Pati merupakan butiran granula yang berwarna putih mengkilap,tidak berbau dan tidak
mempunyai rasa. Pati sagu sebagian besarberwarna putih, namun ada juga yang secara genetik
berwarnakemerahan yang disebabkan oleh senyawa phenolik (Purwani, dkk. 2006).
Pati merupakan polimer glukosa dengan ikatan 1,4 a-glikosida.Sifat pati ditentukan oleh
panjang rantai C dan bentuk rantai molekulnya.Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas, yaitufraksi terlarut disebut 6 amilosa dengan struktur lurus dan fraksi tidak
larutyang disebut amilopektin dengan struktur bercabang (Suhardjo, dkk., 1986 dalam
Rahmiyati, 2006).
FUNGSI TEPUNG SAGU
Tepung sagu dapat dimanfaatkan sebagai diversifikasi pangansumber karbohidrat, secara
nasional sagu paling rendah pemanfaatannyadibandingkan komoditas pangan non beras lainnya
seperti singkong, ubi jalar, kentang dan jagung. Kadar karbohidrat sagu setara dengankarbohidrat
yang terdapat pada tepung beras, singkong dan kentang,bahkan dibandingkan dengan tepung
jagung dan terigu kandungankarbohidrat tepung sagu relatif lebih tinggi (Fadila, 2011)
Selain berfungsi sebagai karbohidrat, Tepung sagu dilaporkandapat digunakan sebagai
bahan pengikat dalam pembuatan kerupuk ikangabus (Laiya dkk, 2014). Selain itu, Tepung sagu
dapat digunakansebagai bahan pengikat rendang telur. (Sukatno dkk, 2017).Kemampuan
mengikat tepung sagu berasal dari kandungan patiyang tinggi, kandungan pati sagu mengandung
komponen bahan keringamilosa 27%; amilopektin 73%; protein 0,1%; lemak 0,1 %; abu 0,2
%;fosfor 0,02% (Swinkels 1985 dalam Singhal et al,, 2008)