DENGAN ISKEMIA
B. ANATOMI FISIOLOGI
1. Jantung
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas
kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang
intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular. Jantung terletak
didalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara kedua
paru. Selaput yang mengitari jantung disebut perikardium, yang terdiri
atas 2 lapisan:
a. Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada
tulang dada dan selaput paru
b. Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu
sendiri, yang juga disebutepikardium.
Diantara kedua lapisan selaput tersebut, terdapat sedikit cairan pelumas
yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung
saat memompa. Cairan ini disebut cairan perikardium.
Hubungan jantung adalah:
a. Atas : pembuluh darah besar
b. Bawah : diafragma
c. Setiap sisi : paru
d. Belakang : aorta desendens, oesophagus, columna vertebralis
2. Struktur Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
a. lapisan luar disebut epikardium atau perikardium viseralis.
b. lapisan tengah merupakan lapisan berotot disebut miokardium.
c. lapisan dalam disebut endokardium.
E. PATOFISIOLOGI
Berawal dari proses aterosklerosis yang merupakan factor etiologi utama
yang mendasari terjadinya penyakit jantung koroner. Terbentuknya plaque
dari aterosklerosis menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah
arteri, bila plaque ini pecah dan berdarah menyebabkan thrombosis dan
obstruksi arteri koroner. Obstruksi pembuluh darah lebih dari 75% akan
meningkatkan kematian (30 – 40%).
Penyempitan atau obstruksi total pembuluh arteri koroner akan
mempengaruhi perfusi koroner. Suplai oksigen yang kurang atau tidak ada
menyebabkan iskemia miokard. Pada iskemia memaksa miokardium
mengubah metabolisme bersifat anaerob dimana asam laktat yang
dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard akan menstimuli ujung saraf dan
menimbulkan rasa nyeri dada, serta kadar pH sel akan berkurang/asidosis.
Iskemia miokard yang berlangsung lama lebih dari 35 – 45 menit
menyebabkan kerusakan sel-sel miokard yang irreversible dan nekrosis.
Pada keadaan demikian fungsi ventrikel terganggu, kekuatan kontraksi
berkurang, penurunan stroke volume dan fraksi ejeksi serta gangguan irama
jantung. Hal ini akan mengubah hemodinamika. Mekanisme kompensasi
output cardial dan perfusi yang mungkin meliputi stimulasi simpatik
berupa peningkatan heart rate, vasokontriksi, hipertrofi ventrikel.
Proses terjadinya infark miokard terbagi dalam tiga zona, yaitu zona
nekrotik, injury dan iskemia. Zona injury dan iskemia berpotensial dapat
pulih kembali tergantung pada kemampuan jaringan sekitar iskemia
membentuk sirkulasi kolateral untuk reperfusi cepat.
Luasnya infark tergantung pada pembuluh darah arteri yang tersumbat.
Miokard infark paling sering mengenai ventrikel kiri. Dan area yang
terkena dapat seluruh otot jantung (infark transmural) atau hanya mengenai
sebagian dalam lapisan miokard (infark sub endokardial) (Dep.kes, 2010 )
F. PATHWAY
(terlampir)
G. KOMPLIKASI
Iskemia miokard dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, seperti :
Serangan jantung (infark miokard). Jika arteri koroner benar-benar
terhambat, kekurangan darah dan oksigen dapat menyebabkan
serangan jantung menghancurkan bagian dari otot jantung, sehingga
menyebabkan kerusakan jantung yang serius dan dalam beberapa
kasus berakibat fatal.
Detak jantung tidak teratur (aritmia). Otot jantung membutuhkan
oksigen yang cukup untuk dapat berdetak dengan baik. Ketika jantung
tidak menerima cukup oksigen, impuls listrik di jantung yang
mengkoordinasikan detak jantung mungkin akan mengalami
kerusakan, menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat
atau tidak teratur. Dalam beberapa kasus, aritmia dapat mengancam
jiwa.
Gagal jantung. Iskemia miokard dapat merusak otot jantung, memicu
penurunan kemampuannya untuk dapat memompa darah secara efektif
ke seluruh tubuh. Seiring waktu, kerusakan ini dapat menyebabkan
gagal jantung.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Seiring dengan review riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik secara
menyeluruh, pemeriksaan penunjang dan prosedur yang digunakan untuk
mendiagnosa iskemia miokard menurut (Davidson,2011) meliputi:
Elektrokardiogram (EKG). Tes ini mencatat aktivitas listrik jantung
melalui elektroda yang ditempelkan pada kulit Anda. Kelainan tertentu
pada aktivitas listrik jantung Anda mengindikasikan iskemia miokard.
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar
jantung. Selama tes ekokardiogram, gelombang suara diarahkan ke
hati Anda melalui sebuah perangkat seperti tongkat (transducer) yang
ditempatkan di dada Anda. Gelombang suara memantul dari jantung
Anda dan dipantulkan kembali melalui dinding dada dan diproses
secara elektronik untuk menghasilkan gambar video dari jantung
Anda. Echocardiogram dapat membantu mengidentifikasi apakah
daerah jantung Anda telah mengalami kerusakan dan tidak dapat
memompa darah secara normal.
Nuclear scanning. Tes ini membantu mengidentifikasi masalah aliran
darah ke jantung Anda. Sejumlah kecil bahan radioaktif akan
disuntikkan ke dalam aliran darah Anda. Kamera khusus akan
mendeteksi bahan radioaktif ketika mengalir melalui jantung dan paru-
paru. Area yang mendapat sedikit darah menuju otot jantung – area
yang kurang dari bahan radioaktif – akan muncul sebagai bintik-bintik
gelap pada scan.
Angiografi koroner. Angiografi koroner menggunakan pencitraan
sinar-X untuk memeriksa bagian dalam pembuluh darah jantung.
Selama angiografi koroner, suatu jenis pewarna yang dapat terlihat
oleh mesin sinar-X disuntikkan ke dalam pembuluh darah jantung
Anda. Mesin sinar-X cepat dalam menghasilkan serangkaian gambar
(angiogram), tes ini juga memperlihatkan gambar pembuluh darah
Anda lebih rinci.
CT scan jantung. CT scan dapat menentukan apakah Anda memiliki
kalsifikasi arteri koroner – tanda aterosklerosis koroner. Arteri jantung
juga dapat dilihat dengan menggunakan CT scan (CT angiogram
koroner).
Stress test. Stress test biasanya dilakukan dengan berjalan di treadmill
atau bersepeda statis, sementara itu detak jantung, tekanan darah dan
pernapasan Anda akan dipantau. Karena olahraga membuat jantung
memompa lebih keras dan lebih cepat daripada saat melakukan
kegiatan sehari-hari, stress test dapat mengungkap masalah dalam
jantung Anda yang mungkin tidak terlihat sebelumnya. Hal ini dapat
sangat berguna jika dokter menduga Anda mungkin mengidap iskemia
miokard tetapi Anda tidak mengalami tanda-tanda atau gejalanya.
Monitor Holter. Monitor Holter adalah perangkat kecil yang dapat
dipasang pada tubuh, yang dapat mencatat irama jantung Anda. Anda
biasanya akan memakai monitor Holter selama satu sampai dua hari.
Selama waktu itu, perangkat akan merekam semua detak jantung
Anda. Tes monitor Holter biasanya dilakukan jika elektrokardiogram
tidak dapat memberikan dokter informasi yang cukup tentang kondisi
jantung Anda atau jika dokter Anda mencurigai silent ischemia
I. PENATALAKSANAAN KEGAWATAN
Tujuan dari penanganan pada penyakit jantung iskemia adalah
menghentikan perkembangan serangan jantung, menurunkan beban kerja
jantung (memberikan kesempatan untuk penyembuhan) dan mencegah
komplikasi lebih lanjut.
Berikut ini adalah penanganan yang dilakukan pada pasien dengan
penyakit jantung iskemia:
a. Berikan oksigen meskipun kadar oksigen darah normal.
Persediaan oksigen yang melimpah untuk jaringan, dapat menurunkan
beban kerja jantung. Oksigen yang diberikan 5-6 L /menit melalu
binasal kanul.
b. pasang monitor kontinyu EKG segera, karena aritmia yang
mematikan dapat terjadi dalam jam-jam pertama pasca serangan.
c. Pasien dalam kondisi bedrest untuk menurunkan kerja jantung
sehingga mencegah kerusakan otot jantung lebih lanjut.
Mengistirahatkan jantung berarti memberikan kesempatan kepada sel-
selnya untuk memulihkan diri.
d. Pemasangan IV line untuk memudahkan pemberan obat-obatan
dan nutrisi yang diperlukan. Pada awal-awal serangan pasien tidak
diperbolehkan mendapatkan asupa nutrisi lewat mulut karena akan
meningkatkan kebutuhan tubuh erhadap oksigen sehingga bisa
membebani jantung.
e. Pasien yang dicurigai atau dinyatakan mengalami infark
seharusnya mendapatkan aspirin (antiplatelet) untuk mencegah
pembekuan darah. Sedangkan bagi pasien yang elergi terhadap aspirin
dapat diganti dengan clopidogrel.
f. Nitroglycerin dapat diberikan untuk menurunkan beban kerja
jantung dan memperbaiki aliran darah yang melalui arteri koroner.
Nitrogliserin juga dapat membedakan apakah ia Infark atau Angina,
pada infark biasanya nyeri tidak hilang dengan pemberian
nitrogliserin.
g. Morphin merupakan antinyeri narkotik paling poten, akan tetapi
sangat mendepresi aktivitas pernafasan, sehingga tdak boleh
digunakan pada pasien dengan riwayat gangguan pernafasan. Sebagai
gantinya maka digunakan petidin
Pada prinsipnya jika mendapatkan korban yang dicurigai mendapatkan
serangan jantung, segera hubungi 118 untuk mendapatkan pertolongan
segera. Karena terlambat 1-2 menit saa nyawa korban mungkin tidak
terselamatkan lagi.
Obat :
Beberapa obat mengurangi beban kerja jantung dan menyembuhkan
keluhan penyakit jantung koroner. Obat lain mengurangi resiko serangan
jantung atau kematian mendadak:
a. Aspirin :
Variasi dosis digunakan pada berbagai studi , namun dosis kecil
75 mg per hari adekuat dan jarang berhubungan dengan efek
samping gastrointestinal. Aspirin menurunkan derajat adhesi
platelet dan memperpanjang waktu perdarahan.
b. Penyekat BETA :
Obat- obat penyekat BETA merupakan penghambat
kompetitifdalam pengikatan katekolamin pada reseptor BETA
.Obat-obatan ini menurunkan MVO2 dengan dua cara : kerja
langsung pada miokard menurunkan tekanan sistolik LV dan
peningkatan laju tekanan dan penurunan nilai”produk ganda”
denyut jantung x TD sistolik) sebagai respon pada saat latihan atau
stress fisik. Obat-obat penyekat BETA efektif dalam menurunkan
frekuensi dan derajat keparahan serangan angina serta
memperbaiki prognosis dengan mengurangi insiden serangan
jantung mayor.
Nama Nama Selektivita Karakteristi Solubilita Dosis
obat dagang s k lipid s lipid
Acebutolo Sectral + ISA, MSA Rendah 400-
l 1200 mg
perhari
Bisoprolol Emcor, + - Menengah 10-20
Monoco mg
r
Labetalol Trandate - - Rendah 200-
2400 mg
per hari
Nadolol Corguar - - Rendah 40-
d 160mg
per hari
c. Nitrat :
Mekanisme kerja nitrat bersifat kompleks dan meliputi
penurunan preload karena pengumpulan darah di pembuluh
darah vena kapasitans , penurunan afterload dan penurunan
TD sistemik, dilatasi koroner epikard secara langsung
peningkatan tekanan perfusi koroner dan redistribusi aliran
darah miokard. Nitrat juga meningkatkan aliran darah
kolateral miokard. Tersedia jumlah preparat nitrat
termasuk sublingual , bukal, oral, transkutan, dan sediaan
intravena.
infus
Isosorbid Elantan Oral 20-120
mononitra ,Imdur , Isib mg/ hari
t , Ismo ,
monomax
d. Antagonis Kalsium :
Antagonis Kalsium merupakan kelompok obat heterogen
yang menghambat saluran arus lambat yang digunakan ion
kalsium untuk memasuki sel untuk memulai kontraksi otot
polos dan konduksi intrakardiak.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard
dengan kebutuhan tubuh.
3. Kecemasan (uraikan tingkatannya) b/d ancaman/perubahan kesehatan-
status sosio-ekonomi; ancaman kematian.
4. Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi, irama dan konduksi
listrik jantung; penurunan preload/peningkatan tahanan vaskuler
sistemik; infark/diskinetik miokard, kerusakan struktuaral seperti
aneurisma ventrikel dan kerusakan septum.
5. Kurang pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b/d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi
jantung/implikasi penyakit jantung dan perubahan status kesehatan
yang akan datang
D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap keempat dalam proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan) yang telah direncanakan. Dalam tahap ini perawat harus
mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya fisik dan perlindungan kepada
pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan,
pemahaman tentang hak-hak pasien tingkat perkembangan pasien. Dalam
tahap pelaksanaan terdapat dua tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan
kolaborasi (Aziz Alimul, 2009).
E. EVALUASI
Evaluasi di bagi menjadi 2 yaitu.
1. Evaluasi sumatif
Evaluasi yang dilakukan setiap hari sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi formatif
Evaluasi akhir yang dilakukan setelah melakukan proses keperawatan
Aterosklerosis Trombosis
Kontriksi arteri koronaria
Aliran darah ke jantung
menurun
Timbunan asam
Nyeri Intergritas membrane sel
laktat meningkat
berubah
fatique Penurunan
Ansietas Kontraktilitas turun
curah
jantung
Intoleransi
aktivitas
COP turun Kegagalan
pompa
jantung
Gagal jantung