Anda di halaman 1dari 5

DINAMIKA GERAK

(GERAK PADA BIDANG MIRING LICIN DAN KASAR )

Kelompok 6

1. Pipit Rahayu (1810303008) 3. Rikha Falahiayah (1810303029)

2. Deti Intan Febrianti (1810303020) 4. Celine Alfiona (1810303086)

1. GERAK PADA BIDANG MIRING LICIN

Gaya yang bekerja pada sumbu x yakni:

∑F = mg sin Benda bergerak tehadap bidang miring


α ..........................................(1.3) (sumbu x) maka resultan gaya yang
Dalam hal ini benda tidak bergerak bekerja pada bidang tersebut sesuai
tehadap sumbu y maka: dengan hukum newton II yakni:
∑F = mg cos ∑F = ma
α .........................................(1.4) mg sin α = ma
a =g sin α.............................(1.5)

2. GERAK PADA BIDANG MIRING KASAR


Penerapan hukum Newton pada gerak benda di bidang miring licin yang membedakan
hanyalah pengaruh gaya geseknya saja

a. Benda pada Bidang Miring Kasar Tanpa Gaya Luar


Karena bidang miring kasar, maka dalam arah sumbu-X bekerja dua gaya yaitu w
sin α dan gaya gesek f.
 Benda Diam
Benda diam di bidang miring kasar tanpa gaya luar hanya terjadi jika w sin
α = f. Pada keadaan ini, gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya gesek statis (fs).
 Benda Bergerak ke Bawah
Apabila w sin α > f maka benda akan bergerak ke bawah dan gaya gesek yang bekerja
pada benda adalah gaya gesek kinetis (fk).
Resultan gaya pada sumbu-X

ΣFX = ma w sin α – μkmg cos α = ma


w sin α – fk = ma mg sin α – μkmg cos α = ma
w sin α – μkN = ma g sin α – μkg cos α = a
Karena N = mg cos α a = g(sin α – μkcos α)

Dengan demikian, rumus percepatan pada benda yang bergerak di bidang miring


kasar tanpa gaya luar adalah sebagai berikut.

a = g (sin α – μkcos α)

b. Benda Ditarik ke Atas Sejajar Bidang Miring

Dari gambar garis-garis gaya yang bekerja pada benda, terdapat 3 gaya dalam arah
sumbu-X yaitu w sin α, gaya gesek f dan gaya tarik F. Pada kondisi ini, ada 3
kemungkinan gerak benda yaitu benda diam
Benda Diam
Benda diam hanya akan terjadi jika F = w sin α + f. 

N – w cos α = ma N = w cos α


N – w cos α = 0
N = mg cos α

Resultan gaya pada sumbu-X

ΣFX = ma F = w sin α + μsmg cos α


F – w sin α – fs = ma F = mg sin α + μsmg cos α
F – w sin α – μsN = ma F = mg (sin α + μs cos α)
Karena N = mg cos α, maka besar
gaya geseknya adalah fs = μsmg
cos α sehingga

Dengan demikian, persamaan gerak


F = mg (sin α + μs cos α)
pada benda yang diam di atas bidang
Apabila F < w sin α + f maka
miring kasar setelah ditarik dengan
benda akan bergerak ke bawah dan
gaya ke atas sejajar bidang adalah
gaya gesek yang bekerja pada benda
sebagai berikut.
adalah gaya gesek kinetis (fk).

F + ma = mg (sin α – μkcos α)

 Benda Bergerak ke Atas


Apabila F > w sin α + f maka benda akan bergerak ke atas dan gaya gesek yang
bekerja pada benda adalah gaya gesek kinetis (fk).
Resultan gaya pada sumbu-X

ΣFX = ma F – w sin α – μkmg cos α = ma


F – w sin α – fk = ma F – mg sin α – μkmg cos α = ma
F – w sin α – μkN = ma F – ma = mg sin α + μkmg cos α
Karena N = mg cos α, maka besar F – ma = mg (sin α + μkcos α)
gaya geseknya adalah fk = μkmg
cos α sehingga

F – ma = mg (sin α + μkcos α)


c. Benda Didorong ke Bawah Sejajar Bidang Miring

 Benda Diam
Benda diam hanya akan terjadi jika F + w sin α = f.  Apabila benda diam, gaya gesek
yang bekerja pada benda adalah gaya gesek statis (fs).

Resultan gaya pada sumbu-Y karena benda tidak bergerak pada


ΣFY = ma sumbu-Y maka a = 0, sehingga
N – w cos α = ma N – w cos α = 0
N = w cos α

N = mg cos α

Dengan demikian, persamaan gerak pada benda yang diam di atas bidang miring
kasar setelah ditarik dengan gaya ke bawah sejajar bidang adalah sebagai berikut.

F = mg (μs cos α  –  sin α)

 Benda Bergerak ke Bawah


Apabila F + w sin α > f maka benda akan bergerak ke bawah dan gaya gesek yang
bekerja pada benda adalah gaya gesek kinetis (fk).
Resultan gaya pada sumbu-X

ΣFX = ma w sin α + F – μkmg cos α = ma


w sin α + F – fk = ma mg sin α + F – μkmg cos α = ma
w sin α + F – μkN = ma F – ma = μkmg cos α – mg sin α
Karena N = mg cos α, maka besar F – ma = mg (μkcos α – sin α)
gaya geseknya adalah fk = μkmg
cos α sehingga
F – ma = mg (μkcos α – sin α)

Anda mungkin juga menyukai