut.
Tabel B.1 Matriks Perbandingan Alternatif Sosial Demografi
PRIORITAS PENGGUNAAN LAHAN PERMUKIMAN PERTANIAN PERJAS
KAWASAN PERMUKIMAN 1.00 5.00 3.00
KAWASAN PERTANIAN 0.20 1.00 0.60
KAWASAN PERDAGANGAN&JASA 0.33 1.67 1.00
JUMLAH 1.53 7.67 4.60
Tabel B. 2 Matriks yang Dinormalisasi
NILAI EIGEN JUMLAH RATA-RATA
0.65 0.65 0.65 1.96 0.65
0.13 0.13 0.13 0.39 0.13
0.22 0.22 0.22 0.65 0.22

Sehingga, diperoleh perhitungan sesuai rumus yang sama dengan rincian:


LAMDA/EIGEN MAX = 4.826087

CI = 0.913043

CR = 1.574213

C. PerbandinganAlternatif Pada Kriteria Ekonomi


Perbandingan dilakukan dengan membandingkan bobot kriteria aspek ekonomi dari
tiga alternatif yakni Kawasan Permukiman, Kawasan Pertanian, dan Kawasan
Perdagangan&Jasa. Perbandingan tersebut dimaksudkan agar mendapatkan matriks
perbandingan alternatif aspek ekonomi. Matriks perbandingan sesuai kriteria adalah
sebagai berikut.

Tabel C. 1Matriks Perbandingan Alternatif Aspek Ekonomi


PRIORITAS PENGGUNAAN LAHAN PERMUKIMAN PERTANIAN PERJAS
KAWASAN PERMUKIMAN 1.00 7.00 3.00
KAWASAN PERTANIAN 0.14 1.00 0.43
KAWASAN PERDAGANGAN&JASA 0.33 2.33 1.00
JUMLAH 1.48 10.33 4.43

Tabel C. 2 Matriks yang Dinormalisasi

NILAI EIGEN JUMLAH RATA-RATA

0.65 0.67 0.63 1.94 0.65

0.22 0.22 0.25 0.69 0.23

0.13 0.11 0.13 0.37 0.12

Sehingga, diperoleh perhitungan sesuai rumus yang sama dengan rincian:


LAMDA/EIGEN MAX = 4.935484

CI = 0.967742

CR = 1.668521

D. PerbandinganAlternatif Pada Kriteria Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)


Perbandingan dilakukan dengan membandingkan bobot kriteria aspek Rencana Tata
Ruang dan Wilayah (RTRW) dari tiga alternatif yakni Kawasan Permukiman, Kawasan
Pertanian, dan Kawasan Perdagangan&Jasa. Perbandingan tersebut dimaksudkan agar
mendapatkan matriks perbandingan alternatif aspek Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW). Matriks perbandingan sesuai kriteria adalah sebagai berikut.
Tabel D. 1 Matriks Perbandingan Alternatif Aspek RTRW
PRIORITAS PENGGUNAAN LAHAN PERMUKIMAN PERTANIAN PERJAS
KAWASAN PERMUKIMAN 1.00 4.00 2.00
KAWASAN PERTANIAN 0.25 1.00 0.50
KAWASAN PERDAGANGAN&JASA 0.50 2.00 1.00
JUMLAH 1.75 7.00 3.50

Tabel D. 2Matriks yang Dinormalisasi


NILAI EIGEN JUMLAH RATA-RATA
0.57 0.57 0.57 1.71 0.57
0.14 0.14 0.14 0.43 0.14
0.29 0.29 0.29 0.86 0.29
1.00

Sehingga, diperoleh perhitungan sesuai rumus yang sama dengan rincian:


LAMDA/EIGEN MAX = 4.47619

CI = 0.73809

CR = 1.272578

E. Kesimpulan

Dari perhitungan berdasarkan Analitycal Hierarchy Process (AHP) seperti yang telah
dilakukan sebelumnya dengan perbandingan matriks, dapat diperoleh kesimpulan
bahwa Kawasan Pertanian yang paling dianjurkan dalam prioritas alokasi penggunaan
lahan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hal ini didasari oleh perbandingan kriteria
yang telah diberlakukan di tiga jenis peruntukan lahan/alternatif yaitu Kawasan
Permukiman, Kawasan Pertanian, serta Kawasan Perdagangan dan Jasa. Selanjutnya,
dalam prioritas penggunaan lahan, Kawasan Permukiman serta Kawasan Perdagangan
dan Jasa menempati posisi kedua dan ketiga. Ranking tersebut diperoleh dari hasil
perbandingan Consistency Rasio(CR) masing-masing alternatif. Untuk lebih detailnya,
sistem perankingan lokasi yang paling potensial adalah sebagai berikut.

ALTERNATIF
Tabel CONSISTENCY
E.1 Perangkingan Prioritas RATIO (CR)
Lahan di Kabupaten RANGKING
Sidoarjo Sesuai dengan Kriteria Tertentu
Kawasan Pertanian 0.659591377 1
Kawasan Permukiman 0.110434705 2
Kawasan Perdagangan dan 0.229973918 3
Jasa
Sumber&Referensi:
Kurniawati, Anita Theresia. 2017. Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Penentuan
Rangking Penggunaan Lahan. Journal of Research and Technology: Surabaya

Anda mungkin juga menyukai